• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

1. Tugas Pokok

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pandeglang mempunyai tugas dalam melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

2. Fungsi

Dalam menjalankan tugas pokoknya, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pandeglang mempunyai fungsi :

a. Penyusunan perencanaan bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi;

b. Perumusan kebijakan teknis bidang rehabilitasi sosial, bantuan sosial, tenaga kerja dan transmigrasi;

c. Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang rehabilitasi sosial, bantuan sosial, tenaga kerja dan transmigrasi; d. Pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan

kegiatan bidang rehabilitasi sosial, bantuan sosial, tenaga kerja dan transmigrasi;

e. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Struktur Organisasi

Susunan organisasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pandeglang berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 14 Tahun

2008 terdiri dari : 1. Kepala Dinas; 2. Sekretariat:

a. Sub bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub bagian Keuangan;

c. Sub bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Bidang Rehabilitasi Sosial:

a. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial; b. Seksi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial; 4. Bidang Bantuan Sosial :

a. Seksi Bantuan dan Perlindungan Sosial; b. Seksi Penanggulangan Korban Bencana; 5. Bidang Tenaga Kerja :

a. Seksi Penempatan dan Pelatihan;

b. Seksi Hubungan Industrial dan Pengawasan; 6. Bidang Transmigrasi :

a. Seksi Pengerahan dan Penempatan; b. Seksi Penyiapan Pemukiman; 7. UPT. Balai Latihan Kerja.

a. Kasubbag Tata Usaha; 8. Kelompok Jabatan Fungsional.

2.2. KONDISI SUMBER DAYA MANUSIA

Jumlah Pegawai Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pandeglang sebanyak 75 (tujuh puluh lima) orang, terdiri dari PNS, CPNS dan TKK dengan kualifikasi sebagai berikut :

A. Kualifikasi menurut Pendidikan :

1. Pendidikan S2 : 3 Orang

2. Pendidikan S1/D.IV : 28 Orang

4. Pendidikan DII : 4 Orang

5. Pendidikan SLTA : 30 Orang

6. Pendidikan SLTP : 2 Orang

7. Pendidikan SD : 1 Orang

B. Kualifikasi menurut Pangkat dan Golongan :

1. Pangkat golongan IV : 7 Orang

2. Pangkat golongan III : 39 Orang

3. Pangkat golongan II : 17 Orang

4. TKK dan TKS : 12 Orang

C. Kualifikasi menurut jabatan :

1. Jabatan Struktural : 19 Orang

2. Jabatan Fungsional : 13 Orang

2.3. KINERJA PELAYANAN

Kinerja Pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pandeglang yang telah dilaksanakan mengacu pada Renstra Tahun 2006 – 2010 melalui APBD Kabupaten Pandeglang adalah sebagai berikut :

A. Ketenagakerjaan

1. Terlaksananya pelatihan dan produktivitas untuk 1.200 orang pencari kerja dengan realisasi pelayanan sebanyak 1.570 orang atau persentase pencapaian target sebesar 130 %. 2. Terciptanya usaha mandiri sebanyak 300 orang dengan

realisasi pelayanan sebanyak 187 orang atau persentase pencapaian target sebesar 62 %.

3. Terselenggaranya peningkatan produktivitas sebanyak 100 orang dengan realisasi pelayanan sebanyak 71 orang atau persentase pencapaian target sebesar 71 %.

4. Penempatan tenaga kerja keluar dan dalam negeri sebanyak 1.000 orang dengan realisasi pelayanan sebanyak 1.050 orang atau persentase pencapaian target sebesar 105 %.

5. Perluasan tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur di pedesaan sebanyak 2.500 orang dengan realisasi pelayanan sebanyak 1.015 orang atau persenatase pencapaian target sebesar 40 %.

6. Terselenggaranya pembinaan bagi LLS sebanyak 50 lembaga dengan realisasi pelayanan sebanyak 5 lembaga atau persentase pencapaian target sebesar 10 %.

7. Terwujudnya pembinaan hubungan industrial dan syarat kerja kepada 250 orang dari unsur tripartite dengan realisasi pelayanan sebanyak 90 orang dari unsur tripartit atau persentase pencapaian target sebesar 36 %.

