• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil analisis Structural Equation Model (SEM) merupakan suatu input data yang berguna untuk mengetahui sejauh mana kinerja pelayanan restoran Mie Aceh Kurnia mampu memuaskan konsumen. Dalam merancang implikasi manajerial, tidak semua atribut dalam dimensi bauran pemasaran perlu dilakukan perbaikan pelayanan. Hanya atribut yang memiliki nilai muatan faktor rendah saja yang dijadikan prioritas perbaikan pelayanan. Hal ini bertujuan agar dalam penerapannya, perbaikan pelayanan dapat dijalankan secara efektif dan efisien sesuai dengan kapasitas dan kemampuan restoran Mie Aceh Kurnia. Berikut adalah implikasi manajerial masing-masing dimensi bauran pemasaran:

Product

Berdasarkan hasil analisis SEM, dimensi product tidak berpengauh nyata terhadap kepuasan konsumen tetapi perbaikan kinerja pelayanan dalam dimensi ini dibutuhkan untuk mempertahankan konsumen lama dan memperoleh konsumen baru potensial. Cita rasa makanan, keunikan makanan dan porsi makanan memiliki nilai muatan faktor yang rendah. Nilai muatan yang rendah dari ketiga variabel tersebut memperlihatkan pengaruh yang kecil dalam mengukur laten product. Hal tersebut dapat diartikan bahwa konsumen menilai kinerja pelayanan yang diberikan oleh pihak restoran pada ketiga atribut pelayanan tersebut kurang baik.

1. Pada cita rasa makanan, hasil analisis SEM memperlihatkan nilai muatan yang paling rendah jika dibandingkan dengan indikator lain. Hal ini dapat terjadi karena pada dasarnya, mayoritas konsumen restoran Mie Aceh Kurnia yaitu mahasiswa paling banyak berasal dari Pulau Jawa. Hal yang dapat dilakukan oleh pihak restoran untuk meningkatkan cita rasa adalah perlu adanya penyesuaian selera konsumen terhadap masakan daerah Aceh.

38

Salah satu contoh, cita rasa nasi goreng Aceh dengan nasi goreng pada umumnya sangat berbeda. Nasi goreng Aceh menggunakan bumbu dasar yang sama dengan mie Aceh yang sangat menonjolkan cita rasa rempah- rempah.

Seperti yang diketahui, makanan khas Sunda dan Jawa pada umumnya tidak terlalu banyak menggunakan rempah-rempah. Alasan lain bahwa, makanan khas Aceh belum terlalu populer dan belum banyak restoran sejenis yang ada di tengah masyarakat Kabupaten Bogor. Sehingga, konsumen sulit membandingkan antara makanan khas Aceh yang lainnya dengan makanan yang tertera dalam menu restoran Mie Aceh Kurnia. Konsumen justru akan membandingkan cita rasa makanan restoran tersebut dengan restoran lain yang pernah mereka kunjungi.

Selain melakukan penyesuaian cita rasa sesuai selera atau lidah konsumen, peningkatan cita rasa dapat dilakukan dengan melakukan standarisasi penggunaan bahan dan teknik memasak. Sebagian konsumen yang sering berkunjung merasa cita rasa dari masakan yang disediakan sering berubah- ubah. Hal ini dapat terjadi karena juru masak tidak melakukan takaran bumbu dan bahan baku dengan baik. Selain itu Mie Aceh Kurniamemiliki lebih dari 1 juru masak sehingga rasa masakan yang dihasilkan ikut beragam. Teknik memasak dan lamanya waktu memasak juga dapat mempengaruhi cita rasa.

Penyediaan bahan baku yang digunakan juga dapat mempengaruhi cita rasa. Perlu adanya standarisasi dan penyediaan bahan segar tepat waktu dengan cara merubah sistem beli langsung bahan baku yang diperoleh dari pasar dengan sistem penyediaan stok bahan baku yang berasal dari

supplier. Selain menghemat waktu, supplier berkewajiban mengantarkan bahan baku ke restoran tanpa perlu pihak restoran yang mengunjungi

supplier. Selama ini, baik juru masak, petugas kebersihan sarana dan prasarana, petugas minuman dan kasir yang bergantian membeli bahan baku dari pasar. Hal ini sangat penting mengingat, restoran Mie Aceh Kurnia memiliki beberapa cabang, dan akan berkembang menjadi restoran waralaba.

