• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Analisis Semiotik berupa Ikon, Indeks dan Simbol dalam Roman Demain,

2. Indeks (L’indice)

Wujud tanda selanjutnya yang hadir dalam roman Demain, tu mourras karya Laurence Tournay adalah indeks (l’indice). Indeks merupakan sebuah tanda yang berlandaskan pada objek yang dibawanya karena secara nyata memiliki hubungan kausatif dengan objeknya. Hal tersebut menjelaskan bahwa indeks pasti memiliki hubungan sebab akibat antara ke

duanya.Indeks ini dibagi menjadi tiga yaitu l’indice trace, l’indice empreinte dan l’indice indication.

L’indice trace merupakan suatu tanda yang menunjukkan kemiripan kualitas objeknya berdasarkan pada konteks nyata objek tersebut. Tanda ini berwujud judul roman yaitu Demain, tu mourras. Judul tersebut ditulis dalam modus dan kala futur simple de l’indicatifuntuk menyatakan peristiwa yang belum atau akan terjadi (des action à realiser) dengan sujet orang ke dua tunggal. Dilihat dari bentuk verbanya, modus dan kala ini termasuk bentuk sederhana karena terdiri atas satu morfem leksikal yang

dikonjugasikan dengan morfem gramatikal tertentu. Penambahan

keterangan waktu‘demain’ menurut Benny (1992 :58) digunakan sebagai pusat deiktis (deictic centre), karena terdapat hubungan antara peristiwa ‘tu mourras’ dengan keterangan waktu ‘demain’ sehingga memiliki jangka waktu tertentu.

Selain itu, Bennyjuga menambahkan (1992 :67,69) bahwa pada bahwa frasa ‘tu mourras’ memiliki unsur morfologis –iras yang memiliki makna temporal ‘mendatang’, sehingga dapat disimpulkan peristiwa ‘tu mourras’ yang diberi keterangan waktu ‘demain’ merupakan peristiwa yang diharapkan terjadi di masa mendatang dan berstatus sebagai peristiwa non historis. Penggunaan judul Demain, tu mourrasingin memperkuat plot cerita yang tersaji dalam roman ini, yaitu semua calon korban yang memperlihatkan tanda kematian di mata François akan benar-benar mati ke esokan harinya.

Kemudian, l’indice trace juga terdapat pada penciptaan nama-nama tokoh yang sesuai dengan karakter sepanjang penceritaan roman ini. Pada tokoh François tercermin karakter yang baik, rendah hati dan sederhana. Selain itu, pribadinya sangat antusias terhadap berbagai hal baru dan ceria. Nama François juga merujuk pada julukan ‘tangan besi’, yang artinya tekun dalam pekerjaan yang ia lakukan dan menyukai tantangan (dikutip dari

http://www.prenoms.com/prenom/FRANÇOIS.html). Karakter François

yang demikian membuat dirinya kemudian dianugerahi ‘hadiah’ berupa kemampuan melihat tanda kematian pada diri orang lain. Kemudian pada tokoh Julie, karakter yang dibawanya dalam roman ini tidak sepenuhnya sesuai dengan makna di balik nama itu. Namun karakter Julie sangat kuat untuk memenuhi perannya sebagai istri François dalam roman ini.

Sementara itu, tokoh Komisaris Olivier Delorme menampilkan sosok yang penuh dengan perhitungan dan pertimbangan saat mengambil keputusan. Selain itu, Olivier adalah pribadi yang baik dan pengertian (dikutip dari http://www.prenoms.com/prenom/OLIVIER.html). Karakter yang demikian membuat Komisaris Delorme menjadi polisi yang sarat akan pengalaman menumpas kejahatan. Ke tiga asistennya, Nicholas, Samia dan Christophe, masing-masing mencerminkan karakter yang kuat, sesuai dengan makna di balik nama mereka.Hal ini bertujuan untuk menunjukkan sisi mereka sebagai pihak kepolisian yang menumpas kejatahan dan menangkap para penjahat.

Terakhir adalah tokoh misterius Vincent, merupakan sosok pemberani yang suka mengekspresikan diri, hiperaktif, mudah beradapatasi dimanapun dirinya berada. Selain itu, Vincent memiliki sisi ambisius yang begitu besar, sehingga membuatnya melakukan segala macam cara agar tujuannya dapat tercapai. Cerminan karakter yang demikian membuat tokoh Vincent dapat berkamuflase memerankan dua peran sekaligus, yaitu sebagai dokter dan juga sebagai pelaku pembunuhan berantai.

Wujud tanda selanjutnya yang hadir adalah l’indice empreinte, berupa perasaan-perasaan para tokoh dalam roman ini. Perasaan tersebut di antaranya adalah kekhawatiran dan ketakutan François setelah mendapatkan kemampuan melihat tanda kematian pada orang lain. Hal ini menjadi yang pertama bagi François, dan ia tidak tahu harus berbuat apa dengan kemampuannya itu. Orang-orang mungkin akan menganggap kemampuan itu sebagai lelucon yang tidak masuk akal. Namun kematian yang terus mengintai di sekitar François membuatnya mau tak mau berbuat nekat untuk menyelamatkan para calon korban dan berakhir dengan tuduhan sebagai pelaku pembunuhan.

Perasaan lainnya yaitu kecurigaan pihak kepolisian yang ditunjukkan kepada semua orang demi menyelesaikan kasus pembunuhan berantai. Selain itu, kekecewaan Komisaris Delorme akan cara kerja Christophe dan Samia selama proses penyelidikan. Komisaris Delorme menilai ke dua asistennya itu lalai dan kurang bertanggung jawab.

Selain itu, keragu-raguan dirasakan oleh Julie jika tetap berada di sisi François yang dapat memprediksi kematian orang lain. Julie memilih untuk meninggalkan sang suami agar bisa menjalani hidup normal seperti sebelumnya. Perasaan bersalah dirasakan oleh Hélène Bousier yang menelantarkan Vincent sejak anaknya itu lahir ke dunia, sehingga membuat sang anak berperilaku kriminal pada para wanita. Perasaan itu Hélène tebus dengan melakukan pembunuhan agar Vincent terbebas dari tuduhan sebagai pembunuhan.

Wujud indeks terakhir dalam roman ini adalah l’indice indication yaitu suatu tanda yang menunjukkan hubungan triadik atau kemiripan dua acuan tersebut berdasarkan pada hubungan nyata dengan objeknya. Wujudl’indice indicationpada roman ini adalah kemampuan yang diterima François disebabkan oleh sebuah cahaya putih yang menghempaskan tubuhnya ke dinding secara tiba-tiba dan membuatnya memiliki benjol pada bagian dahi. Benjolan itu ternyata membentuk garis kecil putih yang membelah dari dahisampai ke bawah rambut François. Kemudian, garis itu membelah lagi ke kanan dan ke kiri, sampai ke telinga seperti akar pada rambunya. Hal tersebut disampaikan oleh Julie, yang meyakini bahwa benjolan itu seperti cercle blancyang biasanya dimiliki oleh para malaikat. Sehingga, Julie menyimpulkan jika benjolan itu menjadi awal mula François memiliki kemampuan memprediksi kematian orang lain.

Berdasarkan penjelasan di atas, kehadiran tanda-tanda berupa indeks memperjelas gambaran cerita dalam roman ini tentang kematian yang

terprediksi oleh tokoh François. Selain itu, kehadiran indeks memperkuat peran dan tindakan para tokoh serta merujuk pada nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh roman ini.

Dokumen terkait