• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Indikator Keberhasilan

Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah bila skor rata-rata hasil belajar atau ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan baik ditinjau dari hasil tes setiap akhir siklus maupun dari segi keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dari siklus I ke siklus II.

26 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Identitas SDN. MATTOANGIN 1 Kota Makassar Nama Sekolah : SDN. MATTOANGIN 1 satu sekolah yang berada di Kota Makassar tepatnya di kecamatan Mariso. Luas wilayah sekolah 1,566 m2 dengan daya listrik 1800 watt berstatus kepemilikan pemerintah.

Letak SDN. MATTOANGIN 1 Kota Makassar ditinjau dari lokasinya sangat strategis karena berada di tengah-tengah kota.

Yang dekat dengan sarana kota seperti Pertamina, Pasar Serta Kantor – Kantor pemerintah.

Hal ini menjadi salah satu hal yang melatar belakangi SDN. MATTOANGIN 1 Kota Makassar menjadi sekolah

sekolah induk serta menjadi penyelenggara ujian nasional setiap tahunnya.

c. Visi dan Misi

1) Visi : SDN. MATTOANGIN 1 UNGGUL DALAM PRESTASI,

BERKARAKTER DAN PEDULI TERHADAP

LINGKUNGAN 2) Misi:

a. Mewujudkan kurikulum yg adaptif, administratif

b. Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien

c. Mewujudkan lulusan yang berahklah mulia dan peduli lingkungan

d. Mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi dan kualifikasi sesuai dengan 8 SNP e. Mewujudkan prasarana dan sarana pendidikan yang

sesuai standar

Misi Ketiga SDN. MATTOANGIN 1 Kota Makassar ialah mewujudkan lulusan yang berahklah mulia dan peduli lingkungan.

Pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang berperan penting dalam mewujudkan misi ini. Misi ini sangat sejalan dengan pembelajaran pendidikan agama Islam dengan menggunakan model pembelajaran quantum teaching pada langkah kedua

yaitu alami, pendidik membuat peserta didik menyadari bahwamateri yang dipelajari bukan hanya sekadar teori tetapi juga menekankan peserta didik untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Berdasarkan hasil observasi, peserta didik sangat aktif menjawab pertanyaan serta menikmati alur pembelajaran.

d. Struktur Organisasi

Kepala Sekolah : Drs khairil Batu Api, SE (Periode 2020) Bendahara : Andi mardewi, S. Pd

Wali Kelas I.A : Hj sutiah muslim, S. Pd Wali Kelas I.B : Widarsyih Alie, S. Pd Wali Kelas I.C : Fatmawati, S. Pd Wali Kelas 2.A : Nahda, S. Pd Wali Kelas 2.B : Hj Indaryani , S. Pd Wali Kelas 2.C : Supri, S. Pd

Wali Kelas 3.A : Hj Maryam, S. Pd. M. Pd Wali Kelas 3.B : Cut mawaty ahmad , S. Pd Wali Kelas 4.A : Nining amalia, S. Pd Wali Kelas 4.B : Jamran hafid, S. Pd

Wali Kelas 5.A : Astuti Zainal Abidin , S. Pd Wali Kelas 5.B : Devi ariyanti, S. Pd

Wali Kelas 6.A : Zulfitri Rachmawati , S. Pd Wali Kelas 6.B : Andi mardewi , S. Pd Penjaga Sekolah : Jamaluddin

Tata Usaha : Yayuk Srimanah , S. Sos

Satpam : Mansyur

Kebersihan : Suhardiman

Sumber Data: Arsip SDN. MATTOANGIN 1 Kota Makassar Tahun Pelajaran 2019/2020

e. Keadaan Pendidik dan Peserta Didik 1) Keadaan Pendidik

Tabel 1 Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDN. MATTOANGIN 1 Kota Makassar Periode Tahun 2020

