• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kunci

Dalam dokumen Jalan Surapati No.1 Telp. (0365) Negara Bali (Halaman 106-115)

Kinerja Koperasi Dalam Bidang SHU, Volume Usaha dan Asset

INDIKATOR KINERJA DINAS PERINDAGKOP SESUAI TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

6.2. Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kunci

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan setiap organisasi pemrintahan, baik di pusat maupun di daerah menyusun laporan keuangan berbasis kinerja. Dalam menyusun laporan keuangan berbasis kinerja diperlukan satuan dan ukuran yang disebut dengan Indikator Kinerja. Perkembangan Indikator kinerja diawali sejak terbitnya Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah hingga terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

Berbagai difinisi indikator sering menyulitkan Pemerintah Daerah dalam menyusun laporan keuangan daerah. Secara umum ada dua kelompok indikator kinerja. Kelompok pertama dikenal dengan sebutan Indikator Kinerja Kunci (IKK), kelompok kedua dikenal dengan sebutan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKK lahir sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, sedangkan Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan amanat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama.

Terdapat banyak definisi mengenai indikator kinerja. Indikator kinerja ada yang didefinisikan sebagai nilai atau karakteristik tertentu yang digunakan untuk mengukur output atau

outcome. Indikator kinerja juga didefinisikan sebagai alat ukur yang digunakan untuk derajat

keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Definisi lain menjelaskan bahwa indikator kinerja adalah suatu informasi operasional yang berupa indikasi mengenai kinerja atau kondisi suatu fasilitas atau kelompok fasilitas, dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Indikator kinerja merupakan ukuran yang menjelaskan mengenai kinerja, hal-hal yang direncanakan akan menjadi kinerja suatu organisasi akan diukur keberhasilan pencapaiannya dengan menggunakan indikator kinerja. Indikator kinerja dapat terdiri dari angka dan satuannya. Angka menjelaskan mengenai nilai (berapa) dan satuannya memberikan arti dari nilai tersebut.

Dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan pemerintahan, perlu memperhatikan Indikator Kinerja Utama (IKU). Indikator Kinerja Utama (IKU) yang sering pula disebut Key Performance Indicator.

Dalam ketentuan umum Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama disebutkan Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 setiap unit kerja mandiri wajib menyusun Indikator kinerja utama.

IKU ditetapkan, dan merupakan acuan ukuran kinerja yang dipergunakan oleh Pemerintah Kabupaten dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Daerah.

IKU digunakan dasar untuk menetapkan Rencana Kinerja Tahunan, menyusun Rencana Kerja dan Anggaran, menyusun dokumen Penetapan Kinerja, menyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) serta melakukan evaluasi penyampaian kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Pembangunan.

Pemilihan Indikator kinerja pada pemerintah kabupaten/kota menggunakan indikator kinerja pada tinggkat outcome dan menggambarkan keberhasilan instansi pemerintah secara keseluruhan organisasi. Keberhasilan instansi pemerintah merupakan keberhasilan bersama dari beberapa unit kerja yang ada di lingkungan instansi pemerintah tersebut, dengan kata lain, pemilihan indikator kinerja pada pemerintah daerah bukan sekedar gabungan dari berbagai indikator kinerja pada unit kerja pendukungnya.

Contoh hubungan Indikator Kinerja Kabupaten dengan Indikator Kinerja SKPD.

Berdasarkan uraian dan contoh bagan diatas, maka sasaran dan indikator kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Jembrana ditetapkan sesuai Tabel terlampir.

Sasaran Kegiatan: Tersedianya pusat data/informasi pembangunan daerah

Indikator Kinerja :

Rasio Pemanfaatan Ruang untuk penduduk miskin yang terpetakan terhadap Total Pemanfaatan Ruang.

