• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul ini merupakan modul kedua yang dipersiapkan untuk siswa kelas X SMA Negeri 2 Kota Tasikmalaya. Tujuannya supaya para siswa mau dan mampu belajar mandiri selain belajar secara tatap muka dengan guru di kelas sehingga meraih hasil pembelajaran yang maksimal.

Belajar dengan sistem modul tentu saja berbeda dengan belajar tatap muka. Dengan modul, Anda dituntut untuk belajar lebih rajin dan berdisiplin. Jika tidak demikian, tentu saja Anda akan sia-sia memiliki modul ini. Karena itu, sebelum mempelajari lebih dalam, bacalah semua petunjuk dan ikuti dengan penuh berdisiplin dan kejujuran.

Dengan modul ini Anda memiliki wawasan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan tuntutan SK dan KD dengan syarat rajin, disiplin, dan jujur. Dengan demikian, selain memperoleh wawasan, keterampilan, dan sikap yang baik, belajar dengan modul akan memberikan manfaat lain yaitu melatih kedisiplinan dan kejujuran diri.

Pada modul pertama sudah dijelaskan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA san empat aspek keterampilan berbahasa Indonesia. Pada modul II ini Anda akan berlatih, yakni memberikan kritik dan dukungan terhadap isi artikel atau permasalahan dan merangkum isi informasi. Keterampilan ini tercakup dalam keterampilan berbicara dan membaca.

Dewasa ini tidak sedikit bahan bacaan baik dalam media cetak maupun elektronik yang dapat Anda baca. Asal Anda mau, apa pun dapat Anda baca. Anda tahu bahwa pengaruh bacaan terhadap perkembangan jiwa seseorang sangatlah kuat. Karena itulah, Anda sebagai pembaca dituntut selektif dalam memilih bacaan. Anda jangan asal membaca atau percaya terhadap isi bacaan agar Anda tidak terjebak. Tidak sedikit orang berperilaku menyimpang karena slah memilih bacaan. Modal dasar untuk itu? Ya, tiada lain Anda harus mampu membedakan bacaan yang baik dan kurang baik bagi perkembangan jiwa dan wawasan Anda. Belajarlah Anda dengan menanggapi isi bacaan yang Anda baca. Dengan demikian Anda sudah bisa menilai isinya. Demikian juga jika Anda oerlu sebuah informasi, Anda harus mampu merangkum isi informasi tersebut.

Untuk memiliki keterampilan tersebut pelajarilah semua penjelasan dan ikutilah semua petunjuk modul ini dengan disiplin dan jujur agar Anda bisa menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tercakup dalam modul ini. Waktu yang dialokasikan adalah 6 jam pelajaran atau tiga kali pertemuan tatap muka.

II. Standar Kompetensi

2.1 Mengungkapkan komentar terhadap informasi dari berbagai sumber 2.2 Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai

Aku Harus Berhasil!

III. Kompetensi Dasar

2.1.1 Memberikan kritik terhadap informasi dari media cetak dan atau elektronik. 2.1.2 Memberikan persetujuan / dukungan terhadap artikel yang terdapat dalam

media cetak dan atau elektronik.

