• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYAJIAN DAN ANALISIS KESIMPULAN

4.2 Analisis Data

4.2.3 Implementasi Tax Planning

4.2.3 Implementasi Tax Planning

Proses strategi Implementasi Tax Planning atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dilakukan dengan cara penundaan penerbitan Faktur Pajak pada akhir bulan berikutnya setelah diterima pembayaran.

Berikut pencatatan jurnal dalam Penerapan Tax Planning yang dilakukan pada PT. Surabaya Jaya Sentosa terkait dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk masa pajak bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2012 adalah sebagai berikut:

Masa Januari 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan Januari :

Piutang Dagang Rp. 213.955.500

PPN – Keluaran Rp. 19.450.500

Penjualan Rp.194.505.000

Faktur pajak keluaran diterbitkan sebagian di bulan Januari dan selebihnya diterbitkan di bulan berikutnya (Februari) setelah dilakukan pembayaran.

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Januari :

Pembelian Rp. 140.810.000

PPN – Masukan Rp. 14.081.000

Kas Rp. 154.891.000

Penerimaan faktur pajak masukan bulan Januari di tunda pengkreditannya sampai bulan berikutnya (Februari)

Pengkreditan PPN terutang bulan Januari: PPN Keluaran Rp. 1.150.000

PPN Masukan Rp. 0

Kurang bayar Rp. 1.150.000

Pencatatan untuk pelaporan PPN terutang bulan Januari : PPN – Kurang Bayar Rp. 1.150.000

Masa Februari 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan Februari :

Piutang Dagang Rp. 202.895.000

PPN – Keluaran Rp. 18.445.000

Penjualan Rp.184.450.000

Faktur pajak keluaran diterbitkan sebagian di bulan Februari dan selebihnya diterbitkan di bulan berikutnya (Maret) setelah dilakukan pembayaran.

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Februari :

Pembelian Rp. 134.185.000

PPN – Masukan Rp. 13.418.500

Kas Rp. 147.603.500

Penerimaan faktur pajak masukan bulan Februari di tunda pengkreditannya sampai bulan berikutnya (Maret)

Pada saat Pelunasan Piutang bulan Januari akan di Jurnal:

Bank Rp. 213.955.500

Piutang Dagang Rp. 213.955.500

Pengkreditan PPN terutang bulan Januari dan Februari :

PPNK sisa Januari Rp. 18.300.500 + Februari Rp. 1.150.000 = Rp. 19.450.000 PPN Keluaran Rp. 19.450.500

PPN Masukan Rp. 14.081.000 Kurang bayar Rp. 5.369.500

Pencatatan untuk pelaporan PPN terutang bulan Februari : PPN – Kurang Bayar Rp. 5.369.500

Masa Maret 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan Maret :

Piutang Dagang Rp. 217.965.000

PPN – Keluaran Rp. 19.815.000

Penjualan Rp.198.150.000

Faktur pajak keluaran diterbitkan sebagian di bulan Maret dan selebihnya diterbitkan di bulan berikutnya (April) setelah dilakukan pembayaran.

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Maret:

Pembelian Rp. 143.810.000

PPN – Masukan Rp. 14.381.000

Kas Rp. 158.191.000

Penerimaan faktur pajak masukan bulan Maret di tunda pengkreditannya sampai bulan berikutnya ( April )

Pada saat Pelunasan Piutang bulan Februari akan di Jurnal:

Bank Rp. 202.985.000

Piutang Dagang Rp. 202.985.000

Pengkreditan PPN terutang bulan Februari + Maret :

PPNK sisa Februari Rp. 17.295.000 + Maret Rp. 1.150.000 = Rp. 18.445.000 PPN Keluaran Rp. 18.445.000

PPN Masukan Rp. 13.418.500 Kurang bayar Rp. 5.026.500

Pencatatan untuk pelaporan PPN terutang bulan Maret : PPN – Kurang Bayar Rp. 5.026.500

Masa April 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan April :

Piutang Dagang Rp. 197.532.500

PPN – Keluaran Rp. 17.957.500

Penjualan Rp.179.575.000

Faktur pajak keluaran diterbitkan sebagian di bulan April dan selebihnya diterbitkan di bulan berikutnya (Mei) setelah dilakukan pembayaran.

