• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4 Improve

Tahap keempat dalam siklus DMAIC adalah tahap improve atau tahap

melakukan tindakan perbaikan,dalam tahap ini dilakukan beberapa langkah untuk mengurangi ketidakstabilan nilai DPMO (Defect Per Million Opportunity)langkah –langkah yang akan ditempuh adalah : manetapkan suatu rencana tindakan perbaikan proses untuk menurunkan nilai DPMO kemasan pcs, identifikasi

prioritas rencana tindakan perbaikan berdasarkan nilai RPN ( Risk Potential

Number) yang didapat dari Potential root cause. RPN dapat dihitung sebagai berikut dan standard nilai Severity, Occurance dan Detection dapat dilihat pada lampiran 5.

1. Isi Kurang

⇒ Operator teletor dan tergeseh gesah

§ Severity (S) = 6

§ Occurance(O) = 7

§ Detection (D) = 5

RPN = S x O x D = 6 x 7 x 5 = 210

⇒ Pekerja kelelahan meyebabkan kurang kosentrasi

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 6

§ Occurance (O) = 6

§ Detection (D) = 4

RPN = S x O x D = 6 x 6 x 4 = 144

⇒ Skill pekerja kurang

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 6

§ Occurance (O) = 7

§ Detection (D) = 4

RPN = S x O x D = 6 x 7 x 4 = 180 ⇒ finger line patah

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 6

§ Occurance (O) = 7

⇒ Mekanisme dalam pengisian tidak sesuai prosedur Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 6

§ Occurance (O) = 5

§ Detection (D) = 5

RPN = S x O x D = 6 x 5 x 5 = 150

2. Gambar Lari

⇒ Operator kurang teliti dalam setting mesin

§ Severity (S) = 6

§ Occurance(O) = 7

§ Detection (D) = 5

RPN = S x O x D = 6 x 7 x 5 = 210

⇒ Skill pekerja kurang

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 6

§ Occurance (O) = 7

§ Detection (D) = 4

RPN = S x O x D = 6 x 7 x 4 = 180

⇒ Mesin sensor eye mark berubah

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 7

§ Occurance (O) = 6

§ Detection (D) = 6

⇒ Mesin former miring

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 6

§ Occurance (O) =6

§ Detection (D) =6

RPN = S x O x D = 6 x 6 x 6 = 216

⇒ Kualitas bahan baku Alovo kurang baik

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 7

§ Occurance (O) = 6

§ Detection (D) = 4

RPN = S x O x D = 7 x 6 x 4 = 168

⇒ Pemasangan alovo tidak center

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 6

§ Occurance (O) = 5

§ Detection (D) = 4

RPN = S x O x D = 6 x 5 x 4 = 120

3. Cuter Seal Tidak Kuat

⇒ Operator kurang teliti dalam setting mesin ( cuter seal)

§ Severity (S) = 7

§ Occurance(O) = 6

⇒ Skill pekerja kurang

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 6

§ Occurance (O) = 6

§ Detection (D) =5

RPN = S x O x D = 6 x 6 x 5 = 180

⇒ temperatur Cuter Seal berubah

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 6

§ Occurance (O) = 7

§ Detection (D) = 6

RPN = S x O x D = 6 x 7 x 6 = 252 ⇒ Cuter long Seal kotor

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 6

§ Occurance (O) = 6

§ Detection (D) = 6

RPN = S x O x D = 6 x 6 x 6 = 216

⇒ Kualitas bahan baku Alovo kurang baik

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 6

§ Occurance (O) = 7

§ Detection (D) = 4

⇒ Pemasangan alovo tidak center

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 6

§ Occurance (O) = 5

§ Detection (D) = 4

RPN = S x O x D = 6 x 5 x 4 = 120

4. Long Seal Tidak Kuat

⇒ Operator kurang teliti dalam setting mesin (long seal)

§ Severity (S) = 7

§ Occurance(O) = 6

§ Detection (D) = 5

RPN = S x O x D = 7 x 6 x 5 = 210

⇒ Skill pekerja kurang

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 6

§ Occurance (O) = 6

§ Detection (D) = 5

RPN = S x O x D = 6 x 6 x 5 = 180

⇒ Temperatur Heating Long Seal berubah

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 6

§ Occurance (O) = 7

⇒ Heating Long seal kotor

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 6

§ Occurance (O) = 6

§ Detection (D) = 6

RPN = S x O x D = 6 x 6 x 6 = 216

⇒ Kualitas bahan baku kurang baik

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 7

§ Occurance (O) = 6

§ Detection (D) = 4

RPN = S x O x D = 7 x 6 x 4 = 168

⇒ Pemasangan alovo tidak center

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 5

§ Occurance (O) = 6

§ Detection (D) = 4

RPN = S x O x D = 5 x 6 x 4 = 120

5. Long Seal Melipat

⇒ Operator kurang teliti dalam setting mesin (heating end seal)

