BAB 3 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
3.4 Implementasi Sistem
Setelah menyelesaikan konfigurasi dan perencanaan pada sistem, maka
sistem sudah siap untuk berjalan. Jika server, client, dan jaringan bekerja dengan
baik maka layout akan ditampilkan dengan baik. Server tidak akan langsung
mengirimkan setiap jadwal baru ke client, melainkan menunggu client melakukan
request terlebih dahulu.
Menunggu klien melakukan request
Klien melakukan
request
Ada Jadwal Baru ?
Melakukan request ke server setiap interval
waktu tertentu Server dan klien terhubung dalam
sebuah jaringan
SERVER
KLIEN
Mengunduh jadwal beserta tampilan dan
konten Tidak Tidak Ya Ya Menayangkan konten sesuai jadwal
Gambar 3. 6 Aliran proses kerja dari system
Client akan melakukan request terhadap server setiap interval waktu tertentu sesuai dengan yang telah ditetapkan pada konfigurasi client. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui ada tidaknya perubahan ataupun jadwal baru yang disediakan
penyesusaian sesuai dengan perubahan yang ada pada server. Gambar 3. 6
menunjukkan aliran proses kerja dari sistem.
Xibo memberikan kalender kerja untuk melakukan penjadwalan per bulan, sehingga kita dapat membuat jadwal untuk sebulan penuh. Client akan mengunduh
jadwal terlebih dahulu dari server, kemudian mengunduh konten sesuai dengan
jadwal tersebut. Jadwal yang kita buat bukan hanya berisi tanggal penayangan
namun juga layout dan konten-konten yang akan ditampilkan serta alamat dari
konten tersebut berada. Konten bisa tidak berasal dari satu server saja, namun server
untuk jadwal hanya ada satu. Misalnya dalam satu layout terdapat konten teks dan
gambar yang berasal dari server utama, namun ada juga konten video yang berasal
dari server website video streaming seperti youtube.
Jika kita sudah membuat jadwal untuk sebulan penuh, maka aplikasi xibo
yang ada pada client akan mengunduh seluruh jadwal tersebut kemudian juga
mengunduh konten yang akan ditayangkannya, setelah itu barulah konten akan
ditayangkan. Kita juga dapat melakukan perubahan jadwal jika diperlukan dan
client yang melakukan request terhadap server setiap interval waktu tertentu akan menyesuaikannya.
Client akan tetap mengunduh jadwal dan konten yang telah disediakan untuknya pada saat request walaupun belum waktunya untuk menayangkan.
Sehingga sekalipun client terputus dengan server, client akan tetap menampilkan
layout sesuai jadwal yang telah di terimanya pada setiap request yang dilakukannya sebelum terputus dengan server.
BAB 4
PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM
Untuk mengetahui apakah sistem sudah bekerja sesuai dengan yang
direncanakan, perlu dilakukan pengujian dan analisis terhadap sistem. Selain itu,
pengujian juga dilakukan untuk mengetahui kemampuan sistem dalam melakukan
komunikasi secara multicast.
4.1 Pengujian Fungsional Sistem
Pengujian terhadap sistem yang telah kita rancang bertujuan untuk
mengetahui kesesuaian sistem yang telah dirancang dengan spesifikasi yang telah
ditentukan di awal. Pengujian dilakukan dengan cara menguji kinerja server dan
client.
Pengujian pertama dilakukan untuk mengetahui apakah server dapat
memberikan respon yang baik terhadap client. Client akan melakukan request
setiap interval waktu tertentu, jika server berjalan dengan baik maka client dapat
mengetahui ada tidaknya pembaruan yang disediakan administrator baginya. Jika
ada maka client harus dapat mengunduh pembaruan yang tersedia
Gambar 4. 1 menunjukkan client yang sedang mengunduh pembaruan yang
ada. Pada saat mengunduh, client akan menampilkan layout default yang ditetapkan
administrator baginya untuk ditampilkan pada saat tidak ada jadwal penampilan
konten. Diperlukan beberapa waktu untuk mulai menampilkan jadwal baru,
jika jumlah semakin banyak dan ukuran semakin besar, maka waktu untuk
mengunduhnya juga akan semakin lama.
