• Tidak ada hasil yang ditemukan

“TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT JEMBRANA, MELALUI PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN PROFESIONALISME SUMBER DAYA

Dalam dokumen Jalan Surapati No.1 Telp. (0365) Negara Bali (Halaman 95-100)

Kinerja Koperasi Dalam Bidang SHU, Volume Usaha dan Asset

“TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT JEMBRANA, MELALUI PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN PROFESIONALISME SUMBER DAYA

MANUSIA, YANG DILANDASI SEMANGAT KEBERSAMAAN, KEWIRAUSAHAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT”

Misi :

- Mewujudkan Pemerintah yang bersih dan akuntabel melalui penyelenggaraan Pemerintah yang aspiratif, partisipatif dan transparan.

- Meningkatkan perekonomian Daerah melalui optimalisasi potensi basis dan pemeberdayaan Masyarakat

- Meningkatkan kwalitas pelayanan bidang Kesehatan, Pendidikan dan Sosial dasar lainnya. - Meningkatkan kwalitas dan kwantitas sarana dan prasarana publik dengan memperhatikan

kelestraian lingkungan.

- Meningkatkan ketrentraman dan ketertiban umum dalam kehidupan ber Negara dan ber Masyarakat.

3.3. Telaah Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota

Untuk mewujudkan pembangunan yang tepat sasaran dan menyentuh kebutuhan masyarakat, diperlukan sinkronisasi perencanaan program pembangunan, baik yang direncanakan oleh SKPD maupun Pemerintah Daerah.

Salah satu media untuk mewujudkan sinkronisasi perencanaan program pembangunan tersebut adalah Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang dilaksanakan secara berjenjang, dimulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi sampai dengan

tingkat nasional. Musrenbang merupakan forum para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk merencanakan program-program pembangunan sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan permasalahan yang dihadapi. Musrenbang yang diselenggarakan setiap tahun menghasilkan dokumen perencanaan pembangunan tahunan, berupa Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan lima tahunan untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Tema Pembangunan Nasional adalah: “Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang

Berkeadilan Didukung Pemantapan Tata Kelola dan Sinergi Pusat Daerah”. Untuk

mewujudkan tema pembangunan nasional tersebut ditetapkan 11 (sebelas) prioritas pembangunan nasional dan tiga prioritas lainnya sebagai berikut :

1) Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, 2) Prioritas 2 : Pendidikan,

3) Prioritas 3 : Kesehatan,

4) Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan, 5) Prioritas 5 : Ketahanan Pangan

6) Prioritas 6 : Infrastruktur,

7) Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Iklim Usaha, 8) Prioritas 8 : Energi,

9) Prioritas 9 : Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana

10) Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca-Konflik, 11) Prioritas 11 : Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi.

Prioritas lainnya meliputi :

1) Prioritas di Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, 2) Bidang Perekonomian,

3) Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Sementara itu pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Bali ditetapkan Tema Pembangunan Provinsi Bali yaitu : ”Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Yang

Berkeadilan Didukung Pemantapan Tata Kelola dan Sinergi Provinsi, Pusat dan Kabupaten/Kota”.

Untuk mewujudkan tema pembangunan tersebut ditetapkan 6 ( enam) prioritas pembangunan sebagai berikut :

1) Penanggulangan Kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran 2) Peningkatan Akses dan Mutu Layanan Pendidikan dan Kesehatan

3) Pemantapan Ketahanan Pangan

4) Peningkatan Daya Saing Pertanian, Industri Kecil, Pariwisata, UMKM dan Koperasi 5) Peningkatan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pelestarian Kebudayaan

6) Pemantapan Sistem Pengamanan Terpadu Berstandar Internasional dan Pengelolaan Bencana

7) Peningkatan Pembangunan Infrastruktur

8) Peningkatan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola.

Keterkaitan tema dan prioritas pembangunan merupakan salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan pembangunan. Dengan mengacu kepada tema dan prioritas pembangunan nasional dan provinsi, memperhatikan keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang telah dicapai pada tahun sebelumnya, mempertimbangkan isu, masalah serta tantangan yang masih dihadapi serta memperhatikan aspirasi para pemangku kepentingan (stakeholders) yang berkembang pada pelaksanaan Musrenbang, maka ditetapkanlah tema dan prioritas pembangunan Kabupaten Jembrana yang sesuai dengan kondisi Kabupaten Jembrana ditetapkan tema yaitu : Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, maka ditetapkan Tema dan Prioritas Pembangunan Kabupaten Jembrana Tahun 2011 adalah : “Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Daya Saing Daerah untuk Mengentaskan Pengangguran dan Kemiskinan”. Untuk mewujudkan tema pembangunan tersebut, ditetapkan prioritas pembangunan yang meliputi : 1) Peningkatan akses serta kualitas pendidikan dan kesehatan,

2) Peningkatan ekonomi guna mengurangi kemiskinan dan pengangguran,

3) Peningkatan keadilan layanan publik yang akuntabel baik fisik maupun non fisik, 4) Peningkatan penegakan hukum, ketertiban dan ketentraman.