Sasaran Kegiatan:

Meningkatnya jumlah data yang siap digunakan dalam perencanaan terkait dengan profil daerah

Indikator Kinerja :

Jumlah tambahan data terkait dengan profil daerah yang siap digunakan dalam perencanaan pembangunan

Sasaran Kegiatan:

Meningkatnya ketersediaan data terkait dengan kepuasan layanan publik

Indikator Kinerja :

Jumlah tambahan data terkait dengan layanan publik yang siap digunakan dalam perencanaan pembangunan

Sasaran Kegiatan:

Meningkatnya ketersediaan data terkait PDRB

Indikator Kinerja :

Jumlah tambahan data terkait dengan PDRB yang siap digunakan dalam perencanaan pembangunan

Sasaran Kegiatan:

Meningkatnya ketersediaan data terkait perhubungan

Indikator Kinerja : Jumlah tambahan data yang dapat digunakan dalam perencanaan perhubungan Sasaran Pemerintah Derah:

Tersedianya Data/Informasi Untuk Perencanaan Pembangunan Daerah Rasio data yang tersedia terhadap kebutuhan data untuk perencanaan dalam satu tahun

BAB VII P E N U T U P

Dalam pelaksanaan Perencanaan dibidang Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Rencana Strategis disusun sebagai pedoman bagi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Jembrana dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang bersifat strategis sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan, yang akan dilakukan dalam kurun waktu lima tahun dari tahun 2011 – 2015.

Walaupun penyusunan Renstra ini dengan memperhatikan kebutuhan yang bersifat strategis, namun disadari bahwa masih banyak terdapat hambatan dan kekurangan, salah satu hambatan yang dihadapi adalah sulitnya memprediksi keadaan mendatang sebagai akibat dari cepatnya perubahan lingkungan eksternal organisasi. Untuk hal itu masukan, saran, pendapat serta kritik yang membangun sangat diharapkan, sebagai bahan kami untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan Renstra ini.

Untuk penyusunan Renstra ini dan pelaksanaannya merupakan komitmen dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Jembrana untuk melaksanakan Perencanaan dan Program untuk mewujudkan akuntabilitas kinerja.

Negara, 23 Januari 2014

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Jembrana

Dra. NI MADE AYU ARDINI, M.Si.

Pembina Utama Muda NIP. 19611203 198603 2 010

TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp TARGET Rp (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

A. BIDANG PERINDUSTRIAN

a.

Meningkatnya peranan sektor industri terhadap pembangunan perekonomian di Kab.Jembrana

Peningkatan kontribusi sektor industri terhadap PDRB Kab Jembrana

2 07 Kegiatan fasilitas bagi IKM terhadap pemanfaatan sumber daya

Jumlah terlaksananya bimtek Produksi bagi IKM di Kabupaten Jembrana

20 kali 4 25 4 kali 102,596 3 Kali 87,947 4 55 4 65 4 75 36 kali 300

2 2

Program Peningkatan kemampuan

teknologi industri

Persentase Produktifitas Industri

291,9 M 20 M 100 jt 20 M 146,556 3 kali 154,2188 30 M 115 jt 30 M 120 jt 40 M 125 jt 451,9 M 675

a.Meningkatnya kualitas teknologi IKM di Kabupaten Jembrana Meningkatnya produktifitas usaha industri rata-rata 15% per tahun 2 07 Kegiatan pembinaan kemampuan

teknologi industri

Jumlah IKM yang mendapatkan

pembinaan teknologi industri 75 IKM 60 IKM 100 jt 60 IKM 146,556 40 IKM 115 Jt 40 IKM 120 Jt 30 IKM 125 Jt 365 IKM 675

Meningkatna kwalitas teknologi IKM di Kabupaten

Jembrana. 2 07

Pengembangan dan pelayanan teknologi Industri

Jumlah terlaksananya bimtek Produksi bagi IKM di Kabupaten

Jembrana. 3 kali 156,718

3 2

Program Pengembangan sentra-sentra industri Potensial

Persentase cakupan Bina Perajin Sentra Industri

4 Senta 1 sentra 175.732,50 1 159,086 1 190,03 1 235 1 250 1 285 10 1,34 M

a Meningkatnya cakupan pembinaan perajin sentra

Berkembangnya sentra-sentra industri potensial di Kab.Jembrana

2 07 Penyediaan sentra informasi yang

dapat diakses Masyarakat

Terlaksananya pemetaan dan publikasi/ promosi potensi sentra

IKM di Kab.Jembrana 1 paket 1 paket 60 1 115,2865 1 150 1 160 1 180 7 paket 800 Jt

b

Meningkatnya cakupan pembinaan

perajin sentra Berkembangnya sentra-sentra industri potensial di Kab.Jembrana

2 Peningkatan produktivitas sentra

industri (rekening baru)

Jumlah terlaksananya bimtek Produksi bagi IKM di Kabupaten Jembrana.