§ Severity (S) = 7

§ Occurance(O) = 6

§ Detection (D) = 5

⇒ Skill pekerja kurang

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 6

§ Occurance (O) = 6

§ Detection (D) = 5

RPN = S x O x D = 6 x 6 x 5= 180 ⇒ Roll heater terlalu cepat

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 6

§ Occurance (O) =7

§ Detection (D) = 6

RPN = S x O x D = 6 x 7 x 6= 252

⇒ Heating Long Seal longgar

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 6

§ Occurance (O) = 6

§ Detection (D) = 6

RPN = S x O x D = 6 x 6 x 6 = 216

⇒ Kualitas bahan baku Alovo kurang baik

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 7

§ Occurance (O) = 6

⇒ Pemasangan Alovo tidak center

Berdasarkan hasil brainstorming nilai :

§ Severity (S) = 6

§ Occurance (O) = 5

§ Detection (D) =4

RPN = S x O x D = 6 x 5 x 4 = 120

1. Isi Kurang

⇒ Operator kurang teliti dalam setting mesin RPN = 210

⇒ Pekerja kelelahan menyebabkan kurang kosentrasi RPN = 144

⇒ Skill pekerja kurang RPN =180

⇒ finger line patah RPN = 252

⇒ Mekanisme dalam pengisian tidak sesuai prosedur RPN = 150

2. Gambar Lari

⇒ Operator kurang teliti dalam setting mesin RPN = 210

⇒ Skill pekerja kurang RPN = 180

⇒ Mesin sensor eye mark berubah RPN = 252

⇒ Mesin former miring RPN = 216

⇒ Kualitas bahan baku Alovo kurang baik RPN = 168

Pemasangan alovo tidak center RPN = 120

3. Cuter Seal Tidak Kuat

⇒ Operator kurang teliti dalam setting mesin RPN = 210

⇒ Skill pekerja kurang RPN = 180

⇒ Temperatur Cuter Seal berubah RPN = 252

⇒ Kualitas bahan baku Alovo kurang baik RPN = 168

⇒ Pemasangan alovo tidak center RPN = 120

4. Long seal tidak kuat

⇒ Operator kurang teliti dalam setting mesin RPN = 210

⇒ Skill pekerja kurang RPN = 180

⇒ Temperatur Heating Long Seal berubah RPN = 252

⇒ Heating Long seal kotor RPN = 216

⇒ Kualitas bahan baku kurang baikRPN = 168

⇒ Pemasangan alovo tidak center RPN = 120

5. Long Seal Melipat

⇒ Operator kurang teliti dalam setting mesin RPN = 210

⇒ Skill pekerja kurang RPN = 180

⇒ Roller heater terlalu cepat RPN = 252

⇒ Heating Long Seal longgar RPN = 216

⇒ Kualitas bahan baku Alovo kurang baik RPN = 168

⇒ Pemasangan Alovo yang tidak center RPN = 120

4.4.1 Usulan Rencana Perbaikan (Improvement/Action Plan) dengan FMEA

Setelah sumber-sumber penyebab dari masalah teridentifikasi, maka

langkah selanjutnya adalah menetapkan rencana perbaikan (action plan) untuk

menurunkan jumlah defect, penetapan rencana tindakan perbaikan tersebut

Pada dasarnya rencana perbaikan mendeskripsikan tentang alokasi sumber-sumber daya serta prioritas alternatif yang dilakukan dalam mengimplementasi rencana perbaikan tersebut.

Rencana perbaikan tersebut didapatkan dengan cara mengkombinasikan hasil brainstorming pihak Quality Assurance dengan kondisi lokasi penelitian

proses Packaging tersebut berlangsung. Alat bantu yang digunakan dalam

menentukan prioritas rencana perbaikan adalah Failure Mode and Effect Analysis

(FMEA).