8. Terlaksananya sistem pengupahan pada 100 perusahaan dengan realisasi pelayanan sebanyak 70 perusahaan atau persentase pencapaian target sebesar 70 %.

9. Terwujudnya peningkatan penerapan sistem k3 pada 30 perusahaan dengan realisasi pelayanan sebanyak 25 perusahaan atau pesentase pencapaian target sebesar 83 %. 10. Terlaksananya bimbingan pembuatan perjanjian kerja

peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama kepada 250 orang dari unsur pekerja dan pengusaha dengan realisasi pelayanan sebanyak 110 orang atau persentase pencapaian target sebesar 44 %.

11. Terbentuknya dewan pengupahan kabupaten.

12. Terwujudnya pengembangan koperasi pekerja pada 80 perusahaan dengan realisasi pelayanan sebanyak 20 perusahaan atau persentase pencapaian target sebesar 25 %. 13. Terwujudnya pembinaan dan pembentukan lembaga kerja

sama bipartit (LKS Bipartit) pada 80 perusahaan dengan realisasi pelayanan sebanyak 135 perusahaan atau persentase pencapaian target sebesar 168 %.

14. Terwujudnya pengesahan dan pencatatan PP/PKB sebanyak 100 buah dengan realisasi pelayanan sebanyak 55 buah PP/PKB atau persentase pencapaian target sebesar 55 %. 15. Terlaksananya penyelesaian perselisihan hubungan industrial

diluar pengadilan sebanyak 50 kasus dengan realisasi pelayanan sebanyak 125 kasus atau persentase pencapaian target sebesar 250 %.

B. Ketransmigrasian

1. Terlaksananya kerjasama antar daerah melalui 6 MoU dengan realisasi pelayanan sebanyak 4 MoU atau persentase pencapaian target sebesar 66 %.

2. Terlaksananya pengiriman transmigrasi keluar jawa sebanyak 150 Keluarga dengan realisasi pelayanan sebanyak 50 Keluarga atau persentase pencapaian target sebesar 33 %. 3. Terlaksananya pembinaan kepada transmigrasi sebanyak 150

Keluarga pada lokasi transmigrasi di luar jawa dengan realisasi pelayanan sebanyak 42 keluarga atau persentase pencapaian target sebesar 28 %.

C. Sosial

1. Terlaksananya rehabilitasi sedang/berat 1 unit bangunan panti Jompo dengan realisasi pelayanan pada tahun 2010;

2. Terlaksannya day care service untuk 10 orang jompo di panti jompo nini aki;

3. Terlaksananya pelatihan Keterampilan berusaha bagi keluarga miskin sebanyak 60 orang;

4. Penanganan Masalah - masalah Strategis yang menyangkut Tanggap Cepat Darurat dan Kejadian Luar Biasa melalui pelayanan penanggulangan korban bencana dengan

memberikan 5.000 paket bantuan berupa bahan sandang dan pangan;

5. Perlindungan Sosial KTK dan Pekerja Migran sebanyak 20 orang;

6. Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja Bagi 16 orang Anak Terlantar;

7. Bantuan Orang Terlantar dalam Perjalanan dan Bantuan Sosial Lainnya sebanyak 120 orang;

8. Pendidikan dan Pelatihan bagi 10 orang Penyandang cacat dan Eks Trauma;

9. Pemeliharaan Taman Makam Pahlawan;

10. Pembinaan bagi 25 Organisasi Sosial / Panti Asuhan;

11. Bantuan Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh bagi fakir miskin di pedesaan sebanyak 15 rumah.

Pencapaian Kinerja Pelayanan

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Target Renstra Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun

ke-2006 2007 2008 2009 2010 ke-2006 2007 2008 2009 2010 ke-2006 2007 2008 2009 2010

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

1 Terlaksananya pelatihan dan produktivitas untuk 1.200

orang pencari kerja 240 240 240 240 240 218 340 602 10 400 91% 142% 251% 4% 167%

2 Terciptanya usaha mandiri sebayak 300 orang 60 60 60 60 60 60 10 76 25 16 100% 17% 127% 42% 27%

3 Terselenggaranya peningkatan produktivitas sebanyak 100

orang 20 20 20 20 20 41 10 0 0 20 205% 50% 0% 0% 100%

4 Penempatan tenaga kerja keluar dan dalam negeri sebanyak

1.000 orang 200 200 200 200 200 200 50 100 100 600 100% 25% 50% 50% 300%

5 Perluasan tenaga kerja penganggur dan setengah

penganggur di pedesaan sebanyak 2.500 orang 500 500 500 500 500 719 44 0 0 252 144% 9% 0% 0% 50%

