• Tidak ada hasil yang ditemukan

H. Teknik Analisis Da ta

I. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ditetapkan seperti tabel berikut: Tabel 3

Indikator Keberhasilan penelitian

Catatan :

KKM untuk C1 adalah 65 KKM untuk C2 adalah 3,00 KKM untuk C2 adalah 3,00

No Peubah Indikator

Kondisi Awal Kondisi Akhir Siklus Siklus I Siklus II < KKM > KKM > KKM > KKM 1 C1 Bahasa Indonesia Prosentase 50% 50% 70% 90% 2 C1IPA Prosentase 60% 40% 70% 90% 3 C2 Prosentase 60% 40% 70% 90% 4 C3 Prosentase 50% 50% 70% 90%

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data 1. Pra Penelitian

Tahap pra penelitian dilakukan peneliti untuk mengetahui masalah yang terjadi di kelas, dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk penelitian. Peneliti mencari permasalahan yang terjadi di kelas II dengan cara wawancara dengan pendidik kelas II, observasi pendidik kelas II, observasi peserta didik kelas II dan observasi kelas. Instrumen yang digunakan peneliti berupa lembar pengamatan, panduan wawancara dan catatan anekdot semuanya itu akan peneliti uraikan sebagai berikut:

a. Observasi dan Wawancara Pendidik Kelas II

Peneliti melkukan wawancara dengan pendidik kelas II SD Negeri Daratan untuk memperoleh data mengenai masalah yang terjadi di kelas, khususnya mengenai mata pelajaran yang dianggap bermasalah di kelas. Dari hasil wawancara, diketahui bahwa mata pelajaran yang bermasalah adalah Bahasa Indonesia dan IPA. Observasi pendidik Kelas II dilakukan peneliti pada saat pembelajaran Bahasa Indonesia dan IPA. Berikut ini adalah hasil observasi dan wawancara kepada pendidik yang dilakukan oleh peneliti:

Tabel 4.1

Hasil Observasi Pendidik Pada Pra Penelitian

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1. Pendidik memeriksa

kesiapan belajar peserta didik.

Dengan bertanya langsung.

2. Pendidik memeriksa

kelengkapan alat tulis

(pensil, penghapus,

penggaris, buku tulis, buku paket) peserta didik.

Langsung memulai

pelajaran.

3. Pendidik melakukan

apersepsi. (Konteks) Langsung pelajaran inti. masuk ke

4. Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta didik.

Langsung pelajaran. memulai

5. Pendidik mengaitkan mata

pelajaran dengan

pengalaman peserta didik. (Pengalaman)

Menanyakan yang dialami peserta didik berkaitan dengan materi.

6. Pendidik memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk mengerjakan tugas dalam kelompok.

Tugas dikerjakan secara individu.

7. Pendidik memberi umpan

balik atas jawaban peserta didik.

Pendidik jawaban peserta didik. melengkapi

8. Pendidik memberi

pertanyaan panduan untuk direfleksikan peserta didik. (Refleksi)

Tidak melakukan refleksi.

9. Pendidik memberi tugas

kepada peserta didik untuk melakukan tindakan tertentu sesuai materi. (Aksi)

Peserta didik diminta

belajar di rumah

mengulangi materi

pelajaran.

10. Pendidik memberi soal

evaluasi (Evaluasi) Tidak ada evaluasi.

Selain data hasil observasi pra penelitian, peneliti juga memperoleh data dari hasil wawancara dengan pendidik yang dijuntukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2

Hasil Wawancara dengan Pendidik Kelas II

No Pertanyaan Jawaban

1. Berapa lama mengajar di SD Negeri Daratan?

6 tahun 2. Berapa lama mengampu di kelas

II?

1 tahun 3. Berapa jumlah peserta didik

Kelas II pada Tahun Ajaran 2013/2014?

10 peserta didik 4. Berapa jumlah peserta didik

laki-laki dan berapa jumlah peserta didik perempuan?

