• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan di Kampung Nelayan Seberang Kecamatan Medan Belawan ditentukan dengan mengacu kepada 4 (empat) indikator kesejahteraan sesuai dengan yang diterapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu terdiri dari:

1. Tingkat pendapatan (jumlah pendapatan per bulan) 2. Tingkat pengeluaran (jumlah pengeluaran per bulan) 3. Tingkat kesehatan (mudahnya memperoleh kesehatan) 4. Kondisi perumahan serta fasilitas yang dimiliki.

5. Tingkat pendidikan (mudahnya memasukkan anak ke jenjang pendidikan) 6. Transportasi (kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi)

Data indikator kesejahteraan masyarakat Kampung Nelayan Seberang berdasarkan hasil penelitian terhadap 96 responden dengan menggunakan kuisioner dan observasi dengan pihak-pihak terkait.

Tabel 4.4

Hasil Penelitian Jawaban Responden No. responden Skor Jumlah Kriteria A B C D E F G H 1. 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 2. 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 3. 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 4. 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 5. 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah

6. 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 7. 1 1 1 1 2 1 2 1 10 Rendah 8. 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah 9. 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 10. 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 11. 1 2 1 1 2 1 2 2 12 Rendah 12. 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 13. 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah 14. 1 1 1 1 2 1 2 1 10 Rendah 15. 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 16. 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah 17. 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 18. 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 19. 1 1 1 1 2 1 2 1 10 Rendah 20. 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 21. 1 1 1 1 2 1 2 1 10 Rendah 22. 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah 23. 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah 24. 1 1 1 1 2 1 2 1 10 Rendah 25. 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 26. 1 1 1 1 2 1 2 1 10 Rendah 27. 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah 28. 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah 29. 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah 30. 1 2 1 1 1 1 2 2 11 Rendah 31. 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 32. 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 33. 1 2 1 1 1 1 2 2 11 Rendah 34. 1 1 1 1 2 1 2 1 10 Rendah 35. 1 2 1 1 2 1 2 1 10 Rendah 36. 1 1 1 1 2 1 2 2 11 Rendah 37. 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 38. 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 39. 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah 40. 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 41. 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 42. 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 43. 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 44. 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah 45. 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 46. 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 47. 1 1 1 1 2 1 2 1 10 Rendah 48. 1 2 1 1 2 1 2 2 12 Rendah 49. 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah

50. 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 51. 1 1 1 1 2 1 2 1 10 Rendah 52 1 2 1 1 1 1 2 2 11 Rendah 53 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 54 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 55 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah 56 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah 57 1 1 1 1 2 1 2 1 10 Rendah 58 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 59 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah 60 1 2 1 1 1 1 2 2 11 Rendah 61 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 62 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 63 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah 64 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah 65 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 66 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah 67 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 68 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 69 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 70 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 71 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 72 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 73 1 2 1 1 1 1 2 2 11 Rendah 74 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 75 1 1 1 1 2 1 2 1 10 Rendah 76 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 77 1 1 1 1 2 1 2 1 10 Rendah 78 1 1 1 1 2 1 2 1 10 Rendah 79 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 80 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 81 1 2 1 1 2 1 2 2 12 Rendah 82 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 83 1 2 1 1 1 1 2 2 11 Rendah 84 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 85 1 1 1 1 2 1 2 1 10 Rendah 86 1 1 1 1 2 1 2 1 10 Rendah 87 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah 88 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah 89 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah 90 1 2 1 1 1 1 2 2 11 Rendah 91 1 1 1 1 1 1 2 1 9 Rendah 92 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah 93 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah

94 1 2 1 1 2 1 2 1 11 Rendah

95 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah

96 1 2 1 1 1 1 2 1 10 Rendah

Sumber : Data Primer, 2016

Kriteria untukmasing-masing klasifikasi sebagai berikut: Tingkat Kesejahteraan Tinggi : NilaiSkor 20 - 24

Tingkat Kesejahteraan Sedang : Nilai Skor 14 –19 Tingkat Kesejahteraan Rendah : Nilai Skor 8 – 13

Dimana dapat diketahuibahwa keterangannya adalah sebagaiberikut: A : Pendapatan

B : Konsumsi atau pengeluaran rumah tangga C : Keadaantempat tinggal

D : Fasilitastempat tinggal E : Kesehatan anggota keluarga

F : Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan G : Kemudahan memasukkan anak kejenjang pendidikan H : Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa masyarakat nelayan di Kampung Nelayan Sebarang mempunyai tingkat kesejahteraan yang “rendah”. Hal ini dibuktikan dengan jumlah skor yang berada pada skor rata-rata diantara 9 s/d 12 saja, pada semua indikator yang diukur.