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan April:

Pembelian Rp. 132.926.000

PPN – Masukan (April ) Rp. 13.292.600

Kas Rp. 146.218.600

Penerimaan faktur pajak masukan bulan April di tunda pengkreditannya sampai bulan berikutnya ( Mei )

Pada saat Pelunasan Piutang bulan Maret akan di Jurnal:

Bank Rp. 217.965.000

Piutang Dagang Rp. 217.965.000

Pengkreditan PPN terutang bulan Maret + April :

PPNK sisa Maret Rp. 18.665.000 + April Rp. 1.150.000 = Rp. 19.815.000 PPN Keluaran Rp. 19.815.000

PPN Masukan Rp. 14.381.000 Kurang bayar Rp. 5.434.000

Pencatatan untuk pelaporan PPN terutang bulan April : PPN – Kurang Bayar Rp. 5.434.000

Masa Mei 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan Mei :

Piutang Dagang Rp. 211.761.000

PPN – Keluaran Rp. 19.251.500

Penjualan Rp.192.510.000

Faktur pajak keluaran diterbitkan sebagian di bulan Mei dan selebihnya diterbitkan di bulan berikutnya (Juni) setelah dilakukan pembayaran.

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Mei:

Pembelian Rp. 140.936.000

PPN – Masukan Rp. 14.093.600

Kas Rp. 155.029.600

Penerimaan faktur pajak masukan bulan Mei di tunda pengkreditannya sampai bulan berikutnya ( Juni )

Pada saat Pelunasan Piutang bulan April akan di Jurnal:

Bank Rp. 197.532.500

Piutang Dagang Rp. 197.532.500

Pengkreditan PPN terutang bulan April + Mei :

PPNK sisa April Rp. 16.807.500 + April Rp. 1.150.000 = Rp. 17.957.500 PPN Keluaran Rp. 17.957.500

PPN Masukan Rp. 13.292.600 Kurang bayar Rp. 4.664.900

Pencatatan untuk pelaporan PPN terutang bulan Mei : PPN – Kurang Bayar Rp. 4.664.900

Masa Juni 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan Juni :

Piutang Dagang Rp.193.853.000

PPN – Keluaran Rp. 17.623.000

Penjualan Rp.176.230.000

Faktur pajak keluaran diterbitkan sebagian di bulan Juni dan selebihnya diterbitkan di bulan berikutnya (Juli) setelah dilakukan pembayaran.

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Juni:

Pembelian Rp. 128.235.000

PPN – Masukan Rp. 12.823.500

Kas Rp. 141.058.500

Penerimaan faktur pajak masukan bulan Juni di tunda pengkreditannya sampai bulan berikutnya ( Juli )

Pada saat Pelunasan Piutang bulan Mei akan di Jurnal:

Bank Rp. 211.761.000

Piutang Dagang Rp. 211.761.000

Pengkreditan PPN terutang bulan Mei + Juni :

PPNK sisa Mei Rp. 18.101.000 + Juni Rp. 1.150.000 = Rp. 19.251.000 PPN Keluaran Rp. 19.251.000

PPN Masukan Rp. 14.093.600 Kurang bayar Rp. 5.157.400

Pencatatan untuk pelaporan PPN terutang bulan Juni : PPN – Kurang Bayar Rp. 5.157.400

Masa Juli 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan Juli :

Piutang Dagang Rp.213.169.000

PPN – Keluaran Rp. 19.379.000

Penjualan Rp.193.790.000

Faktur pajak keluaran diterbitkan sebagian di bulan Juli dan selebihnya diterbitkan di bulan berikutnya (Agustus) setelah dilakukan pembayaran.

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Juli:

Pembelian Rp. 139.815.000

PPN – Masukan Rp. 13.981.500

Kas Rp. 153.796.500

Penerimaan faktur pajak masukan bulan Juli di tunda pengkreditannya sampai bulan berikutnya ( Agustus )

Pada saat Pelunasan Piutang bulan Juni akan di Jurnal:

Bank Rp. 193.853.000

Piutang Dagang Rp. 193.853.000

Pengkreditan PPN terutang bulan Juni + Juli :

PPNK sisa Juni Rp. 16.473.000 + Juli Rp. 1.150.000 = Rp. 17.623.000 PPN Keluaran Rp. 17.623.000

PPN Masukan Rp. 12.823.500 Kurang bayar Rp. 4.799.500

Pencatatan untuk pelaporan PPN terutang bulan Juli : PPN – Kurang Bayar Rp. 4.799.500

Masa Agustus 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan Agustus :

Piutang Dagang Rp.212.462.500

PPN – Keluaran Rp. 19.311.500

Penjualan Rp.193.115.000

Faktur pajak keluaran diterbitkan sebagian di bulan Agustus dan selebihnya diterbitkan di bulan berikutnya (September) setelah dilakukan pembayaran. Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Agustus:

Pembelian Rp. 139.925.000

PPN – Masukan Rp. 13.992.500

Kas Rp. 153.917.500

Penerimaan faktur pajak masukan bulan Agustus di tunda pengkreditannya sampai bulan berikutnya ( September )

Pada saat Pelunasan Piutang bulan Juli akan di Jurnal:

Bank Rp. 213.169.000

Piutang Dagang Rp. 213.169.000

Pengkreditan PPN terutang bulan Juli + Agustus :

PPNK sisa Juli Rp. 18.229.000 + Agustus Rp. 1.150.000 = Rp. 19.379.000 PPN Keluaran Rp. 19.379.000

PPN Masukan Rp. 13.981.500 Kurang bayar Rp. 5.397.500

Pencatatan untuk pelaporan PPN terutang bulan Agustus : PPN – Kurang Bayar Rp. 5.397.500

Masa September 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan September :

Piutang Dagang Rp.196.355.500

PPN – Keluaran Rp. 17.850.500

Penjualan Rp.178.505.000

Faktur pajak keluaran diterbitkan sebagian di bulan September dan selebihnya diterbitkan di bulan berikutnya (Oktober) setelah dilakukan pembayaran.