Pengerjaan FMEA ini untuk mengetahui failure mode pada proses

Packaging. Dengan pengerjaan FMEA ini kita akan dapat memberikan usulan

perbaikan pada perusahaan. Secara teknis penilaian keseriusan akibat kesalahan

terhadap proses dan konsumen (severity), frekuensi terjadinya kesalahan yang

potensial (occurance), dan alat kontrol akibat potential cause (detection)

dilakukan dengan jalan brainstorming yaitu mengajukan pertanyaan kepada

bagian Packaging dan pihak Quality Control mengenai hal-hal apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya defect serta resiko yang akan diterima perusahaan.Dari hasil penilaian tersebut akan didapatkan nilai RPN (risk potential number) yang nilainya didapatkan dengan jalan mengalikan nilai SOD (severity, occurance, dan

detection).Kemudian RPN tersebut disusun dari yang terbesar sampai yang

terkecil,sehingga diketahui jenis kegagalan mana yang lebih dahulu diprioritaskan untuk segera dilakukan tindakan korektif. Berikut hasil selengkapnya berdasarkan hasil brainstorming dapat dilihat pada tabel 4.10

Tabel 4.10 FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)

Kegagalan Potensial

Potensial Problem

Potential root cause

S O D RPN Usulan Perbaikan

Isi Kurang

Manusia

• Operator teledor dan

tergesa-gesa

6 7 5 210

Seringkali memberikan peringatan kepada operator agar hati-hati bila perlu dicatat produktivitas dan kesalahan karyawan setiap harinya sehingga evaluasi lebih mudah

- Pekerja kelelahan meyebabkan kurang konsentrasi

6 6

4 144

Diberikan teguran pada operator yang yang melakukan kesalahan dan pengawas harus peka akan kondisi fisik operator dan mengigatkan agar dapat memanfaatkan waktu istirahat degan baik atau rolling harus segera dilakukan dan bila perlu

-Skill Pekerja kurang

6 7 4 180

Kualitas pelatihan dan training lebih

ditingkatkan, bila perlu lebih fokus pada lini produksi mana karyawan itu nanti ya ditempatkan

Mesin - finger line patah

6 7 6 252

Mengontrol Finger line sebelum proses produksi berlangsung dan memberikan perawatan secara berkala,melakukan perbaikan sesegera mungkin

Metode

- Mekanisme dalam pengisian

tidak sesuai prosedur 6 5 5 150

Operator harus lebih memahani prosedur proses pengisian yang telah di tetepkan perusahaan

- Operator kurang teliti dalam setting mesin

5 210

Kualitas pelatihan dan training lebih

ditingkatkan, bila perlu lebih fokus pada lini produksi mana karyawan itu nanti ya

Mesin - Sensor eye mark berubah 7 6 6 252

Mengontrol setting eye mark sebelum dan selama proses produksi berlangsung

- Mesin former miring

6 6 6 216

Mengontrol mesin former sebelum dan selama proses produksi berlangsung, melakukan perbaikan sesegera mungkin Material

- Kualitas bahan baku Alovo

kurang baik 7 6 4 168

Pengecekan material sebelum proses dan Memberikan batas toleransi yang ketat Metode

- Pemasangan alovo tidak center

6 5 4 120

Operator agar lebih memahami prosedur dalam melakukan pemasangan alovo yang telah ditetapkan

Cuter Seal Tidak kuat

Manusia - Operator kurang teliti dalam

setting mesin(cuter seal) 7 6 5 210

Memberi peringatan dan pengarahan kepada operator agar lebih disiplin dan teliti dalam menjalankan mesin

- Skill Pekerja kurang

6 6 5 180

Kualitas pelatihan dan training lebih ditingkatkan, bila perlu lebih fokus pada lini produksi mana karyawan itu nanti ya ditempatkan

Mesin - temperatur cuter Seal berubah

6 7 6 252

Melakukan penyetingan mesin secara tepat dan mengontrol temperatur cuter Seal secara teliti selama produksi berlangsung

Mesin -Cuter Seal kotor

6 6 6 216

Membuat jadwal teratur untuk pembersihan mesin Cuter seal demi kelancaran produksi

Meterial - Kualitas bahan baku Alovo

kurang baik 6 7 4 168

Pengecekan material sebelum proses dan Memberikan batas toleransi yang ketat Metode Pemasangan alovo tidak center

6 5 4 120

Operator agar lebih memahami prosedur dalam melakukan pemasangan alovo yang telah ditetapkan