No. Nama PNS/PTT Tugas

1 Drs. Khairil Batu Api, SE PNS Kepala Sekolah

2 Andi mardewi S. Pd PNS Bendahara

3 Hj. Maryam, S.Pd.,M.Pd PNS Pendidik Kelas 4 Hj.Sutiah Muslim, S.Pd PNS Pendidik Kelas

5 Nahda,S.Pd PNS Pendidik Kelas

6 Nining Amalia, S. Pd PNS Pendidik Kelas 7 Astuti Zainal Abidin, S. Pd PNS Pendidik Kelas 8 Zulfitri Rachmawati, S. Pd PNS Pendidik Kelas

9 Andi Mardewi,S.Pd PNS Pendidik Kelas 10 Maria Rante Bilik, S. Ag PNS GMP

11 Muh.Ramli.,S.Pd PNS GMP

12 Widarsyih Alie, S. Pd KONTRAK Pendidik Kelas 13 Cut Mawaty, S. Pd KONTRAK Pendidik Kelas 14 Jamran Hafid, S. Pd KONTRAK Pendidik Kelas

15 Baso Basri, S. Pd KONTRAK GMP

16 Nirwana Tahir,S.Ag KONTRAK GMP 17 Wahyu Hidayat, S. Pd KONTRAK GMP

18 Ilyas,A.Ma KONTRAK GMP

19 Fatmawati,S.Pd PTT Pendidik Kelas

20 Hj. Indaryani, S. Pd PTT Pendidik Kelas

21 Supri, S. Pd PTT Pendidik Kelas

22 Devi ariyanti, S. Pd PTT Pendidik Kelas

Sumber Data: Arsip SDN. MATTOANGIN 1 Kota Makassar Tahun Pelajaran 2019/2020

2) Keadaan Peserta Didik

Makassar Periode Tahun 2020

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

VI.A 13 16 29

VI.B 21 24 45

V.A 19 19 38

V.B 9 10 19

IV.A 13 13 26

IV.B 13 27 40

III.A 9 8 17

III.B 15 13 28

II.A 13 15 28

II.B 13 19 32

II.C 6 14 20

I.A 9 13 22

I.B 14 14 28

I.C 17 13 30

Jumlah 402

Sumber Data: Arsip SDN. MATTOANGIN 1 Kota Makassar

Tahun Pelajaran 2019/2020

Tabel 3 Nama-Nama Peserta Didik Kelas VI.A SDN.MATTOANGIN 1 Kota Makassar Periode Tahun 2020 yang Menjadi Objek Penelitian

No. Nama Jenis Kelamin

1 Autasari Al Azhar Laki-Laki

2 Andi Umai Laki-Laki

3 Irva Alyalinizia Perempuan

4 Salwa Athena Perempuan

5 Zafa Mufazzah P Perempuan

6 Rio Laki-Laki

7 Rarfly Laki-Laki

8 Vicky Laki-Laki

9 Chacha Perempuan

10 Nurfadhillah Perempuan

11 Fatihatil Laki-Laki

12 Disa Perempuan

13 Andini Perempuan

14 Eka Puteri Perempuan

15 Muh Nabil Laki-Laki

16 Nur Khalifah Perempuan

17 Harman Laki-Laki

18 Muh Adli Raditya Laki-Laki

19 Muh Taufiqurahman Laki-Laki

20 Nurhidayat Laki-Laki

21 Syahrul Laki-Laki

22 Azizah Daniayanti Perempuan

23 Cinta Faizah Perempuan

24 Fatimah Perempuan

25 Shiren Dzulaika Perempuan

26 Waode Wanda Perempuan

27 Yolanda Apsari Perempuan

28 Marsya Perempuan

Sumber Data: Arsip SDN. MATTOANGIN 1 Kota Makassar Tahun Pelajaran 2019/2020

f. Keadaan Sarana danPrasarana

Untuk mendukung proses pembelajaran dan mencapai tujuan pendidikan, maka dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai.

1) Keadaan Sarana

Adapun daftar sarana yang terdapat di SDN. MATTOANGIN 1 Kota Makassar yaitu, sebagaiberikut:

Tabel 4 Keadaan Sarana SDN. MATTOANGIN 1 Kota Makassar Periode Tahun 2020

2) Keadaan prasarana

Adapun daftar prasarana yang terdapat di SDN.