6 Terselenggaranya pembinaan bagi LLS sebanyak 50

lembaga 10 10 10 10 10 0 0 2 1 2 0% 0% 20% 10% 20%

7 Terwujudnya pembinaan hubungan industrial dan syarat

kerja kepada 250 orang dari unsur tripartit 50 50 50 50 50 30 0 60 0 0 60% 0% 120% 0% 0%

8 Terlaksananya sistem pengupahan pada 100 perusahaan 20 20 20 20 20 0 15 25 0 30 0% 75% 125% 0% 150%

9 Terwujudnya peningkatan penerapan sistem k3 pada 30

perusahaan 6 6 6 6 6 0 0 25 0 0 0% 0% 417% 0% 0%

10

Terlaksananya bimbingan pembuatan perjanjian kerja peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama kepada 250 orang

50 50 50 50 50 50 0 30 30 0 100% 0% 60% 60% 0%

11 Terbentuknya dewan pengupahan kabupaten 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0% 0% 0% 100% 0%

12 Terwujudnya pengembangan koperasi pekerja pada 80

perusahaan 16 16 16 16 16 0 20 0 0 0 0% 125% 0% 0% 0%

13 Terwujudnya pembinaan dan pembentukan lembaga kerja

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

14 Terwujudnya pengesahan dan pencatatan PP/PKB

sebanyak 100 buah 20 20 20 20 20 25 0 15 15 0 125% 0% 75% 75% 0%

15 Terlaksananya penyelesaian perselisihan hubungan

industrial diluar pengadilan sebanyak 50 kasus 10 10 10 10 10 0 25 25 75 0 0% 250% 250% 750% 0%

16 Terlaksananya kerjasama antar daerah melalui 6 MoU 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 0% 100% 100% 50% 100%

17 Terlaksananya pengiriman transmigrasi keluar jawa

sebanyak 150 KK 30 30 30 30 30 0 0 0 50 0 0% 0% 0% 167% 0%

18 Terlaksananya pembinaan kepada transmigrasi sebanyak

150 KK pada lokasi transmigrasi di luar jawa 30 30 30 30 30 10 0 20 12 0 33% 0% 67% 40% 0%

19 Terlaksananya rehabilitasi sedang/berat 1 unit bangunan

panti ompo 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0% 0% 0% 100% 0%

20 Terlaksannya day care service untuk 10 orang jompo di panti

jompo nini aki 0 0 0 10 10 0 0 0 10 10 0% 0% 0% 100% 100%

21 Terlaksananya pelatihan Keterampilan berusaha bagi

keluarga miskin 0 0 0 0 60 0 0 0 0 60 0% 0% 0% 0% 100%

22 Penanganan Masalah - masalah Strategis yang menyangkut

Tanggap Cepat Darurat dan Kejadian Luar Biasa 0 0 0 0 5000 0 0 0 0 5000 0% 0% 0% 0% 100%

23 Perlindungan Sosial KTK dan Pekerja Migran 0 0 0 0 20 0 0 0 0 20 0% 0% 0% 0% 100%

24 Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja Bagi Anak

Terlantar 0 0 0 0 16 0 0 0 0 16 0% 0% 0% 0% 100%

25 Bantuan Orang Terlantar dalam Perjalanan dan Bantuan

Sosial Lainnya 0 0 0 0 120 0 0 0 0 120 0% 0% 0% 0% 100%

26 Pendidikan dan Pelatihan Bagi Penyandang cacat dan Eks

Trauma 0 0 0 0 10 0 0 0 0 10 0% 0% 0% 0% 100%

27 Pemeliharaan TMP 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0% 0% 0% 0% 100%

28 Pembinaan bagi Orsos / Panti Asuhan. 0 0 0 0 25 0 0 0 0 25 0% 0% 0% 0% 100%

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Kabupaten Pandeglang

Program dan Kegiatan

Anggaran Pada Tahun Ke - Realisasi Pada Tahun Ke - Rasio antar anggaran dan realisasi