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan September:

Pembelian Rp. 137.715.000

PPN – Masukan Rp. 13.771.500

Kas Rp. 151.486.500

Penerimaan faktur pajak masukan bulan September di tunda pengkreditannya sampai bulan berikutnya ( Oktober )

Pada saat Pelunasan Piutang bulan Agustus akan di Jurnal:

Bank Rp. 212.426.500

Piutang Dagang Rp. 212.426.500

Pengkreditan PPN terutang bulan Agustus + September :

PPNK sisa Agustus Rp. 18.161.500 + September Rp. 1.150.000 = Rp. 19.311.500 PPN Keluaran Rp. 19.311.500

PPN Masukan Rp. 13.992.500 Kurang bayar Rp. 5.319.000

Pencatatan untuk pelaporan PPN terutang bulan September : PPN – Kurang Bayar Rp. 5.319.000

Masa Oktober 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan Oktober :

Piutang Dagang Rp.206.937.500

PPN – Keluaran Rp. 18.812.500

Penjualan Rp.188.125.000

Faktur pajak keluaran diterbitkan sebagian di bulan Oktober dan selebihnya diterbitkan di bulan berikutnya (November) setelah dilakukan pembayaran. Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Oktober:

Pembelian Rp. 142.870.000

PPN – Masukan Rp. 14.287.000

Kas Rp. 157.157.000

Penerimaan faktur pajak masukan bulan Oktober di tunda pengkreditannya sampai bulan berikutnya (November)

Pada saat Pelunasan Piutang bulan September akan di Jurnal:

Bank Rp. 196.355.500

Piutang Dagang Rp. 196.355.500

Pengkreditan PPN terutang bulan September + Oktober :

PPNK sisa September Rp. 16.700.500 + Oktober Rp. 1.150.000 = Rp. 17.850.500 PPN Keluaran Rp. 17.850.500

PPN Masukan Rp. 13.771.500 Kurang bayar Rp. 4.079.000

Pencatatan untuk pelaporan PPN terutang bulan Oktober : PPN – Kurang Bayar Rp. 4.079.000

Masa November 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan November :

Piutang Dagang Rp.211.348.500

PPN – Keluaran Rp. 19.213.500

Penjualan Rp.192.135.000

Penerbitan faktur pajak keluaran dilakukan pada akhir bulan berikutnya (Desember) setelah dilakukan pembayaran.

Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan November:

Pembelian Rp. 143.345.000

PPN – Masukan Rp. 14.334.500

Kas Rp. 159.879.500

Penerimaan faktur pajak masukan bulan November di tunda pengkreditannya sampai bulan berikutnya ( Desember )

Pada saat Pelunasan Piutang bulan Oktober akan di Jurnal:

Bank Rp. 206.937.500

Piutang Dagang Rp. 206.937.500

Pengkreditan PPN terutang bulan Oktober + November :

PPNK sisa Oktober Rp. 17.662.500 + November Rp. 1.150.000 = Rp. 18.812.500 PPN Keluaran Rp. 18.812.500

PPN Masukan Rp. 14.287.000 Kurang bayar Rp. 4.525.500

Pencatatan untuk pelaporan PPN terutang bulan November : PPN – Kurang Bayar Rp. 4.525.500

Masa Desember 2012

Pencatatan untuk penjualan bulan Desember :

Piutang Dagang Rp.211.761.000

PPN – Keluaran Rp. 19.251.000

Penjualan Rp.192.510.000

Faktur pajak keluaran diterbitkan sebagian di bulan Desember dan selebihnya diterbitkan di bulan berikutnya (Januari 2013) setelah dilakukan pembayaran. Pencatatan untuk mencatat pembelian bulan Desember:

Pembelian Rp. 138.828.000

PPN – Masukan Rp. 13.882.800

Kas Rp. 152.710.800

Penerimaan faktur pajak masukan bulan Desember di tunda pengkreditannya sampai bulan berikutnya ( Januari )

Pada saat Pelunasan Piutang bulan November akan di Jurnal:

Bank Rp. 211.348.500

Piutang Dagang Rp. 211.348.500

Pengkreditan PPN terutang bulan November + Desember :

PPNK sisa November Rp.18.063.500+ Desember Rp. 1.150.000 = Rp.19.213.500 PPN Keluaran Rp. 19.213.500

PPN Masukan Rp. 14.334.500 Kurang bayar Rp. 4.679.000

Pencatatan untuk pelaporan PPN terutang bulan Desember : PPN – Kurang Bayar Rp. 4.679.000

Pengkreditan PPN terutang bulan Desember masuk ke bulan berikutnya yaitu pada Januari 2013.