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan data tentang indikator kesejahteraan masyarakat di Kampung Nelayan Seberang yang disajikan dalam bentuk tabulasi dan gambar berikut ini.

4.3.1 Indikator Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Berdasarkan Tingkat Pendapatan Per Bulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 96 responden diperoleh data indikator kesejahteraan berdasarkan tingkat pendapatan perbulan yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5

Data Indikator Tingkat Pendapatan Per Bulan No Pendapatan per bulan Jumlah

Responden Persentase (%) 1 Rendah (<5.000.000) 96 100 2 Sedang ( Rp 5.000.001 s/d Rp 10.000.000) 0 0 3 Tinggi (>10.000.000) 0 0 Total 96 100

Sumber: Data diolah

Dengan melihat tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa pada semua responden memiliki jumah pendapatan perbulan < Rp 5.000.000 dengan kategori rendah. Kondisi ekonomi masyarakat nelayan akan membawa pengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Pendapatan merupakan factor yang sangat penting untuk dipertimbangkan ketika menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan. Pendapatan disini dimaksudkan sebagai alat ukur dengan satuan uang yang diterima dalam satuan rupiah. Masyarakat nelayan umumnya hidup dalam keterbatasan ekonomi. Hal ini tampak pada tingkat pendapatan nelayan yang masih rendah, dimana hal ini didukung oleh hasil penelitian dimana

pendapatan nelayan yang masih rendah yaitu dibawah Rp. 5.000.000 per bulannya. Pendapatan yang rendah ini sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat nelayan, sehingga daya beli masyarakat nelayan rendah dan mengakibatkan masyarakat nelayan tetap berada dalam lingkungan kemiskinan.

4.3.2 Indikator Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Berdasarkan Tingkat Pengeluaran Per Bulan

Besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh responden untuk memenuhi berbagai keperluan seriap bulannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.6

Data Indikator Pengeluaran Per Bulan

No Pengeluaran per bulan Jumlah Responden Persentase(%)

1. < Rp.1.000.000 (Rendah) 35 36,5 2. Rp.1.000.001 s/d Rp.5.000.000 (Sedang) 61 63,5 3. > Rp.5.000.001 (Tinggi) 0 0 Total 96 100 Sumber:DataDiolah

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat kita lihat bahwa pada umumnya responden memiliki pengeluaran per bulan antara Rp.1.000.001 s/d Rp. 5.000.000 dengan kategori “sedang” yaitu sebanyak 61 responden atau 63,5% dan selebihnya ada 35 responden atau 36,5% dengan jumlah pengeluaran per bulan > Rp. 1.000.000 dengan kategori “rendah”.

Pengeluaran rumah tangga per bulan adalah besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan rumah tangga. Komponen kebutuhan dasar rumah tangga terdiri dari pangan dan non pangan. Berdasarkan

komposisi pengeluaran rumah tangga dapat dihitung besarnya kebutuhan minimum untuk masing-masing komponen. Makin besar kebutuhan rumah tangga akan semakin besar pula resiko untuk menjadi miskin apabila pendapatannya tidak meningkat. sebaliknya semakin kecil kebutuhan rumah tangga akan semakin besar pula peluang untuk menabung sisa hasil pendapatan yang diperoleh setiap tahunnya.

Tingkat pengeluaran yang sedang yaitu sekitar Rp.1.000.001 s/d Rp. 5.000.000 dikarenakan banyaknya pengeluaran yang harus mereka keluarkan misalnya air bersih yang harus dibeli, ongkos transportasi yang cukup mahal dikarenakan lokasi daerah yang sulit terjangkau sehingga barang-barang yang dijual di daerah tersebut menjadi lebih mahal yang mengakibatkan pengeluaran rumah tangga semakin besar dan daya beli semakin menurun.