Gambar 4. 1 Client yang diberi garis warna merah sedang melakukan pembaruan
Pengujian selanjutnya adalah untuk menguji kemampuan client menampilkan
konten secara individu dan grup. Secara individu berarti masing-masing client yang
terdaftar pada server dapat menampilkan layout yang berbeda-beda pada waktu
yang sama. Gambar 4. 2 menunjukkan client yang sedang menampilkan layout yang
berbeda-beda.
Secara group berarti beberapa client menampilkan layout yang sama dalam
waktu yang sama. Beberapa client dapat langsung diberikan jadwal yang, untuk
lebih mempermudah kita bisa menggabungkan beberapa client ke dalam satu grup
tertentu. Karena jika ada seratus client, maka administrator harus memberi jadwal
satu per satu ke masing-masing client. Jika jadwal yang diberikan sama, maka lebih
mudah jika seratus client tersebut disatukan kedalam sebuah grup sehingga jadwal
cukup diberikan kepada grup dan masing-masing anggota grup akan mendapat
jadwal yang sama. Gambar 4. 3 menunjukkan client yang sedang menampilkan
layout secara berkelompok.
Gambar 4. 3 Client yang diberi garis berwarna merah menampilkan layout yang sama, walaupun tidak pada durasi yang sama. Sedangkan client yang diberi garis
berwarna hijau juga melakukan hal yang sama namun dengan layout berbeda.
4.2 Pengujian Kemampuan Multicast Sistem
Pada multicast, pengiriman data dilakukan oleh satu sumber ke beberapa
tujuan yang tergabung dalam satu grup. Pada aplikasi Xibo ini kita dapat
menggabungkan beberapa client menjadi satu grup, sehingga kita dapat
dilakukan dengan memanfaatkan alamat IP kelas D sebagai alamat grupnya berarti
komunikasi dilakukan secara multicast. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan
aplikasi Wireshark untuk melihat proses komunikasinya.
Selain dengan cara tersebut, pengujian kemampuan multicast dapat dilakukan
menggunakan aplikasi tambahan, yaitu VLC. Aplikasi VLC ini menyediakan
fasilitas untuk melakukan streaming data dalam bentuk audio maupun video dengan
memanfaatkan IP multicast dan protokol RTP. Streaming dilakukan dengan
mengirimkan data streaming ke alamat IP multicast yang ditentukan sebagai alamat
grup, seperti pada Gambar 4. 4. Streaming dari aplikasi ini dapat dihubungkan
dengan beberapa aplikasi lain yang berbasis web dengan memanfaatkan program
HTML. Begitu juga pada Xibo, VLC dapat dimanfaatkan sebagai salah satu konten
dari layout dengan menambahkan skrip HTML pada layout.
Gambar 4. 4 Pemanfaat IP multicast pada streaming menggunakan VLC
Untuk dapat menerima data streaming yang dikirim, pada skrip HTML yang
diberikan pada client ditambahkan URL alamat multicast sesuai dengan yang
ditetapkan pada VLC. Sesuai dengan Gambar 4. 4, maka URL yang digunakan
adalah rtp://@239.192.1.23:5004/ . Adapun skrip HTML yang digunakan adalah
Gambar 4. 5 Skrip HTML yang ditambahkan pada layout
4.3 Analisis Sistem
Pengelompokan yang dapat kita lakukan pada aplikasi Xibo, seperti pada
Gambar 4. 6, ternyata tidak memanfaatkan alamat IP kelas D. Hal ini diketahui dari
proses komunikasinya yang dapat kita lihat melalui aplikasi Wireshark yang
menunjukkan bahwa data dikirim secara satu per satu (unicast) dan tidak
menggunakan alamat IP kelas D seperti yang ditunjukkan Gambar 4. 7.
Gambar 4. 6 Pembentukan grup yang ada pada Xibo <OBJECT id="VIDEO"width="900"height="720" style="position:absolute; left:0;top;" CLASSID="CLSID:6BF52A52-394A-11d3-B153-00C04F79FAA6" type="application/x-oleobject"> <PARAM NAME="URL"VALUE="rtp://@239.192.1.23:5004"> <PARAM NAME="AutoStart"VALUE="True"> <PARAM NAME="PlayCount"VALUE="9999"> </OBJECT>
Gambar 4. 7 Komunikasi yang ditujukan pada grup yang ada pada Xibo
Pada Gambar 4. 8 ditunjukkan datagram dari IP salah satu komunikasi yang
terjadi secara unicast pada aplikasi Xibo.
