TUGAS AKHIR
TINJAUAN ATAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BMKG (BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA)
MEDAN
OLEH :
NURBAITI TANJUNG 082102114
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
yang telah melimpahkan rahmat serta karunia yang begitu besar kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir guna melengkapi salah satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma III Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis banyak menerima bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rustam, Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Chairul Nazwar M.Si, Ak selaku sekretaris Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak selaku dosen pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing dan
memberikan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Bapak/Ibu staff dan para pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
Herry Saroso yang telah mengizinkan kami memberi riset di Kantor BMKG
Wilayah I Medan.
7. Bapak Open Naingolan selaku Kepala Bagian Tata Usaha BMKG Wilayah I
Medan
8. Bapak Drs. Rahman S. selaku Kepala Sub Bagian Persuratan dan
Kepegawaian BMKG Wilayah I Medan beserta Staff nya.
9. Teristimewa kepada orang tua penulis, Ayahanda tercinta Darmawi Tanjung
dan Ibunda tersayang Diflah Lubis, yang telah membesarkan dan
memberikan kasih sayang, serta memberikan dukungan dalam penyelesaian
tugas akhir ini.
10. Teristimewa kepada kakak-kakak saya (kak Riza, kak Hasni, kak Lima, kak
Ama, kak Tuti) dan keponakan-keponakan saya (Khairina, Hafiz, dan Nauri),
terimakasih atas dukungannya.
11. Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Yunida Arita Berutu yang
telah membantu penulis hingga penulis bisa melakukan riset di BMKG
Medan.
12. Terima kasih kepada Ade Irma Annisa yang telah bersama berjuang dengan
penulis selama proses riset di BMKG Medan.
13. Terima kasih kepada teman-teman satu magang Windi, Diva, Yuni, Ade, dan
Dio yang juga berperan membantu mensupport penulis dalam menyusun
tugas akhir ini.
14. Tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada sahabat
Fina, Aries, Diego, Didin, Ridho, Fitri, Deby, Ayura, Mul, dan semua teman
grup c yang membantu mendoakan dan mensupport penulis dalam membuat
tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan oleh
karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapakn saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi peningkatan mutu penulisan tugas akhir ini. Akhirnya penulis
berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan
kita semua, terima kasih.
Medan, 25 juni 2011
Penulis
DAFTAR ISI
B. Perumusan Masalah……… 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……….. 3
D. Rencana Penulisan a. Jadwal Survei/Observasi………. 4
b. Rencana Isi……… 4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI A. Sejarah Ringkas a. Sejarah Ringkas BMKG...……... 6
b. Visi dan Misi BMKG……....………. 11
B. Struktur Organisasi Balai I BMKG...………... 12
C. Job Description……… 13
BAB III TOPIK PENELITIAN A. Teori Sistem Akuntansi 1. Sistem Informasi Akuntansi………... 23
2. Desain Sistem Informasi Akuntansi………...…………... 26
4. Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi..………….. 28
5. Proses Sistem Informasi Akuntansi di BMKG... 30
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………. 34
B. Saran………... 35
DAFTAR PUSTAKA……… 36
DAFTAR LAMPIRAN
NO JUDUL HAL
DAFTAR TABEL
NO JUDUL HAL
Tabel 2.1 Struktur Organisasi Struktur Organisasi Balai Besar 12
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat mempengaruhi perkembangan
dunia usaha di negara tersebut. Apabila pertumbuhan ekonomi negara tersebut
rendah, maka perusahaan-perusahaan sebagai lembaga ekonomi yang ada di
negara tersebut sulit berkembang. Namun jika pertumbuhan ekonomi negara
tersebut baik, maka akan memudahkan setiap perusahaan untuk berkembang.
Berkembangnya suatu perusahaan mengakibatkan pertambahan aktivitas
perusahaan tersebut.
Untuk mempertanggungjawabkan suatu pekerjaan, dibutuhkan suatu alat
atau sarana yang dapat membantu menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Alat yang
cocok untuk membantu suatu pekerjaan tersebut adalah sistem informasi
akuntansi. Sistem akuntansi tersebut disusun oleh perusahaan baik secara manual
(tanpa mesin pembantu) maupun dengan menggunakan peralatan komputer.
Dalam struktur organisasi perusahaan, sistem informasi akuntansi
merupakan alat pencegah dalam mengurangi tingkat kecurangan, penyimpangan,
pemborosan, dan memperkuat kedudukan sistem pengawasan intern perusahaan
tersebut. Sistem tersebut tidak sama untuk setiap perusahaan, tergantung pada
besar kecilnya perusahaan serta kebutuhannya. Karena balai besar Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika adalah kantor yang mempunyai laporan keuangan yang
keputusan dan menunjukkan akuntabilitas entitas atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya, maka telah sepantasnya ditinjau untuk mengetahui
bagaimana laporan itu disajikan dan proses berjalannya laporan tersebut.