6 peserta didik laki-laki dan 4 peserta didik perempuan

5. Mata pelajaran apa yang nilainya di bawah KKM?

Bahasa Indonesia dan IPA 6. Berapa KKM untuk mata

pelajaran Bahasa Indonesia?

65 7. Berapa KKM untuk mata

pelajaran IPA?

67 8. Bagaimana antusiasme peserta

didik dalam pembelajaran?

Ada beberapa yang antusias, yang lain diam dan bermalas-malasan.

9. Apa yang biasanya dilakukan peserta didik, ketika Ibu menjelaskan materi?

Ada yang mendengarkan, tetapi ada yang ramai dan sibuk sendiri. 10. Apa yang biasanya dilakukan

peserta didik ketika mengerjakan tugas?

Tergesa-gesa dan kurang serius . ada beberapa peserta didik yang tidak mau bekerja sama.

11. Bagaimana usaha yang dilakukan supaya 3C dapat seimbang?

Dengan diskusi, ada yang berhasil tapi ada yang memilih-milih teman.

Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa competence pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA, Conscience khususnya adalah hal keseriusan, dan compassion dalam hal kerjasama masih perlu ditingkatkan.

b. Observasi Peserta Didik

Observasi peserta didik merupakan pengamatan yang dilakukan peneliti untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan peserta

didik pada saat proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas yang diamati meliputi competence, conscience, dan compassion. Berikut ini adalah tahap observasi terhadap peserta didik yang dijadikan sebagai kondisi awal:

Tabel 5

Hasil Pengamatan Kondisi Awal Competence, Conscience, dan Compassion Peserta Didik

No. Aspek yang Diamati Ya Tidak Keterangan 1. Peserta didik menyiapkan alat tulis

lengkap (pensil, penghapus, penggaris, buku tulis, buku paket) (Conscience)

Ada beberapa peserta didik yang tidak membawa, sehingga meminjam teman. 2. Peserta mengerjakan tugas dengan

sungguh-sungguh. (Conscience)

Beberapa peserta didik, ada yang melamun dan sibuk sendiri.

3. Peserta didik aktif mengerjakan tugas(Conscience)

Beberapa peserta didik, ada yang melamun dan sibuk sendiri.

4. Peserta didik mau menjawab pertanyaan dari pendidik.

(Competence)

Ada beberapa anak yang mengangkat tangan untuk menjawab. Yang lain diam saja.

5. Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada pendidik. (Competence)

Diam, tidak ada yang bertanya. 6. Peserta didik tidak mengganggu

teman lain (Conscience) Ada peserta didik yang tidak mengerjakan.

7. Peserta didik dapat bekerja sama

dalam kelompok. (Compassion) Beberapa peerta didik tidak mau bekerjasama dengan kelompoknya. 8. Peserta didik aktif dalam

kelompok. (Compassion) Ada peserta didik yang tidak aktif dalam kelompok.

9. Peserta didik berani mengemukakan pendapat. (Compassion)

Tidak mengemukakan ada yang pendapat.

10. Peserta didik dapat menyelesaikan

tugasnya. (Compassion) Ada dua peserta didik yang belum selesai tugasnya.

c. Observasi kelas

Observasi kelas merupakan pengamatan yang dilakukan peneliti untuk mengamati kondisi kelas II SD Negeri Daratan pada saat proses pembelajaran berlangsung sebagai lokasi penelitian. Instrument yang digunakan adalah catatan anekdot. Berdasarkan observasi, kelas II SD Negeri Daratan merupakan kelas yang layak untuk melakukan proses pembelajaran.

