• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA

B. Implikasi Nilai-Nilai Perjuangan Palestine pada Novel Gadis

Islam telah mengajak dan menganjurkan kepada kaum muslimin untuk memegang akhlak-akhlak mulia. Agama Islam juga sebagai agama paripurna, nilai-nilai akhlak yang diajarkan Islam telah mencapai kesempurnaan. Nilai-nilai akhlak tersebut membawa kebahagian di dunia dan di akhirat (Mahmud, 2004: 20).

Para ulama Islam yang menulis tentang akhlak menjelaskan, bahkan menekankan apa yang tak diperhatikan oleh para penulis Barat, yaitu bahwa akhlak yang baik adalah apa yang dinilai baik oleh akal dan syariat. Sedangkan akal saja tak cukup untuk menilai baik dan buruknya suatu perbuatan. Ukuran akhlak yang baik adalah ia sesuai dengan syariat Allah, berhak mendapatkan ridha-Nya, serta dalam memegang akhlak baik ini sambil memperhatikan pribadi, keluarga, dan masyarakat, sehingga di dalamnya terdapat kebaikan dunia akhirat (Mahmud, 2004: 36).

Akhlak sendiri biasa diartikan sebagai kebiasaan berkehendak, dimana setiap kebiasaan dari orang yang baik akan menguasai keinginan yang baik. Keistimewaan akhlak itu sendiri tumbuh melalui pengtahuan yang menjadi pembiasaan, sebab ilmu dapat diperoleh melalui belajar sedangkan akhlak dapat diperoleh dari kebiasaan. Pendidikan akhlak dalam Islam sendiri merupakan pendidikan praktis, siap untuk diaplikasikan dalam kehidupan bagi individu dan manusia seluruhnya

116

walaupun berbeda bahasa, warna, tempat dan waktu (Hafidz dan Kastolani, 2009: 120).

Pendidikan akhlak tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan saja, namun juga mengatur dari segi-segi kemanusiaan. Misalnya hubungan dengan kedua orang tua yang telah melahirkan manusia satu dengan yang lainnya. Dimana akhlak terhadap kedua orang tua sangat penting diaplikasikan dalam kehidupan ini. Orang tua adalah faktor penting dalam menciptakan akhlak itu sendiri. Dimana sifat dan karakter seorang anak adalah pembiasaan dari pengamatan prilaku kedua orang tuanya.

Pendidikan akhlak dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza yang memuat akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap orang tua, akhlak terhadap diri sendiri, dan akhlak terhadap negara yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan. Keempatnya tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, dimana akhlak terhadap Allah adalah hal yang paling utama dalam pendidikan akhlak. Pendidikan Akhlak dapat diaplikasikan sesuai dengan syariat Islam, dimana manusia yang mempunyai kebiasaan berkehendak dengan baik akan menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang. Akhlak mulia merupakan tujuan pokok pendidikan akhlak dan manfaat akhlak yang mulia adalah keberuntungan hidup di dunia dan akhirat.

Akhlak mulia adalah menahan marah karena Allah Swt, menampakan kegembiraan, memberi maaf kepada orang-orang yang salah

117

kecuali apabila bermaksud memberi pelajaran dan menegakan hukum, serta tidak mengganggu setiap muslim kecuali apabila bermaksud mengubah kemungkaran dan mengembalikan hak yang dizalimi tanpa melampaui batas (Shulha, 2008: 90).

Perjuangan Palestine dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza yang memuat tentang akhlak mulia terhadap kedua orang tua melalui pembiasaan untuk selalu menjaga amanah, tidak pantang menyerah, tegar dalam segala cobaan, mencapai cita-cita dan tegas dalam berbuat. Hal tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dimana dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza ini memberi kesan pesan agar selalu bersikap tegar dalam setiap cobaan, selalu menjaga amanah yang diberikan orang tua, menerima apapun takdir yang Allah Swt berikan, serta berikhtiyar untuk berjuang melawan perbuatan yang salah.

Seorang anak yang mempunyai akhlak mulia akan senangtiasa menjaga dirinya untuk tetap melakukan setiap kebaikan serta menjauh dari setiap kejahatan. Hal tersebut akan dengan sendirinya direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari.