Setiap ruangan, terdapat beberapa alat sistem akuntansi seperti komputer,
jaringan internet dan agenda pencatatan untuk melakukan pekerjaan dalam
pengolahan data untuk kepentingan pegawai. Alat yang lebih dominan di pakai
adalah komputer dan agenda pencatatan. Pada komputer, memudahkan untuk
mengolah dan menyimpan data, merekam dan mencatat kejadian. Sedangkan
agenda pencatatan untuk mencatat data-data yang dianggap penting yang
berfungsi untuk membuktikan bahwa data tersebut memang benar pernah di olah
di balai tersebut. Hal ini yang menyebabkan penulis memilih bidang sistem
informasi akuntansi, untuk mengetahui system informasi akuntansi apa yang
dipakai dalam pengolahan data pada Kantor Balai I Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika dan apakah sistem tersebut telah dijalankan dengan
sebaik-baiknya.
Berdasarkan uraian dan alasan-alasan yang telah disebutkan diatas, maka
penulis tertarik untuk memilih judul “Tinjauan atas Sistem Informasi Akuntansi pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)”. B.Perumusan Masalah
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis pada Balai I Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika terdapat suatu masalah yang menjadi
Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika diterapkan dan apakah
sistem informasi akuntansi tersebut berjalan dengan baik”.
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk
mengetahui apakah sistem informasi akuntansi pada Balai I Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika telah berjalan dengan baik.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut,
1. Bagi perusahaan yang diteliti sebagai bahan masukan untuk
pengambilan keputusan.
2. Bagi peneliti sebagai bahan masukan agar dapat mempelajari secara
langsung mengenai sistem informasi akuntansi dan dapat menambah
ilmu pengetahuan serta dapat mengaplikasikan teori-teori yang di
dapat di perkuliahan.
3. Bagi peneliti sejenis sabagai bahan pembanding untuk melakukan
D.Rencana Penulisan
a. Jadwal Survei/observasi
Observasi dilakukan penulis pada hari Selasa, 18 Nopember 2009 di Balai I
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika dengan Narasumber Sdr
Sugianto selaku staf dan Bapak Wahyu Ario Pratomo SE,MEc selaku
Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan tentang Sistem Akuntansi dan
Pengendalian Internal di Departemen Ekonomi Pembangunan.
b. Rencana Isi
Adapun rencana isi dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut,
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan
rencana penulisan yang mencakup jadwal survei/observasi
dan rencana isi.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI
Merupakan bab profil perusahaan/instansi yang berisi
sejarah ringkas Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika,
struktur organisasi Balai I Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika dan Job Descriptoin dari
Klimatologi dan Geofisika dan rencana kegiatan pada
Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
BAB III : TOPIK PENELITIAN
Merupakan bab topik penelitian yang berisi pembahasan
tentang rumusan masalah dan teori yang mencakup
tentang sistem informasi akuntansi.
BAB IV : PENUTUP
Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran
BAB II
BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA (BMKG)
A. Sejarah Ringkas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Omnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika. Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama
Magnetisch en Meteorologisch Observatorium atau Observatorium Magnetik dan Meteorologi dipimpin oleh Dr. Bergsma.
instansi tersebut dipecah menjadi dua: Di Yogyakarta dibentuk Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara. Di Jakarta dibentuk Jawatan Meteorologi dan Geofisika, dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Pada tanggal 21 Juli 1947 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia, kedudukan instansi tersebut di Jl. Gondangdia, Jakarta. Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Selanjutnya, pada tahun 1950 Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO).
Pada tahun 2002, dengan keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika. Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, Badan Meteorologi dan Geofisika berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen. Pada tanggal 1 Oktober 2009 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika disahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
B. Visi dan Misi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
1. Visi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
Visi BMKG adalah terwujudnya BMKG yang tanggap dan mampu
memberikan pelayanan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan
geofisika yang handal guna mendukung keselamatan dan keberhasilan
pembangunan nasional serta berperan aktif di tingkat Internasional.
2. Misi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
Adapun Misi BMKG adalah sebagai berikut.