Tahun ke - Rata-rata Pertumbuhan 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 Anggaran Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 14 16 17 18

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Tenaga Kerja 80,000,000 80,000,000 100,000,000 41,872,000 50,000,000 79,459,500 79,590,000 85,762,500 41,726,000 50,000,000 99% 99% 86% 100% 100% 58,645,333 56,089,667 Pelatihan Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja 89,644,000 - - - - 88,747,500 - - - - 99% 0% 0% 0% 0% 89,644,000 14,791,250 Program Perluasan Pengembangan Kesempa tan

Kerja

-Perluasan Tenaga Kerja dan Pengurangan

Pengangguran 190,000,000 - - - - 186,659,000 - - - - 98% 0% 0% 0% 0% 31,666,667 31,109,833

Pendataan Tenaga Kerja 80,000,000 - - - - 79,750,000 - - - - 100% 0% 0% 0% 0% 13,333,333 13,291,667

Penyebarluasan Informasi Bursa Tenaga Kerja - 30,000,000 - - - - 30,000,000 - - - 0% 100% 0% 0% 0% 5,000,000 5,000,000 Pengembangan Kelembagaan Produktivitas dan

Pelatihan Kewirausahaan - 80,000,000 635,000,000 - 64,801,000 - - 624,980,000 - 52,857,000 0% 0% 98% 0% 82% 129,966,833 112,972,833 Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan - - 20,000,000 10,000,000 17,060,000 - - 19,915,000 9,600,000 14,960,000 0% 0% 100% 96% 88% 7,843,333 7,412,500 Program Perlindu ngan dan Pengembangan

Lembaga Tenaga Kerja

-Pembinaan Hubungan Industrial 25,000,000 - - - - 23,575,000 - - - - 94% 0% 0% 0% 0% 4,166,667 3,929,167

Pelatihan Tata Cara Penetapan Upah Minimum bagi

Pengupahan Kab./Kota/LKS Tripartit - 30,000,000 40,000,000 - 22,800,000 - 30,000,000 29,550,000 - 18,200,000 0% 100% 74% 0% 80% 15,466,667 12,958,333 Peningkatan Pengawasan, Perlindungan dan Penegakan

Hukum terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja - - 20,000,000 - - - - 16,042,500 - - 0% 0% 80% 0% 0% 3,333,333 2,673,750 Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang

ketenagakerjaan - - - 24,835,000 17,150,000 - - - 24,325,600 - 0% 0% 0% 98% 0% 6,997,500 4,054,267

Program Transmigrasi Lokal Pola Pengembangan

Desa Potensial

-Pelatihan Budi Daya Ikan Bandeng kepada Eksodan 35,000,000 - - - - 34,540,000 - - - - 99% 0% 0% 0% 0% 5,833,333 5,756,667 Peningkatan Kerjasama Antar Wilayah, Antar Pelaku dan

2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 Anggaran Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 14 16 17 18

Transmigrasi

Pengerahan dan Fasilitasi Perpindahan serta Penempatan Transmigran untuk memenuhi Kebutuhan SDM

- - 50,000,000 - 19,450,000 - - 24,500,000 - 19,450,000 0% 0% 49% 0% 100% 11,575,000 7,325,000

Pembinaan Transmigran Pasca PenempataN - - 50,000,000 - 22,200,000 - - 49,891,000 - 22,200,000 0% 0% 100% 0% 100% 12,033,333 12,015,167

Program Pembinaan panti asuhan /panti jompo

-Rehabilitasi sedang/berat bangunan panti asuhan /

jompo - - - 436,404,000 - - - - 436,404,000 - 0% 0% 0% 100% 0% 72,734,000 72,734,000

Operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti

asuhan/jompo - - - 54,678,140 84,825,000 - - - 53,986,280 83,469,920 0% 0% 0% 99% 98% 23,250,523 22,909,367

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil ( KAT ) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS )

-Pelatihan Keterampilan berusaha bagi keluarga miskin - - - - 74,098,000 - - - - 73,702,500 0% 0% 0% 0% 99% 12,349,667 12,283,750

