• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator Kependudukan

Dalam dokumen IPM Kota Jayapura Thn 2014 (Halaman 46-53)

BAB II DATA DAN METODOLOGI

4.1. Indikator Kependudukan

Dalam pelaksanaan pembangunan, penduduk merupakan faktor yang sangat dominan. Penduduk tidak saja berperan sebagai pelaksana pembangunan tetapi juga menjadi sasaran pembangunan. Oleh sebab itu, perkembangan penduduk harus diarahkan pada peningkatan kualitas, pengendalian kuantitas serta pengarahan mobilitasnya mempunyai ciri dan karakteristik yang menunjang tercapainya keberhasilan pembangunan yaitu meningkatkan kesejahteraan penduduk.

4.1.1 Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga

Jumlah penduduk Kota Jayapura tahun 2013 berdasarkan hasil proyeksi BPS Kota Jayapura sebanyak 272.544 jiwa, yang terdiri dari 143.848 laki-laki dan 128.696 perempuan dengan total jumlah rumah tangga sebanyak 64.209 rumah tangga. Pada gambar 4.1 terlihat bahwa sebaran penduduk paling banyak terdapat pada kelompok umur 20-29 tahun sebanyak 65.231 jiwa. Kelompok usia 20-29 tahun merupakan kelompok usia produktif untuk bekerja dan sekolah, sehingga wajar sebagai ibukota propinsi, Kota Jayapura memiliki daya tarik bagi kelompok usia ini untuk mencari pekerjaan dan melanjutkan sekolah di jenjang perguruan tinggi. Selain itu, dapat dianalisa pula angka ketergantungan (Dependency Ratio) Kota Jayapura yaitu sebesar 44,93 yang artinya, secara rata-

rata untuk setiap 100 penduduk usia tidak produktif (kurang dari 15 tahun dan lebih dari 65 tahun) terdapat 45 penduduk usia produktif ( 15-64 tahun). Atau dengan kata lain, rata-rata 1 orang penduduk usia produktif menanggung 2 orang penduduk usia tidak produktif. Angka ini dapat memberikan informasi potensi penduduk secara kuantitatif bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

20.000 15.000 10.000 5.000 0 5.000 10.000 15.000 20.000 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65+

Gambar 4.1 Piramida Penduduk Kota Jayapura Tahun 2013

Gambaran distribusi penduduk pada setiap distrik di Kota Jayapura dapat dilihat pada gambar 4.2. Jumlah penduduk terbanyak berada di Distrik Abepura (77.570 jiwa) kemudian diikuti Distrik Jayapura Selatan (71.178 jiwa). Sedangkan jumlah penduduk terkecil ada di Distrik Muara Tami (11.869 jiwa).

4,35%

28,46%

15,71% 26,12%

25,35%

Gambar 4.2 Penduduk Kota Jayapura Menurut Distrik Tahun 2013

MUARA TAMI ABEPURA HERAM JAYAPURA SELATAN JAYAPURA UTARA

4.1.2 Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk yang terjadi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang dinyatakan dengan persentase. Rata-rata laju pertumbuhan penduduk adalah rata-rata besarnya perubahan jumla penduduk yang terjadi setiap tahunnya yang dinyatakan dengan persentase.

Untuk menghitung laju pertumbuhan penduduk digunakan rumus sebagai berikut:

Jumlah Penduduk Laki-laki

X 100

Dimana:

Pn : Jumlah penduduk pada tahun ke-n

Po : Jumlah penduduk pada tahun dasar

n : Jumlah tahun antara tahun dasar dan tahun ke-n

r : Laju pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun

Laju pertumbuhan penduduk per tahun adalah 1,58 persen dibandingkan dengan tahun 2012 . Artinya, dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2012, penduduk Kota Jayapura bertambah sebanyak 1,58 persen.

4.1.3 Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)

Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan jenis kelamin. Rasio ini merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk perempuan di suatu daerah dalam waktu tertentu.