1. Mengamati dan memahami fenomena Meteorologi, Klimatologi,
2. Menyediakan data dan informasi Meteorologi, Klimatologi, Kualitas
udara dan Geofisika yang handal dan terpercaya
3. Melaksanakan dan mematuhi kewajiban internasional dalam bidang
Meteorologi, Klimatologi, Kualitas udara dan Geofisika.
4. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan di bidang Meteorologi,
Bagan Struktur Organisasi
Balai Besar Meteorologi, KLIMATOLOGI dan Geofisika Wilayah I Medan
Tabel 1: Bagan Struktur Organisasi Balai Besar Meteorologi, KLIMATOLOGI
C. Job Description
Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit di semua bagian di BMKG
yang terdiri dari :
I.1. Tugas Kepala Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I
a. Koordinasi pengamatan pengumpulan dan penyebaran data, pengolahan,
analisis dan prakiraan serta riset dan kerjasama di bidang meteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
b. Penyusunan rencana dan program kegiatan balai.
c. Pelaksanaan riset dan kerjasama serta pengamatan di bidang meteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
d. Pengumpulan, pengolahan, analisis dan prakiraan wilayah serta
penyebaran data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi,
kualitas udara dan geofisika.
e. Pemasangan, perawatan, kalibrasi dan perbaikan peralatan meteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan geofisika dan komunikasi stasiun-stasiun
di wilayahnya.
f. Pengelolaan basis data meteorologi, klimatologi dan geofisika di
wilayahnya.
g. Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan balai.
h. Pelaksanaan urusan administrasi dan kerumahtanggaan balai.
a. Memonitoring pelaksanaan kegiatan operasional stasiun meteorologi,
klimatologi dan geofisika di wilayahnya meliputi kegiatan pengamatan,
pengumpulan dan penyebaran, pengolahan, analisis, dan pemberian
pelayanan jasa
b. Melaksanakan inspeksi ke stasiun meteorologi, klimatologi dan geofisika
di wilayahnyasecara rutin disesuaikan dengan alokasi biaya perjalanan
dinas inspeksi yang tersedia dalam DIPA masing-masing kantor Balai
Besar.
c. Melaporkan hasil monitoring dan inspeksi sebagaimana dimaksud pada
butir (a) dan butir (b) secara rutin, minimal 3 (tiga) bulan sekali kepada
badan meteorologi dan geofisika.
d. Melaksanakan penelaahan usulan rencana kerja anggaran Satuan Kerja
(RKA-SK) stasiun meteorologi, klimatologi dan geofisika yang diusulkan
Koordinator stasiun provinsi dan selanjutnya disampaikan kepada
sekretaris utama dan para deputi badan meteorologi dan geofisika dengan
tembusan kepala biro perencanaan dan kerjasama
e. Merangkum laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP)
yang ada di lingkungan provinsi, menjadi LAKIP Blai Besar Wilayah dan
menyusun penetapan kinerja yang dikirimkan kepada kepala Badan
Meteorologi dan Geofisika setiap akhir bulan januari.
II.1. Tugas Kepala bagian Tata Usaha
a. Penyusunan rencana dan program
c. Pelaksanaan urusan keuangan
d. Pelaksanaan urusan perlengkapan dan urusan kerumahtanggaan
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan
II.2. Tugas kepala Sub Bagian Persuratan dan Kepegawaian
Melaksanakan Penyusunan Rencana dan Program
a. Membantu pelaksanaan:
Pelatihan-pelatihan operasional, meliputi: • Aplikasi EWS
• Simulasi EWS
b. Melaksanakan Pelatihan Prajabatan
c. Melaksanakan Aplikasi Belanja Pegawai dan Aplikasi GPP Melaksanakan Urusan Persuratan
a. Melaksanakan dan Mengendalikan Surat Masuk dan Keluar
b. Melaksanakan Penomoran Surat
c. Mendistribusikan Surat Masuk dan Keluar
d. Memonitor balasan Surat Masuk
e. Memonitor pengiriman Surat Keluar Melaksanakan Urusan Kepegawaian
a. Menyusun DUK
b. Menyusun daftar Norminatif
c. Membuat KP4, SK Kenaikan Gaji Berkala dan Impasing