MATTOANGIN 1 Kota Makassar yaitu, sebagai berikut:

Tabel 5 Keadaan Prasarana SDN. MATTOANGIN 1 Kota Makassar Periode Tahun 2020

No. Ruang

Jumlah/ Buah

Jumlah Baik Rusak

1 Ruang Kepala Sekolah 1 - 1

2 Ruang Pendidik 1 - 1

3 Ruang Kelas 12 - 12

4 Ruang Perpustakaan 1 - 1

5 Kantin 3 - 3

6 WC 4 - 4

7 Gudang 1 - 1

8 Dapur 1 - 1

Sumber Data: Arsip SDN. MATTOANGIN 1 Kota Makassar Tahun Pelajaran 2019/2020

SDN. MATTOANGIN 1 Kota Makassar merupakan lokasi penyelenggaraan ujian nasional dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu,

sekolah ini harus memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan dalam keadaan baik, yang terpenting adalah jumlah bangku peserta didik yang harus cukup bahkan lebih dan dalam kondisi yang baik. 13

2. Implementasi pembelajaran quantum teaching untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam siswa SDN. MATTOANGIN 1 Kota Makassar

Secara generalistik, pendidikan islam merupakan bimbingan jasmani-ruhani subyek pendidikan sesuai dengan kaidah-kaidah keislaman agar terbentuk kepribadian yang utama menurut standar islam.14

Sebelum mengajar, terlebih dahulu pendidik harus membuat rancangan pembelajaran yang disebut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disingkat RPP, dalam rancangan pembelajaran pendidik harusmempertimbangkan dengan matang model, metode, media danpendekatan pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Implementasi pembelajaran quantum teachinguntuk meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam siswa SDN. MATTOANGIN 1 Kota Makassardi kelas VI.A materi menerima Qada’ dan Qadar. Peneliti merencanakan 2 siklus yakni siklus I dan Siklus II.

13Yayuk sri manah, S.Sos, Staff Tata UsahaSDN Mattoangi I Makassar

14Mustari Bosra, Dkk, Nalar Monoteistik Pendidikan (Bandung: Nuansa Cendekia, 2020), hal.117

1) Rencana Tindakan Siklus I

Pada rencana tindakan siklus pertama peneliti menerapkan Metode Quantum Teaching, dengan model pembelajaran ini peneliti

berusaha untuk membantu siswa melihat makna dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks mereka sehari-hari, yaitu dengan konteks lingkungan pribadinya, sosialnya dan budayanya. Siklus I dilaksanakan sebanyak satu (1) kali pertemuan. Sebelum siklus pertama dilaksanakan peneliti melakukan beberapa tahap persiapaan, antara lain:

a) Membuat perencanaanpembelajaran

b) Membagi siswa yang berjumlah 28 orang menjadi dua kelompok, yang masing-masing kelompok beranggotakan 14 orang dengan memperhatikan kriteria nilai atau prestasi anak di dalamkelas.

c) Mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk meneliti peningkatan motivasi dan prestasi belajarsiswa.

d) Mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk meneliti peningkatan motivasi dan prestasi belajarsiswa.

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Penelitian ini dilaksanakan Pada siklus pertama diadakan 1 kali pertemuan yaitu pada hari Senin, 2 Maret 2020 pukul 08.30-09.30 WITA di kelas VI.A SDN. MATTOANGIN 1 Kota

MakassarPembelajarannya berlangsung selama 2 X 35 menit untuk 1 kali pertemuan.

3) Observasi Siklus I

Pada siklus I ini, selama pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan menggunakan Metode Quantum Teaching, terlihat bahwasanya para siswa mulai antusias dan merespon positif. Mulai adanya peningkatan motivasi. Hal ini terlihat dari aktivitas bertanya siswa yang pada siklus I ini mereka sudah mulai berani bertanya meskipun bobot pertanyaannya mereka masih belum mencapai seperti yang diharapkan. Pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, para siswa tampak gembira dan senang, hal ini dapat dilihat dari roman muka mereka yangtampakmemancarkan semangat dan antusias untuk belajar meskipun masih ada beberapa siswa yang belum terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti.

