• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

C. Implikasi

Dalam proses belajar mengajar di sekolah, khususnya pada saat pelajaran bahasa Indonesia sangat menganjurkan peserta didiknya agar tidak melakukan kesalahan dalam berbahasa. Baik dalam ragam bahasa lisan maupun ragam bahasa tulis. Dalam melakukan kesalahan memang merupakan ciri pembelajaran dan bukan hal aneh yang ditemui. Namun, jika seseorang melakukan kesalahan berbahasa dan tidak segera memperbaikinya tentu akan berakibat fatal untuk selanjutnya. Oleh karena itu, penelitian ini selain untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan kata penghubung yang terdapat pada berita utama Koran Banten Raya edisi 1 April – 31 Mei 2014 penelitian ini juga dapat dijadikan referensi untuk proses belajar mengajar. Apa yang diharapkan dari penelitian ini yaitu dapat memberi acuan mengenai seluk beluk kesalahan berbahasa yang disebabkan oleh beberapa faktor, fungsi kata penghubung, dan jenis-jenisnya.

63

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Bedasarkan hasil analisis dalam penulisan berita utama Koran Banten Raya edisi 1 April – 31 Mei 2014 dapat disimpulkan bahwa: 1. Kesalahan penggunaan kata penghubung masih dijumpai dalam setiap

penulisan berita utama. Bentuk kesalahan tersebut bervariasi. Meliputi penggunaan kata namun, karena, tapi, sedangkan, bahkan, padahal, jadi.

2. Kesalahan penggunaan kata penghubung berkisar antara 0 – 6 buah kesalahan dalam setiap berita utama. Penulisan berita utama edisi April 2014 sebanyak 42, sedangkan edisi Mei 2014 sebanyak 40. Total keseluruhan dari edisi April dan Mei yaitu 82 buah kesalahan. Kesalahan kata penghubung yang paling dominan yaitu kesalahan penggunaan kata penghubung namun, karena, dan, sedangkan dan tetapi.

B. Saran

Dari penelitian yang peneliti lakukan menyatakan bahwa kesalahan penggunaan kata penghubung masih dijumpai dalam ragam bahasa tulis. Oleh karena itu, peneliti ingin sedikit memberi saran kepada seluruh pihak, terutama seorang guru yakni:

1. Dalam mengajarkan materi mengenai bahasa khususnya penggunaan kata penghubung harus lebih detail dan dapat dimengerti oleh peserta didiknya.

2. Guru atau pengajar bahasa Indonesia hendaknya lebih memperhatikan peserta didiknya dalam berbahasa yang baik dan benar.

64

3. Guru sebaiknya mencontohkan kepada siswa atau peserta didiknya dalam berbahasa yang baik dan benar. Baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan.

4. Kepada siswa atau peserta didik agar lebih memperhatikan dalam berbahasa baik lisan maupun tulisan dengan baik dan benar.

C. Implikasi

Penelitian ini selain mendeskripsikan kesalahan penggunaan kata penghubung dalam penulisan berita utama Koran Banten Raya edisi 1 April – 31 Mei 2014, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan mengimplementasikannya untuk pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Oleh karena itu, penulis membuat sebuah RPP Bahasa Indonesia di SMA kelas XI terlampir.

65

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, Soejono D, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2008.

Aminuddin. Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh Malang. 1990.

Arifin, E Zainal, dan Hadi, Farid. 1001 Kesalahan Berbahasa, Jakarta: Pressindo. 1991.

Badudu, J.S. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar IV. Jakarta: Gramedia Pustaka Indonesia. 1995.

Budi Santoso, Kusno. Problematika Bahasa Indonesia, Sebuah Analisis Praktis

Bahasa Baku. Jakarta: Rineka Cipta. 1990.

Chaer, Abdul. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2000.

. Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta. 2008.

. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta. 2009.

. Penggunaan Preposisi dan Konjungsi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Nusa Indah. 1990.

Finoza, Lamuddin. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia. 2009.

Gusrizal. Lets Study Bahasa Indonesia With A New Method. Jakarta: Akademika Pressindo. 2009.

Purwa, I Made, Sudiartha, I Wayan, dkk. Struktur Bahasa Idate. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 1994.

66

Junaedhie, Kurniawan. Ensiklopedia Pers Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 1991.

Keraf, Gorys. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah. 1969.

Kridalaksana, Harimurti. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2007.

Kridalaksana, Harimurti. Leksikon Komunikasi. Yogyakarta: Kanisius. 1988. Mahsun. Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2006.