d. Memberikan peringatan dan tegoran bagi pelanggar disiplin
f. Membuat Usulan Pejabat yang akan mengikuti Sespim
g. Membuat Usulan Kenaikan Pangkat (Reguler + PMG) dan
penghargaan
h. Mengusulkan Pegawai yang akan Cuti, MMP dan Pensiun
i. Membuat Laporan Bulanan
j. Mengajukan DUPAK bagi PMG
k. Membuat Laporan pegawai yang mengikuti upacara/Apel Melaksanakan Urusan Keprotokolan
a. Melaksanakan gladi resik/upacara
b. Melaksanakan Acara Pelantikan/Serah Terima Jabatan
c. Melaksanakan Sumpah Pegawai
II.3. Tugas Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
Meningkatkan pengelolaan uang yang tepat guna dan tepat sasaran
Mempercepat penyusunan RPU, Penjadwalan, Pemrosesan dan
Pelaksanaan
Peningkatan administrasi keuangan, meliputi:
a. Rekonsiliasi SAI Satker
b. Rekonsiliasi SAI UAW dan UAPPA – E1
c. PNPB
d. Pelaksanaan pembayaran gaji, uang makan, lembur dan lain-lain
Peningkatan pelaksanaan proses pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusian meliputi:
b. Belanja Barang Tupoksi : Pakaian Dinas, Obat-obatan, Rapat dan
Operasional
c. Belanja Modal (Pembuat Komitmen)
Peningkatan penataan Inventaris BMN, meliputi:
a. Pembuatan DIR, KIB, BI
b. Penghapusan BMN yang tidak dipakai lagi
c. Laporan Inventaris
d. Pengawasan BMN
Peningkatan Pemeliharaan Gedung dan Mesin dalam mendukung
Operasional dan pelayanan serta peningkatan life time
Meningkatkan kesiapan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan
operasional dan pelayanan, meliputi:
a. Kebersihan kantor dan lingkungan
b. Kebersihan kantor dan lingkungan
c. Kesiapan Gedung untuk keperluan kerja, rapat, upacara, dll Peningkatan Kualitas dan Kelancaran Laporan dari Satker, meliputi:
a. Evaluasi Laporan
b. Membuat Surat tentang Laporan
c. Membuat surat-surat yang perlu ditindak lanjuti Satker
d. Membuat Laporan Bulanan se-BBMG Wil. I Peningkatan SDM, meliputi:
b. Mengusulkan staf untuk mengikuti Kursus, Diklat, Sosialisasi
termasuk Sespim IV
c. Ikut merencanakan (khususnya adm keuangan) terhadap pelaksanaan
Pelatihan/Penyuluhan yang tertuang dalam DIPA
d. Memfasilitasi sarana dan prasarana perpustakaan
e. Membuat kliping koran berita meteorologi klimatologi dan geofisika
f. Mengelola buku/majalah/bulleting perpustakaan
Berkoordinasi dengan Sub Bagian Persuratan dan Kepegawaian, Bidang I
dan II serta instansi terkait
Bidang Observasi
III.1. Tugas Kepala Bidang Observasi
a. Penyiapan dan pengawasan terhadap pelaksanaan operasional
pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data.
b. Pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan peralatan, kalibrasi dan
seerifikasi
Bidang Observasi terdiri dari:
- Sub Bidang Pengumpulan dan Penyebaran Data
- Sub Bagian Instrumentasi dan Kalibrasi
III.2. Sub Bidang Pengumpulan dan Penyebaran
Mengumpulkan data MKG dari Stasiun
Melakukan pengamatan data Sypnoptic secara real time
Mengontrol keakurasian dan perbaikan data, meliputi: Sandi Me. 45, Me
48, DKB, Pibal, Rasond, WxRev, Geofisika, dll
Membuat surat ke Stasiun hasil dari temuan Quality Control data
Mengadakan penyuluhan observasi dan komunikasi data ke
Stasiun-stasiun
Mengusulkan training pendidikan observasi dan operator komunikasi
Meningkatkan kemampuan SDM dan kualitas peralatan komunikasi
III.3. Sub Bidang Instrumentasi dan kalibrasi
Sub Bidang Instrumentasi dan Kalbrasi mempunyai tugas melakukan
pemeliharaan, perbaikan peralatan dan kalbrasi.
Bidang Data dan Informasi
Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah
mempunyai tugas melakukan riset, pengolahan, analisis dan prakiraan serta
pelayanan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.
Selanjutnya dalam melaksanakan tugas Bidang Data dan Informasi
menyelenggarakan fungsi dengan uraian.
