• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6. Implikasi Manajerial

1 ( *) (

Sehingga menemukan hasil :

TC = (1 + 0,127 x 0,107) x Rp. 2.301.120.000 TC = (1,014) x Rp. 2.301.120.000,00

TC = Rp 2.333.335.680,00

Sedangkan perhitungan Total Cost untuk persediaan yang dikeluarkan

pertahun oleh perusahaan dilakukan dengan menggunakan cara sebagai berikut:

Total Cost = Biaya pembelian + Biaya pemesanan + Biaya penyimpanan

= Rp.2.301.120.000,00+(5 x Rp.170.160,00) + Rp.229.582.080,00 = Rp. 2.531.552.880,00

Dari hasil pengolahan data di atas maka cara yang digunakan oleh perusahaan memiliki nilai total cost yang lebih besar dibandingkan dengan total cost yang

menggunakan metode EOI Multi-Item.

4.6. Implikasi Manajerial

Persaingan antar perusahaan tidak saja terbatas pada skala yang lebih kecil (lokal), tetapi juga mencakup kawasan regional bahkan global. Dalam kondisi persaingan yang tajam ini, sebuah perusahaan dituntut untuk terus menerus memperbaiki dan mengembangkan struktur manajemen. Persediaan adalah salah satu aset penting dalam perusahaan karena mempunyai nilai yang cukup besar dan mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya biaya operasi, perencanaan, dan pengendalian

PT TDI berusaha untuk memenuhi semua permintaan pasar sehingga dapat mencapai keuntungan yang optimal. Hasil analisis dengan metode EOI Multi-Item menghasilkan interval pemesanan selama 26 hari dengan kuantitas optimal pemesanan sebanyak 4.512 pcs setiap interval. Dari hasil analisis perbandingan biaya

43

persediaan dari pengendalian persediaan antara metode perusahaan dengan metode

EOI Multi-Item menghasilkan perbedaan biaya antara kedua metode tersebut. Metode

EOI Multi-Item menghasilkan biaya total persediaan yang lebih rendah dibandingkan

metode perusahaan. Penghematan yang dapat dilakukan perusahaan sebesar Rp. 198.217.200,00 atau 7,29% dari total biaya persediaan perusahaan.

Penghematan ini dapat terjadi akibat penyesuaian jumlah pemesanan produk dengan jumlah permintaan yang terjadi. Adanya penghematan sebesar 7,29% ini, maka metode EOI Multi-Item dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan metode pengendalian persediaan.

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :

a. Berdasarkan hasil peramalan dengan menggunakan metode trend growth

exponential menghasilkan jumlah total kebutuhan selama 1 tahun dari lima item bahan baku spare parts pada gudang line 1 adalah sebesar 4.512 pcs per item.

b. Dari tujuh jenis metode peramalan yaitu metode trend linier, trend quadratic,

trend growth eksponensial, metode pemulusan eksponensial tunggal,

pemulusan eksponensial ganda, metode dekomposisi aditif, dan dekomposisi multiplikatif. Metode peramalan terpilih yang paling terakurat adalah metode peramalan trend growth eksponensial karena mempunyai nilai MAPE terkecil yaitu 11,24%.

c. Dengan menggunakan metode Economic Order Interval - Multi Item diperoleh

interval optimum pemesanan bahan baku adalah 26 hari dengan tingkat persediaan maksimum per item dari lima jenis spare parts gudang line 1 yaitu 865 pcs, serta penghematan sebesar Rp. 198.217.200,00 atau 7,29% dari total biaya persediaan perusahaan.

2. Saran

Saran yang dapat disampaikan berdasarkan laporan ini adalah:

a. Dalam setiap aktivitas kerja tentunya harus memperhatikan jumlah persediaan bahan baku spare parts yang ada dan melakukan forecasting terhadap barang yang akan di pesan untuk tahun berikutnya agar dapat dipekirakan berapa jumlah kuantitas pemesanan untuk mencapai titik persediaan yang seefisien mungkin.

b. Untuk mendapatkan total cost minimum agar biaya tidak terlalu tinggi dalam melakukan pengadaan bahan baku spare parts pada gudang line 1, sebaiknya

mencoba melakukan perhitungan dengan menggunakan Interval waktu (EOI)

45

mengetahui jumlah pemesanan yang optimum secara berkala dengan pemesanan yang tetap dan dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.