Gambar 4. 8 Datagram IP dari salah satu pengiriman data secara unicast
Sedangkan Pengujian yang dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi VLC
tidak dapat berjalan pada Xibo client. Pada saat dijalankan akan muncul pesan
notifikasi seperti pada Gambar 4. 9. Pesan notifikasi ini menyatakan bahwa client
Xibo yang memanfaatkan windows media player sebagai pemutar videonya tidak dapat memutar video dengan format yang digunakan.
Gambar 4. 9 Pesan notifikasi pada client saat menerima konten streaming secara multicast
Namun demikian proses pengiriman data secara multicast tetap dapat
berjalan, hal ini dapat kita lihat pada Gambar 4. 10 yang didapat menggunakan
aplikasi Wireshark. Jika video streaming tersebut kita buka dengan aplikasi VLC
maka videonya dapat diterima dan dijalankan dengan baik, sehingga dapat
disimpulkan bahwa aplikasi Xibo tidak mendukung protokol RTP.
Gambar 4. 10 Proses komunikasi secara multicast dengan menggunakan aplikasi VLC
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan, perancangan, dan pengujian sistem informasi
penampil iklan multimedia secara digital berbasis IP dalam tugas akhir ini, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa.sebagai berikut :
1. Aplikasi Xibo tidak memberikan fasilitas untuk melakukan pengiriman
data secara multicast. Pengelompokan client pada aplikasi ini hanya
untuk mempermudah dalam pemberian jadwal, sedangkan komunikasi
yang terjadi tetap dilakukan secara unicast.
2. Komunikasi secara multicast dapat terjadi dengan memanfaatkan
aplikasi VLC menggunakan protokol RTP sebagai pengirim data dalam
bentuk video streaming dan Xibo sebagai penerima. Namun, sekalipun
komunikasi berjalan, data streaming yang diterima tidak dapat dijalankan
karena Xibo tidak mendukung protokol RTP yang digunakan VLC untuk
melakukan streaming.
5.2 Saran
Sistem ini dibangun pada sistem operasi Windows, sedangkan aplikasi Xibo
dialami oleh sistem, seperti video yang tidak mengeluarkan gambar, teks berjalan
mulai dari tengah, dan lainnya. Oleh karena itu ada baiknya jika sistem ini dibangun
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital
Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i’lan atau i’lanun yang memiliki arti informasi. Iklan adalah suatu cara untuk memperkenalkan,
menghimbau, mengajak, atau menawarkan sesuatu, baik itu barang, jasa, undangan,
himbauan pemerintah, dan sebagainya kepada publik melalui suatu media yang
disajikan dalam bentuk gambar, audio, video, atau penggabungannya [1].
Iklan digital adalah promosi yang dilakukan dengan memanfaatkan media
digital seperti Digital Signage. Digital signage adalah sebuah bentuk tampilan
elektronik yang biasanya memanfaatkan tampilan LCD, LED, plasma, atau
proyektor yang menampilkan bermacam-macam petunjuk (signage), misalnya
iklan, informasi, cuaca, dan sebagainya. Digital signage biasanya diletakkan
ditempat-tempat yang ramai dikunjungi orang, misalnya di bandara, pameran
teknologi, pasar, dan sebagainya (Gambar 2. 1). Isi tampilan digital signage ini
dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan tempat pemasangannya, misalnya
pemasangan di bandara maka digital signage akan menampilkan jadwal
keberangkatan dan kedatangan atau juga dapat diisi dengan iklan penerbangan
7
(a)
(b)
Gambar 2. 1 Penempatan Layar Digital Signage pada lokasi penjualan (a) dan di perkantoran (b)[2]
Digital signage berbeda dengan televisi dan radio. Dari sisi sumbernya, televisi dan radio berasal dari satu sumber informasi analog atau digital, sedangkan
digital signage mendapatkan informasi berasal dari berbagai sumber informasi. Dari sisi pemancar, televisi dan radio memiliki saluran transmisi dan protokol yang
didesain untuk membawa audio dan video sedangkan pada digital signage,
transmisi menggunakan internet protokol mendukung file dengan berbagai format,
8
Ada tiga hal dasar yang harus diperhatikan dari digital signage dalam
menentukan penempatan dan pendekatan terhadap sasaran yang dituju (Gambar 2.