118 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Nilai-Nilai Perjuangan Palestinedalam Perspektif Pendidikan Akhlak Nilai-nilai perjuangan Palestine dalam perspektif pendidikan akhlak mengandung akhlak terhadap Allah Swt, akhlak terhadap orang tua, akhlak terhadap diri sendiri dan akhlak terhadap negara. a. Akhlak terhadap Allah Swt meliputi menerima takdir, taqwa,

menaati perintah Allah, khauf dan raja‟, tawakal, ikhlas.

b. Akhlak terhadap orang tua meliputi birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) dan kasih sayang.

c. Akhlak terhadap diri sendiri meliputi amanah, pantang menyerah, ketegaran, cita-cita, tegas, gigih dan sabar.

d. Akhlak terhadap negara meliputi intifadah dan membela negara. 2. Implikasi Nilai-Nilai Perjuangan Palestine pada Novel Gadis Kecil di

Tepi Gaza karya Vanny Chrisma W dalam Pendidikan Akhlak

Perjuangan Palestine dalam novel Gadis Kecil di Tepi Gaza yang memuat akhlak terhadap kedua orang tua melalui pembiasaan untuk selalu menjaga amanah, tidak pantang menyerah, tegar dalam segala cobaan, mencapai cita-cita dan tegas dalam berbuat. Hal tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Novel Gadis Kecil di Tepi Gaza ini memberi kesan pesan agar selalu bersikap tegar

119

dalam setiap cobaan, selalu menjaga amanah yang diberikan orang tua, menerima apapun takdir yang Allah Swt berikan, serta berikhtiar atau berusaha untuk berjuang melawan perbuatan yang salah. Seorang anak yang mempunyai akhlak mulia akan senangtiasa menjaga dirinya untuk tetap melakukan setiap kebaikan serta menjauh dari setiap kejahatan. Hal tersebut akan dengan sendirinya direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Saran

1. Bagi Orang Tua

Pendidikan akhlak adalah hal yang paling mendasar yang harus orang tua ajarkan kepada anak-anak sejak dini. Menanamkan akhlak mulia sejak dini akan membentuk kepribadian yang baik pada seorang anak. Karena pada hakikatnya orang tua menginginkan seorang anak tumbuh dengan kepribadian yang baik. Bagi Dunia Pendidikan

Keberhasilan pendidikan tidak hanya diperoleh dari pengetahuan umum saja. Namun hal yang paling menunjang pendidikan adalah dimana pendidikan umum terpadu dengan pendidikan agama. Banyak orang mengejar pendidikan umum saja tanpa membekali seorang anak dengan pendidikan agama. Oleh karena itu, penting bagi dunia pendidikan Islam untuk mengimplementasikan pendidikan akhlak bagi peserta didik dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

120 2. Bagi Dunia Sastra

Dalam membuat karya sastra sebaiknya tidak hanya memuat tentang keindahan dan hiburan semata sebagai daya jual. Namun, harus memperhatikan isi dan kandungan yang ada dalam karya sastra tersebut. Sehingga karya sastra tersebut tidak hanya sebagai daya jual tetapi juga memuat pembelajaran akhlak yang bisa diambil dan dimaknai sendiri oleh pembaca.

3. Bagi Karya Penelitian

Banyak karya sastra yang belum banyak dikaji oleh sebagian orang. Karya sastra yang menginspirasi dan mengandung banyak nilai-nilai pendidikan bahkan bermanfaat bagi kehidupan. Hal yang bermanfaat bagi kehidupan tidak hanya dalam lingkungan sekitar, namun juga dapat dikaji dari berbagai macam obyek karya sastra melalui penelitian.

121

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hasyimi, Muhammad Ali. 2004. Muslim Ideal. Yogyakarta: Mitra Pustaka. Aminuddin. 1991. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: CV Sinar Baru. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Chrisma, Vanny. 2011. Gadis Kecil di Tepi Gaza. Jogjakarta: DIVA Press.

Ghalayini, Syekh Mushthafa. 1976. Bimbingan Menuju Akhlak yang Luhur. Semarang: Toha Putra.

Hafidz, Muhammad dan Kastolani. 2009. Pendidikan Islam antara Tradisi dan Modernitas. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Hamka. 1992. Akhlaqul Karimah. Jakarta: Pustaka Panjimas.

Hidayati, Anisa. 1999. Anak Sholeh Tanamkan Iman Sejak Dini. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Ihsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Ilyas, Yunahar. 2007. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: LPPI.

Kusmana, Suherli. 2010. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mahmud, Ali Abdul Halim. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani.

Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah bagi Mahasiswa. Yogyakarta: Trust Media.

Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nata, Abuddin. 2013. Kapita Selekta Pendidikan Islam: Isu-isu Kontemporer tentang Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Nurgiyanto, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS.

Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir STAIN SALATIGA. 2008.

Poerwodarminto, WJS. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sambu, Gari Rakai. 2013. Langkah Awal menjadi Penulis Fiksi. Yogyakarta: Media Pressindo.