Selama pelaksanaan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai guru sekaligus sebagai observer yang mencatat lembar pengamatan pada pedoman observasi. Hasil pengamatan pada tahap pendahuluan, terdapat peningkatan motivasi, hal ini dikarenakan siswa merasa mendapatkan penyegaran dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga mereka berusaha memusatkan perhatian selama pembelajaran berlangsung. Akan tetapi, memasuki kegiatan penjelasan materi secara global, aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan masih

Hal ini dikarenakan siswa masih belum terbiasa untuk mengajukan pertanyaan. Sebaliknya, mereka lebih suka menjawab pertanyaan.Memasuki tahap kegiatan inti, peneliti membagi murid menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas empat belas (14) orang anggota kelompok (tiap kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin maupun kemampuannya).

Kemudian peneliti memberi tugas kepada masing-masing kelompok untuk saling membantu dalam menguasai bahan ajar, yaitu memahami arti sebenarnya qada serta arti qada. Dalam pembelajaran ini, peneliti melatih siswa untuk bekerjasama dengan teman dalamkelompok.

Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa prestasi belajar siswa masih belum seperti yang diharapkan atau bisa dikatakan masih rendah. Ini dapat dilihat dari lembar observasi siswa yang menunjukkan bahwa aktivitaskerjasama siswa belum mencapai apa yang diharapkan.

Kegiatan kelompok ini masih didominasi oleh para siswa yang aktif, sedangkan mereka yang pasif cenderung mengikuti hasil yang telah dikerjakan kelompok. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan individual pada masing-masing siswa. Mereka yang aktif adalah mayoritas yang memiliki prestasi di kelas, dan mereka yang pasif adalah yang berprestasi kurang atau sedang dan mereka

cenderung kurang percaya diri padakemampuannya.

Selanjutnya, untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa terhadap materi qada dan qadar, peneliti memberi tugas menjelaskan apa itu qada dan qadar setiap kelompok dengan dibatasi waktu sekitar 10 menit, sehingga siswa termotivasi untuk berlomba menyelesaikan tugas yang cepat dan tepat. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dengan tugas seperti ini siswa cukup termotivasi untuk mengerjakan tugas dengansebaik-baiknya.

Seluruh siswa cukup antusias dan tertarik untuk berlomba menyelesaikan tugas. Bahkan prestasi mereka juga mulai bertambah, hal ini terlihat dari hasil belajar mereka yang menunjukkan peningkat.

Pada akhir pembelajaran, siswa diberikan evaluasi berupa kuis. Pertanyaan-pertanyaan untuk setiap kelompok telah peneliti persiapkan dalam lembaran. Mereka berlomba menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan dari materi yang telah dipelajari. Tidak terlihat dari wajah mereka rasa jenuh atau putus asa, bahkan mereka terlihat menikmati setiap pertanyaan-pertanyaan yang peneliti berikan. Dalam hal ini peneliti ingin melihat seberapa prestasi belajaryang dimiliki siswa antar anggota kelompok.

4) Refleksi Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Agama

pembelajaran dengan Metode Quantum Teching para siswa masih bingung dan merasa canggung, apalagi pada waktu mengerjakan tugas menjelaskan di depan kelas. para siswa masih ada yang tidak senang dengan teman kelompoknya,

dengan demikian tugas yang dikerjakan secara kelompok masih satu atau dua orang saja yang mengerjakan karena mereka tidak senang dengan teman kelompoknya. Apalagi pada waktu guru memberikan tugas untuk mengaitkan ilustrasi gambar dengan kehidupan sehari-hari mereka kelihatan bingung dan berusaha tidak menerimanya, dan akhirnya dengan pengarahan guru mereka dapat menerimanya. Learning Community merupakan belajar yang berpusat pada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator, peran guru dalam Learning Community sangatlah sederhana.