4.3.3 Indikator Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Berdasarkan Kemudahan Memasukkan Anak ke Jenjang Pendidikan

Kemudahan masyarakat nelayan untuk memasukkan anaknya ke jenjang pendidikan berdasarkan hasil penelitian terhadap 96 responden diperoleh data seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.7

Data Indikator Tingkat Kemudahan Memasukkan Anak ke Jenjang Pendidikan

No Kemudahan Memasukkan Anak ke Jenjang

Pendidikan

Jumlah Responden Persentase(% )

1. Sulit 0 0

2. Cukup 96 100

3. Mudah 0 0

Total 96 100

Berdasarkan tabel 4.5 di atas terlihat bahwa semua masyarakat nelayan untuk memasukkan anak ke jenjang pendidikan adalah pada kategori “cukup”. Dikatakan “cukup” karena di wilayah Kampung Nelayan Seberang telah tersedia Sekolah Dasar, sehingga anak-anak yang ingin bersekolah tidak harus pergi menyeberang. Tetapi jika ingin melanjutkan ke jenjang SMP dan SMA/SMK, masyarakat harus menyeberangkan anak mereka karena tidak tersedianya SMP dan SMA/SMK disana. Dan untuk untuk menjangkau ke sekolah tersebut juga cukup jauh.

Dalam penelitian ini yang dikaji sebagai faktor penentu tinggi rendahnya tingkat pendidikan diukur berdasarkan kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan dan segi jarak sekolah serta biaya yang dikeluarkan untuk pendidikan.

4.3.4 Indikator Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Berdasarkan Kondisi Kesehatan Keluarga

Kondisi kesehatan masyarakat nelayan berdasarkan hasil penelitian terhadap 96 responden diperoleh data sebagaimana dituangkan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.8

Data Indikator Kondisi Kesehatan Keluarga

No KesehatanKeluarga Jumlah Responden Persentase(% )

1. Kurang 55 57

2. Cukup 41 43

3. Baik 0 0

Total 96 100

Tabel 4.6 diatas memperlihatkan bahwa pada umumnya responden memiliki kondisi kesehatan dengan kategori “kurang” sebanyak 55 responden atau 57% dari seluruh jumlah responden, dan selebihnya dengan kategori “cukup” sebanyak 41 responden atau 43%.

Ditinjau dari karakteristik masyarakat nelayan pada umumnya dianggap sebagai komunitas dengan kondisi kesehatan yang masih kurang. Berbagai factor penyebabnya antara lain akibat masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang hidup bersih dan sehat serta kondisi sanitasi lingkunfan yang kotor dan kumuh sehingga masyarakat sekitar sangat rentan menderita berbagai macam penyakit.

4.3.5 Indikator Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Berdasarkan Kemudahan Mendapatkan Pelayan an Kesehatan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 96 responden diperoleh data tingkat kesejahteraan responden berdasarkan kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.9

Data Indikator Kemudahan Mendapatkan Pelayan an Kesehatan

No Kemudahan

Mendapatkan Pelayanan Kesehatan

Jumlah Responden Persentase(% )

1. Sulit 96 100

2. Cukup 0 0

3. Mudah 0 0

Total 96 100

Dengan melihat tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa semua masyarakat nelayan sulit mendapatkan pelayanan kesehatan yaitu sebanyak 96 responden atau 100%. Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, ketersediaan sarana pelayanan kesehatan sangat berperan penting untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkannya. Kemudahan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehataan antara lain diukur berdasarkan jarak lokasi sarana kesehatan dari lokasi tempat tinggal penduduk, keterjangkauan biaya pengobatan, dan tingkat pelayanan kesehatan.

Jauhnya jarak rumah sakit dari Kampung Nelayan Seberang serta hanya ada mantri yang datang berkunjung ke daerah tersebut sekitar seminggu sekali menyebabkan sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan di Kampung Nelayan Seberang.

4.3.6 Indikator Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Berdasarkan Kondisi Tempat Tinggal

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 96 responden maka diperoleh data distribusi responden berdasarkan kondisi tempat tinggal atau rumah yang dapat dilihat seperti tertera dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.10

Data Indikator Kondisi Tempat Tinggal

No Kondisi Tempat Tinggal Jumlah Responden Persentase(%)