2), antara lain:
Gambar 2. 2 Tiga hal dasar yang menentukan pengaplikasian digital signage[2]
1. Point Of Sale (POS) → Digital Signage ditempatkan dan ditujukan untuk pemasaran produk, biasanya ditempatkan di lokasi berjualan.
2. Point Of Transit (POT) → Digital Signage yang akan ditempatkan di tempat-tempat yang ramai dilintasi orang.
3. Point Of Wait (POW) → Digital Signage yang ditempatkan di area yang memiliki tempat menunggu, misalya bandara, rumah sakit, dan sebagainya.
Di dalam teknologi digital signage ini biasanya terdiri dari 2 layer yaitu Backend dan frontend (Gambar 2. 3). Pada sisi backend biasanya adalah sebuah
9
sering kita lihat dengan media yang di gunakan biasanya LCD Monitor. Sebagai administrator kita bisa menata tampilan client dan kapan client menampilkannya (schedule management) .
Display 1 Display 2 Display 3
Internet/ koneksi jaringan Server Signage administrator Frontend Backend
Gambar 2. 3 Digital signage memiliki layer frontend dan backend
2.2 Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekumpulan perangkat (node) yang saling
terhubung, dimana perangkat ini dapat saling bertukar informasi, berkomunikasi
dan berbagi sumber daya. Perangkat dapat berupa komputer, scanner, printer, atau
lainnya yang dapat mengirim atau menerima dari perangkat lain di jaringan
tersebut. Pihak yang meminta untuk dilayani disebut sebagai client, sedang pihak
yang memberikan layanan disebut sebagai server.
Ada dua jenis koneksi jaringan, yaitu koneksi point-to-point dan koneksi
multipoint . Koneksi point-to-point menghubungkan dua buah perangkat (Gambar 2. 4 (a)), misalnya menghubungkan sebuah komputer dengan komputer lainnya
10
perangkat (Gambar 2. 4 (b)), misalnya menghubungkan sebuah printer ke beberapa
komputer. Terminal Terminal Link (a) Mainframe Terminal Terminal Terminal (b)
Gambar 2. 4 Koneksi point-to-point (a) dan multipoint (b)
2.2.1 Model Jaringan Transmision Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP)
Model jaringan TCP/IP merupakan pengembangan dari ARPANET yang
dikembangkan oleh DARPA. ARPANET merupakan jaringan yang terbentuk
dengan menghubungkan beberapa komputer dengan menggunakan network control
protocol (NCP), awalnya diaplikasikan dengan menghubungkan komputer dari
empat perguruan tinggi yang berbeda. Ketika jaringan satelit dan radio
berkembang, timbul keinginan untuk menghubungkan jaringan ARPANET dengan
jaringan satelit dan radio, namun protokol yang ada memiliki masalah dalam
11
menghubungkan beberapa jaringan, arsitektur inilah yang kemudian dikenal
sebagai model jaringan TCP/IP.
TCP/IP adalah protokol-protokol yang mengatur agar komunikasi dapat
terjadi antar perangkat melalui jaringan internet. TCP/IP mengatur semua proses
yang harus dilakukan agar perangkat-perangkat yang terhubung ke internet dapat
berkomunikasi. Arsitektur dari TCP/IP protokol dikembangkan sebelum arsitektur
Open Systems Interconnection (OSI) yang merupakan standar ISO dikembangkan.
