• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5. Implikasi Manajerial

Pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia di dalam suatu organisasi tidak ada yang mutlak sama. Sebagian besar pengetahuan itu terletak pada masing-masing individu anggotanya. Hilangnya seorang anggota dari organisasi, baik yang disebabkan pengunduran diri, pensiun, atau meninggal dunia akan berdampak pada hilangnya sebagian pengetahuan organisasi. Hal tersebut tentunya akan merugikan organisasi. Oleh karena itu, pengetahuan harus dapat dikelola dengan baik oleh setiap organisasi melalui manajemen pengetahuan.

Signifikansi penelitian bagi PT DaFa Teknoagro Mandiri adalah untuk mengetahui sejauh mana kualitas pembelajaran organisasi agar perusahaan dapat terus melakukan perbaikan untuk mencapai visi perusahaan. Saat ini, PT DaFa Teknoagro Mandiri belum menerapkan manajemen pengetahuan secara formal, padahal penerapan manajemen pengetahuan diperlukan untuk mendokumentasikan dengan baik teknologi kultur jaringan perusahaan sebagai aset pengetahuan. Dengan menerapkan manajemen pengetahuan, perusahaan akan dapat bertahan dari persaingan dan tampil sebagai pemimpin pasar di bidangnya.

Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan karyawan memberikan penilaian yang baik terhadap kualitas pembelajaran organisasi PT DaFa Teknoagro Mandiri yang ditunjukkan dengan presentase sebesar 73,02%. Mengacu rentang skor menurut Munir (2008), perusahaan telah memiliki dasar yang baik untuk menjadi organisasi pembelajar. Meskipun telah berada pada penilaian yang baik, terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki oleh perusahaaan. Adapun beberapa kekurangan yang harus diperbaiki oleh perusahaan agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PT DaFa Teknoagro Mandiri adalah:

1. Tidak adanya sarana berbagi pengetahuan (sharing knowledge) yang telah ditetapkan secara formal sebagai salah satu sumber akses pengetahuan untuk para karyawan

2. Pengambilan keputusan yang berhubungan dengan hak dan kesejahteraan karyawan tidak dilakukan secara partisipatif karena tidak melibatkan para karyawan

3. Tidak adanya kejelasan mengenai sistem penghargaan bagi para karyawan yang inovatif

Upaya-upaya yang dapat dilakukan PT DaFa Teknoagro Mandiri agar dapat memenuhi karakteristik organisasi pembelajar adalah dengan menyediakan sarana berbagi pengetahuan (sharing knowledge) yang ditetapkan secara rutin oleh perusahaan agar para karyawan dapat belajar dan menambah pengetahuan mereka yang relevan dengan pekerjaan mereka saat ini. Mengingat masih banyaknya karyawan dengan pendidikan rendah (SD dan SMP), maka sarana berbagi pengetahuan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan menyediakan ruang fisik dan psikis. Ruang fisik yang mungkin dilakukan antara lain dengan mengadakan pertemuan secara rutin bagi para karyawan sebagai ajang berbagi pengalaman, informasi, dan pengajaran dari pekerjaan yang telah karyawan lakukan selama ini. Selain itu, perusahaan dapat melakukan upaya-upaya seperti penempelan standar operasional prosedur disetiap ruangan laboratorium yang bertujuan untuk mengingatkan para karyawan mengenai pentingnya penggunaan jas lab dan masker saat di laboratorium untuk menjaga kesehatan mereka. Ruang psikis yang dapat dilakukan adalah dengan menyediakan forum konseling yang bertujuan untuk share value dengan menyamakan nilai pandang mengenai pentingnya menjaga kejujuran, kerjasama dan nilai-nilai yang harus dipegang oleh karyawan agar terwujudnya pemahaman bersama untuk mencapai visi perusahaan. Diharapkan dengan menyediakan sarana berbagi pengetahuan yang menyenangkan, karyawan dapat terus terlatih untuk meningkatkan kualitas pembelajaran mereka.

