• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

B. Implementasi Taksonomi Bloom Dalam Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pada dasarnya digunakan untuk mengulas kembali apa yang telah dilakukan. Pada proses pembelajaran juga terdapat evaluasi yang bertujuan untuk mengulas kembali apa yang telah dipelajari.

Dalam implementasi taksonomi Bloom pada siswa kelas IV MI Asyafi’iyyah memiliki beberapa kekurangan antara lain pada aspek afektif. Guru yang menggunakan bahasa jawa membuat siswa terlalu berani menanggapi pertanyaan guru dengan menggunakan bahasa yang kurang sopan. Misalnya guru yang menggunakan kata “ sopo le iso garap maju no ngarep etuk hadiah sewu”. Sedangkan siswa menjawab dengan kata “tenan yo pak janji kudu ditepati”.

Tujuan guru menggunakan bahasa jawa supaya proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Ternyata masih menimbulkan

61

efek negatif pada siswa. Pada evaluasi ini guru memberikan 10 soal latihan yang terdiri dari 5 soal lisan dan 5 soal esay. Guru memberikan 5 soal esay ini menunjukkan bahwa guru mengimplementasikan teori taksonomi Bloom yaitu aspek kogitif. 5 soal esay ditujukan untuk melatih kognitif siswa setelah pembelajaran berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa evaluasi yang dilakukan guru kepada siswa sudah sesuai dengan taksonomi Bloom pada tingkatan penerapan.

Aspek kognitif terlihat dari hasil belajar siswa di kelas IV secara keseluruhan baik sesuai KKM. Dari 5 soal esay yang diberikan terlihat siswa yang dapat menjawab benar semua 15 siswa, siswa yang menjawab salah pada 1 soal berjumlah 3 siswa, siswa yang menjawab salah pada 2 soal ada 2 siswa, dan siswa yang tidak dapat menjawab seluruh soal berjumlah 3 siswa. Ketika siswa diberi waktu untuk menjawab soal, masih terdapat 4 siswa yang lambat menjawab soal.

Sedangkan 5 soal lisan ditujukan untuk melihat aspek afektif pada tingkatan pembentukan pola hidup siswa, siapa yang berani maju ke depan kelas untuk menjawab pertanyaan, siswa yang memperhatikan guru saat penjelasan materi ini termasuk pada tingkatan penerimaan. Selain itu, dari soal lisan juga di tujukan untuk melatih siswa aspek psikomotor pada tingkatan gerakan kompleks seperti siapa yang terampil menjawab soal di depan kelas. Pada penelitian ini aspek afektif dan psikomotor penilaiannya hanya sekilas dengan melihat saat proses pembelajaran namun tidak dipaparkan ke dalam daftar penilaian yang tertulis. Sehingga evaluasi

62

penilaian yang guru lakukan kurang optimal karena guru hanya fokus pada penilaian aspek kognitif.

63 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan judul “Implementasi Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Matematika di MI Asyafi’iyyah Tahun 2017” dapat disimpulkan sebagai berikut: Pada tahap pelaksanaan, peneliti melihat langsung pada proses pembelajaran di dalam kelas. Guru mengimplementasikan taksonomi Bloom dengan baik. Hal ini dilihat saat proses pembelajaran berlangsung dimana guru menerapkan aspek kognitif pada tingkatan pengetahuan, pemahaman, penerapan, dan evaluasi. Aspek afektif dilihat pada tingkatan penerimaan, partisipasi, pembentukan pola hidup, sedangkan aspek psikomotor dilihat pada tingkatan gerakan kompleks, dan gerakan biasa.

Pada proses evaluasi pembelajaran matematika ini guru juga menerapkan taksonomi Bloom. Hal ini dapat dilihat ketika guru mengevaluasi siswa melalui latihan soal untuk mengukur kemampuan kognitifnya. Guru juga mengevaluasi siswa ketika proses pembelajaran untuk melihat aspek afektif pada tingkatan penerimaan, partisipasi, dan pembentukan pola hidup sedangkan psikomotor siswa pada tingkatan gerakan kompleks.

64 B. Saran-saran

1. Bagi Siswa

a. Siswa sebaiknya lebih menambah rasa percaya diri dan

keberaniaan untuk mengemukakan pendapat di depan kelas;

b. Bagi siswa yang belum tuntas sebaiknya lebih meningkatkan belajar dan mengubah cara belajarnya;

c. Siswa harus selalu aktif dan antusias dalam kegiatan pembelajaran.

2. Bagi Guru

a. Pada proses pembelajaran memerlukan waktu yang tidak singkat maka seorang guru harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal;

b. Guru hendaknya menggunakan metode tidak hanya satu dan

menggunakan media sebagai pembantu dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih mudah menguasai materi dan pembelajaran menjadi lebih menarik.

c. Kekreativitas guru dalam pembelajaran ditambah lagi terutama kreativitas pada implementasian taksonomi Bloom khususnya ranah afektif dan psikomotor.

3. Bagi Sekolah

Sebaiknya sekolah berupaya untuk menambah sarana prasarana seperti media maupun alat peraga guna menunjang kegiatan belajar siswa serta menambah keahliaan pada guru.

65

4. Bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga, dapat membantu menambah referensi ilmu pengetahuan untuk mahasiswa guna mempersiapkan calon guru yang profesional.

66

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2013. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia Widiaksara Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Aunurrahman. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.

Delphie, Bandi. 2009. Matematika Untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Klaten: PT. Intan Sejati.

Hamalik, Oemar. 2013. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Cetakan Ke-5.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offeset.

Hamid, Abdul. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Pascasarjana Unimed.

Heruman. 2010. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bndung: PT. Remaja Posdakarya.

J. Moelong Lexy, MA. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Nasution, S. 1984. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bima Aksara.

Ratnawulan, Elis. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: CV Pustaka Setia. Saebani, Beni Ahmad. 2015. Filsafat Ilmu dan Metode Penelitian. Bandung:

Pustaka Setia.

Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Subini, Nini. 2012. Psikologi Pembelajaran. Yogyakarta: Mentari Pustaka. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar Edisi

Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group.

_____________. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah. Jakarta: Kencana Prenada Group.

Suyono dan Hariyanto. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

67

Uno, Hamzah dan Nurdin Mohammad. 2015. Belajar dengan Pendekatan P-A-I- L-K-E-M. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

(http://taksonomibloomgibertanaginting.blogspot.c0m/2016/05/makala-belajar- dan-pembelajaran.html?m) Tanggal Akses : 30 Maret 2017, Pukul 18.41 WIB.

(http://googleweblight.com/?lite_url=http://mayalfa.blogspot.com/2012/11/metod e-pembelajaran-melalui-

aspek.htm?m%3=7w9ybyupo27hxndD54L05cfiq). Di akses pada tanggal 4 Agustus 2017, pukul 15.00 WIB.

68

Dokumen terkait