25 kali 3 kali 115,732,50 3 43,8 3 Kali 118,72 4 25 4 30 4 30 22 kali 250,7 jt

c

Terlaksananya kegiatan pembinaan Industri kerajinan oleh Dekranasda.

2 Pemberdayaan Dekranasda Jembrana

(rekening baru)

Jumlah terlaksananya pembinaan Industri Kerajinan Kab. Jembrana.

- - - 1 45 12 kali 80,31 1 60 1 60 1 75 5 paket 295 jt

Jumlah Perindustrian 301 408,238 443.695 385 435 485 2,315

NO SASARAN INDIKATOR SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN PROGRAM (OUTCOME)

DAN KEGIATAN (OUTPUT) PADA TAHUN AWAL PERANCANAA N 30 PENANGGU NG JAWAB LOKASI TAHUN -1 2011 TAHUN -2 2012 TAHUN -3 2013 TAHUN -4 2014 TAHUN -5 2015 TAHUN -6 2016 PADA AKHIR

PERIODE RENSTRA SKPD 300 87.955 30 KODE 2

program Pengembangan Industri Kecil

& Menengah Persentase jumlah unit usaha

Industri 5634 unit usaha 30 25 Dinas

Perindagkop 102,596 30 unit 55 30 65 30 755814 unit

(unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

a

Meningkatnya kegiatan pengawasan peredaran barang dan jasa

Meningkatnya frekuens pengamanani peredaran barang

dan jasa 01 15 03

Kegiatan Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan jasa

Jumlah pelaksanaan pengawasan peredaran Barang dan Jasa

Rp. 38.900.000

35 kali 40 kali 20 45 kali 29,3145 50 kali 23,942 50 kali 23 50 kali 24 50 kali 24 285 kali 113

b. Meningkatnya Pengawasan dan pelaksanaan Tera ulang Meningkatnya frekuensi pengewasan terhadap UTTP Kegiatan Pengawasan dan Tera Ulang UTTP Jumlah terlaksananya Pengawasan alat UTTP. - - 5 kec. 13,008 80 %/5 Kec 17,4799 5 Kec 30 5 Kec. 35 5 kec 40 5 Kec 150

2 01 16 Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional

Terlaksananya peningkatan peredaran 9 bahan pokok

0 0 0 0 0 1 paket 53 1 paket 55 1 paket 55 1 paket 213

a

Tersedianya data/buku profil usaha perdagangan

Tersedianya data/buku profil usaha perdagangan

16 06

Kegiatan data base baranga Jumlah buku profil usaha perdagangan

- - - 0 0 0 1 paket 53 1 paket 55 55 3 paket 213

3 17

Program Peningkatan dan pengembangan eksport

Terlaksananya

peningkatan produk 0 0 0 0 0 1 kali 80 1 kali 90 1 kali 90 1 kali 335

a.Meningkatnya promosi Terlaksananya pameran 17 03

Kegiatan Pameran Produk Ekspor

Banyaknya hasil kerajinan lokal yang dipromosikan

- - - 0 0 1 kali 80 1 kali 90 1 kali 90 1 kali 335

Hasil kerajinan lokal produk ekspor

4 01 18 Program Peningkatan Efisiensi

Perdagangan Dalam Negeri

Persentase Program Efesiensi Perdagangan dalam Negeri

Rp.490,233,500

7 kali 7 kali 421 9 kali 9.138,9491 9 kali 11.122,6435 9 kali 469 9 kali 498 9 kali 493 52 kali 3190

a.

Terlaksananya Pameran industri kecil dan menengah di Jembrana,Prov.dan daerah lainnya

Terlaksananya Pameran di Kabupaten Jembrana Prov. Dan Daerah lainnya

18 08Kegiatan Promosi Produk Jembrana

Jumlah terlaksananya pameran Industri kecil dan menengah di kabupaten Jembrana, Provinsi bali dan Daerah lainnya. Yang diikuti.