Kembali pada tujuan peneliti menerapkan pendidikan dengan pendekatan Metode Quantum Teaching adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap materi qada dan qadar melalui pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, maka peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus I ini penerapan Metode Quantum Teaching, mampu menunjukkan peningkatan prestasi belajar, namun

hasil yang dapat diperoleh sangat minim sekali. Hal inidapat dilihat dari:

a) Kegiatan diskusi kelompok kurang bisa membawa siswa

untuk aktif berbicara mengemukakan pendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan,

b) Sebagian siswa mengandalkan kemampuan menjawab pertanyaan guru bukan pada kemampuan menyikapi atau memecahkan persoalan materi yang di pelajarisiswa.

c) Motivasi belajar siswa terhadap materi qada dan qadar hanya dimiliki mereka yang sebagian besar memiliki prestasi di kelas, sedangkan mereka yang berprestasi rendah/kurang cenderung pasif dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini tidak terlepas dari kebiasaan siswa dalam proses belajar yang dialamisebelumnya.

Gambar 1 Peserta didik menerima materi pembelajaran

Berdasarkan hasil analisis dan rediksi dari siklus I, maka peneliti akan melanjutkan pembelajaran pada siklus II dengan

a. Guru lebih banyak memberikan dorongan tentang manfaat materi pelajaran yang dipelajari, terutama pada kelompok yang pasif dan kurang bersemangat dalam prosespembelajaran.

b. Memotivasi siswa agar lebih berani mengungkapkan gagasannya.

c. Memberi pengertian akan pentingnya kerjasama dalamkelompok.

Pada pembelajaran tindakan sebaiknya dominasi guru agak dikurangi sehingga proses belajar mengajar lebih tampak proses belajar yang berpusat pada siswa sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama Islam.

d. Memacu siswa untuk lebih banyak membaca buku, baik di perpustakaan atau buku pendukunglainnya.

Tabel 6 Data evaluasi siklus I Peserta Didik Kelas VI.A SDN.

MATTOANGIN 1 Kota Makassar Periode Tahun 2020 yang Menjadi Objek Penelitian

No. Nama Siswa Skor

Keterangan

T TT

1, Autasari Al Azhar 7 √

2. Andi Umai 6,5 √

3. Irva Alyalinizia 6 √

4. Salwa Athena 7 √

5. Zafa Mufazzah P 7,5 √

6. Rio 7 √

7. Rarfly 7 √

8. Vicky 7,5 √

9. Chacha 7 √

10. Nurfadhillah 8 √

11. Fatihatil 7 √

12. Disa 6,5 √

13. Andini 7 √

14. Eka Puteri 6,5 √

15. Muh Nabil 7 √

16. Nur Khalifah 7,5 √

17 Harman 7 √

18 Muh Adli Raditya 6,5 √

19 Muh Taufiqurahman 6 √

20 Nurhidayat 7 √

21 Syahrul √

22 Azizah Daniayanti 7 √

23 Cinta Faizah 7 √

24 Fatimah 6,5 √

25 Shiren Dzulaika 6 √

26 Waode Wanda 7 √

27 Yolanda Apsari 7,5 √

28 Marsya 7 √

Rata-RataKelas 6.92 20 8

Keterangan :

T : Tuntas dari jumlah KKM6,5 TT : Tidak tuntas dari jumlah KKM 6,5 Jumlah siswa yang tuntas : 20 Jumlah siswa yang belum tuntas : 8

Klasikal : Belum tuntas

Tabel 7 Distribusi hasil tes pada siklus I Peserta Didik Kelas VI.A SDN.MATTOANGIN 1 Kota Makassar Periode Tahun 2020

yang Menjadi Objek Penelitian

No Uraian Hasil siklus I

1. Nilai rat-rata tes formatif 6.92 2. Jumah siswa yang tuntas 20 3. Presentasi ketuntasan belajar 76,47%

b. Siklus II

1) Rencana Tindakan Siklus II

Pada siklus II pertemuan dilakukan satu (1) kali pertemuan yang dilakukan secara online, yaitu pada hari Rabu 29 April 2020 pukul 08.30-09.30 WITA. dikelas VI.ASDN.

MATTOANGIN 1 Kota Makassar.