IV.1. Tugas Kepala Bidang Data dan Informasi
a. Pengelolaan data meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
b. Pengolahan dan analisis data meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan
c. Prakiraan data meteorologi dan geofisika
d. Pelayanan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
e. Riset di bidang meteorologi, klimatologi dan geofisika
Bidang Data dan Informasi terdiri dari:
- Sub Bidang Manajemen Data
- Sub Bidang Pelayanan Jasa
IV.2. Tugas Kepala Sub Bidang Manajemen Data
Pengelolaan Data Meteorologi
a. Melaksanakan pengumpulan, pengentrian, penyimpanan
(pengarsipan) dan penyebaran data meteorologi baik berupa data
hardcopy maupun data digital.
b. Melaksanakan/membantu sub bidang pelayanan jasa dalam
menyediakan data meteorologi yang dibutuhkan untuk pelayanan
kepada users/pengguna jasa dan forecaster.
c. Menyediakan data klimatologi dan kualitas udara untuk keperluan
forecaster dan pelayanan jasa. Pengelolaan Data Geofisika
a. Melaksanakan pengumpulan penyebaran, pengentrian, quality
control, dan penyimpanan (pengarsipan) data geofisika baik yang
berupa data hardcopy maupun data digital.
IV.3. Tugas Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa
Pengolahan, analisa dan prakiraan data Meteorologi
Melaksanakan evaluasi dan menganalisa data meteorologi dari CMSS
dan radar cuaca serta data synoptic dan udara atas untuk membuat
prakiraan cuaca harian daerah Propinsi Sumatera Utara per
Kabupaten/Kota dan prakiraan harian EWS Banjir, Kebakaran Hutan dan
Lahan serta longsor.
Pengolahan, analisa dan prakiraan data Klimatologi dan Kualitas Udara
a. Melakukan evaluasi, pengolahan dan analisa data iklim dari
stasiun-stasiun di BBMG Wilayah I dari F-Klim 71, synoptik, hujan otomatis
untuk membuat prakiraan bulanan di Wilayah I yang meliputi
Profinsi Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera
Barat, Riau dan Kepulauan Riau.
b. Membuat prakiraan EWS banjir, kebakaran hutan dan lahan serta
longsor bulanan untuk Propinsi Sumatera Utara. Membuat evaluasi
dan prakiraan bulanan untuk materi Bulletin BBMG Wilayah I. Pengolahan dan analisa data Geofisika
Melakukan pengamatan kejadian gempa bumi setiap saat dan mengolah
serta menganalisa untuk menentukan parameter gempa yang terjadi. Pelayanan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
a. Melakukan pengiriman prakiraan cuaca harian dan EWS ke instansi
Pempropsu mengisi dan mengupdate informasi cuaca, iklim dan
gempa bumi untuk sms cuaca serta website.
b. Melakukan pengisian dan up dating informasicuaca iklim dan gempa
bumi
c. Melaksanakan sosialisasi MKKuG dan diseminasi informasi MKKuG
di daerah sesuai visi dan misi BBMG Wilayah I Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait:
a. Satkoelak Provinsi Sumatera Utara
b. Dinas ketahanan pangan Provinsi Sumatera Utara
c. Dinas pertanian Provinsi Sumatera Utara
V. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan
sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Kelompok jabatan fungsional mempunyai uraian tugas:
a. Melaksanakan pengamatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan
geofisika
b. Melaksanakan pengumpulan dan penyebaran data
c. Melaksanakan pengoperasian peralatan
d. Melaksanakan pemeliharaan peralatan
e. Melaksanakan pengolahan, analisis, prakiraan dan pelayanan
g. Melaksanakan kegiatan lintas sektoral yang berkaitan dengan bidang
meteorologi, klimatologi dan geofisika
BAB III
TOPIK PENELITIAN
A.Teori Sistem Informasi Akuntansi 1. Sistem Informasi Akuntansi
Sebelum kita mempelajari sistem akuntansi, kita harus mengetahui dan
memahami apa itu sistem, informasi dan akuntansi.
Menurut James A. Hall (2001 : 5) sistem adalah “sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (inter related) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose)”.
Menurut Nugroho Widjajanto (2001 : 2) “sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, prosess, dan output”.
Menurut definisi diatas, dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah suatu
komponen atau jaringan prosedur yang saling berkaitan dan saling berinteraksi
dibuat menurut pola yang terpadu untuk mencapai tujuan perusahaan/instansi.
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang
lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima
dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.
Informasi sesuatu yang teramat penting dan berharga dalam sebuah
tumbuh kembangnya sebuah organisasi, maka dari itu, pengelolaan informasi
dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk menganalisa
perkembangan dari pekerjaan itu sendiri.
Menurut Skousen (2001 : 7) “Akuntansi adalah sistem untuk memberikan informasi kuantitatif, terutama keuangan tentang entitas ekonomi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan ekonomi”.
Dapat kita simpulkan bahwa Informasi adalah suatu penerapan sistem
yang membuat laporan keuangan di perusahaan secara kuantitatif dan efisien guna
membantu perusahaan/instansi dalam pengambilan keputusan.