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan

Sosial

-Penanganan Masalah - masalah Strategis yang menyangkut Tanggap Cepat Darurat dan Kejadian Luar Biasa

- - - - 69,741,000 - - - - 44,725,500 0% 0% 0% 0% 64% 11,623,500 7,454,250

Perlindungan Sosial KTK dan Pekerja Migran - - - - 71,158,500 - - - - 66,063,000 0% 0% 0% 0% 93% 11,859,750 11,010,500

Program Pembinaan Anak Terlantar

-Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja Bagi

Anak Terlantar - - - - 53,061,000 - - - - 47,506,000 0% 0% 0% 0% 90% 8,843,500 7,917,667

Bantuan Orang Terlantar dalam Perjalanan dan Bantuan

Sosial Lainnya - - - - 15,780,000 - - - - 7,630,000 0% 0% 0% 0% 48% 2,630,000 1,271,667

Program Pembinaan para Penyandang Cacat dan

Trauma

-Pendidikan dan Pelatihan Bagi Penyandang cacat dan

Eks Trauma - - - - 33,955,000 - - - - 31,441,000 0% 0% 0% 0% 93% 5,659,167 5,240,167

Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

-Keluarga Muda Mandiri ( KMM ) - - - - - - - - - - 0% 0% 0% 0% 0% -

-Pemeliharaan TMP - - - - 20,025,000 - - - - 19,823,000 0% 0% 0% 0% 99% 3,337,500 3,303,833

Pembinaan bagi Orsos / Panti Asuhan. - - - - 32,360,000 - - - - 32,327,000 0% 0% 0% 0% 100% 5,393,333 5,387,833

2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 Anggaran Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 14 16 17 18

Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

Pengadaan Sarana dan Prasarana Penanggulangan

-2.4. PELUANG DAN TANTANGAN a. Bidang Sosial

Dengan semakin kompleksnya permasalahan kesejahteraan sosial, makatantangan ke depan bagi pembangunan bidang kesejahteraan sosial adalah bagaimana meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial bagi PMKS. Hal ini dapat diantisipasi dengan cara mendukung peningkatan pengelolaan program kesejahteraan sosial, peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM kesejahteraan sosial, serta peningkatan kualitas tata kelola kepemerintahan yang baik dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Dari kompleksnya permasalahan kesejahteraan sosial, telah berhasil diidentifikasi terhadap PMKS ke dalam tujuh isu strategis, yakni kemiskinan (atau kefakirmiskinan), kecacatan, ketelantaran, ketunaan sosial, keterasingan, korban bencana, korban tindak kekerasan dan eksploitasi dan diskriminasi. Pengelompokan ini merupakan peluang untuk memudahkan penetapan sasaran pelayanan sosial melalui kebijakan, program dan kegiatan penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

b. Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian

Memasuki pembangunan Tahun 2011-2016, pembangunan dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian masih memiliki tantangan dalam hal tingginya tingkat pengangguran serta kurangnya kesempatan kerja. Iklim ketenagakerjaan yang baik akan membawa dampak positif dan peluang terhadap pertumbuhan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja. Kebijakan ini ditempuh dengan upaya penciptaan pasar kerja yang luwes, peningkatan kualitas hubungan industrial yang harmonis, revitalisasi pengawasan ketenagakerjaan, peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, konsolidasi program perluasan kesempatan kerja, peningkatan kualitas pelayanan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri, serta peningkatan kualitas pusat-pusat pelayanan informasi ketenagakerjaan.

Selain program diatas, terdapat peluang dalam mengatasi perluasan kesempatan kerja yaitu dengan pengembangan usaha di kawasan transmigrasi sebagai kawasan budi daya yang memiliki fungsi sebagai permukiman dan tempat usaha masyarakat dalam satu sistem pengembangan berupa Wilayah Pengembangan Transmigrasi

BAB III

ISU – ISU STRATEGIS

3.1. IDENTIFIKASI MASALAH

Dalam konteks perekonomian daerah, pembangunan ekonomi yang berkualitas merupakan tantangan yang harus dicapai dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah kemiskinan, kesenjangan dan pengangguran. Laju Pertumbuhan Ekonomi harus dapat mencapai titik terjadinya peningkatan produktifitas dan nilai tambah seluruh sektor, kenaikan pendapatan masyarakat pada tingkat yang layak dan kebutuhan lapangan kerja bagi penduduk. Isu pokok yang diangkat dalam misi tersebut adalah masih tingginya angka pengangguran. Di lain pihak, kemampuan angkatan kerja produktif pada sektor informal masih sangat terbatas sehingga belum mampu menjadikan dirinya sebagai pelaku ekonomi yang mandiri dan produktif.