Selain catatan anekdot, dalam observasi kelas peneliti juga melihat dokumentasi nilai kognitif yang terdapat dalam daftar laporan pendidik. Nilai yang dilihat adalah nilai Bahasa Indonesia dan IPA karena kedua mata pelajaran tersebut menurut pendidik perlu mendapat perhatian lebih. Berikut ini adalah data nilai kognitif mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA:

Tabel 6

Kondisi Awal Nilai Competence Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA

No Nama Nilai Competence

B. Indonesia IPA 1 A 60 54 2 B 70 68 3 C 84 78 4 D 60 50 5 E 74 56 6 F 80 82 7 G 62 56 8 H 60 64 9 I 62 60 10 J 86 84 Jumlah 716 654 Rata-rata 71,6 65,4

Dari tabel 6 di atas, terlihat ada beberapa peserta didik yang nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia masih berada di bawah KKM. Begitu juga dengan mata pelajaran IPA, masih ada peserta didik yang nilainya berada di bawah KKM. Peserta didik yang nilai Bahasa Indonesianya berada di bawah KKM ada 5 peserta didik. Sedangkan 5 peserta didik yang lain, nilainya sudah memenuhi KKM. Untuk Mata Pelajaran IPA, peserta didik yang nilainya di bawah KKM ada 6 dan 4 peserta didik yang lain nilainya sudah di atas KKM. Sedangkan untuk tabel kondisi awal consciencenya adalah sebagai berikut:

Tabel 7

Kondisi Awal Nilai Conscience

No Nama

kelompok

Aspek yang dinilai

Jumlah Nilai

Rata-rata Siap alat tulis

Mengerjakan Tugas sungguh-sungguh Aktif mengerjakan tugas Tidak mengganggu teman lain 1 A 4 4 4 4 16 4 2 B 4 5 5 4 18 4,5 3 C 2 3 2 2 9 2,25 4 D 2 2 2 2 8 2 5 E 2 2 2 2 8 2 6 F 4 5 4 5 18 4.5 7 G 1 2 2 2 7 1.75 8 H 1 2 2 2 7 1,75 9 I 2 2 3 2 8 2,25 10 J 5 4 5 4 18 4,5

Dari tabel di atas, terlihat sebagian besar peserta didik belum menunjukkan keseriusan dalam mengerjakan tugas. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai rata-ratanya yang masih di bawah 3,00. Dari 10 peserta didik, 6 peserta didik masih belum menunjukkan keseriusan, sedangkan 4 peserta didik lainnya sudah menunjukkan keseriusan. Untuk kondisi awal Compassion peseta didik, tabelnya adalah sebagai berikut:

Tabel 8

Kondisi Awal Nilai Compassion

No. Nama Peserta Didik

Aspek yang dinilai

Jumlah Rata-rata Mau bekerja kelompok Aktif dalam kelompok Berani mengemukakan pendapat Menghargai pendapat Orang lain 1. A 4 4 4 4 16 4 2. B 4 5 5 4 18 4,5 3. C 2 2 3 2 9 2,25 4. D 2 2 2 2 8 2 5. E 4 5 4 5 18 4,5 6. F 4 5 4 4 17 4.25 7. G 2 2 1 2 7 1.75 8. H 1 2 2 2 7 1,75 9. I 2 2 2 2 8 2 10. J 4 4 4 4 16 4

Berdasarkan tabel di atas, 5 peserta didik menujukkan adanya kerjasama dengan teman sekelompoknya, sedangkan 5 peserta didik yang lain, belum menunjukkan adanya kerjasama dengan teman sekelompoknya.

2. Penerapan PPR dalam Pembelajaran Tematik Kelas II SD Negeri Daratan dengan Menggunakan PTK

a.Siklus I Pertemuan I

a) Perencanaan

Pendidik akan melaksanakan proses pembelajaran tematik untuk meningkatan competence (C1) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek membaca, conscience, dan compassion. Oleh karena pada penelitian ini, Bahasa Indonesia berkaitan dengan IPA tema “Lingkungan Sekitar”, maka peneliti menyiapkan materi bacaan berjudul “Matahariku” dengan media teks bacaan dan gambar tempel.