Moeloeng, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2007.

Mondry. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia. 2008.

Nababan, Sri Utari Subyakto. Analisis Kontrastif dan Kesalahan: Suatu Kajian

dari Sudut Pandang Guru Bahasa. Jakarta: IKIP. 1994.

Nadiarti, Sri, dkk. Konjungsi Subordinatif dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1996.

Rahardi, Kunjana. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Erlangga. 2009.

.. Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang. Jakarta: Erlangga. 2009.

Rolnicki, dkk. Pengantar Dasar Jurnalisme. Jakarta: Kencana. 2008.

Soehoet, AM Hoeta. Media Komunikasi. Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta HSIP. 2003.

Sugono, Dendy. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2009.

Tarigan, Henry Guntur dan Dajgo. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 1990.

Erika Felga Ferendhika

http://repository.fisip-untirta.ac.id/147/1/SKRIPSI%20KOM%20Erika%20Felga%20Farendhika .pdf, diunduh pada 14 Agustus 2014 pukul 19.00.

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XI/1

Alokasi Waktu : 2 × 40 menit Pertemuan : 1

Standar Kompetensi : Memahami penjelasan narasumber

Kompetensi Dasar : Menulis berita utama dengan menggunakan kata penghubung yang tepat

Indikator : Dapat menggunakan kata penghubung dengan tepat dalam penulisan berita utama

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan siswa mampu

1. Menulis sebuah berita utama dengan menggunakan kata penghubung yang tepat

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

II. Materi Ajar

Kata penghubung dan berita utama III. Metode Pembelajaran

 Ceramah

 Contoh

 Tanya jawab

 Penugasan

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama dan Kedua :

A. Kegiatan Awal Apersepsi :

 Salam pembuka dan doa

 Mengecek kehadiran siswa

 Membuka schemata siswa

 Bertanya jawab mengenai berita utama yang telah disampaikan sebelumnya

 Memberikan materi pengantar awal mengenai kata penghubung dan jenis-jenisnya

Motivasi :

 Mengajak siswa untuk giat belajar, agar sifatnya dapat diteladani oleh orang lain

Lampiran 4

B. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

 Mampu menyampaikan materi secara jelas

 Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;

 Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

 Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan

 Memfasilitasi peserta didik memahami tentang jenis-jenis konjungsi

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

 Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

 Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

 Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;

 Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;

 Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;

 Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;

 Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

 Memberikan tugas kepada siswa untuk menulis sebuah berita utama dengan menggunakan kata penghubung secara tepat.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

 Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

 Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,

 Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,

 Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar

C. Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup, guru:

 Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;

 Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

Lampiran 4

 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

 Menyimpulkan materi pembelajaran hari ini;

 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya;

 Salam penutup dan doa.

V. Sumber/Alat/Bahan

1. Kata penghubung dan berita utama

2. Buku Penunjang Pelajaran Bahasa Indonesia

VI. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen  Mampu menulis berita utama dengan menggunakan kata penghubung secara tepat

Tes tulis Uraian  Buatlah sebuah berita utama dengan

menggunakan kata penghubung (Karena, tetapi, namun) yang tepat!

Ciputat, 15 September 2014 Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Lampiran 5

RIWAYAT HIDUP PENULIS

MAISYATUL WASIAH, lahir di Cilegon pada 01 Oktober 1993 dari Ayah bernama Drs. H. Hawasi Suma (Alm) dan ibu Dra. Hj. Rif’ah (Almh). Penulis merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Pada 1998 penulis mulai memasuki masa belajarnya di tingkat pertama yaitu SD Pematang Kepuh, Cilurah, Cilegon. Dimulai dengan mengikuti pelajaran sementara karena pada saat itu umur penulis belum mencukupi untuk memasuki dunia pendidikan di tingkat SD. Namun, dengan belajar sungguh-sungguh dan penuh keyakinan, penulis dapat melalui masa pendidikan sampai sekarang yang berawal dengan cara mencoba-coba. Setelah berhasil menempuh enam tahun masa SD, Penulis melanjutkan ke MTs dan MA Al Khairiyah Tegal Buntu, Cilegon. Pada 2010 Penulis memasuki salah satu Universitas di Jakarta yaitu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Memasuki Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia karena terinspirasi oleh seorang Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia saat Penulis masih menempuh masa pendidikan di tingkat MA. Riwayat organisasi yang penulis ikuti yaitu OSIS dan Pramuka.

Dokumen terkait