BAB V KONDISI IDEAL
UPAYA PEMECAHAN MASALAH
32. Implementasi Strategi (Action Plan)
a. Strategi Jangka Pendek (0 bulan – 6 bulan)
1. Menyelengarakan pembentukan team work antar instansi terkait, stake holder dan seluruh elemen masarakat yang terlibat untuk membahas persiapan penyelenggaraan kampung tertib lalu lintas.melalui:
a) Kabag sumda dan Kasat lantas melakukan rapat kordinasi dengan instansi dan stake holder terkait untuk membahas persiapan penyelengaraan Kampung Tretib lalu lintas
b) Kabag sumda dan Kasat lantas mengundang seluruh pakar dari masing masing instansi terkait dan stakeholder serta tokoh dan para cendikiawan di masarakat untuk melakukan Forum diskusi group (FGD), sharing solution, diskusi terbuka dan dengar pendapat dalam hal menyusun mekanisme dan solusi tepat dalam penyelengaraan kampung tertib lalu lintas.
c) Kasat lantas dalam forum Lalu lintas di lingkup kota jambi membentuk Tim panitia penilai yang akan di lombakan dan di nilai oleh tim penilai dengan karateristik tertentu.
d) Kasat lantas dan kabag sumda melakukan control dan pengawasan manajemen terkait langkah awal tersebut dan segera di laporkan ke masing. Masing Instansi terkait.
e) Melakukan Mou kepada Instansi stake holder terkait dalam hal perencanaan penyelenggaraan kampung tertib berlalu lintas
2. Meningkatkan keterampilan personel baik satlantas dan masarakat dalam hal terkait penyelenggaraan kampung tertib lalu lintas
a) Kabag Sumda, Kasat lantas dan Kasubbaglat memberikan
pelatihan ketrampilan teknis manajemen lalu lintas terhadap personil satlantas yang di tunjuk untuk TOT terhadap masarakat .
b) Kabag Sumda, Kasat lantas dan Kasubbaglat mengundang pakar
lalu lintas, polmas, sosiologi , tokoh budaya untuk memberikan ceramah kepada seluruh personel tentang teori-teori dasar manajemen lalu lintas, sosiologi masarakat, dan kebudayaan
c) Kabag Sumda, Kasat lantas dan Kasubbaglat mengundang pakar
komunikasi dan manajemen untuk memberikan pelatihan
ketrampilan membina team work dan ketrampilan membangun
kemitraan kepada seluruh personel.
2. Meningkatkan dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk menunjang pelaksanaan Kampung tartib lalu lintas guna meningkatkan etika dan perilaku masarakat di jalan, melalui:
a) Kapolres bersama dengan Kabag Ren maksanakan perencanaan anggaran sesuai dengan kebutuhan tugas fungsi u pada Satlantas, kususnya dalam hal pembinaan maupun pengawasan yang melekat untuk mendukung pelaksanaan kampung tertib lalu lintas.
b) Kapolres bersama Kabag Ren mengajukan rencana kebutuhan
pengadaan perlengkapan dengan mempedomani standarisasi perlengkapan khusus rekayasa lalu lintas, kualitas materiel serta disesuaikan dengan tingkat kebutuhan yang di gunakan dalam operasional Kampung Tertib lalu lintas dengan berkoordinasi dengan Kasat Lantas.
c) Melaksanakan analisa dan evaluasi terhadap strategi jangka pendek.
b. Strategi jangka sedang (0 bulan – 12 bulan)
1. Memberdayakan instansi terkait dan stakeholder serta tokoh
dan para cendikiawan, sponsor, elemen masarakat serta mitra-mitra polantas seperti PKS, Satpam, dan komunitas lainnya dalam menyelenggarakan kampung Tertib lalu lintas, melalui:
a) Kasat Lantas mengadakan pertemuan dengan dan kerjasama
instansi terkait dan stakeholder serta tokoh dan para cendikiawan, sponsor, elemen masarakat serta mitra-mitra polantas secara berkesinambungan dan berkelanjutan dalam penyelenggaraan kampung tertib berlalu Lintas.
b) Kasat Lantas bersama para stake holder yang sudah di tunjuk
kusus dalam penyelenggaraan kampung tertib lalu lintas melakukan Analisa dan evaluasi bersama terkait hambatan dan rintangan dimana akan di gunakan sebahgai bahan perbaikan dan pengembangan kampung lainya untuk di mungkinkan di terapkan.