Selain itu, Pada tahap perencanaan pertemuan pertama siklus pertama ini, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pembelajaran tematik dengan menerapkan PPR, lembar kerja siswa, media pembelajaran, lembar evaluasi, dan lembar observasi. Perangkat pembelajaran tersebut dikonsultasikan kepada pendidik kelas II SD Negeri Daratan dan juga kepada dosen pembimbing. b) Tindakan

i. Konteks

Matahari sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal itu berkaitan dengan adanya satu bacaan yang berjudul

“Matahariku”. Isinya menggambarkan tentang ciri-ciri matahari dan kedudukannya dari pagi sampai malam.

ii. Pengalaman

Pendidik mengajak siswa membaca teks bacaan yang berjudul “Matahariku”, dilanjutkan tanya jawab tentang isi teks bacaan. Kemudian, peserta didik mengerjakan tugas di LKD. iii. Refleksi

Pendidik mengajak peserta didik untuk bekerjasama dengan teman dalam mengerjakan tugas mengisi dan menempel gambar. iv. Aksi

Pendidik mengajak peserta didik untuk bekerjasama (compassion) dengan teman, dalam mengerjakan tugas mengisi dan menempel gambar secara serius (conscience). Kemudian peserta didik membaca hasil kerja tersebut dengan baik dan benar (competence).

v. Evaluasi

Peneliti mengamati hasil competence (C1) Bahasa Indonesia, conscience (C2), dan compassion (C3).

c) Observasi

Observasi pada pertemuan pertama siklus pertama dilakukan untuk mengamati penerapan PPR dalam rangka meningkatkan aspek competence Bahasa Indonesia, conscience dan compassion. Adapun data hasil observasi dapat peneliti paparkan sebagai berikut:

Pada pertemuan pertama siklus pertama, skor rata-rata kelas peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 74. Peserta didik yang memperoleh nilai Bahasa Indonesia di atas KKM sebanyak 7 dari 10 peserta didik atau mencapai 70%. Sedangkan peserta didik yang belum tuntas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebanyak 3 dari 10 peserta didik atau 30%. Hal yang berhubungan dengan competence ini perlu diperbaiki supaya pada pertemuan kedua siklus pertama hasilnya lebih baik.

Aspek conscience pertemuan pertama siklus pertama ini menunjukkan hasil dari 10 peserta didik, 7 peserta didik memperoleh nilai di atas KKM atau mencapai 70%. Sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM sebanyak 3 peserta didik atau 30%. Untuk aspek compassion, peserta didik yang mencapai KKM juga ada 7 peserta didik atau 70%. Yang belum mencapai nilai KKM 3 peserta didik atau 30%. d) Refleksi

Skor akhir untuk mata pelajaran Bahasa Indonsia yang meliputi competence, conscience dan compassion adalah sebagai berikut:

Tabel 9

Skor Akhir Competence Bahasa Indonesia, Conscience, Compassion pada Pertemuan I Siklus I

Berdasarkan tabel 9 maka diketahui bahwa competence untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia masih belum maksimal dan masih harus ditingkatkan lagi pada pertemuan kedua siklus pertama. Conscience pada pertemuan pertama siklus pertama juga belum terlaksana secara maksimal. Peserta didik membaca teks bacaan “Matahariku” kurang menunjukkan keseriusan. Pada pertemuan kedua siklus pertama harus ditingkatkan supaya peserta didik mempunyai kepekaan dan ketajaman suara hati khususnya tentang keseriusan. Caranya dengan membaca teks dengan lafal dan intonasi yang tepat.

No Nama Aspek

Competence Consciene Compassion

1 ADK 80 4 4,5 2 AB 80 4,5 4 3 ASP 100 3,75 4 4 CGPH 40 2 2,25 5 DK 80 4 4 6 FNK 80 4,25 4,25 7 HSI 40 2,25 2 8 NAW 80 4 3,75 9 RVEP 60 2 2 10 WNS 100 4 4 Jumlah 740 34,75 34,75 Rata-rata 74 3,475 3,475

Compassion pada pertemuan pertama siklus pertama ini juga belum terlaksana secara maksimal khususnya dalam hal kerjasama. Masih ada peserta didik yang tidak mau bekerjasama dengan temannya dalam kelompok. Hal ini perlu ditingkatkan pada pertemuan kedua siklus pertama dengan cara melakukan percobaan tentang kedudukan matahari. Pertemuan II

a) Perencanaan

Pendidik akan melaksanakan proses pembelajaran tematik untuk meningkatan competence (C1) pada mata pelajaran IPA, conscience, dan compassion. Pada penelitian ini, peneliti mempersiapkan halaman sekolah dan mengamati posisi matahari untuk pelaksanaan percobaan pengamatan posisi matahari.