Perusahaan harus mulai terbiasa untuk menampung aspirasi-aspirasi para karyawannya dan melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif yang berhubungan dengan hak dan kesejahteraan karyawan, seperti masalah kompensasi. Dengan begitu, kepuasan karyawan dapat meningkat karena apa yang menjadi keinginan mereka dapat direalisasikan oleh perusahaan.

Perusahaan pun harus dapat memberikan sistem penghargaan yang adil dan jelas kepada para karyawan yang telah berupaya melakukan aktivitas berbagi dan memanfaatkan pengetahuan dengan baik, seperti aktif dalam membentuk kelompok diskusi informal untuk pengembangan diri, menjadi pengajar dalam kegiatan pelatihan organisasi, atau berhasil menciptakan teknik-teknik inovatif dalam bidang kultur jaringan yang bermanfaat bagi perusahaan. Sistem penghargaan yang dapat diberikan oleh perusahaan adalah berupa kompensasi dan piagam penghargaan untuk meningkatkan semangat para karyawan untuk terus belajar sehingga terciptanya pembelajaran organisasi yang berkelanjutan. Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, diharapkan PT DaFa Teknoagro Mandiri dapat meningkatkan kualitas pembelajaran organisasinya sehingga dapat memiliki karakteristik organisasi pembelajar.

Penelitian pun memberikan hasil bahwa nilai korelasi spearman antara kualitas pembelajaran organisasi dan kesiapan penerapan manajemen pengetahuan adalah 0,897. Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara kualitas pembelajaran organisasi dan kesiapan penerapan manajemen pengetahuan memiliki keeratan yang sangat kuat dan hal itu berarti, semakin berkualitas pembelajaran organisasi maka semakin siap organisasi tersebut menerapkan manajemen pengetahuan. Melihat kualitas pembelajaran PT DaFa Teknoagro Mandiri serta korelasi diantara kualitas pembelajaran organisasi dan kesiapan penerapan manajemen pengetahuan yang sangat kuat, dapat disimpulkan bahwa PT DaFa Teknoagro Mandiri telah siap untuk menerapkan manajemen pengetahuan pada organisasinya. Hal tersebut tentunya harus didukung dengan cara melakukan perbaikan-perbaikan pada kualitas pembelajaran organisasi agar penerapan manajemen pengetahuan nantinya dapat menunjukkan hasil yang memuaskan demi kemajuan perusahaan.

Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan perusahaan sebelum menerapkan manajemen pengetahuan adalah dengan membentuk unit kerja atau divisi sumber daya manusia. Divisi tersebut sudah seharusnya ada di perusahaan-perusahaan yang menerapkan manajemen pengetahuan. Dengan

adanya divisi sumber daya manusia, perusahaan dapat mengelola dengan baik segala hal yang berhubungan dengan aktivitas para karyawannya, termasuk yang berkaitan dengan peningkatan pengetahuan organisasi. Nantinya, divisi ini dapat bertugas untuk menyediakan pelatihan-pelatihan yang relevan untuk menghasilkan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Sebaiknya pelatihan tersebut dilaksanakan secara rutin sebagai sarana akuisisi pengetahuan dari pihak eksternal agar keterampilan dan pengetahuan karyawan dapat terus bertambah seiring dengan tuntutan perubahan akibat perkembangan zaman. Selain itu, sebaiknya dilakukan pertemuan rutin antara pimpinan dan karyawan untuk lebih mengakrabkan diri sehingga tidak terdapat kesenjangan diantara pimpinan dan karyawan. Pertemuan ini juga dapat berfungsi untuk berbagi ide dan pendapat serta membantu para karyawan dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi.

Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa adanya akses terhadap pengetahuan merupakan faktor kualitas pembelajaran karyawan yang paling berpengaruh terhadap kesiapan penerapan manajemen pengetahuan organisasi. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memfasilitasi para karyawannya agar mendapatkan akses pengetahuan seluas-luasnya. Diharapkan jika perusahaan dapat memfasilitasi para karyawannya agar mendapatkan akses pengetahuan seluas-luasnya, maka kualitas pembelajaran karyawan akan meningkat sehingga perusahaan dapat siap untuk menerapkan manajamen pengetahuan dengan sebaik-baiknya.

Dokumen terkait