Menurut Nugroho Widjajanto (2001 : 4) “sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan”.
Sedangkan menurut Joseph dan Marianus (2001 : 12) “sistem informasi akuntansi adalah sistem informasi formal yang mencakup semua karakteristik yaitu tujuan, tahapan, tugas, pemakai, dan sumber daya”.
Setelah kita mengetahui pengertian sistem, informasi dan akuntansi dan
dari kedua definisi diatas dapat ditarik simpulan bahwa sistem informasi akuntansi
adalah kumpulan sumber, seperti manusia dan peralatan yang didesain untuk
mengubah data dan informasi yang menjadi dasar bagi para pemakai untuk
mengambil keputusan dalam merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan
perusahaan guna mencapai tujuannya.
sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa system informasi
akuntansi dapat memberikan suatu informasi dan pengawasan sebagai
pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah kebijakan bagi suatu
perusahaan untuk mencapai suatu kemakmuran.
Sistem informasi akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan besar
sangat kompleks. Kompleksitas sistem tersebut disebabkan oleh kekhususan dari
sistem yang dirancang untuk suatu organisasi bisnis sebagai akibat dari adanya
perbedaan kebutuhan akan informasi oleh manajer, bentuk dan jalan transaksi
laporan keuangan.
Sistem informasi akuntansi terdiri atas dokumen bukti transaksi, alat-alat
pencatatan, laporan dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk mencatat
transaksi-transaksi serta melaporkan hasilnya.
Operasi suatu system informasi akuntansi meliputi tiga tahapan:
1. Harus mengenal dokumen bukti transaksi yang digunakan oleh perusahaan, baik
mengenai jumlah fisik mupun jumlah rupiahnya, serta data penting lainnya yang
berkaitan dengan transaksi perusahaan.
2. Harus mengelompokkan dan mencatat data yang tercantum dalam dokumen bukti
transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi.
3. Harus meringkas informasi yang tercantum dalam catatan-catatan akuntansi
menjadi laporan-laporan untuk manajemen dan pihak-pihak lain yang
Sistem informasi akuntansi memiliki karakteristik umum, yaitu bertumbuh
atau berkembang sepanjang masa, mempunyai jaringan arus informasi,
melaksanakan tugas-tugas yang perlu sehubungan data, menyediakan informasi
kepada pemakai untuk berbagai tujuan, dan menggunakan berbagai sumber daya.
akan tetapi, rincian sistem informasi akuntansi antar perusahaan/instansi, bahkan
antar periode dalam suatu perusahaan/instansi bisa sangat berbeda.
2. Desain Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi harus dirancang untuk memenuhi spesifikasi
informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan demikian, pertimbangan
utama dalam merancang sistem informasi akuntansi adalah keseimbangan antara
manfaat dan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh informasi tersebut.
Agar efektif, laporan yang disajikan oleh sistem informasi akuntansi harus
dibuat secara tepat waktu, jelas dan konsisten. Laporan yang disajikan dengan
pengetahuan dan kebutuhan pemakai agar dapat digunakan sebagai pertimbangan
didalam pengambilan keputusan.
Desainer (perancang) sistem harus memiliki pengetahuan untuk
membedakan system informasi akuntansi dan metode pemrosesan data baik
pemrosesan data secara manual maupun dengan menggunakan komputerisasi.
Kemampuan untuk membedakan pemrosesan transaksi secara manual dan
komputer cukup penting, karena pada organisasi bisnis tertentu tidak semua
transaksi dapat di proses dengan komputer dan kemampuan desainer sistem dalam
prinsip-prinsip dasar sistem informasi akuntansi. Singkatnya, prinsip dasar yang
terkandung dalam system informasi akuntansi yang baik kemungkinan besar
sistem yang dirancang pada perusahaan tertentu akan mengalami kesulitan ketika
diterapkan.
3. Implementasi Sistem Informasi Akuntansi
Implementasi sistem bukan hanya merupakan tanggung jawab personil
yang ada pada bagian tertentu, tetapi semua personil harus bertanggung jawab
terhadap pengoperasian sistem. Pengoperasian sistem harus secara hati-hati dan
selalu dilakukan supervisi atas sistem tersebut sebelum dioperasikan sepenuhnya.
Sistem informasi akuntansi berkembang melalui tiga langkah ketika
perusahaan akan mengalami perubahan yaitu sebagai berikut,
1. Analisis system informasi akuntansi yang terdiri dari identifikasi kebutuhan dari
pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan dan penentuan bagaimana
sistem akan menyajikan informasi tersebut.
