• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDIKATOR A. Tahap Pengkajian

Dalam dokumen ASKEP 5 Impaksi Gigi (Halaman 32-36)

Peralatan yang digunakan Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 Tensimeter Termometer Gunting kasa Plastik Nampan Alkohol swab Plester (4x6) 1 1 1 1 1 1 1

b. Kepuasan klien : (terlampir) c. Indikator discharge planning :

INDIKATOR A. Tahap Pengkajian

Mengklarifikasi dan mengidentifikasi identitas klien untuk memastikan kekurangan data yang diperoleh. Kemudian mengkaji tingkat pengetahuan klien terkait dengan penyakit yang di derita, meliputi pengertian penyakit, tanda dan gejalanya, pencegahan kambuhnya penyakit dan apa hal-hal yang harus dihindari oleh klien, seperti makan terlalu keras. Melakukan konsumsi obat secara teratur dan kontrol setelah obat habis.

Pada saat dikaji klien mengatakan ini pertama kali klien dilakukan operasi. Klien sebelumnya belum pernah masuk rumah sakit karena impaksi gigi, bagaimana tanda gejalanya, keluhan-keluhan yang muncul dan bagaimana mengatasi keluhan yang muncul. Diagnosa discharge planning yang diangkat adalah defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pajanan.

B. Tahap Perencanaan

1. Memprediksi permasalahan kesehatan klien yang akan dihadapi saat klien pulang

2. Mengidentifikasi diagnosa discharge planning klien (diagnosa discharge planning klien adalah defisit pengetahuan)

3. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menyelesaikan permasalahan klien (dokter, gizi,dll).

4. Menentukan edukasi untuk mempersiapkan perawatan klien di rumah 5. Memberikan edukasi mengenai cara mengontrol nyeri dengan teknik

non farmakologi nafas dalam dan distraksi

6. Memberikan edukasi mengenai cara mengontrol kecemasan dengan relaksasi nafas dalam dan berdoa untuk mengurangi kecemasan

7. Memberikan edukasi mengenai jika saat daerah luka operasi masih terjadi perdarahan yaitu dengan membersihkan luka dan mencari penyebab perdarahan

8. Anjurkan klien untuk beristirahat

9. Memberikan edukasi mengenai makanan yang dimakan di rumah seperti makanan lunak dan tinggi protein

10. Menganjurkan klien untuk kontrol sesuai dengan yang dijadwalkan dan mengkonsumsi obat pulang dengan teratur

C. Tahap Pelaksanaan

Memberikan intervensi Teaching : Disease Process dimana menjelaskan tentang :

1. Medication (obat)

Obat yang diberikan ketika klien pulang disesuaikan dengan advice dokter, sehingga dalam hal ini harus dilanjutkan setelah pulang, menjelaskan kapan meminum obat, dosis, dan fungsi obat tersebut. Klien membawa obat pulang amoxicilin oral, asam mefenamat oral dan dexametason oral. Amoxicilin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi berbagai jenis bakteri. Asam mefenamat adalah obat untuk meredakan rasa sakit dan mengurangi inflamasi serta peradangan. Dexametason adalah obat yang digunakan untuk mencegah pelepasan zat-zat dalam tubuh yang menyebabkan peradangan.

2. Environment (lingkungan)

Keluarga Nn. C disarankan untuk memantau kondisi klien. Terutama saat klien mengeluh nyeri pada daerah operasi. Apabila klien merasakan nyeri

yang teramat sangat segera memeriksakan ke dokter. Keluarga diharapkan melakukan pengaturan rumah sehingga klien mudah dalam mengambil barang-barang contoh mendekatkan barang-barang klien, dan menyediakan lingkungan yang nyaman. Keluarga juga disarankan untuk menciptakan lingkungan yang tenang dan tidak bising.

3. Treatment (pengobatan)

Menjelaskan kepada klien untuk istirahat pasca rawat di rumah sakit, mengontrol diit makanan, rutin minum obat dan membatasi aktivitas klien.. Jika klien mulai merasa nyeri disarankan untuk melakukan teknik relaksasi napas dalam dan distraksi untuk mengurangi nyeri yang disarankan. Jika klien mengalami kecemasan disarankan untuk melakukan relaksasi napas dalam dan berdoa untuk mengurangi tingkat kecemasan. Apabila klien mengalami masalah yang gawat seputar kesehatannya lebih baik dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat agar mendapatkan pengobatan segera.