Table 4.3

Data PPN Tahun 2012 (Sesudah Tax Planning) Bulan PPN Keluaran (Rp) PPN Masukan (Rp) PPN Terutang (Rp) Januari 1.150.000 - 1.150.000 Februari 19.450.500 14.081.000 5.369.500 Maret 18.445.000 13.418.500 5.026.500 April 19.815.000 14.381.000 5.434.000 Mei 17.957.500 13.292.600 4.664.900 Juni 19.251.000 14.093.600 5.157.400 Juli 17.623.000 12.823.500 4.799.500 Agustus 19.379.000 13.981.500 5.397.500 September 19.311.500 13.992.500 5.319.000 Oktober 17.850.500 13.771.500 4.079.000 November 18.812.500 14.287.000 4.525.500 Desember 19.213.500 14.334.500 4.679.000 Total 208.259.000.00 152.457.200 55.801.800.00

Sumber: Data diolah 4.3 Interpretasi

4.3.1 Hasil Implementasi Tax Planning

Dari hasil penerapan Tax Planning diperoleh selisih antara PPN Terutang Tahun 2012 sebelum dan sesudah dilakukan Tax Planning adalah sebagai berikut:

Sebelum Tax Planning Rp. 59.820.000 Sesudah Tax Planning Rp. 55.801.800 Selisih Rp. 4.018.200

Table 4.4

Laporan Laba/ Rugi

Per 31 Desember 2012 ( Sesudah Tax Planning)

Penjualan 2.263.600.000 Pembelian 1.663.400.000 Persediaan awal 150.000.000 HPP (1.813.400.000) Laba kotor 450.200.000 Biaya usaha:

Biaya gaji karyawan 79.000.000 Biaya transportasi 120.150.000 Biaya peralatan kantor 4.325.000 Biaya telepon, air, dan listrik 4.515.000

Biaya marketing 10.410.000

Biaya pajak 55.801.800

Biaya adm bank 480.000

Biaya lain-lain 520.500

Biaya penyusutan inventaris 7.512.000 Biaya penyusutan kendaraan 8.468.000

Total biaya usaha (291.182.300)

Laba sebelum pajak 159.017.700

Pajak penghasilan 19.877.200 (19.877.200) 139.140.500 Pendapatan lain-lain: Jasa giro 315.200 315.200

Laba bersih setelah pajak 139.455.700

Berdasarkan hasil perbandingan antara sebelum dilakukan Tax Planning dan sesudah dilakukan Tax Planning terlihat bahwa PPN terutang sesudah dilakukan Tax Planning lebih kecil di bandingkan dengan sebelum dilakukan Tax Planning. Yaitu sebelum dilakukan Tax Planning sebesar Rp. 59.820.000,- sedangkan sesudah dilakukan Tax Planning sebesar Rp. 55.801.800,-. Sehingga di peroleh selisih sebesar Rp. 4.018.200,-. Terjadi penghematan pajak sebesar 6,7 % dibandingkan dengan sebelum dilakukan Tax Planning. Pada laporan laba rugi pun terlihat perbedaan yang lumayan besar yaitu pada laba bersih setelah pajak antara sebelum dilakukan Tax Planning sebesar Rp. 135.939.800,- dan sesudah dilakukan Tax Planning sebesar Rp. 139.455.700,- selisih laba sebesar Rp. 3.515.900,- yaitu sekitar 2,6 %.

Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan penghematan pajak dengan cara penundaan penerbitan Faktur Pajak pada bulan berikutnya. Dengan demikian untuk pembayaran pada bulan Desember pengkreditannya dimasukkan ke bulan Januari pada tahun berikutnya. Sehingga pada penghitungan dan pelaporan SPT Tahunan Masa PPN 2012 PPN Terutang untuk bulan Desember tidak ikut dilaporkan.

Hasil penelitian diatas sejalan dengan konsep tentang Tax Planning. Dalam konteks ini Tax Planning merupakan penghindaran pajak secara legal yang dapat ditempuh oleh wajib pajak untuk meminimalkan beban pajak sementara sampai pada tahun berikutnya. Dengan hasil efesiensi Implementasi Tax Planning tersebut dapat digunakan pedoman oleh perusahaan untuk meminimalkan beban

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhutang pada PT. Surabaya Jaya Sentosa untuk tahun-tahun berikutnya.

BAB V

Dokumen terkait