Sehingga ada perbedaan layer pada kedua model arsitektur ini, terlihat seperti pada
Gambar 2. 5 [4]. Application Presentation Session Transport Network Data link Physical Application Transport Network Data link Physical
Model OSI TCP/IP Protocol Suite
Gambar 2. 5 Arsitektur TCP/IP dan OSI
Physical layer adalah hardware yang digunakan dalam jaringan, pada lapisan ini sinyal elektrik bergerak. Lapisan ini mengubah data kedalam bit yang bergerak
di media jaringan, serta memastikan jika bit yang dikirim oleh sumber 1 maka yang
diterima pada sisi penerima juga 1. Data link layer berfungsi mengatur bit menjadi
frame dan menyediakan pengiriman node to node. Frame adalah paket yang
12
Header berisi asal dan tujuan frame, hal ini dibutuhkan karena ada lebih dari satu
node yang terhubung ke tautan.
Network layer menerima paket dari data link layer dan mengirimkannya ke jaringan yang tepat serta mencarikan rute terbaik. Transport layer berfungsi untuk
memastikan data sampai pada tujuan dan tidak mengalami error. Application layer
berfungsi memberikan akses ke sumber jaringan, menterjemahkan, mengenkripsi,
dan mengkompres data, serta memulai, mengelolah dan mengakhiri sesi
komunikasi.
2.2.1.1 Internet Protocol (IP)
Internet protocol (IP) adalah protokol pada lapisan network yang berfungsi
untuk menyediakan jalur untuk pengiriman data. IP hanya bertugas menjadi kurir
dari TCP dan mencari jalur yang terbaik dalam penyampaian datagram. IP tidak
bertanggung jawab jika data tersebut mengalami kerusakan selama pengiriman,
namun IP akan mengirimkan pesan kesalahan melalui ICMP (Internet Control
Message Protokol). IP bersifat unreliable, connectionless, dan datagram delivery
service.
Unreliable menunjukkan IP tidak menjamin bahwa data yang dikirim akan
sampai ketujuan atau mengalami kerusakan. Connectionless menunjukkan
pengiriman paket dari tempat asal ketempat tujuan tanpa perjanjian (handshake)
terlebih dahulu. Datagram delivery service berarti bahwa setiap paket yang dikirim
berdiri sendiri dan tidak bergantung pada paket lainnya. Terdapat dua jenis IP, yaitu
IPv4 dan IPv6, IP yang masih umum digunakan dan akan dibahas dalam tugas akhir
13
IPv4 mengirimkan paket dalam bentuk datagram yang tersusun dari header dan payload. Berikut dalam Gambar 2. 6 di bawah ini adalah format header dari IPv4.
Gambar 2. 6 Header IPv4 Keterangan [5] :
o Version, menunjukkan versi IP yang digunakan, panjang 4 bit
o IHL, menunjukkan ukuran header IP, panjang 4 bit
o Type of services, digunakan untuk menentukan jenis pengiriman paket oleh
IP, panjang 8 bit
o Total lenght, panjang total datagram IP, panjang 16 bit
o Identification, digunakan untuk mengenali fragmen-fragmen sebuah
datagram IP, panjang 16 bit
o Flag, menunjukkan apakah sebuah datagram IP mengalami fragmentasi atau
tidak, panjang 3 bit
o Fragment offset, menunjukkan offset dimana fragmentasi dimulai, panjang
13 bit
o Time to live, memberikan batasan waktu datagram untuk mencapai tujuan,
14
o Protocol, menunjukkan jenis protokol lapisan atas yang menggunakan isi
dari paket IP, panjang 8 bit
o Header checksum, melakukan pengecekkan terhadap header IP, jika ada
kesalahan maka data akan diabaikan, panjang 16 bit
o Source address, alamat IP pengirim
o Destination address, alamat IP penerima
o Option, mengkodekan pilihan-pilihan yang diminta oleh pengirim
Untuk lebih mempermudah berkomunikasi, maka masing-masing
perangkat/node diberikan IP address yang unik. IP address digunakan sebagai
identitas dari node, dimana dalam pengiriman data akan ada IP address pengirim
dan IP address penerima.
IP address tersusun dari 32 bit, 4 byte, nilai maksimal adalah 255 dan
biasanya dinyatakan dalam desimal agar lebih mudah dibaca (Gambar 2. 7). Alamat
yang tersedia untuk IP address adalah sebanyak 232 yaitu 4.294.967.296.