122

Sodiq, Burhan. 2011. Titip Doa Buat Ibunda. Solo: Gazzamedia.

Tatapangarsa, Humaidi. 1991. Akhlaq yang Mulia. Surabaya: PT Bina Ilmu. Umiarso dan Haris Fathoni Makmur. 2010. Pendidikan Islam dan Krisis

Moralisme Masyarakat Modern. Jogjakarta: Ircisod.

Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2004. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.

Wiyanto, Asul. 2012. Kitab Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Galangpress.

Yunila, Wira. 2013. Sukses Besar dengan Doa dan Ridho Ibu. Yogyakarta: Buku Pintar.

Zuhahrini. 1983. Metode Khusus Pendidikan Agama. Surabaya: Usaha Nasional. Wikipedia. 2016. Majas. https://id.m.wikipedia.org/wiki/majas diakses pada

2

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Evi Triyani Fakultas :Tarbiyah dan Ilmu Keagamaan Nim : 111 11 060 Progdi : PAI

P. A. : Maslikhah, S.Ag., M.Si.

NO Jenis Kegiatan Pelaksanaan Jabatan Nilai 1. Orientasi Pengenalan Akademik

dan Kemahasiswaan dengan tema “Revitalisasi Gerakan Mahasiswa di Era Modern untuk Kejayaan Indonesia” oleh Dewan Mahasiswa (DEMA) STAIN Salatiga

20 – 22 Agustus 2011 Peserta 3

2. Membangun Mahasiswa Cerdas Emosi, Spiritual, dan Intelektual melalui Achievement

Motivation Training (AMT) oleh CEC dan Ittaqo STAIN Salatiga

23 Agustus 2011 Peserta 2

3. Orientasi Dasar Keislaman (ODK) dengan tema

“Menemukan Muara sebagai Mahasiswa Rahmatan Lil Alamin” oleh Panitia ODK STAIN Salatiga

24 Agustus 2011 Peserta 2

4. Seminar Entrepreneurship dan Koperasi oleh Koperasi Mahasiswa (KOPMA) Fatawa dan KSEI STAIN Salatiga

26 Agustus 2011 Peserta 2

5. USER EDUCATION (Pendidikan Memakai) oleh UPT Perpustakaan STAIN Salatiga

3

6. Grand Opening Nisa‟,

“Hypnotherapy” (Concentrate Your Mind, Get Your

Achivement) oleh Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga

24 September 2011 Peserta 2

7. Bedah Buku “Super Teens Super

Leader” oleh KAMMI

Komesariat Salatiga

08 Oktober 2011 Peserta 2

8. Seminar Keperempuanan Korps HMI-Wati (KOHATI) Salatiga dengan tema “Jilbab Prespektif Agama dan sosial oleh Korps HMI-Wati (KOHATI)

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Salatiga

4 November 2011 Peserta 2

9. Pendakian Massal Gunung Merbabu oleh Mapala Mitapasa STAIN Salatiga

26 - 27 November 2011

Peserta 2

10. Seminar Pendidikan “Menuju Pendidikan Indonesia yang Ideal” oleh Himpunan

Mahasiswa Islam (HMI) STAIN Salatiga

28 Desember 2011 Peserta 2

11. Bahasa Arab Sebagai Penunjang Perkuliahan Mahasiswa oleh Ittaqo STAIN Salatiga

17 Maret 2012 Peserta 2

12. Pendidikan Dasar Perkoperasian dengan tema “Optimalisasi Peran Koperasi dalam Dunia Kemahasiswaan” oleh Koperasi Mahasiswa (KOPMA) Fatawa STAIN Salatiga

4 13. Agenda Milad X LDK Darul

Amal STAIN Salatiga “Cerpen Islami” oleh LDK Darul Amal STAIN Salatiga

17 Mei 2012 Peserta 2

14. Surat Pengesahan Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PAC- IPPNU) Kecamatan Getasan Periode 2012-2014 oleh

Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PC- IPPNU) Kabupaten Semarang

24 November 2012 Ketua Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PAC- IPPNU) Kecamatan Getasan Periode 2012-2014 4 15. Pendidikan Lanjutan Perkoperasian (PLP) se-Jateng dengan tema “Membentuk Karakter Enterpreneur yang Berjiwa Koperasi” oleh Kopma Fatawa STAIN Salatiga

30 November – 2 Desember 2012

Peserta 2

16. Seminar Nasional Kebangsaan dengan tema “Menggagas Menasionalismekan Ber-Agama; Upaya Membingkai Perbedaan Keberagamaan dalam Ke-