Selain itu, pada tahap perencanaan pertemuan kedua siklus pertama ini, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pembelajaran tematik dengan menerapkan PPR, lembar kerja siswa, media pembelajaran, lembar evaluasi, dan lembar observasi. Perangkat pembelajaran tersebut dikonsultasikan kepada pendidik kelas II SD Negeri Daratan dan juga kepada dosen pembimbing.

b) Tindakan i. Konteks

Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” membahas tentang ketergatungan manusia terhadap matahari sebagai sumber energi yang

utama. Bumi mengelilingi matahari selama 24 jam. Itulah sebabnya dari waktu ke waktu, kedudukan matahari selalu berubah.

ii. Pengalaman

Pendidik mengajak siswa ke halaman sekolah untuk melakukan percobaan sederhana dengan tujuan untuk mengetahui kedudukan matahari. Peserta didik melakukan tugas pengamatan tersebut, dengan mengerjakan tugas di LKS.

iii. Refleksi

Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” hendak menyadarkan peserta didik untuk selalu bersyukur atas keberadaan matahari.

iv. Aksi

Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” mengajak peserta didik untuk mengucap syukur atas keberadaan matahari dengan mewarnai matahari dan menulis “Terima Kasih Matahari”.

v. Evaluasi

Peneliti mengamati hasil competence (C1) IPA, conscience (C2), dan compassion (C3).

c) Observasi

Pada pertemuan kedua siklus pertama skor rata-rata kelas peserta didik pada mata pelajaran IPA adalah 72. Peserta didik yang memperoleh nilai IPA di atas KKM sebanyak 8 dari 10 peserta didik atau mencapai 80%. Sedangkan peserta didik yang belum tuntas pada mata pelajaran IPA

sebanyak 2 dari 10 peserta didik atau 20%. Hal ini perlu diperbaiki supaya pada siklus kedua hasilnya lebih baik.

Aspek conscience pertemuan pertama siklus pertama ini menunjukkan hasil dari 10 peserta didik, 7 peserta didik memperoleh nilai di atas KKM atau mencapai 70%. Sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM sebanyak 3 peserta didik atau 30%. Untuk aspek compassion, peserta didik yang mencapai KKM juga ada 8 peserta didik atau 80%. Yang belum mencapai nilai KKM 2 peserta didik atau 20%.

d) Refleksi

Skor akhir untuk mata pelajaran IPA yang meliputi competence, conscience dan compassion adalah sebagai berikut:

Tabel 10

Skor Akhir Competence IPA, Conscience, Compassion Pada Pertemuan Kedua Siklus I

No Nama Aspek

Competence Consciene Compassion

1 ADK 80 4,5 4 2 AB 80 4 4 3 ASP 100 4 3,75 4 CGPH 50 2,75 2 5 DK 70 4 3,75 6 FNK 80 4,25 4 7 HSI 40 2,5 2,25 8 NAW 90 4 4 9 RVEP 80 2,5 4,5 10 WNS 80 4,5 4,5 Jumlah 750 37 36,75 Rata-rata 75 3,7 3,675

Berdasarkan tabel 10 maka diketahui bahwa competence untuk mata pelajaran IPA masih belum maksimal dan masih harus ditingkatkan lagi pada siklus kedua. Conscience pada pertemuan kedua sudah menunjukkan kenaikan namun belum maksimal. Peserta didik menggambar hasil pengamatan kurang menunjukkan keseriusan. Pada siklus kedua harus ditingkatkan supaya peserta didik mempunyai kepekaan dan ketajaman suara hati khususnya tentang keseriusan. Caranya dengan membaca teks dengan lafal dan intonasi yang tepat. Compassion pada pertemuan kedua siklus pertama ini juga sudah menunjukkan kenaikan, walaupun belum terlaksana secara maksimal khususnya dalam hal kerjasama. Masih ada peserta didik yang tidak mau bekerjasama dengan temannya dalam kelompok. Hal ini perlu ditingkatkan pada siklus kedua dengan cara menjawab pertanyaan dari bacaan yang berjudul “Pembuatan Garam”.