2. Menyelenggarakan fungsi pengawasan bersama yang efektif dalam
penyelenggaraan kampung tertib lalu lintas, melalui:
a). Kasat Lantas untuk memberdayakan peran wakasat lantas dan Kaurbinops untuk ditunjuk sebagai pengawas bersama
pengawasa dari instansi dan stakeholder lainya untuk mengoptimalkan giat operasiaonal kampung tertib berlalu lintas kususnya kepada personil yang di tunjuk. .
b). Kasat Lantas untuk merumuskan Standart Operational
Procedure (SOP) pengawasan personil kegiatan kampong tertib lalu lintas.
3. Melaksanakan anev terhadap pelaksanaan strategi jangka menengah.
c. Strategi jangka panjang (0 bulan – 24 bulan)
1. Meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait, stake holder dan
seluruh elemen masarakat yang terlibat untuk membahas penyelenggaraan kampung tertib lalu lintas, melalui:
a) Kasat Lantas berkoordinasi dengan instansi terkait dan
stakeholder serta tokoh dan para cendikiawan, sponsor, elemen masarakat serta mitra-mitra polantas untuk melakukan anev bersama terkait persiapan penyelenggarana dalam cakupan luas akan di terapkan di kampung-kampung lainya.
b) Kapolres memerintahkan Kasat Lantas untuk mengembangkan
dan meningkatkan metode komunikasi dan pengawasan bersama antar instansi, stakeholder, toga, toma dan toya serat komunitas dan element masarakat lainya untuk menjaga penyelenggaraan kampung tertib lalu lintas secara berkelanjutan dan berkesinambungan secara terjadwal dan terencana.
2. Meningkatkan dukungan Pemerintah Daerah untuk melaksanakan
program sadar berlalu lintas dan etika displin berlalu lintas, melalui:
a) Kapolres dan Kasat Lantas melakukan koordinasi dan
kolaborasi dengan terkait untuk mengadakan penyuluhan dan tatap muka kepada masarakat..
b) Kapolres dan dinas terkait bersama-sama melakukan
penyuluhan dan tatap muka kepada masyarakat tentang kesadaran berlalu lintas dan etika displin berlalu lintas.
3. Melakukan anev terhadap pelaksanaan strategi jangka panjang.
BAB VII PENUTUP 33. Kesimpulan
a. Banyaknya pelanggaran, kemacetan dan kecelakaan yang
belakangan terjadi di kota jambi lebih banyak di sebabkan oleh kurangnya kesadaran beretika dan berperilaku berkendara di jalan, hal tersebut dapat dilihat dari semakin tingginya angka penggaran, kemacetan dan kecelakaan dari tahun ke tahun sehingga sangat meresahkan bagi kita semua. Nampaknya dengan undang-undang lalulintas dan personil satlantas Polresta jambi tidak cukup untuk menyelesaikan permasalahan lalau lintas pada saat ini, perlu suatu metode kusus dan tersendiri untuk merangsang stimulus untuk meningkatkan kesadaran berperilaku dan beretika di jalan raya yang di laksanakan secara mandiri melalui Pola Comunity policing dan melibatkan sinergitas polisional kepada Instansi lainya, dan salah satu konsep tersebut ialah kampung tertib lalulintas.
b. Namun saat ini dalam tataran perencanaan dan konsep, baik instansi
terkait dan Satlantas Polresta jambi dalam hal kondisi Personil dukungan anggaran dan sarana prasarana serta metode yang akan di gunakan dalam penyeyenggaraan Kampung tertib lalu lintas dirasakan belum cukup memadai karena selama ini belum adanya komitmen, sinergitas, ketrpaduan dan keseriusan antar instansi dan stake holder lainya dalam menyelenggarakan kampung tertib lalulintas..
c. Dengan di wujudkannya kampung tertib lalu lintas maka di harapkan
adanya perubahan yang signifikan tentang pola, pandangan dan visioner yang terkait maind set dan culture set tentang perilaku dan etika berkendara di jalan dimana indikatornya dapat kita liat dalam skala keci di kota jambi akan turunya penaggaran dan berimbas kepada turunya angka kecelakaan dan kemacetan di jalan.
34. Rekomendasi
a. Mengajukan usulan kepada walikota jambi agar segera
menyelenggarakan kegiatan perlombaan Kampung tertib lalu lintas secara berjenjeng baik dari tingkat kampung, desa dan perkotaan dengan melalui perencanaan, kordinasi dan persiapan yang matang.
b. Mengajukan usulan kepada Kapolresta U.p Kabagren untuk usulkan
penambahan anggaran yang mendukung giat Kampung tertib lalulintas serta memberikan arahan bagi penggunaan anggaran yang tepat.
c. Mengusulkam
kepada Kapolresta U.p Kabag Sumda untuk usulkan dukungan penambahan sarpas yang memadai dan proprosional.