4. Health Teaching (pengajaran kesehatan)

Memberikan pengetahuan tentang penyakit appendicitis dan maag, tanda dan gejala, pemicu dan pengobatannya. Perawat memberikan nasihat agar klien istirahat yang cukup, makan teratur dan minum obat secara teratur. Perawat memberi tahu obat pulang kepada klien dan keluarga klien, waktu kontrol dan barang-barang apa saja yang harus dibawa ketika kontrol. Klien juga direedukasi, cara mengontrol nyeri, cara menurunkan kecemasan serta tentang cara cuci tangan.

5. Diet

Klien dianjurkan untuk makan teratur, makan makanan lunak dan tinggi protein.

D. Tahap Evaluasi

Setelah dilakukan pemberian pendidikan kesehatan singkat kepada klien dan keluarga tentang keadaan Nn. C, klien dan keluarga mengatakan mengerti apa saja yang telah dijelaskan perawat dan akan terus berupaya membantu dalam kesembuhan klien.

Penilaian kepuasan klien dan keluarga dilakukan melalui wawancara langsung dengan klien dan keluarga. Klien dan keluarga mengatakan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit Roemani, baik oleh tenaga medis maupun tenaga non medis sehingga klien cepat pulih dari sakitnya.

11. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal yang dibutuhkan oleh klien yaitu komunikasi dengan dokter spesialis, ahli gizi, dan perawat.

a. Advise dari dokter spesialis adalah untuk dilakukan pemeriksaan darah rutin, kimia klinik, elektrolit dan operasi odontectomy.

b. Advise dari ahli gizi yaitu diit lunak.

c. Advise dari perawat yaitu relaksasi nafas dalam, relaksasi nafas dalam dan berdoa serta batuk efektif.

12. Hambatan dan Pendukung Proses Keperawatan Secara Manajerial a. Waktu pemberian obat

Tidak ada hambatan dalam proses pemberian obat. Di ruang Ayyub 3 pemberian obat dilakukan oleh perawat. Apabila ada jam pemberian obat yang berdekatan dijadikan satu pemberian obat karena adanya keterbatasan jumlah perawat dan banyaknya tugas perawat. Perawat sudah memberikan obat sesuai dengan SOP yaitu menanyakan nama klien dan mencocokan dengan gelang klien serta memberi penjelasan obat apa yang diberikan.

b. Pembagian tugas perawat

Tidak ada hambatan dalam pembagian tugas perawat. Perawat sudah dibuat jadwal siapa yang bertugas menangani klien kelas 1 , 2 dan 3. Perawat juga melaksanakan tugasnya dengan baik. Perawat juga

membantu temannya apabila ada dari perawat lain yang membutuhkan bantuan.

13. Hambatan/Tantangan, Faktor Pendukung Dan Solusi Penyelesaian Dalam Pengelolaan Klien

1. Hambatan/Tantangan

Hambatan atau tantangan selama proses pengelolaan kepada Nn. C adalah klien dan keluarga belum terlalu memahami tentang penyakit impaksi gigi dan operasi odontektomi. Hal tersebut didukung oleh pernyataan klien dan keluarga yang belum memahami sakitnya serta penanganannya membuat klien belum memahami tentang penyakitnya.

2. Faktor pendukung

Klien dan keluarga klien sangat kooperatif dengan informasi yang diberikan oleh perawat dan tenaga medis lainnya, seperti cara mengurangi nyeri dengan teknik napas dalam dan distraksi serta cara untuk mengurangi kecemasan. Keluarga juga selalu mengupayakan kesembuhan klien. Klien juga bersemangat untuk mengikuti saran dari perawat agar klien cepat sembuh. Pendidikan klien yang tinggi dan usia yang masih muda membuat klien cepat paham akan apa yang dijelaskan oleh perawat.

3. Solusi dalam menyelesaikan masalah

a. Memberikan edukasi kepada klien dan keluarga klien tentang penyakit, mengurangi nyeri dengan teknik napas dalam dan distraksi, mengurangi kecemasan dengan teknik relaksasi napas dalam dan berdoa serta memberikan edukasi mengenai makanan apa yang sebaiknya dikonsumsi seperti makanan lunak dan tinggi protein.

b. Meminta keluarga klien untuk memberikan dukungan kepada klien selama sakit dan pasca keluar rumah sakit dengan memberikan lingkungan yang nyaman serta tidak bising.

c. Meminta keluarga klien untuk memantau kondisi klien apabila klien mengeluh nyeri lagi.

Dalam dokumen ASKEP 5 Impaksi Gigi (Halaman 32-36)

Dokumen terkait