Rumus yang digunakan adalah : Sex Ratio =

Jumlah Penduduk Perempuan

Rasio jenis kelamin Kota Jayapura tahun 2013 yaitu 111,77 yang artinya pada setiap 100 penduduk perempuan terdapat 112 penduduk laki-laki atau pada

Banyaknya Penduduk

4.1.4 Rata-rata Anggota Rumah Tangga

Rata-rata anggota rumah tangga merupakan suatu indikator untuk menunjukkan rata-rata muatan suatu rumah tangga. Angka ini dapat digunakan sebagai acuan apakah keluarga di suatu daerah masih merupakan keluarga besar atau sudah merupakan keluarga kecil. Angka rata-rata anggota rumah tangga ini diperoleh dengan membandingkan jumlah penduduk dengan banyaknya rumah tangga.

Rumus yang digunakan adalah:

Rata-rata ART =

Banyaknya Rumah Tangga

Jumlah rumah tangga di Kota Jayapura tahun 2013 sebanyak 64.209 rumah tangga dengan rata-rata jumlah anggota rumah tangga sebesar 4,24 jiwa. Artinya, secara rata-rata terdapat 4 sampai dengan 5 anggota rumah tangga pada setiap rumah tangga di Kota Jayapura tahun 2013.

4.2. INDIKATORPENDIDIKAN

4.2.1 Angka Melek Huruf

Salah satu keberhasilan pendidikan adalah bertambahnya angka melek huruf. Angka melek huruf merupakan bagian dari indikator kemampuan penduduk untuk berkomunikasi secara tertulis. Kemampuan baca tulis merupakan pengetahuan minimum yang dibutuhkan untuk mencapai hidup sejahtera.

Bahasan pada sub bab ini merupakan materi yang memperkuat analisis indikator angka melek huruf. Dihubungkan pula dengan tujuan MDG‟s, maka dalam sub bab ini akan membahas angka melek huruf pada penduduk berusia sepuluh 10-44 tahun.

Terkait dengan pencapaian pendidikan, angka melek huruf khususnya untuk penduduk berusia 15-24 tahun merupakan salah satu indikator berhasil tidaknya program pendidikan. Pemerintah mematok angka pencapaian sebesar 95 persen untuk angka melek huruf. Berdasarkan gambar 4.3 terlihat bahwa Angka melek huruf sudah lebih dari 95 persen pada semua kelompok usia. Bahkan, semua penduduk pada kelompok umur 20-24 tahun telah memiliki kemampuan baca dan tulis. Namun, pada kelompok umur 15-19 tahun masih terdapat sekitar 0,7 persen penduduk yang belum memiliki kemampuan membaca dan menulis. Jika

digabungkan, angka melek huruf penduduk Kota Jayapura pada kelompok umur 15-24 tahun adalah sebesar 99,7 persen.

Dapat disimpulkan bahwa target pemerintah untuk angka melek huruf di Kota jayapura telah tercapai mengingat target yang dipatok pemerintah adalah 95 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa pembangunan di bidang pendidikan dirasa cukup berhasil. Namun, pemerintah daerah juga perlu meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan dengan harapan dapat tercapainya kualitas sumber daya manusia yang optimal di Kota Jayapura.

4.2.2 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka seseorang akan dapat lebih mudah mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan menyerap kemajuan teknologi. Sebagai sumber daya manusia yang berkualitas, maka tamatan pendidikan tinggi diharapkan akan meningkatkan produktifitasnya sebagai tenaga kerja. Selanjutnya peningkatan produktifitas seseorang dalam bekerja dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Masih berhubungan dengan hasil rata-rata lama sekolah, indikator yang menunjukkan adanya peningkatan rata-rata lama sekolah adalah persentase penduduk yang berijazah SMU ke atas. Persentase pemilikan ijazah tertinggi minimal SMU/sederajat pada tahun 2013 adalah 59,21 persen. Gambaran mengenai distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan, dapat dilihat pada gambar 4.4.

4.3. INDIKATOR KETENAGAKERJAAN

Dalam dokumen IPM Kota Jayapura Thn 2014 (Halaman 46-53)

Dokumen terkait