2. Sistem informasi akuntansi didesain (desaigned) sehingga mampu memenuhi
kebutuhan para pengguna.
3. Sistem informasi akuntansi diterapkan (implemented) dan digunakan untuk
4. Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi
Sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi mirip dengan system
informasi akuntansi manual. Keunggulan utama dari system informasi akuntansi
yang terkomputerisasi adalah pencatatan serta posting transaksi secara simultan,
tingkat akurasi yang tinggi, dan kecepatan pelaporan. Namun di Balai I Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika kini sudah hampir keseluruhan memakai
sistem informasi akuntansi secara terkomputerisasi. Jadi, sedikit ditemukan
data-data di Balai I BMKG memakai sistem informasi akuntansi secara manual.
BMKG mempunyai aplikasi tertentu. Aplikasi yang digunakan di Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika berbeda dengan Aplikasi yang digunakan
diperusahaan pada umumnya. Jika di Perusahaan biasa digunakan Microsoft
Excel, Microsoft word, Microsoft Access dan Myob Accounting System, maka di
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menggunakan Aplikasi sebagai
berikut:
1. Sistem Akuntansi Keuangan Penggunaan Anggaran (SAKPA), yaitu Aplikasi
yang digunakan untuk merekapitulasi Rekonsiliasi untuk dibandingkan dengan
Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara (KPPN)
2. Surat Perintah Membayar (SPM), yaitu Aplikasi yang digunakan untuk membuat
surat perintah pembayaran/pencairan dana kepada KPPN
3. Rencana Kerja Anggaran Kementrian Lembaga Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (RKAKLDIPA), yaitu Aplikasi yang digunakan untuk pembuatan revisi
4. Aplikasi Forcasting Satuan Kerja (AFS), yaitu Aplikasi yang digunakan untuk
membuat perencanaan di BMKG
5. Sistem Akuntansi Pembantu Penggunaan Anggaran Wilayah (SAKPAW), yaitu
aplikasi yang digunakan untuk merekapitulasi/mengumpulkan semua data yang
ada di SAKPA di Propinsi Sumatera Utara dan data tersebut dikumpulkan di
kantor balai I BMKG.
6. Aplikasi Persediaan, yaitu aplikasi yang digunakan untuk mengelola persedian
yang ada di balai I BMKG.
7. SIMA BMN, yaitu aplikasi yang digunakan untuk mengelola harta yang ada di
Balai I BMKG.
Aplikasi-aplikasi tersebut diperlukan jika ada dana yang ingin dicairkan ke
Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika untuk kebutuhan Kantor
balai ataupun Gaji pegawai, misalnya.
Adapun proses pencairan dana tersebut tahapannya adalah sebagai berikut: Perencanaan pencairan dana direncanakan jauh hari sebelumnya. Jika ingin
merencanakan pencairan dana terlebih dahulu membuat dokumen AFS di aplikasi
AFS dan dikirim ke KPPN untuk disetujui. Lalu membuat dokumen yang disebut SPP
Selanjutnya dikeluarkan Surat SPM untuk melakukan proses dan digunakan
aplikasi SPM
SPM tersebut diantar ke KPPN (kantor pelayanan dan perbendaharaan negara)
Selanjutnya, dari KPPN akan mengeluarkan surat SP2D
SP2D tersebut dimasukkan ke aplikasi SAKPA dan di rekapitulasi selama 1 bulan.
Setelah itu dilakukan Rekonsiliasi untuk menyesuaikan data dengan KPPN
Setelah di rekonsiliasi dan tidak ada kesalahan, maka dikeluarkan BAR (berita
acara rekonsiliasi) dan Pihak Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika Medan wajib memberikan laporan keuangan ke KPPN.
5. Proses Sistem Informasi Akuntansi di BMKG
Sistem informasi akuntansi di BMKG dinamakan juga sebagai Sistem
Akuntansi Instansi atau disebut SAI. Sistem akuntansi instansi tersebut bergerak
di BMKG berdasarkan sesuai ketentuan SAK dan SIMAK BMN. Setiap
Perusahaan/Instansi mempunyai anggaran belanja dan laporan keuangan untuk
membantu dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan, dan
juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan/instansi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses membuat laporan tersebut
diperlukan sistem informasi akuntansi guna memudahkan pengguna dalam
menjalankan proses anggaran. Badan yang menggerakkan sistem informasi
akuntansi yaitu disebut Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA).
UAKPA
Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) adalah unit
akuntansi instansi yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat
pengguna barang yang merupakan bagian dari suatu unit organisasi pada
kementerian negara/lembaga yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari
suatu program.