Pada rencana tindakan siklus II peneliti tetap menerapkan Metode Quatum Teaching pada mata pelajaran pendidikan agama islam, dengan model pembelajaran ini diharapkan dapatmembantu untuk lebih meningkatkan prestasi belajar siswa.

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pada siklus II diadakan satu kali pertemuan secara online yaitu pada hari Rabu 29 April 2020. Pembelajarannya

3) Observasi Siklus II

Pada siklus II ini, hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan motivasi belajar yang cukup menggembirakan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, siswa sudah terbiasa menjawab soal yang peneliti berikan. Dan tidak hanya motivasi belajar siswa yang mengalami peningkatan, akan tetapi prestasi atau hasil belajar mereka juga mengalami peningkatan yang begitu menggembirakan.

Pada tahap pendahuluan, kegiatan siswa cukup bagus. Hal ini dapat dilihat dari:

a. Siswa sangat antusias mengikuti kegiatan belajarmengajar.

b. Pada saat penjelasan materi secara global siswa juga berani mengajukan pertanyaan danpendapat.

Memasuki kegiatan inti, ketika guru membentuk kelompok, masing- masing kelompok diberi materi untuk dipelajari dan dikuasai. Ketika peneliti memberi tugas/pembagian materi pada masing-masing kelompok, siswa menerima tugas dengan senang hati dan atas anjuran peneliti mereka berusahauntuk saling membantu memahami materi yang dibebankan pada masing- masing kelompok. Kemudian siswa mengilustrasikan materi dengan kehidupan sehari-hari. Mereka tampak bersemangat dalam

mengerjakan tugas, mereka saling membantu memahami materi yang diberikan. Mereka saling melontarkan pertanyaan demi tercapainya hasil belajar yang memuasakan serta terus berdiskusi dalam waktu yang ditentukan, serta menampakkan rasa gembira dan senang selama mengikuti pembelajaran. Tidak tampak rasa letih dari roman muka mereka, bahkan ketika peneliti memberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, dengan serentak para siswa berebut bertanya kepada guru.

Peneliti menangkap komunikasi dan kerjasama yang sudah sangat baik bahkan dapat dikatakan begitu dinamis dan sempurna pada diskusi antar sesama anggota kelompok, karena masing-masing siswa merasa tidak ada beban rasa malu dan takut salah dalam mengajukan pendapat. Selain itu hampir 95% dari mereka sudah sangat terbiasa dan menyatu dengan model pembelajaran yang peneliti terapkan di kelas VI.A ini, bahkan mereka mengharapkan agar metode ini dapat diterapkan pada semua matapelajaran.

Indikator peningkatan motivasi belajar siswa tercermin dalam bertambahnya semangat, antusias dan rasa ingin tahu siswa dalam KBM. Sedangkan indikator peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari meningkatnya hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan terdapatpeningkatan prestasi belajar antara siklus II dengan siklus I

menjadi 7.80 atau sekitar 30%.

Untuk lebih mendapatkan gambaran kualitatif secara mendalam terhadap penerapan metode Quantum Teaching , peneliti melakukan wawancara yang di tetapkan sebagai informan.

Hasil wawancara adalah sebagai berikut, terhadap pertanyaan"

Bagaimanakah tanggapan kamu terhadap penerapan metode pembelajaran tadi?".seorang siswa yang termasuk memiliki kemampuan di atas rata-rata mengatakan, Saya berpendapat, bahwa pembelajaran yang diberikan Pak ilyas sangat menyenangkan, trus belajarnya sambil bermain jadi nggak bosen. Saya seneng pak kalau diajar kayak gitu trus,

Sedangkan (nur khalifah) mengatakan,

Saya suka dengan cara mengajar bapak karena bikin saya gak malu. Sebelumnya gak pernah disuruh maju kedepan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi, jadi aku masih agak malu, tapi karena suasananya ramai dan menyenangkan jadi saya gak takut lagi kalo maju.

Sedangkan siswa yang termasuk siswa yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata mengatakan,Enak banget pak belajar pendidikan agama islam, saya seneng banget kalo di ajar pak ilyas, apalagi saya dikasik permen sama pak ilyas. Aku jadi tambah

seneng, hehehe pokoknya aku seneng banget pak…

Dengan demikian tanggapan para imforman adalah positif terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode quantum teaching karena ketiga siswa menyatakan senang terhadap metode pembelajaran yang. mereka alami.