b. Siklus II Pertemuan I a) Perencanaan

Mengintegrasikan mata.pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA dalam satu pertemuan dengan tema “Lingkungan Sekitar”. Penekanannya pada materi salah satu manfaat matahari dalam proses pembuatan garam. Media yang disiapkan berupa teks bacaan dan gambar.

Selain itu, Pada tahap perencanaan pertemuan pertama siklus kedua ini, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pembelajaran tematik

dengan menerapkan PPR, lembar kerja siswa, media pembelajaran, lembar evaluasi, dan lembar observasi. Perangkat pembelajaran tersebut dikonsultasikan kepada pendidik kelas II SD Negeri Daratan dan juga kepada dosen pembimbing.

b) Tindakan i.Konteks

Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” membahas tentang salah satu kegunaan matahari bagi petani garam, yaitu dalam proses pembuatan garam.

ii.Pengalaman

Pendidik mengajak peserta didik untuk membaca teks yang berjudul “Pembuatan Garam”. Kemudian, peserta didik mengamati gambar pembuatan garam. Peserta didik mengerjakan tugas dalam LKS. Selanjutnya peserta didik memeragakan cara menghindari bahaya panas matahari.

iii.Refleksi

Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” hendak menyadarkan peserta didik bahwa selain bermanfaat, matahari juga berbahaya bagi manusia.

iv.Aksi

Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” mengajak peserta didik untuk memeragakan cara menghindari bahaya panas matahari .

v. Evaluasi

Peneliti mengamati hasil competence (C1) Bahasa Indonesia, conscience (C2), dan compassion (C3).

c) Observasi

Pada pertemuan pertama siklus kedua, skor rata-rata kelas peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 84. Peserta didik yang memperoleh nilai Bahasa Indonesia di atas KKM sebanyak 10 dari 10 peserta didik atau mencapai 100%. Hasil nilai peserta didik ini sudah cukup memuaskan karena tidak ada peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KKM.

Sedangkan untuk mata pelajaran IPA, skor rata-rata kelas peserta didik adalah 84. Peserta didik yang memperoleh nilai IPA di atas KKM sebanyak 10 dari 10 peserta didik atau mencapai 100%. Hasil nilai peserta didik ini sudah cukup memuaskan karena tidak ada peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KKM. Akan tetapi, untuk memantapkan hasil penelitian ini, akan melanjutkan ke pertemuan kedua siklus II.

Aspek conscience pertemuan pertama siklus kedua ini menunjukkan hasil dari 10 peserta didik, 9 peserta didik memperoleh nilai di atas KKM atau mencapai 90%. Sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM sebanyak 1 peserta didik atau 10%. Untuk aspek compassion, peserta didik yang mencapai KKM ada 9 peserta didik atau 90%. Yang belum mencapai nilai KKM 1 peserta didik atau 10%.

d) Refleksi

Skor akhir untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA yang meliputi competence, conscience dan compassion adalah sebagai berikut:

Tabel 11

Skor Akhir Competence Bahasa Indonesia,Competence IPA, Conscience, Compassion pada Pertemuan I Siklus II

Berdasarkan tabel 11 maka diketahui bahwa competence untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA sudah menunjukkan peningkatan yang cukup maksimal. Tetapi, peneliti ingin lebih memantabkan hasilnya pada pertemuan kedua siklus II. Conscience pada pertemuan pertama siklus II juga sudah menunjukkan peningkatan. Tinggal satu peserta didik yang nilai consciencenya masih di bawah standar. Pada pertemuan kedua siklus kedua akan lebih ditingkatkan lagi supaya peserta didik mempunyai kepekaan dan ketajaman suara hati khususnya tentang keseriusan. Caranya