7 kali 416,4 9 kali 440,1895 5 kali 435.604 9 kali 460 9 kali 483 9 kali 483 52 kali 2696

b.Meningkatnya monitoring dab publikasi informasi harga Meningkatnya frekuensi monitoring dan publikasi harga

01 18 ,09Kegiatan Monitoring dan Publikasi Harga Jumlah kegiatan Monitoring dan

(unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

a.Meningkatnya pembinaan terhadap pedagang kaki lima

Meningkatnya frekwensi pembinaan terhadap pedagang kaki lima

19 07Kegiatan Penyuluhan Pedagang Kaki

Lima

Jumlah pedagang kaki lima yang

dibina - 5 Kec 27 5 Kec 28 5 Kec 30 5 kec 30 5 Kec 140

19 03Kegiatan Penataan dan Pengawasan Mutu dagangan pedagang kaki lima Banyaknya dagangan yang dilakukan pengawasan 5 Kec 32,5 5 Kec 33 5 Kec 35 5 kec 35 5 Kec 165

Jumlah Perdagangan

441,2 9.181,9031 11.069,965 716 765 767 3971

C. BIDANG KOPERASI

15 Program Penciptaan iklim usaha UKM yang kondusif

Persentase Binaan UMKM Produktif

0 0 190 UMKM 49,9 50 50 95 200 Disperindagkop

Kab. Jembrana

Meningkatnya jumlah UKM Jumlah UKM formal dan informal meningkatnya sebanyak 1%

15 06

- Perencanaan, koordinasi dan pengembangan UMKM (survei serifikat potensi UMKM)

Meningkatnya jumlah Binaan

UMKM Produktif 19.181 UMKM

0 0 0 0

190 UMKM/51

Desa/Kel. 49.900 190 45 190 45 190 45 19.944 180

Meningkatnya penyerapan tenaga kerja pada UMKM

Jumlah penyerapan tenaga kerja

meningkat sebanyak 2% 15 8 - Fasilitasi pengembangan UMKM

Terwujudnya penyerapan tenaga kerja lokal

Jumlah tenaga

kerja 26527 or. - 0 570 0 570 50 570 50 570 50 29 200

16 Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM

Persentase Wirausaha Baru 2% 55,05 110 120 120 450

Meningkatnya jumlah wira usaha baru

Tumbuhnya wira usaha baru sebanyak10% 16 06

Penyenyelenggaraan pelatihan kewirausahaan

Jumlah UMKM yang mendapat pelatihan kewirausahaan.

Jumlah wira usaha baru sebanyak 3596

0 0 300 50 75UMKM 20.050 300 55 300 60 300 60 5.396 225

Meningkatnya pengetahuan dan kompetensi pengurus koperasi/KUD

Meningkatnya jumlah pengelola Koperasi/KUD yang memiliki Koperasi sebanyak 20%

16 07 Pelatihan manajemen pengelolaan Koperasi dan KUD

Jumlah pengurus koperasi/KUD

yang dilatih 3 unit (75 or.) 0 0 0 0 50 Kop 35

2 unit (50 or) 55 2 unit (50 or) 60 2 unit (50 or) 60 11 unit 275 or) 225

17 Program pengembangan sistim pendukung usaha bagi UMKM

Persentase Binaan UMKM

(unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Meningkatnya jumlah UMKM yang mampu akses pasar

Meningkatnya jumlah UMKM yang mampu memasarkan hasil produknya secara persamaan

17 06 Pengembangan sarana pemasaran produk UMKM

Terwujudnya outlet pasar oleh-oleh produk Jembrana yang mantap dan resprentatif

1 unit 1 unit 0 1 unit 25 1 unit 25 1 unit 25 1 unit 100

Meningkatnya kwalitas dan kwantitas Produk Unggulan UMKM.

penyelenggaraan pembinaan industri rumah tangga, industri kecil dan industri menengah

- Jumlah UMKM yang dapat

bimbingan / pembinaan. '-

Jumlah UMKM yang menjadi pendapingan dalam pemasaran produk UMKM. '- Jumlah terlaksananya pengembangan pasar UMKM (pasar oleh-oleh UMKM jembrana).