Indonesiaan” oleh Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kab. Semarang

27 Desember 2012 Peserta 8

17. Orientasi Konselor/Pendidik Sebaya Tingkat Kabupaten Semarang oleh Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKPP) Kabupaten Semarang

5 18. Seminar Nasional dengan tema

“Ahlusunnah Waljamaah dalam

Prespektif Islam Indonesia oleh Dewan Mahasiswa (DEMA) STAIN Salatiga

26 Maret 2013 Peserta 8

19. “Pelatihan Mendongeng” dalam

Rangka “Open House SD Integral Hidayatullah Salatiga di SD Integral Hidayatullah

Salatiga

29 Maret 2013 Peserta 2

20. Surat Keterangan Pengurus Koperasi Mahasiswa (KOPMA) Fatawa STAIN Salatiga oleh Ketua STAIN Salatiga

22 April 2013 Pengurus Devisi Perluasan Ketrampilan

Wacana (DEVLUNA)

4

21. Tafsir Tematik dengan tema “Sihir dalam Prespektif Al- Qur‟an dan Hukum Negara” oleh JQH STAIN Salatiga

04 Mei 2013 Peserta 2

22. Bedah Buku “Sang Maha

Segalanya Mencintai Sang Mahasiswa” oleh LDK Darul Amal STAIN Salatiga

25 Mei 2013 Peserta 2

23. Seminar Naional Entrepreneurship “Menumbuhkan Jiwa

Entrepeneur Generasi Muda” oleh KOPMA FATAWA STAIN Salatiga

27 Mei 2013 Panitia 8

24. Rangkaian Milad LDK Darul Amal STAIN Salatiga XI dengan Acara Lomba STAIN Salatiga

6 25. Pendidikan Lanjutan

Perkoperasian dengan tema “Mengembangkan Kreatifitas Entrepreneur Berbasis Koperasi” oleh Kopma Fatawa STAIN Salatiga

05 – 07 Juli 2013 Panitia 3

26. Seminar Nasional dengan tema “Mengawal Pengendalian BBM Bersubsidi, Kebijakan BLSM yang tepat sasaran. Serta Pengendalian Inflasi dalam Negeri sebagai dampak kenaikan harga BBM Bersubsidi oleh Dewan Mahasiswa (DEMA) STAIN Salatiga

08 Juli 2013 Peserta 8

27. Surat Keterangan telah

Mengikuti Kegiatan “Penguatan Rekonsiliasi Elemen Masyarakat dalam Rangka Peningkatan Wawasan Kebangsaan” oleh Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah

27 - 28 Agustus 2013 Peserta 4

28. Kegiatan Sosialisasi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika oleh Majelis

Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

7 29. Seminar Nasional dengan tema

“4 Pilar Kebangsaan Untuk Mempertegas Karakter ke- Indonesia oleh MPR RI bekerja sama dengan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kab. Semarang

24 Oktober 2013 Peserta 8

30. Training Of Trainer (TOT) oleh KOPMA FATAWA STAIN Salatiga

22 - 24 November 2013

Panitia 3

31. Sertifikat Pelatihan Pengelola Kelompok Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja Provinsi Jawa Tengah Oleh Bidang Pelatihan dan Pengembangan (Latbang) Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah

18 – 21 Maret 2014 Peserta 4

32. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di MA AL-MANAR Tengaran 11 Agustus - 11 Desember 2014 Peserta 2 33. Pelatihan Ustadz-Ustadzah Taman Pendidikan Al Quran (TPA) Bermain, Cerita, Menyanyi Islami oleh Badko TPQ Kecamatan Pabelan

7 Desember 2014 Peserta 2

34. Seminar Nasional Bahasa Arab Ittaqo dengan tema

“Implementasi Kurikulum 2013

pada Mapel Bahasa Arab Dasar dan Tingkat Menengah dalam Upaya menjawab Tantangan Pengajaran Bahasa Arab” oleh Ittaqo STAIN Salatiga

13

SINOPSIS NOVEL

Judul : Gadis Kecil di Tepi Gaza Pengarang : Vanny Chrisma W Penertbit : Diva Prees

Kota : Jokjakarta Tahun : November 2011 Halaman : 344 Tebal : 3 cm Panjang : 21 cm Lebar : 15 cm Harga : Rp. 44.000

Novel ini mengisahkan tentang sosok seorang gadis bernama Palestine, yang berusia 11 tahun, menjadi salah satu dari korban agresi militer Israel di Gaza pada tanggal 27 Desember 2008. Sebuah rudal telah mengancurkan rumah Palestine serta menewaskan ibu dan dua saudaranya saat berada di dalam rumah. Sedang ayah Palestine telah memutuskan untuk menjadi seorang Hamas sebelum

14

terjadi agresi Desember itu. Ibu dan kedua saudaranya, Ahmeed dan Zaynab tewas terkena ledakan roket yang juga mengenai atap rumahnya. Hanya gadis kecil itulah yang selamat walau ia sedikit mengalami cedera ringan.