Satker yang tergolong kedalam UAKPA adalah:
1. Satker Pemerintah Pusat
2. Satker Perangkat Daerah
3. Satker Dekosentrasi
4. Satker Tugas Pembantuan
5. Satker Pengguna BAPP
BMKG membuat sistem informasi akuntansi dibantu dengan flowchart. Ini
digunakan untuk membantu memudahkan mengetahui proses berjalannya
akuntansi dan anggaran itu dilakukan. Adapun proses tersebut
tahapan-tahapannya ialah sebagai berikut:
Tahap pertama ialah Input, yaitu berisi dokumen-dokumen seperti SPM, SP2D,
dokumen piutang, dokumen persediaan, dan lain sebagainya dimasukkan kedalam
aplikasi sistem informasi akuntansi yang telah disediakan sesuai prosedur dan
posisinya.
Setelah dokumen-dokumen tersebut tersimpan didalam aplikasi, maka selanjutnya
dilakukan tahap prosess yaitu merekam, Memverifikasi, Mencetak, dan mengirim
dokumen-dokumen sesuai yang dibutuhkan.
Setelah prosess berjalan dengan sempurna, barulah masuk ketahap akhir yaitu
diprosess akan dimasukkan ke laporan keuangan seperti neraca, laporan realisasi
anggaran, dan terakhir catatan atas laporan keuangan.
Flowchart UAKPA
Tabel 3.1: flowchart UAKPA dan proses berjalannya akuntansi di BMKG
Kegiatan UAKPA yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Merekam dokumen sumber: DIPA/SPM/SP2D/dll dan dilakukan harian
b. Mencetak Register Transaksi Harian
c. Terima ADK BMN dari SAKPB dan posting data transaksi yang valid
d. Cetak dan verifikasi buku besar
e. Cetak LRA, kirim bersama ADK ke KPPN dilakukan bulanan
f. Rekonsiliasi dengan KPPN, buat BAR, perbaiki laporan bila perlu
g.Cetak Neraca dan LRA, kirim bersama ADK ke UAPPA-W/UAPPA-E1 dan
h.Rekam dok Piutang, Persediaan, dan Konstruksi Dalam Pengerjaan dilakukan
tahunan
i. Menyusun CaLK dan SOR kirim bersama LK ke UAPPA-W/UAPPA-E1 dan
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kesimpulan dari Sistem Informasi Akuntansi pada Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika Medan adalah sebagai berikut,
1. Peninjauan atas system informasi akuntansi pada Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika Medan dilakukan untuk mengetahui keadaan
system informasi akuntansi pada balai tersebut.
2. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan telah memiliki
alat-alat akuntansi yang melengkapi proses kerja staf dan pegawai. Alat-alat-alat
yang digunakan meliputi komputer, buku agenda, printer yang dapat
membantu kelancaran proses penyelesaian pekerjaan di Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan
3. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan memiliki sistem
informasi akuntansi yang berbeda dari lembaga perusahaan/instansi
lainnya.
4. Sistem informasi akuntansi pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika Medan telah berjalan dengan baik dan dapat memenuhi kriteria
kinerja yang cukup baik dengan diterapkannya sistem informasi akuntansi
B.Saran
Berikut adalah beberapa saran yang membangun untuk Balai I Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika,
1. Dalam system informasi akuntansi pada Balai I Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika terutama yang mencakup alat-alat akuntansi
seperti komputer, seharusnya seluruh unit dilengkapi dengan konektifitas
jaringan internet untuk mempermudah proses kinerja kantor yang
dilakukan oleh staf dan pegawai.
2. Pengamanan terhadap sistem harus terus dapat ditingkatkan termasuk
dalam pengembalian software dalam rangka otorisasi dan otentifikasi
DAFTAR PUSTAKA
Hall, A. James.Sistem Informasi Akuntansi.Edisi Pertama.Jilid Satu:Salemba Empat,2001,Jakarta
Widjajanto, Nugroho.Sistem Informasi Akuntansi.Edisi Pertama:Erlangga,2001, Jakarta
Wilkinson, W. Joseph and Sinaga, Marianus.Sistem Akuntansi dan Informasi.Edisi Kedua:Erlangga,1994,Jakarta
Skousen, Fred, K. , Albrecht, Steve, W. , Stice, D. James, Swain, R. Monte.Akuntansi Keuangan.Edisi Pertama:Salemba Empat,2001,Jakarta
Mulyadi.Sistem Akuntasi.Edisi Ketiga:Salemba Empat,2001,Jakarta