2.2.1 Merangkum seluruh isi informasi teks buku ke dalam beberapa kalimat dengan membaca memindai.

IV. Indikator

2.1.1.1 Siswa mampu mendata informasi dari sebuah artikel engan mencantumkan sumbernya.

2.1.1.2 Siswa mampu merumuskan pokok persoalan yang menjadi bahan perdebatan umum di masyarakat.

2.1.1.3 Siswa mampu memberikan kritik dengan disertai alasan yang logis

2.1.2.1 Siswa mampu mendata informasi dari sebuah artikel dengan men cantumkan sumbernya .

2.1.2.2 Siswa mampu merumuskan pokok persoalan yang menjadi bahan perdebatan umum di masyarakat.

2.1.2.3 Siswa mampu memberikan persetujuan atau dukungan dengan bukti yang kuat dan logis.

2.2.1.1 Siswa mampu mencatat pokok-pokok isi informasi pada halaman bab tertentu yang dirujuk daftar isi.

2.2.1.2 Siswa mampu merangkum seluruh isi informasi yang diperoleh dari halaman bab tertentu ke dalam beberapa kalimat.

2.2.1.3 Siswa dapat mengidentifikasi klausa dalam teks buku.

V. Proses Pembelajaran

5.1 Proses Pembelajaran 1 (Memberikan Kritik Terhadap Isi Artikel)

5.1.1 Uraian Materi

Pada surat kabar atau majalah, kita sering membaca artikel. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan artikel? Baik, sebelum dilanjtukan, kita bicarakan dulu pengertian artikel. Kalau kita buka kembali Kamus Besar Bahasa Indonesia, kita akan jumpai tiga pengertian artikel. Pertama, berarti bagian dari undang-undang atau peraturan yang berisi ketentuan atau pasal. Kedua, berarti karya tulis lengkap dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya.

Ketiga, berarti kata sandang. Dari ketiga pengertian tersebut, kira-kira menurut Anda, yang mana yang paling tepat pengertian yang sesuai dengan kompetensi dasar kita ini? Ya, tentu saja pengertian yang kedua, yaitu karya tulis lengkap yang dimuat dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya.

Timbul pertanyaan pada diri Anda, bukan? Apa maksud istilah karya tulis lengkap? Baik, kita bahas! Yang dimaksud karya tulis lengkap di sini adalah sebuah karangan yang unsur-unsurnya memenuhi syarat sebagai karya tulis ilmiah. Kita tahu, bahwa penulisan karya tulis ilmiah ada dua bentuk, yaitu bentuk formal dan nonformal.

Bentuk formal adalah karya tulis yang sistematikanya menggunakan standar formal, yakni disusun bagian-bagiannya dalam bab, sub bab, sub-sub bab, dan seterusnya. Sedangkan bentuk nonformal tidak disusun demikian tetapi disusun dalam bentuk uraian biasa seperti tulisan eksposisi lainnya. Meskipun demikian, isinya tetap seperti karya tulis formal. Ada yang masih ingat isi dan sistematika karya tulis ilmiah? Ya, benar! Bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup.

Bagian pendahuluan berisi latar belakang permasalahan , permasalahan, dan tujuan penulisan. Bagian isi merupakan bagian inti yang berisi uraian tentang data-data yang ditunjang oleh pendapat dari berbagai sumber. Bagian penutup berisi simpulan dan saran.

Sekarang kita kembali ke artikel. Jadi artikel merupakan karangan ilmiah nonformal yang di dalamnya berisi bagian-bagian tadi. Sekarang sudah cukup jelas, bukan? Baik lanjutkan pembahasan kita!

Sebagai karya manusia, artikel tentu saja tidak terlepas dari kekurangan, baik segi isi, bahasa, maupun bentuk atau sistematikanya. Terhadap kekurangan tersebut, kita harus peka dan mampu memberikan kritik. Kita jangan asal menerima begitu saja. Apa yang dimaksud dengan kritik? Kalau kita buka lagi kamus, kita dapati pengertian kritik sebagai

sebuah kecaman atau tanggapan yang disertai uraian pertimbangan baik dan buruknya sesuatu. Dari pengertian tersebut, tersirat makna bahwa kritik itu haruslah memberikan jalan keluar atau solusi, sesuai dengan tujuannya yakni untuk meningkatkan kualitas. Orang yang memberikan kritik disebut kritikus.

Kita sudah berbicara tentang artikel dan kritik. Sekarang, mari kita lanjutkan topik pembahasan kita, yakni memberikan kritik terhadap artikel. Kompetensi dasar ini menantang Anda untuk bisa dan mampu memberikan tanggapan atau kritik terhadap artikel dalam media cetak. Frase kunci yang biasa digunakan dalam memberikan kritik adalah

saya kurang sependapat atau saya kurang setuju dengan ... karena ... Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memberikan kritik.

1. Tunjukkan kelemahan atau kekuangan yang akan dikritk; 2. Berikan kritik Anda secara objektif;

3. Berikan solusi untuk mengatasi kekurangan tersebut; 4. Gunakan bahasa yang baik dan sopan;

5. Tujukan langsung kritkan Anda tehadap masalah. Sebagai bekal, Anda harus memiliki :

1. Pengetahuan tentang masalah yang akan dikritik; 2. Pengetahuan tentang bahasa;

3. Pengetahuan tentang tujuan penulis artikel.

Untuk memahami dan melatihkannya, silakan Anda cermati contoh permasalahan dan kritik berikut!