Tujuan pembangunan adalah pengentasan kemiskinan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Untuk lebih memahami persoalan kemiskinan di Kabupaten Pandeglang, maka diperlukan pemahaman secara integratif pula, yang disebabkan sifat kemiskinan di Pandeglang tidak saja persoalan ekonomi semata melainkan permasalahan-permasalahan non ekonomi lainnya misalnya minimnya tingkat pendidikan, rendahnya perilaku sehat serta terbatasnya akses infrastruktur. Oleh sebab itu tantangan terbesar penanggulangan masalah sosial adalah bagaimana memberikan jaminan perlindungan sosial bagi penduduk miskin sehingga mereka dapat terlepas dari belenggu kemiskinan serta ekses lain yang ditimbulkannya seperti munculnya kelompok penyandang masalah sosial, kekerasan dalam rumah tangga serta masalah trafficking pada anak dan perempuan.

Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan perencanaan yang disusun berdasarkan kondisi lingkungan ( Evidence Based ) dan perubahan yang terjadi melalui suatu analisis terhadap lingkungan, baik internal maupun eksternal dengan mempertimbangkan karakteristik Dinas. Sebagaimana

diketahui bahwa untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh suatu organisasi, dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang meliputi lingkungan internal dan eksternal. Kondisi lingkungan tersebut akan memberikan kekuatan dan kelemahan bagi organisasi yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi jalannya organisasi dalam bentuk peluang dan ancaman.

Apabila kondisi lingkungan tersebut tidak bisa dikenali dan diidentifikasi secara baik oleh organisasi, maka akan berakibat fatal terhadap kelangsungan organisasi tersebut. Oleh karena pengaruh dan akibat yang ditimbulkan begitu besar, maka menjadi penting bagi pimpinan organisasi dan segenap jajarannnya untuk secara intens memantau dan mengikuti perubahan di lingkungan yang terjadi. Hal ini perlu diupayakan agar organisasi mampu menjawab setiap perubahan yang menjadi ancaman / tantangan organisasi. Dengan demikian, organisasi dalam hal ini Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi akan tetap eksis dan mampu mencapai tujuan dan sasaran pembangunan social, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian secara optimal di Kabupaten Pandeglang.

Analisis lingkungan yang akan dilakukan yaitu dengan menggunakan metode “ Analisis SWOT ” ( Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats ). Analisis SWOT ini secara efektif sangat membantu Dinas dengan melakukan analisa lingkungan internal dan eksternal. Adapun empat unsur strenghts, weakness, oppurtunities, threats yang terangkum dalam lingkungan internal dan eksternal Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Lingkungan Internal

Faktor-faktor lingkungan internal adalah segala sesuatu yang ada di dalam organisasi yang secara langsung berpengaruh terhadap kegiatan organisasi. Faktor lingkungan internal terdiri dari aspek operasional yang meliputi sistem dan prosedur kerja, fungsi manajemen, sarana dan prasarana, sistem informasi manajemen, keuangan serta teknologi yang diperlukan dan dimiliki oleh Dinas. Faktor internal akan memberikan kekuatan ( sthrenghts ) dan kelemahan ( weakness ) pada organisasi. Adapun hasil

identifikasi faktor internal di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pandeglang adalah sebagai berikut:

a. Kekuatan ( Sthrenghts )

1. Nilai kesetiakawanan sosial, solidaritas sosial, dan kearifan lokal merupakan potensi dan kekuatan dalam menyelenggarakan pembangunan kesejahteraan sosial. Nilai kesetiakawanan sosial tercermin dari sikap mental yang dimiliki seseorang atau suatu komunitas, peka terhadap lingkungan sosialnya sehingga mendorong untuk peduli melakukan perbuatan bagi kepentingan lingkungan sosialnya tersebut. Esensi kesetiakawanan sosial adalah memberikan yang terbaik bagi orang lain. Tak terkecuali bagi organisasi, lembaga publik dan dunia usaha yang dalam gerak kegiatannya membutuhkan dukungan dari masyarakat.