Baroto, T. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Bedworth, D.D. dan J.E. Bailey. 1982. Integrated Production Control System

Management, Analysis, Design. John Wiley and Son, New York.

Departemen Pemasaran. 2012. Laporan Tahunan Permintaan Produksi 2012. PT TDI, Bogor.

Departemen Personalia. 2012. Struktur Organisasi tahun 2012. PT TDI, Bogor.

Departemen Produksi. 2012. Bagian-Bagian Sepeda Spesial tahun 2012. PT TDI, Bogor.

Dilworth, J. 1992. Design, Planning, and Operations Management. South Western Publishing, New York.

Gasperz, V. 2001. Total Quality Management. Gramedia Pustaka, Jakarta.

Junita, I dan K. S. Rhessy. 2012. ABC-VED Analysis and EOI Multiple Items for Medicine Inventory Control in Hospital. ICBM. Phuket.

Handoko, H.T. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE, Yogyakarta.

Heizer, J dan B. Render. 2009. Manajemen Operasi. Salemba Empat, Jakarta.

Indrajit, R.E. dan Djokopranoto. 2003. Manajemen Persediaan. Grafindo, Jakarta.

Makridakis, S. 1995. Metode dan Aplikasi Peramalan. Erlangga, Jakarta.

Rangkuti, F. 2002. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis. Grafindo, Jakarta.

Tersine, R.J. 1994. Principles Of Inventory and Materials Management 4thEd. Prentice Hall, London.

Lampiran 1. Biaya pemesanan dan biaya simpan

a. Biaya pemesanan bersama :

Biaya Telepon

Tarif SLJJ Bogor-Jakarta : Rp. 893,00

Biaya fax/lembar : Rp. 1.500,00

Biaya percakapan ± 60 menit : Rp. 893,00 x 60 menit = Rp. 53.580,00

Negoisasi ± 30 menit : Rp. 893,00 x 30 menit

= Rp. 26.790,00

Biaya pengiriman fax ± 10 lembar : Rp.1.500,00 x 10 lembar = Rp. 15.000,00

Total pengeluaran 1 tahun = Rp. 95.370,00 x 12 bulan = Rp. 1.144.440,00

b. Biaya pemesanan per item : Biaya Telepon

Tarif SLJJ Bogor-Jakarta : Rp. 893,00

Biaya fax/lembar : Rp. 1.500,00

Biaya percakapan ± 2 menit : Rp. 893,00 x 2 menit = Rp. 1.786,00

Total pengeluaran 1 tahun = Rp. 1.786,00 x 12 bulan x 5 item

= Rp. 107.160,00

1. Biaya simpan :

Biaya penyimpanan barang per unit per satuan waktu adalah jumlah biaya yang dikeluarkan karena melakukan penyimpanan dalam persediaan pada suatu waktu tertentu, termasuk biaya perawatannya.

Rincian biaya simpan :

Biaya alat angkut 1 unit fork lift :

Pemakaian bahan bakar = 500 liter/bulan

Harga bahan bakar/liter = Rp. 4.500,00

47

Lanjutan Lampiran 1.

=Rp. 2.250.000

Pemakaian minyak pelumas /bulan = 2 botol

Harga minyak pelumas/botol = Rp. 75.000,00

Biaya pemakaian minyak pelumas/botol = 2 x Rp. 75.000,00

= Rp. 150.000,00

Biaya penggunaan listrik 1 bulan = Rp. 1.500.000,00

Biaya pemeliharaan (7gaji pegawai gudang, 2cleaning service, dan 3 security per bulan tahun 2012 ) = 5x Rp. 1.269.320,00 = Rp. 15.231.840,00

Total biaya simpan 1 tahun = 12 x Rp. 19.131.840,00

Lampiran 2. Peramalan terpilihMetode Trend

Dokumen terkait