No Nama Aspek Competence Consciene Compassion B.Indo IPA 1 ADK 80 100 4 4 2 AB 80 80 4 4 3 ASP 100 80 4 4 4 CGPH 80 80 4,25 4 5 DK 80 80 4 4 6 FNK 80 80 4 4,25 7 HSI 80 80 2,75 4 8 NAW 80 80 4 4 9 RVEP 80 80 3,75 2,5 10 WNS 100 100 4,25 4 Jumlah 840 840 39 38,75 Rata-rata 84 84 3,9 3,875

dengan menulis pengalamannya ketika berjalan-jalan di lingkungan sekitar . Compassion pada pertemuan pertama siklus kedua sudah terlaksana dengan cukup maksimal khususnya dalam hal kerjasama. Masih ada satu peserta didik yang tidak mau bekerjasama dengan temannya dalam kelompok. Hal ini perlu ditingkatkan pada pertemuan kedua siklus kedua dengan cara menempel dan mengurutkan gambar pengolahan padi.

Pertemuan II a) Perencanaan

Mengintegrasikan mata.pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA dalam satu pertemuan dengan tema “Lingkungan Sekitar”. Penekanannya pada materi salah satu manfaat matahari dalam proses mengeringkan bulir-bulir padi. Media yang disiapkan berupa keadaan lingkungan sekitar.

Selain itu, Pada tahap perencanaan pertemuan pertama siklus pertama ini, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pembelajaran tematik dengan menerapkan PPR, lembar kerja siswa, media pembelajaran, lembar evaluasi, dan lembar observasi. Perangkat pembelajaran tersebut dikonsultasikan kepada pendidik kelas II SD Negeri Daratan dan juga kepada dosen pembimbing.

b) Tindakan i. Konteks

Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” membahas tentang salah satu kegunaan matahari bagi petani, yaitu mengeringkan bulir-bulir padi.

ii. Pengalaman

Pendidik mengajak peserta didik untuk membaca teks yang berjudul “Manfaat Matahari”. Kemudian, peserta didik diajak berjalan-jalan ke lingkungan sekitar untuk mengamati masyarakat sekitar yang sedang menjemur padi. Peserta didik megerjakan soal dalam LKS.

iii. Refleksi

Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” hendak menyadarkan peserta didik bahwa matahari sangat banyak manfaatnya bagi manusia.

iv. Aksi

Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” mengajak peserta didik untuk memeragakan cara menjemur padi yang benar

v. Evaluasi

Peneliti mengamati hasil competence (C1) Bahasa Indonesia dan IPA, conscience (C2), dan compassion (C3).

c) Observasi

Pada pertemuan kedua siklus kedua, skor rata-rata kelas peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 84. Peserta didik yang memperoleh nilai Bahasa Indoneisa di atas KKM sebanyak 10 dari 10 peserta didik atau mencapai 100%. Hal ini menunjukkan bahwa

competence mata pelajaran Bahasa Indonesia menunjukkan peningkatan yang sudah memuaskan.

Skor rata-rata kelas peserta didik pada mata pelajaran IPA adalah 86. Peserta didik yang memperoleh nilai IPA di atas KKM sebanyak 10 dari 10 peserta didik atau mencapai 100%. Hal ini menunjukkan bahwa competence mata pelajaran IPA menunjukkan peningkatan yang sudah memuaskan.

Aspek conscience pertemuan kedua siklus kedua ini menunjukkan hasil rata-rata kelas 77,5. Dari 10 peserta didik, 10 peserta didik memperoleh nilai di atas KKM atau mencapai 100%. Sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM sebanyak 0 peserta didik atau 0%. Untuk aspek compassion, peserta didik yang mencapai KKM juga ada 10 peserta didik atau 100%.

d) Refleksi

Skor akhir untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA yang meliputi competence, conscience dan compassion adalah sebagai berikut

Tabel 12

Skor Akhir Competence Bahasa Indonesia dan IPA, Conscience, Compassion Pada Pertemuan Kedua Siklus II

No Nama Aspek Competence

Dokumen terkait