2. Pada hal keunikan makanan, penjabarannya sama seperti atribut cita rasa dimana hasil analisis deskriptif memperlihatkan sebagian kecil konsumen merasa cukup puas dan tidak puas terhadap keunikan makanan. Walaupun sebagian besar konsumen menyatakan puas dan sangat puas, hasil analisis SEM memperlihatkan kinerja atribut keunikan makanan juga rendah. Hal ini terjadi karena sebagian konsumen merasa keunikan dari makanan yang disajikan kurang menonjolkan sisi kreatif yang bisa membedakan restoran khas daerah dengan restoran biasa pada umumnya. Hal ini perlu ditinjau kembali, mengingat restoran Mie Aceh Kurnia tergolong dalam tipe

Speciality Restaurant harus mampu menciptakan keunikan makanan sesuai konsep tradisional yang dicanangkan. Keunikan makanan menjadi hal yang sangat penting jika dilihat dari harapan konsumen yang tinggi, dimana sebanyak 45% konsumen memiliki alasan berkunjung ke restoran untuk mencari makanan yang unik.

Upaya yang dapat dilakukan pihak restoran adalah dengan menambah bahan penghias dalam menyajikan makanan seperti cabai hijau keriting

39 goreng, acar timun ataupun sambal khas Aceh. Penyajian menggunakan mangkuk, piring dan gelas berlabel sendiri juga dapat menarik perhatian dan menambah keunikan makanan.

3. Pada porsi makanan, 12 orang memberi penilaian kurang baik terhadap porsi makanan yang disajikan. Sebanyak 24 orang merasa porsi makanan yang disajikan sudah cukup. Hasil analisis SEM menunjukan penyediaan porsi makanan memiliki kinerja yang kurang baik. Jumlah konsumen 65% berjenis kelamin laki-laki tentu mengharapkan porsi lebih banyak, terutama untuk menu utama seperti mie Aceh. Jika diperhatikan baik mie Aceh goreng, tumis dan rebus ketika dikonsumsi tidak didampingi dengan nasi, porsi yang disajikan terasa sedikit. Hal ini juga berlaku pada menu roti cane baik roti cane susu, cane kari maupun cane gula, yang mana porsi yang disajikan terlalu sedikit.

Menu makanan seperti mie Aceh dan nasi goreng Aceh sulit ditingkatkan jumlah porsi jika pertimbangan lain mengenai harga makanan karena penentuan jumlah porsi kedua makanan tersebut sudah baik. Alternatif peningkatan jumlah porsi dapat dilakukan pada roti cane karena konsumen banyak mengeluh dengan porsi yang disajikan. Selain itu, upaya lain juga dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kacang goreng sebagai penghias makanan untuk mengalihkan biaya ke bahan utama. Atau tetap menggunakan kacang goreng namun perlu dikomunikasikan dengan konsumen.

Place

Hasil analisis SEM menunjukan dimensi place berpengaruh nyata terhadap kepuasan konsumen. Atribut luas area parkir, kebersihan tempat dan prasarana restoran dan tampilan restoran memiliki nilai muatan faktor yang rendah. Nilai muatan yang rendah memperlihatkan pengaruh dari kedua variabel tersebut sangat kecil dalam mengukur laten place. Hal ini dapat diartikan kinerja pelayanan pada kedua atribut tersebut kurang baik.

1. Pada luas area parkir, hasil analisis deskriptif memperlihatkan sebagian besar konsumen merasa cukup puas sebanyak 34 orang dan tidak puas sebanyak 45 orang terhadap luas area parkir yang disediakan. Hasil analisi SEM memperlihatkan kinerja atribut luas area parkir paling kecil dalam dimensi place. Area parkir merupakan salah satu pertimbangan konsumen yang memiliki kendaran untuk mengunjungi restoran Mie Aceh Kurnia mengingat restoran tersebut terletak di tepi Jl. Raya Dramaga yang merupakan akses utama dan satu-satunya pengguna jalan daerah Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

Area kosong yang cukup luas untuk dijadikan lapangan tidak tersedia di sekitar restoran. Saat ini, area parkir yang berukuran ± 24 m2 hanya mampu menampung maksimal 2 mobil dan 3 motor itu pun sudah penuh sesak dan menghalangi akses masuk warung. Penyediaan area parkir yang cukup luas sulit diupayakan pihak restoran untuk menyediakan area parkir yang memadai sebagai sarana pengguna kendaraan roda empat. Alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan mengatur tata letak posisi dapur, tempat duduk dan meja kasir. Area

40

parkir yang terletak depan warung sedikit diperluas dengan mengambil ruangan dapur tempat memasak makanan. Untuk dapur mengolah minuman dipindahkan ke sisi kanan warung untuk memaksimalkan serambi kanan yang tidak digunakan. Tempat dapur minuman dapat diganti dengan dapur masak. Dengan begitu, daya tampung 3 mobil dan 2 motor sekaligus tanpa menutupi akses jalan masuk ke restoran.