2. Sumberdaya manusia/pegawai yang ada di lingkungan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang terdiri atas pejabat struktural dan fungsional seperti instruktur pelatihan kerja, dan pengawas ketenagakerjaan serta non struktural non fungsional merupakan salah satu potensi dalam melaksanakan kebijakan dan program pembangunan bidangsosial, bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, sekaligus sebagai salah satu faktor yang menentukan dalam meningkatkan kinerja. Namun disadari, bahwa kualitas sumberdaya manusia yang tersedia masih perlu dikembangkan karena sebagian besar pejabat fungsional sudah memasuki masa pensiun sehingga dalam lima tahun kedepan sumber daya tersebut akan berkurang.

b. Kelemahan ( Weakness )

1. Diperlukan peningkatan pengelolaan program kesejahteraan sosial, peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM

kesejahteraan sosial, serta peningkatan kualitas tata kelola kepemerintahan yang baik dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

2. Sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan kebijakan dan program seperti perangkat komputer yang sudah berbasis informasi secara kuantitas dan kualitas masih belum dimanfaatkan dengan baik, seperti perangkat Bursa Kerja Online, Info ketenagakerjaan serta bursa transmigrasi sehingga pelaksanaan program belum dapat dicapai secara optimal

2. Lingkungan Eksternal

Merupakan faktor – faktor di luar organisasi yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kemampuan organisasi yang meliputi aspek ekonomi, sosial budaya, keamanan dan teknologi. Faktor eksternal inilah yang akan memberikan “ peluang “ ( opportunities ) tapi juga memunculkan “ tantangan “ ( threats ).

Adapun faktor eksternal Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pandeglang dapat diidentifikasi sebagai berikut :

a. Peluang ( Opportunities )

1. SDM kesejahteraan sosial merupakan pilar partisipan usaha kesejahteraan sosial. Keberadaan PSKS (karang taruna, orsos, PSM, WKSBM, Tagana, dan TKSK) merupakan peluang dalam membantu pelayanan kesejahteraan sosial secara fungsional telah banyak memberikan dukungan terhadap proses penanggulangan PMKS. Besarnya jumlah pilar partisipasi usaha kesejahteraan sosial dapat dilihat data sebagai berikut :

No. Jenis PSKS Jumlah

1. PSM 1.675

2. Organisasi Sosial 147

4. WKSBM 17

5. TKSK 26

6. Tagana 2.043

2. Dikembangkan pelayanan Three in One yang meliputi pelatihan kerja, sertifikasi dan penempatan serta Gerakan Penanggulangan Pengangguran (GPP) ke berbagai daerah melalui kegiatan padat karya produktif.

3. Hubungan industrial yang cukup kondusif, tanpa gejolak ketenagakerjaan yang berarti;

b. Tantangan ( Threats )

1. Kualitas sumberdaya tenaga kerja yang rendah mengakibatkan rendahnya daya saing dalam dunia kerja, sehingga dapat mengakibatkan adanya pengangguran

2. Peran masyarakat melalui organisasi nirlaba dan dunia usaha melalui Corporate social Responsibility (CSR) dalam pelayanan kesejahteraan sosial diharapkan lebih terarah dan terdayagunakan secara optimal

Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini

Standar yang Digunakan

Faktor yang Mempengaruhi

Permasalahan Pelayanan SKPD INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Bagaimana meningkatka n akses dan kualitas pelayanan kesejahteraa n sosial bagi PMKS 2. Upaya peningkatan daya saing tenaga keja dan transmigran 1. Kompleksitas permasalahan kesejahteraan sosial telah berhasil diidentifikasi populasi PMKS ke dalam tujuh isu strategis, yakni kemiskinan, kecacatan, ketelantaran, ketunaan sosial, keterasingan, korban bencana, korban tindak kekerasan dan eksploitasi serta diskriminasi