Masalah muncul dalam kutipan teks berikut.

“Berdasarkan pada hasil penelitian penulis, dapat diketahui bahwa pada saat dewasa ini ternyata cukup banyak para siswa yang sudah terbiasa merokok, baik secara terang-terangan dari orang tua dan gurunya maupun sembunyi-sembunyi. Mereka tidak menyadari bahwa perbuatan mereka itu sebenarnya membahayakan kesehatan diri sendiri. ...”

Kritik terhadap kutipan di atas antara lain :

Artikel ini sangat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi orang tua atau guru yang anaknya sudah terbiasa merokok. Demikian juga untuk diri siswa sendiri. Sehingga mereka sadar bahwa sebenarnya merokok itu berbahaya. Mudah-mudahan artikel ini bisa menggugah mereka. Tapi sangat disayangkan, diliht dari segi bahasa, artikel ini masih sangat lemar. Penulis kurang memperhatikan kecermatan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Misalnya, penggunaan frase pada saat dewasa ini. Kata saat dan dewasa ini

memiliki fungsi yang sama, yaitu kata ganti waktu. Padahal cukup dengan menggunakan frase saat ini atau dewasa ini. Demikian pula pemakaian bentuk jamak

banyak dan para. Kata tugas para sudah mengandung makna banyak sehingga akan lebih baik bila menggunakan salah satu di antara kedua kata tersebut. Misalnya ... para siswa atau... banyak siswa.

Di atas, dikatakan bahwa dalam merangkum, kalimat majemuk dijadikan kalimat tunggal; kalimat tunggal menjadi klausa, klausa menjadi frase, dan frase menjadi kata. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan klausa? Klausa adalah bentuk gramatikal yang minimal sudah memiliki predikat. Klausa merupakan bagian dari sebuah kalimat majemuk. Kalimat majemuk merupakan kalimat yang mengandung minimal dua buah klausa. Perhatikan contoh berikut!

Ketika masarakat sedang dilanda krisis, terjadi banjir yang menenggelamkan Jakarta.

Kalimat majemuk di atas, terdiri atas tiga klausa, yaitu : 1. masyarakat sedang dilanda krisis.

2. terjadi banjir

3. menenggelamkan Jakarta

Berdasarkan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri sebuah klausa adalah predikat (P).

Melihat fungsinya, klausa ada dua macam dalam sebuah kalimat majemuk bertingkat. Pertama, klausa atasan atau utama yang berfungsi sebagai induk kalimat.

Kedua, klausa bawahan atau penjelas yang berfungsi sebagai anak kalimat. Perhatikan contoh berikut dan penjelasannya!

Tiba-tiba tanah itu longsor saat penduduk masih terlelap tidur.

Kalimat ini terdiri atas klausa tiba-tiba tanah itu longsor dan klausa saat penduduk masih terlelap tidur. Klausa tiba-tiba tanah itu longsor berfungsi sebagai klausa utama karena dapat berdiri sendiri, artinya maknanya jelas meskipun tidak digabungkan dengan klausa lain. Sedangkan klausa saat penduduk masih terlelap tidur sebagai klausa bawahan karena tidak dapat berdiri sendiri, artinya maknanya hanya akan jelas bila digabungkan dengan klausa lain.

Paham tentan klausa? Baik, terima kasih.

Sekarang Anda sudah memahami kritik dan klausa, bukan? Kini saatnya Anda berlatih memberikan kritik seperti contoh di atas. Siap? Yakin, sekarang Anda pasti sudah siap.

5.1.2 Rangkuman Materi

Artikel adalah karangan lengkap yang dimuat dalam media cetak, Ciri-ciri artikel adalah judulnya ilmiah, dicantumkan nama penulis, istematikanya lengkap, dan mencantumkan sumber referensi.

Kritik adalah kecaman atau tanggapan dan uraian yang berisi pertimbangan baik dan buruknya sesuatu yang disertai dengan sokusi. Memberikan kritik berarti memberikan pertimbangan terhadap baik dan buruknya sesuatu secar objektif. Orang yang memberikan kritik disebut kritikus.

Klausa adalah bentuk gramatikal yang sudah membentuk subjek dan predikat. Ciri klausa adalah ada predikat. Dalam kalimat majemuk bertingkat, klausa terdiri atas klausa utama dan klausa penjelas.