Tanggapan siswa terhadap pertanyaan " apakah memperoleh manfaat dari metode pembelajaran seperti ini? Terhadap pertanyaan ini siswa mengungkapkan:

Iya, Pak! Saya jadi tau apa itu qada dan qadar. Jadi saya bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara siswa yang lain menyatakan:

Saya seneng sekali diajar Pak ilyas. Saya jadi gak ngantuk lagi karena saya suka kalo belajar ada maen-maennya. Jadi gak bosen. Hehehehehehe.

Dengan demikian, metode pembelajaran yang diterapkan sangat memberikan manfaat kepada para peserta didik, mereka merasakan suasana yang akrab dengan teman-temannya, lebih rileks, mendapat pengalaman baru dan mengerjakan tugas dengan baik dan benar sesuai dengan kelompok masing-masing.

4) Refleksi Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini tetap sama dengan siklus-siklus sebelumnya yaitu bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran

sangat mengerti dan cocok dengan model pembelajaran yang diterapkan peneliti. Bahkan mayoritas dari mereka sudah sangat terbiasa dengan model pembelajaran yang peneliti terapkan di kelas VI.A ini.

Seperti disebutkan di atas, bahwa tujuan peneliti menerapkan Metode Quantum Teaching adalah untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa terhadap pelajaran Pandidikan Agama Islam melalui pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, maka peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus II ini penerapan Metode Quantum Teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang sangat

menggembirakan hal ini dapat dilihatdari:

a) Kegiatan diskusi kelompok yang dapat membawa semua siswa untuk aktif berbicara mengemukakan pendapat, bertanya dan menjawabpertanyaan,

b) Siswa sudah dapat mengandalkan kemampuan menyikapi atau memecahkan persoalan, dan mensinkronkan materi dengan kehidupan nyata. Motivasi belajar siswa terhadap materi Pendidikan Agama Islam yang pada siklus I hanya dimiliki sebagian siswa, sekarang sudah hampir 95% dimiliki siswa kelas VI.A

Tabel 8Data evaluasi siklus II Peserta Didik Kelas VI.ASDN.

MATTOANGIN 1 Kota Makassar Periode Tahun 2020

yang Menjadi Objek Penelitian

No. Nama Siswa Skor

Keterangan

T TT

1, Autasari Al Azhar 7,5 √

2. Andi Umai 7,5 √

3. Irva Alyalinizia 6,5 √

4. Salwa Athena 8 √

5. Zafa Mufazzah P 7,5 √

6. Rio 7,5 √

7. Rarfly 8 √

8. Vicky 8 √

9. Chacha 8 √

10. Nurfadhillah 8 √

11. Fatihatil 8 √

12. Disa 7 √

13. Andini 7 √

14. Eka Puteri 7,5 √

15. Muh Nabil 8 √

Nur Khalifah √

17 Harman 8 √

18 Muh Adli Raditya 8 √

19 Muh Taufiqurahman 8 √

20 Nurhidayat 8 √

21 Syahrul 8 √

22 Azizah Daniayanti 8 √

23 Cinta Faizah 8 √

24 Fatimah 8 √

25 Shiren Dzulaika 8 √

26 Waode Wanda 8 √

27 Yolanda Apsari 8 √

28 Marsya 8 √

Rata rata kelas 7.80 27 1

Keterangan :

T : Tuntas dari jumlah KKM6,5 TT : Tidak tuntas dari jumlah KKM 6,5 Jumlah siswa yang tuntas : 27 Jumlah siswa yang belum tuntas : 1

Klasikal :TUNTAS

Tabel 9 Distribusi hasil tes pada siklus II Peserta Didik Kelas VI.A SDN.MATTOANGIN 1 Kota Makassar Periode Tahun 2020

yang Menjadi Objek Penelitian

yang Menjadi Objek Penelitian

Dokumen terkait