3.4. Penentuan isu – isu Strategis

3.4.1. Urusan Perindustrian

Pengaruh yang paling nyata dari isu global tersebut adalah terbukanya pasar lokal dan adanya kesepakatan perdagangan antar kawasan seperti WTO, NAFTA, AFTA, ICFTA dll merupakan isu strategis yang paling krusial saat ini. Terjadinya aliran barang – jasa maupun aliran informasi tanpa batas secara timbal balik antara negara negara anggota kesepakatan termasuk Indonesia, dan ironisnya kejadian ini cendrung menekan perkembangan usaha industri kita.Isu strategis lain yang perlu mendapat perhatian dalam pengembangan Industri Nasional maupun di daerah adalah kecendrungan semakin maraknya black market, keamanan nasional yang tidak menentu, isu kepastian hukum dan isu lingkungan hidup, isu isu ini dalam satu hal merupakan peluang yang sangat besar bagi pengembangan industri, akan tetapi dalam kondisi

serba keterbatasan, baik kemampuan SDM, keterbatasan sarana perasarana dan beberapa kebijakan nasional yang kurang kondusif bagi pengembangan industri nasional, justru isu isu ini menjadi tantangan dan bahkan penghambat perkembangan pembangunan industri.

3.4.2. Urusan Perdagangan

1. Maraknya isu nasional tentang kejadian meledaknya tabung gas di Indonesia

Antisipasi/tindaklanjut : Sudah dilakukan pengawasan barang beredar secara rutin,

termasuk Pembinaan dan teguran kepada para pengusaha apabila ditemukan mereka menjual barang yang dilarang sesuai dengan surat edaran yang diterima Bidang Perdagangan dari Instansi terkait (pusat). Dalam kegiatan ini, termasuk juga pengawasan dan perekomendasian Barang yang berlabel SNI (termasuk Kompor Gas dan kelengkapannya) 2. Peredaran minuman beralkohol illegal yang semakin marak dan mengganggu stabilitas

keamanan dan bahkan telah menelan korban jiwa.

Antisipasi/tindaklanjut : Sudah dilakukan pengawasan dan pengendalian minuman

beralkohol secara rutin termasuk masalah perijinannya dan pembinaan pentingnya label edar pada kemasan Minuman beralkohol.

3. Menjamurnya keberadaan Toko Modern

Antisipasi/tindak lanjut : Pada prinsipnya kita tidak bisa menolak permohonan perijinan

pendirian toko modern tersebut selama toko tersebut bisa memenuhi semua persyaratan dan melengkapi semua dokumen yang dipersyaratkan.

4. Kasus SPDN di Desa Perancak Kabupaten Jembrana

Antisipasi/tindak lanjut : Permasalahan yang perlu ditangani secara serius adalah yang

berhubungan dengan perijinan penyimpanan bahan bakar yang sudah mati/kadaluarsa, sedangkan untuk dokumen perijinan perniagaan lengkap dan masih berlaku, aturan penjualan juga tidak ditaati ( penjualan kepada nelayan langsung ke perahu, tetapi pada kenyataannya pembelian dengan drum juga dilayani) sehingga izin pengelolaannya untuk sementara sudah dicabut .

5. Langkanya persediaan BBM di SPBU-SPBU.

Antisipasi/tindaklanjut : Sudah dilakukan koordinasi dengan Pertamina Wilayah di

Denpasar , ternyata penyebabnya adalah kurangnya armada pengangkutan yang ditugaskan untuk mengangkut BBM ke lokasi SPBU..

6. Kenaikan harga Bahan Pokok menjelang Hari Besar dan Keagamaan

Antisipasi/tindaklanjut : Menjelang Hari Hari Besar dan Keagamaan terjadi Kenaikan

harga kebutuhan pokok secara signifikan yang dikarenakan volume kebutuhan masyarakat yang meningkat dan musim yang kurang mendukung. Hal ini ditindaklanjuti dengan operasi pasar atau pemantauan harga barang yang telah rutin dilakukan 2 x seminggu.

3.4.3. Urusan Koperasi

Strategi Pemberdayaan Usaha Koperasi dan UMKM tidak dapat dilepaskan dengan upaya pembangunan kompetensi inovasi dan teknologi untuk meningkatkan posisi tawar dan efisiensi usaha untuk mendukung pemerataan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Dengan demikian diperlukan perbaikan lingkungan usaha yang lebih kondusif bagi peningkatan daya saing Koperasi dan UMKM kepada sumber daya produktif, berikut kapasitas, kompetensi dan produktivitas usahanya.

Dalam rangka mencapai hasil akhir yang optimum isu strategis dalam pemberdayaan Koperasi dan UMKM di Kabupaten Jembrana sebagai berikut :

1. Terbukanya pangsa pasar global untuk produk Koperasi dan UMKM. 2. Rendahnya daya saing produk KUMKM.

3. Menurunnya citra jati diri Koperasi dan UMKM sebagai akibat adanya black market . 4. Kebijakan perbankan yang belum memihak pada KUMKM (suku bunga relatif tinggi). 5. Kemampuan SDM KUMKM yang belum memadai.

6. Tingkat inflasi yang relatif tinggi.

BAB IV

Dalam dokumen Jalan Surapati No.1 Telp. (0365) Negara Bali (Halaman 95-100)