1. Non Permanen 96 100

2. Semi Permanen 0 0

3. Permanen 0 0

Total 96 100

Pada tabel 4.8 di atas diperoleh data bahwa masyarakat nelayan memiliki tempat tinggal non permanen. Untuk mengetahui kondisi tempat tinggal masyarakat nelayan di Kampung Nelayan Seberang dalam hal ini dievaluasi berdasarkan bentuk bangunan rumah yang dibagi dalam 3 (tiga) kategori rumah non permanen, semi permaneen dan permanen. Data hasil penelitian mebuktikan bahwa pada umumnya kondisi tempat tinggal masyarakat nelayan di Kampung Nelayan Seberang memiliki bentuk rrumah non permanen. Ciri-ciri rumah non permanen antara lain diketahui dari jenis lantai, jenis dinding, jenis atap, dan keadaan ruangan. Fakta dilapangan memperlihatkan bahwa kondisi tempat tinggal masyarakat nelayan pada umumnya berdinding papan dengan lantai papan, serta keadaan ruangan yang panas dan pengap akibat berada diatas dilaut dan tidak menggunakan asbes sehingga panas dari matahari langsung masuk kedalam ruangan. Untuk melihat secara jelas kondisi tempat tinggal masyarakat pesisir yang berkategori non permanen dapat dilihat melalui gambar berikut ini.

Gambar 4.1

Kondisi Rumah Masyarakat Nelayan

4.3.7 Indikator Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Berdasarkan Fasilitas Tempat Tinggal

Sesuai hasil pendataan di lapangan terhadap 96 responden maka didapat data tingkat kesejahteraan responden berdasarkan fasilitas tempat tinggal seperti yang tertera dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.11

Data Indiktor Fasilitas Tempat Tinggal

No Fasilitas Tempat Tinggal Jumlah Responden Persentase(% )

1. Kurang 96 100

2. Cukup 0 0

3. Lengkap 0 0

Total 96 100

Sumber:DataDiolah

Dengan melihat tabel 4.9 di atas diperoleh data bahwa semua responden memiliki fasilitas tempat tinggal yang dikategorikan kurang. Penelitian tersebut didasarkan pada akses jalan yang berupa papan-papan yang disusun diatas laut dan untuk bisa sampai ke kampung nelayang tersebut harus menaiki kapal kecil atau

boat. Masyarakat di Kampung Nelayan Seberang juga masih membuang sampah ke laut atau ke sekitar rumah mereka.

Untuk melihat secara jelas fasilitas tempat tinggal masyarakat nelayan yang berkategoti kurang, dapat disaksikan melalui gambar kondisi lingkungan sekitar rumah seperti pada gambar foto di bawah ini.

Gambar 4.2

Kondisi Fasilitas Lingkungan Tempat Tinggal

4.3.8 Indikator Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Berdasarkan Kemudahan Mendapatkan Fasilitas Transportasi

Kemudahan masyarakat nelayan untuk mendapatkan fasilitas transportasi berdasarkan hasil 96 responden didapatkan data sebagaimana tertera pada tabel berikut ini.

Tabel 4.12

Data Indikator Kemudahan Mendapatkan Fasilitas Transportasi No Kemudahan Mendapatkan

Fasilitas Transportasi

Jumlah Responden Persentase(% )

1. Sulit 85 89

2. Cukup 11 11

3. Mudah 0 0

Total 96 100

Sesuai data pada tabel 4.10 diketahui bahwa kemudahan masyarakat nelayan untuk mendapatkan fasiitas transportasi pada umumnya dikategorikan sulit dengan jumlah responden 85 orang atau 89% dan diikuti dengan kategori cukup dengan jumlah responden 11 orang atau 11%.

Berdasarkan hasil penelitian masyarakat di Kampung Nelayan Seberang menunjukkan bahwa kemudahan masyarakat nelayan untuk mendapatkan fasilitas transportasi pada umumnya dikategorikan “sulit”. Dikatakan sulit karena ongkos kendaraan yang mahal, karena untuk bisa sampai ke Kampung Nelayan Seberang dari jalan utama menuju dermaga tidak ada angkutan umum sehingga masyarakat harus berjalan kaki atau menggunakan becak bermotor. Dan dari dermaga harus menaiki kapal kecil atau boat lagi untuk bisa sampai ke Kampung Nelayan Seberang, sehingga membutuhkan ongkos yang cukup besar. Ada juga beberapa masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi seperti sepeda atau sepeda motor yang diparkirkan atau dititipkan di rumah warga yang difungsikan sebagai tempat parkiran umum bagi masyarakat atau warga luar daerah Kampung Nelayan Seberang yang ingin datang berkunjung.

Dokumen terkait