10000000 00001011 00000011 00011111
128 . 11 . 3 . 31 IP dalam Biner
IP dalam Desimal
Gambar 2. 7 Notasi IP Address dalam desimal dipisahkan dalam titik
IP address dibagi kedalam beberapa kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C,
kelas D, dan kelas E. Tiap kelas menduduki beberapa bagian dari keseluruhan
15 Class A Class B Class E Class A : 231 = 2.147.483.648 addresses, 50% Class B : 230 = 1.073.741.824 addresses, 25% Class C : 229 = 536.870.912 addresses, 12,5% Class D : 228 = 268.435.456 addresses, 6,25% Class E : 228 = 268.435.456 addresses, 6,25%
Gambar 2. 8 Pembagian kelas pada IP address
IP address terbagi atas dua blok yaitu netid dan hostid. Netid menyatakan
network tempat node yang dituju terhubung sedangkan hostid menyatakan node
yang dituju dalam jaringan. Masing-masing kelas berbeda panjang netid dan
hostidnya, hal inilah yang membedakan kelas A, B, dan C. Kelas D digunakan untuk kebutuhan khusus yaitu alamat multicast. Kelas E juga digunakan untuk
kebutuhan khusus yaitu digunakan untuk penggunaan masa depan atau
pengembangan. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 2. 9 berikut :
16
2.2.1.2 Protokol HTTP
Hypertext transfer protocol (HTTP) adalah protokol komunikasi antara server dan client yang memanfaatkan TCP dan biasanya digunakan untuk mengakses data pada World Wide Web. Gambar 2. 10 menunjukkan komunikasi
yang dilakukan oleh protokol HTTP. Client memulai komunikasi dengan
mengirimkan request message, kemudian server akan menjawab dengan
memberikan response message.
Request Message
Response Message
Client Server
Gambar 2. 10 Komunikasi antara client dan server menggunakan protokol HTTP
Request message yang dikirimkan client mengikuti format HTTP message sesuai standar, begitu juga dengan response message yang dikirimkan oleh server.
Request message berisi informasi yang hendak diberikan client kepada server, atau informasi dan sumber daya yang dibutuhkan oleh client dari server. Server akan
membaca dan menterjemahkan request message yang datang, kemudian server
akan bekerja sesuai dengan isi pesan. Kemudian server akan mengirimkan
response message yang berisi hasil kerja sesuai dari isi request message ataupun sumber daya yang dibutuhkan client.
17
2.2.1.3 Protokol RTP
Realtime transport protocol (RTP) adalah protokol yang dirancang khusus untuk menangani lalu lintas komunikasi real time pada jaringan internet, baik
secara unicast maupun multicast. RTP digunakan secara luas dalam sistem
komunikasi dan hiburan yang terdiri dari streaming media, seperti telephone,
telekonferensi, dan layanan televisi. Kontribusi utama dari RTP adalah
timestamping, sequencing, dan mixing facilities. Timestamp mengindikasikan hubungan waktu antar paket yang dikirim. Sequence digunakan oleh penerima
untuk mendeteksi paket yang hilang atau paket yang sudah tidak lagi dibutuhkan.
2.2.2 Unicast dan Multicast
Dalam komunikasi unicast, komunikasi terjadi antara satu perangkat dengan
satu perangkat lainnya. Artinya, dalam unicast terdapat satu sumber dan satu tujuan.
Sekalipun banyak perangkat yang terhubung dalam jaringan, datagram hanya akan
diteruskan oleh router ke satu perangkat yang dituju. Pada Gambar 2. 11
ditunjukkan komunikasi unicast, router hanya meneruskan datagram dari sumber
18
Sumber
Tujuan
COM 1
COM 2 COM 3 COM 4
Gambar 2. 11 Pengiriman data secara unicast
Pada kondisi tertentu, pengirim hendak mengirimkan data ke beberapa
perangkat yang terhubung dengan server. Pengiriman dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu dengan multiple unicast, broadcast, dan multicast. Pada
multiple unicast, data akan dikirimkan satu per satu ke tujuan secara unicast.
Sedangkan pada broadcast, data akan dikirimkan secara bersamaan ke seluruh
perangkat yang terhubung ke router walaupun perangkat tersebut bukan tujuan dari
data. Pada Gambar 2. 12 tampak bahwa router mengirimkan data ke perangkat L1,