5.1.3 Tantangan 1

Kemukakanlah kritik Anda terhadap cuplikan-cuplikan artikel berikut! Kritkan diberikan baik terhadap isi maupun bahasanya!

1. Menegakkan disiplin intinya adalah menyadarkan orang untuk mengetahui manfaat kehidupan pribadi dan kehidupan bersama, yang dilaksanakan dengan ketat dan adil seadil-adilnya. Disiplin tidak ada toleransi, dan tidak pandang bulu, berlaku untuk semuanya, sebagaimana hukum dalam negara hukum. Sehingga orang yang salah (tidak disiplin) merasakan betul akibat ketidakdisiplinannya. Sebaliknya orang yang patuh dan berdisiplin, merasakan benar enaknya, nyamannya kepastiannya dan amanya hidup mengikuti disiplin. Tetapi tidak semua orang mengetahui tahu yang mana disiplin bersama itu.

2. Dewasa ini, ketika dunia sedang sibuk mencari energi alternatif, ternyata bumi pertiwi mengandung bahan yang tidak akan habis sepanjang waktu dan masa. Sumber energi tersebut berasal dari perut bumi dan terbentuk dari alam, yaitu gugusan gunung-gunung

berapi dengan curah hujan cukup yang membentuk kandungan uap yang disebut geothermal atau panas bumi.

5.1.4 Kunci Jawaban Tantangan 1

Supaya Anda bisa memberikan kritik yang baik terhadap kedua artikel tersebut, silakan Anda baca kembali uraian materi dan contoh kritik pada pembelajaran 1! Kalau perlu, baca buku-buku referensi yang terdapat pada bagian daftar pustaka. Sebelum Anda memberikan kritik, tentukan masalah yang menjadi isu atau topik dari kasus tersebut!

5.2 Proses Pembelajaran II (Memberikan Dukungan) 5.2.1 Uraian Materi

Pada pembelajaran 1, Anda sudah mahir memberikan kritik. Kini saatnya Anda memberikan dukungan atau persetujuan terhadap isi artikel. Memberikan persetujuan, tidak jauh berbeda dengan memberikan kritikan. Bedanya, dalam memberikan kritkan, kita lebih menonjolkan kekurangan dan memberikan jalan keluar sedangkan memberikan persetujuan lebih menonjolkan kelebihan sehingga kita setuju atau memperkuat isi artikel tersebut. Tentu saja keduanya harus disertai dengan argumen atau alasan yang kuat dan logis.

Mengenai persyaratan apa yang harus diperhatikan, silakan Anda baca kembali uraian materi pelajaran 1. Bedanya, dalam memberikan kritik kita menjelaskan alasan mengapa hal tersebut dianggap kurang. Sedangkan dalam memberikan dukungan, kita harus menjelaskan alasan mengapa kita mendukung. Paham? Saya yakin Anda paham terhadap maksud saya. Kalau dalam memberikan kritik, biasanya menggunakan kata kunci

saya kurang sependapat terhadap... karena ... . Dalam memberikan dukungan biasanya menggunakan kata kunci saya setuju atau sependapat dengan ... karena ... Misalnya, Saya sependapat dengan penulis bahwa mengurangi subsidi BBM merupakan salah satu jalan terbaik untuk dapat mengurangi utang negara marena selama ini uang yang digunakan untuk subsidi BBM berasal dari pinjaman luar negeri. Dengan dihapuskannya subsidi, setidaknya utang negara akan berkurang.

5.2.2 Rangkuman Materi

Memberikan dukungan atau persetujuan terhadap suatu masalah artinya kita ikut serta memberikan kekuatan dan membenarkan isi masalah tersebut. Memberikan dukungan harus disertai dengan argumen atau alasan yang kuat dan logis dan dalam bahasa yang mudah dipahami pembaca/pendengar. Kata kunci yang biasa digunakan untuk emberikan dukungan / persetujuan adalah frase saya sependapat atau saya setuju dengan ... karena ...

5.2.3 Tantangan 2

Kini saatnya Anda berlatih memberikan dukungan atau persetujuan terhadap suatu permasalahan, khususnya terhadap masalah yang sering diperdebatkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Siap? Tentu, kini Anda sudah siap berlatih!