2. Pada kebersihan tempat dan prasarana restoran, hasil analisis memperlihatkan sebagian konsumen merasa cukup puas terhadap kebersihan tempat, sarana dan prasarana restoran. Hasil analisis SEM memperlihatkan pelayanan dari atribut ini memiliki kinerja yang rendah. Kinerja pelayanan kebersihan tempat dan prasarana restoran cukup baik dilakukan oleh pihak restoran pada siang dan sore hari. Namun, kinerja yang kurang baik dapat terjadi pada malam hari karena sebanyak 82 orang konsumen berkunjung ke restoran Mie Aceh Kurnia pada malam hari. Peningkatan kinerja pelayanan kebersihan tempat dan prasarana restoran dapat dilakukan dengan menambah kariawan yang berfungsi sebagai petugas kebersihan yang bekerja khusus pada malam hari saja. Sehingga ketika terjadi penumpukan kerja pada malam hari, kebersihan tempat dan prasarana restoran dapat dijaga.

Promotion

Berdasarkan hasil analisis SEM, dimensi promotion tidak berpengauh nyata terhadap kepuasan konsumen namun perbaikan kinerja ini juga penting dilakukan. Keragaman menu makanan dan ketersediaan sarana hiburan (TV, musik, dll) memiliki nilai muatan faktor yang rendah. Nilai muatan yang rendah memperlihatkan pengaruh dari kedua variabel tersebut sangat kecil dalam mengukur laten promotion. Hal ini berarti variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh yang kecil dalam menentukan kepuasan konsumen.

1. Pada keragaman menu makanan, hasil analisis deskriptif memperlihatkan sebagian kecil konsumen merasa cukup puas dan tidak puas terhadap keragaman menu makanan yang tersedia di restoran Mie Aceh Kurnia. Walaupun sebagian besar konsumen menyatakan puas dan sangat puas, hasil analisis SEM memperlihatkan kinerja pelayanan atribut keragaman menu makanan paling rendah jika dibandingkan dengan atribut lain dalam dimensi promotion. Konsumen loyal dimana mereka sering mengunjungi restoran merasa bahwa menu yang disajikan oleh restoran masih kurang banyak yang mana hanya menyediakan tiga menu diantaranya mie Aceh (goreng, tumis dan rebus), roti cane (susu, gula dan kari), serta nasi goreng Aceh. Konsumen yang berasal dari Aceh sebanyak 14 orang yang cukup baik mengenal beragam jenis makanan khas Aceh mempunyai tanggapan bahwa perlu adanya penambahan menu.

Keragaman menu makanan juga dapat mencerminkan keunikan restoran karena semakin beragamnya menu makanan yang tersedia, semakin banyak pilihan konsumen yang menyebabkan kunjungan restoran semakin banyak dan secara langsung dapat meningkatkan aspek promosi.

2. Pada ketersediaan sarana hiburan (TV, musik, dll), hasil analisis deskriptif memperlihatkan 36 orang konsumen merasa tidak puas terhadap sarana hiburan yang tersedia di restoran Mie Aceh Kurnia. Hasil analisis SEM

41 juga memperlihatkan kinerja pelayanan atribut ketersediaan sarana hiburan (TV, musik, dll) kurang baik. Ketersediaan sarana hiburan mampu meningkatkan promosi dan memberi rasa nyaman kepada konsumen untuk terus berlama-lama di restoran tersebut. Sarana hiburan yang mungkin dapat disediakan oleh pihak restoran ialah TV, sedangkan untuk musik dapat dilakukan dengan memutar alunan musik yang berasal dari audio speaker. Lagu-lagu daerah yang berasal dari Aceh sangat penting untuk menggambarkan ciri khas restoran yang menonjolkan sisi budaya dan konsep restoran khas daerah.

Dokumen terkait