Manusia

- Skill Pekerja kurang

7 6 4 180

Kualitas pelatihan dan training lebih

ditingkatkan, bila perlu lebih fokus pada lini produksi mana karyawan itu nanti ya ditempatkan

Material - Kualitas bahan baku Alovo kurang baik

7 6 4 168

Pengecekan material sebelum proses dan Memberikan batas toleransi yang ketat

Mesin

- temperatur Heating Long

Seal berubah 6 7 6 252

Melakukan penyetingan mesin secara tepat dan mengontrol temperatur cuter Seal secara teliti selama produksi berlangsung

- Heating Long Seal kotor

6 6 6 216

Membuat jadwal teratur untuk pembersihan mesin Cuter seal demi kelancaran produksi Metode

- Pemasangan alovo tidak center

5 6

4 120

Operator agar lebih memahami prosedur dalam melakukan pemasangan alovo yang telah ditetapkan

Long seal Melipat

Manusia

-Operator kurang teliti dalam setting mesin

7 6 5 210

Memberi peringatan dan pengarahan kepada operator agar lebih disiplin dan teliti dalam menjalankan proses produksi

- Skill Pekerja kurang

4 6 5 180

Kualitas pelatihan dan training lebih ditingkatkan, bila perlu lebih fokus pada lini produksi mana karyawan itu nanti ya ditempatkan

Mesin

- Roller heater terlalu cepat 6 7 4 252

Melakukan pengecekan apakah setting mesin telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan melakukan pengawasan selama produksi berlangsung

4.4.2 Usulan Prioritas Tindakan Perbaikan

Dari alternatif-alternatif tindakan perbaikan yang ada, maka dilakukan perangkingan terhadap nilai RPN dari RPN yang tertinggi ke RPN yang terendah yang dapat dijadikan prioritas tindakan perbaikan yang akan dilakukan berdasarkan pada penyebab kegagalan. Perangkingan ini diperoleh dengan

menggunakan FMEA (Failure Mode and Effect Analyze) berdasarkan pada nilai

yang ada yaitu kerumitan (severity), probabilitas kejadian (occurance) dan

detektabilitas (detactability) secara bersama-sama, kemudian diperoleh nilai RPN (Risk Priority Number) yang diperoleh dari hasil perkalian severity, occurance

dan detectability. Dengan memfokuskan pada masalah-masalah potensial yang

memiliki prioritas tertinggi, dimana yang memiliki nilai RPN terbesar, maka dapat dilakukan tindakan-tindakan untuk mengurangi resiko kegagalan (defect). Berdasarkan pada tabel analisa FMEA(Failure Mode and Effect Analyze ) di atas. Maka usulan prioritas tindakan perbaikannya dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini

Tabel 4.11 Usulan Prioritas Tindakan Perbaikan

Prioritas

ke- RPN Potential root cause Usulan tindakan perbaikan

1 252

Setting mesin kurang diperhatikan

Mengontrol setting tiap tiap Mesin sebelum proses produksi berlangsung dan melakukan perawatan berkala,melakukan perbaikan sesegera mungkin

2 216

Perawatan mesin kurang diperhatikan

Membuat jadwal teratur

perawatan,penggontrolan dan pembersihan mesin

3 210

Operator kurang teliti dalam setting mesin

Memberi peringatan dan pengarahan kepada operator agar lebih disiplin dan teliti dalam menjalankan mesin

4 180

Skill pekerja kurang Kualitas pelatihan dan training lebih

ditingkatkan, bila perlu lebih fokus pada lini produksi mana karyawan itu nanti ya ditempatkan

5 168

kualitas bahan baku tidak sesuai standart

Pengecekan material sebelum proses ,memberikan batas toleransi yang ketat dan kondisi tempat penyimpanan harus diperhatikan

6 150

Mekanisme dalam pengisian tidak sesuai prosedur

Operator harus lebih memahani prosedur proses pengisian yang telah di tetepkan perusahaan

7

144 Pekerja kelelahan

Kurang Kosentrasi

Diberikan teguran pada operator yang yang melakukan kesalahan dan pengawas harus peka akan kondisi fisik operator dan mengigatkan agar dapat memanfaatkan waktu istirahat degan baik atau rolling harus segera dilakukan dan bila perlu

8 120

Pemasangan alovo tidak center

Operator agar lebih memahami prosedur dan teliti dalam melakukan pemasangan alovo yang telah ditetapkan

Dokumen terkait