• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Indikator Kinerja Pembangunan Daerah

Indikator kinerja adalah uraian ringkas yang menggambarkan tentang suatu kinerja

yang akan diukur dalam pelaksanaan suatu kebijakan terhadap tujuannya. Indikator

merupakan ukuran kuantitatif dan kualitatif, dalam perumusan indikator yang harus

memenuhi asumsi keterukuran. Dalam EKPD (Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah) 2011,

indikator kinerja dari tujuan/sasaran pembangunan daerah merupakan indikator dampak

(impact) yang pencapaiannya didukung melalui pencapaian indikator hasil (outcome). Ada

dua indikator yang terkait dalam kinerja pembanguan daerah yaitu indikator ekonomi dan

indikator sosial. Salah satu indikator yang terkait dalam penulisan skripsi ini adalah Indikator

Ekonomi. Dalam indikator ekonomi terdapat beberapa hal yang terkait dalam evaluasi kinerja

pembangunan daerah antara lain :

1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara

secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu

perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya

pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.

2. PDRB Per Kapita

Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita (PDRB Per Kapita) bila dibagi dengan

jumlah penduduk pertengahan tahun yang tinggal di suatu wilayah (wilayah penghitungan

PDRB), akan diperoleh angka PDRB per kapita. PDRB juga terbagi atas dua kategori yaitu

PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan.

3. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan Asli Daerah menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 yaitu sumber

keuangan daerah yang digali dari wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari hasil

pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan, daerah yang dipisahkan dan

lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Menurut Nurcholis (2007:182), pendapatan asli

daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah dari penerimaan pajak daerah, retribusi

daerah, laba perusahaan daerah, dan lain-lain yang sah.

Adapun sumber-sumber pendapatan asli daerah menurut Undang-Undang RI No.32

Tahun 2004 yaitu : (1) Hasil pajak daerah yaitu Pungutan daerah menurut peraturan yang

ditetapkan oleh daerah untuk pembiayaan rumah tangga sebagai badan hukum publik. (2)

Hasil retribusi daerah yaitu pungutan yang telah secara sah menjadi pungutan daerah sebagai

pembayaran pemakaian atau karena memperoleh jasa atau karena memperoleh jasa pekerjaan,

usaha atau milik pemerintah daerah bersangkutan. (3) Hasil perusahaan milik daerah dan

hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. (4) Lain-lain pendapatan daerah yang

sah adalah pendapatan-pendapatan yang tidak termasuk dalam jenis-jenis pajak daerah,

retribusi daerah, pendapatan dinas-dinas.

4. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

Penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal modal untuk

melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal

dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Ketentuan mengenai penanaman

modal diatur di dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2005 tentang Penanaman Modal.

Kegiatan usaha-usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali

bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan dan

batasan kepemilikan modal negeri atas bidang usaha perusahaan diatur didalam Peraturan

Presiden No. 36 Tahun 2010 tentang Perubahan daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang

usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal.

5. Penanaman Modal Asing (PMA)

Penanaman modal asing merupakan bentuk investasi dengan membangun jalan,

membeli total atau mengakuisisi perusahaan. Penanaman modal di Indonesia diatur dengan

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Dalam Undang-Undang

ini yang dimaksud dengan penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk

melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing,

baik menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanaman

modal dalam negeri. Penanaman modal asing lebih banyak mempunyai kelebihan diantaranya

bersifat jangka panjang, banyak memberikan andil dalam ahli teknologi, ahli keterampilan.

Manajemen, membuka lapangan kerja baru. Lapangan kerja ini sangat penting bagi negara

yang sedang berkembang mengingat terbatasnya kemampuan pemerintah untuk penyediaan

lapangan pekerjaan.

6. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan refleksi dari ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi

kebutuhannya sesuai standar yang berlaku. Sudah cukup banyak ukuran dan standar yang

dikeluarkan oleh para pakar dan lembaga mengenai batas garis kemiskinan.

Djoyohadikusumo (1996:21) menggunakan standar kemiskinan berdasarkan pendapatan

perkapita pertahun adalah US$50 untuk pedesaan dan US$75 untuk perkotaan. Bank Dunia

(1990:36) untuk standar internasional memberikan batas garis kemiskinan yang lebih tinggi

dari standar-standar lainnya yaitu dengan pendapatan perkapita sebesar US$275 pertahun.

Kemiskinan sering dianggap sebagai musuh utama pembangunan dan kemiskinan ini

terjadi salah satunya disebabkan tingkat pengangguran terbuka yang tinggi di tengah

masyarakat. Penanganan masalah ini diupayakan oleh pemerintah dengan menyalurkan

berbagai bantuan dan subsidi serta membuka lapangan kerja dengan meningkatkan inisiatif

dan kreatifitas masyarakat di samping memperluas kesempatan investasi langsung bagi

semua pihak. Jumlah penduduk miskin yang meningkat disebabkan karena banyaknya tingkat

pengangguran yang tinggi di tengah masyarakat. Diketahui secara umum, upaya untuk

menurunkan angka kemiskinan disebabkan oleh dampak krisis ekonomi yang pada dasarnya

telah menunjukkan hasil walaupun masih bersifat fluktuatif. Upaya menurunkan jumlah

penduduk miskin secara berencana dilakukan baik melalui subsidi-subsidi di bidang sosial.

7. Pengangguran

Menganggur tidak sama dengan tidak bekerja atau tidak mau bekerja. Orang yang

tidak mau bekerja, tidak dapat dikatakan sebagai pengangguran. Sebab jika seseorang ingin

bekerja (mencari pekerjaan), mungkin dengan segera mendapatkannya. Definisi ekonomi

tentang pengangguran tidak identik dengan tidak (mau) bekerja. Seseorang baru dikatakan

menganggur bila dia ingin bekerja dan telah berusaha mencari kerja, namun tidak

mendapatkannya. Orang yang mencari kerja masuk ke dalam kelompok penduduk yang

disebut angkatan kerja. Yang dihitung sebagai angkatan kerja adalah penduduk berusia 15-64

tahun dan sedang mencari kerja, sedangkan yang tidak mencari kerja, karena harus mengurus

keluarga dan sekolah, tidak masuk angkatan kerja.

Dokumen terkait