2. Perbaikan iklim ketenagakerjaan telah ditempuh dengan upaya penciptaan pasar kerja yang luwes, peningkatan kualitas hubungan industrial yang harmonis, revitalisasi pengawasan ketenagakerjaan, Tugas Pokok dan Fungsi SKPD 1. Diperlukan peningkatan pengelolaan program kesejahteraan sosial, peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM kesejahteraan sosial, serta peningkatan kualitas tata kelola kepemerintahan yang baik dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

2. Sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan kebijakan dan program secara kuantitas dan kualitas masih belum dimanfaatkan dengan baik, seperti perangkat Bursa Kerja Online, Info ketenagakerjaan serta bursa transmigrasi

1. Peran masyarakat melalui organisasi nirlaba dan dunia usaha melalui Corporate

social Responsibility (CSR)

dalam pelayanan kesejahteraan sosial diharapkan lebih terarah dan terdayagunakan secara optimal

2. Kualitas sumberdaya tenaga kerja yang rendah

mengakibatkan rendahnya daya saing dalam dunia kerja, sehingga dapat mengakibatkan adanya pengangguran

1. Cakupan atau jangkauan pelayanan program kesejahteraan sosial masih sangat terbatas dengan melihat populasi PMKS yang jauh lebih besar jumlah dan sebarannya, dibandingkan dengan sumber daya yang disediakan dan intervensi yang telah dilakukan 2. Sumberdaya

manusia/pegawai belum mampu optimal dalam pelaksanaan pelayanan program perbaikan iklim ketenagakerjaan, disebabkan kurangnya personil fungsional

Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini Digunakan Permasalahan Pelayanan SKPD INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, peningkatan kualitas pelayanan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri,

sehingga pelaksanaan program belum dapat dicapai secara optimal

instruktur pelatihan kerja, pengantar kerja, mediator dan pengawas

3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KABUPATEN PANDEGLANG

3.2.1 Visi

Visi Kabupaten Pandeglang periode Tahun 2011-2016 adalah “Kabupaten

Pandeglang sebagai daerah mandiri dan berkembang di bidang agribisnis

dan pariwisata berbasis pembangunan perdesaan”, artinya Kabupaten Pandeglang akan diwujudkan menjadi daerah yang mandiri dan berkembang dalam bidang pertanian dan pariwisata berbasiskan pembangunan perdesaan yang dilakukan dengan cara mendukung, memperkuat, sekaligus menstimulan potensi masyarakat desa dalam melaksanakan pembangunan desa dengan core bisnisnya yaitu agribisnis dan pariwisata dalam rangka mencapai tujuan pembangunan desa yang terintegrasi dengan pembangunan kabupaten, mengingat perdesaan di Kabupaten Pandeglang yang masih dominan (96% dari Kabupaten Pandeglang). Penjelasan Visi :

a. Mandiri dan berkembang di bidang agribisnis.

Kabupaten Pandeglang sebagai pusat agribnisnis dapat diartikan bahwa Kabupaten Pandeglang akan menjadikan pertanian dan segala sumbernya, usaha, kelembagaan dan jaringan bisnis (hulu-hilir) pertanian sebagai basis perekonomian daerah dalam rangka pengembangan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan visi tersebut, pemerintah dan seluruh stake holder akan menggerakkan energinya dalam melakukan ekonomisasi sektor pertanian dengan memperhatikan faktor-faktor dominan seperti komoditas unggulan, permintaan pasar, dukungan industri hulu hilir, pola usaha tani, jaringan dan kelembagaan usaha serta managemen permodalan.

b. Mandiri dan berkembang di bidang pariwisata.

Kabupaten Pandeglang sebagai pusat kegiatan pariwisata dapat diartikan bahwa Kabupaten Pandeglang akan menjadikan pariwisata sebagai sektor pendukung bagi peningkatan perekonomian daerah. Untuk mewujudkan cita visi tersebut pemerintah dan seluruh stake holder akan

mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan budaya sebagai destinasi pariwisata, melalui pengembangan objek dan daya tarik wisata, promosi dan pemasaran, jasa pelayanan pariwisata didukung oleh infrastruktur yang memerlukan jaminan regulasi kepariwisataan yang

Dokumen terkait