Palestine dibawa serta bersama dengan rombongan anak–anak Gaza lain untuk mengungsi di kamp Jabaliyah, yang dirasa aman dari gangguan tentara – tentara Israel yang membabi buta. Di sanalah, ia bertemu dengan seorang pemuda berusia 14 tahun bernama Yanaan yang menjadi pemimpin anak–anak pengungsi lain di Jabaliyyah. Yanaan sangat menyukai sosok Palestine yang terkenal kuat dan gigih.

Palestine juga bertemu dengan Adeeba gadis berusia 8 tahun yang juga salah satu korban kekejian Israel dan baru kehilangan ibunya. Adeeba memiliki satu kelebihan indera ke enam untuk melihat masa lalu dan masa depan. Dan ia pun juga tahu apa yang akan terjadi pada Palestine yang nantinya akan terkena tembak oleh sersadu Israel dan sekolah PBB di Jabaliyyah yang akan hancur lebur karena terkena ledakan roket yang diluncurkan oleh Israel. Namun, nasib yang teramat pendek mengambil nyawa Adeeba selepas Palestine terkena tembakan dari Hebrew, salah seorang tentara Israel yang tak memandang bulu dan seenaknya menembak para pengungsi. Di mana saat itu, Palestine bersama dengan teman–temannya yang lain hendak melemparkan barisan tentara Israel itu dengan kotoran kuda yang dibuat menjadi seperti batu. Karena merasa sakit hati dan marah, akibat lemparan kotoran kuda itu mengenai temannya, Abigail. Hebrew pun akhirnya tak ragu–ragu lagi menembak Palestine dan mengenai dada sebelah kanannya. Palestine koma selama beberapa hari dan disanalah ia akhirnya

15

dipertemukan pula dengan sang ayah yang menjadi anggota Hamas dan tengah menyamar menjadi rakyat sipil ketika menjenguk putrinya yang tengah sakit. Ketika keduanya saling bertemu dan melepas rindu, Palestine kala itu merasa kehausan, meminta tolong ayahnya untuk mengambilkan ia air minum. Tapi naas, rupanya tentara Israel tak lepas–lepas dari pandangannya terhadap Haidar. Ditangkaplah ia secara diam–diam sehingga ia pun di terbangkan ke Yerussalem bersama dua teman Hamas lainnya yang tertangkap.

Kisah sedih yang membuat banyak pembaca menangis ini, memang sangat bagus dan menarik untuk dibaca. Apalagi ketika perjalanan gadis kecil itu medatangi kota Yerussalem dengan ditemani beberapa tentara Israel yang hendak dipindah tugaskan. Di sana ia tidak tahu jika diculik, saat ia tahu dirinya diculik, Palestine sudah berkumpul dengan gadis–gadis Gaza lainnya yang juga diangkut satu mobil denngannya. Perjalanan yang sepi , penuh dengan air mata dan siksaan batin. Demi menjenguk dan menemui ayahnya di penjara Maskobeyya, ia pun rupanya dibuang begitu saja oleh Hebrew agar tersesat di kota Yerussalem dan mati kelaparan. Tapi nasib baik berada ditangannya, gadis kecil itu bertemu dengan seorang wanita tua bernama Hajna yang menemukan Palestine di jalanan dan membawanya pulang untuk diberi makan dan tempat tinggal. Rupanya ada benang merah yang menyatu dan menghubungkan Palestine dengan Haidar, sang ayah. Ia baru tahu kalau Hajna memiliki cucu perempuan kecil bernama Iffat yang juga menjenguk ayah dan ibunya di penjara Maskobeyya. Saat itulah Palestine menitipkan surat rindu itu untuk sang ayah yang dititipkan pada ayah Iffat. Tak semudah yang dibayangkan, rupanya surat yang diberikan Palestine pada Dalaj,

16

ayahanda Iffat diketahui oleh kepala sipir dan menghukum Balamoth, si sipir yang bertugas menjaga malam hari itu. Dalaj yang seharusnya keluar satu bulan lagi tiba–tiba diundur menjadi satu tahun lagi.

Dokumen terkait