375 KUMKM

375 KUMKM

1 paket

77 Meningkatnya jumlah UMKM yang mampu memasarkan hasil produksinya. penyelenggaraan promosi produk usaha mikro kecil menangah Jumlah UMKM yang mengikuti pameran UMKM 2 UMKM 50 Meningkatnya UMKM yang mampu melakukan kerja sama dengan pihak ketiga Meningkatnya jumlah UMKM yang mampu melaksanakan kemitraan usaha sebanyak 75 UMKM/tahun 17 07 Peningkatan jaringan kerjasama antar lembaga Jumlah UMKM yang mengikuti bimtek pengelola Usaha dalam mengakses modal pasar dan manajemen. 3 kali 3 kali 10 75 umkm 46,935 75 UMKM 35 3 kali 10 3 kali 10 3 kali 10 21 kali 60 Meningkatnya kwalitas dan kwantitas produk unggulan UMKM Meningkatnya jumlah UMKM yang mampu berproduksi sesuai kebutuhan pasar sebanyak 72 KP / tahun 17 08 Penyelenggaraan pembinaan industri rumah tangga, industri kecil dan menengah Jumlah UMKM yang memproduksi Produk unggulan 72 kali (1.440 or) (Bintek) 72 kali (1.440 or) 40 225 umkm 250 umkm 76,8 25 UMKM 77 72 kali (1.440 or) 40 72 kali (1.440 or) 40 72 kali (1.440 or) 40 504 kali (10080 or) 240

Meningkatnya jumlah UMKM yang mampu akses pasar regional dan Nasional

Meningkatnya jumlah UMKM yang produknya memiliki pangsa pasar sebanyak 15 UMKM

(unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Meningkatnya kemampuan SDM berkualitas dan koperasi berprestasi.

Meningkatnya jumlah koperasi yang tangguh, mantap dan mandiri sebanyak 3%

18 05

sosialisasi prinsip -prinsip pemahaman perkoperasian

- jumlah koperasi yang mengikuti penyuluhan dan pembinaan. '- jumlah pembentukan koperasi baru . '- jumlah brosur dan leaflet koperasi yang ter cetak. 204 kop 5 0 221 kop 59,8 231 kop. 10 kop 1000 35 5 9,64 5 9,64 5 9,64 234 48,2

Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan berkualitas.

Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi

- jumlah koperasi yang diperingkat . '- jumlah terlaksananya penilaian lomba koperasi . '- jumlah koperasi yang di audit. '- jumlah koperasi yang dinilai kesehatan KSP/USP nya . '- jumlah jenis koperasi yang

dilombakan. 12 64,18 25 umkm 116,675 25 kop 1 kali 10 kop 100 kop 5 jenis 150 12 64,18 12 64,18 12 64,18 87 385 Meningkatnya kemampuan SDM dan pengembangan usaha Koperasi.

Pembangunan sistem informasi perencanaan pengembangan perkoperasian

jumlah koperasi yang meningkat

kualitas usaha koperasinya 79 kop 28 56 1 kop 40 231 kop 20 28 56 28 56 28 56 168 336

peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama koperasi berprestasi

Meningkatnya jumlah koperasi

yang diaudit 30 kop 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 60 300

Meningkatnya pengetahuan jaringan pemasaran dan teknologi usaha koperasi

Meningkatnya jumlah pengelola koperasi yang mampu mengelola usaha secara profesional sebanyak 15%

18 06 Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama koperasi

Meningkatnya jumlah pengelola

koperasi yang profesional 30 orang 30 70 30 70 30 70 30 70 30 70 210 420

Jumlah Bidang Koperasi : 360 435.605 471,95 690 700 700 3.491

(unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta) (unit) (juta)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Dra.Ni Made Ayu Ardini,M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19611203 198603 2 010

Dalam dokumen Jalan Surapati No.1 Telp. (0365) Negara Bali (Halaman 106-115)