Masalah :

1. Beberapa mingu yang lalu kita dihebohkan oleh berita hilang pesawat Boeing 737, milik maskapai penerbanganAdam Air. Pesawat ini membawa 96 penumpang temasuk enam awak pesawat. Sampai hari ini belum diketahui pasti penyebab dan lokasi kecelakaan tersebut. Sampai hari ini baru ditemukan beberapa bagian pecahan kecil dari pesawat tersebut di tempat yang tersebar. Pihak keluarga korban sudah semakin panik. Di tengah-tengah kepanikan tersebut, Direktur Adan Air, yakni Adam berjanji akan memberikan santunan di luar asuransi kepada keluarga korban masing-masing Rp 500.000.000 (lima ratus juta ruoiah). Ini sebagai rasa belasungkawa pihak maskapai kepada keluarga korban.

2. Sejak dilantiknya SBY menjadi presiden hingga sekarang, negara kita ino terus dilanda bencana. Tragedi lalu lintas angkutan darat, bencana alam, tragedi angkutan udara, laut, bahkan tragedi politik terus berlanjut, seolah-olah tidk mau

berhenti dari pertiwi ini. Hal ini tentu saja membuat panik pemerintah. Satu masalah belum selesai, muncul lagi masalah baru. Di tengah-tengah keadaan seperti ini, lawan politik, LSM, dan sebagian pengamat pemerintahan menilai keadaan ini sebagai gambaran ketidakberhasilan SBY memimpin negara. bahwa Sampai ada segelintir orang yang meminta agar SBY mundur saja dari presiden. Karena itu, wajar bila SBY menyampaikan pesan kepada masyarakat agar mau berpikir jernih dalam menanggapi keadaan negara ini. Siapa pun pemimpin negara tidak akan ada yang mau negerinya seperti ini.

5.2.4 Kunci Jawabab Tantangan 2

Untuk dapat mengerjakan pelatihan ini, lakukan hal-hal berikut! 1. Tentukan topik permasalahan dalam kasus tersebut.

2. Catatlah massalah yang diperdebatkan dan ingin Anda dukung

3. Bacalah kembali uraian materi, kalau perlu mulai dari pembelajaran 1

4. Buka dan bacalah referensi yang terdapat pada bagian daftar pustaka modul ini

5.3 Proses Pembelajaran III (Membuat Rangkuman)

Dalam dunia pustaka dan tulis menulis, kita sering mendengar istilah ringkasan, ikhtisar, dan rangkuman. Bahkan sudah sering kita melakukan hal tersebut. Masalahnya? Apakah sudah benar yang kita kerjakan tersebut? Baik, pada pertemuan inilah kita akan membicarakan masalah tersebut.

Pada modul pertama, Anda sudah ditantang untuk menguasai dan memperoleh informasi dari buku dengan membaca memindai. Kini giliran Anda ntuk memasuki tantangan baru, yaitu membuat rangkuman dari buku yang Anda baca. Erat kaitan KD ini dengan KD sebelumnya, bukan? Ada pun KD dalam pembelajaran ini adalah merangkum seluruh isi teks buku ke dalam beberapa kalimat dengan membaca memindai.

5.3.1 Uraian Materi

Baiklah, sebelum kita belajar merangkum, kita bicarakan dulu masalah rangkuman atau ikhtisar dan ringkasan. Ringkasan adalah bentuk penyajian singkat dari suatu wacana dengan mempertahankan sistematika, isi, dan sudut pandang penulisnya. Jadi bagian yang dibuang hanyalah bagian-bagian yang kurang penting. Sedangkan rangkuman atau ikhtisar

adalah bentuk penyajian singkat yang sudah tidak mempertahankan sistematika, isi, dan sudut pandang penulisnya. Dengan demikian, dalam rangkuman diperbolehkan sebagian isi dihilangkan. Yang dikemukakan dalam ikhtisar hanyalah masalah-masalah pokok dari sebuah tulisan.

Itulah perbedaan ringkasan dan rangkuman. Kini kita kembali ke rangkuman. Kita merangkum suatu bacaan atau buku bertujuan untuk memahami dan mengetahui isi sebuah bacaan. Karena itu, sebelum merangkum kita dituntut untuk membaca dengan cermat keseluruhan bacaan tersebut. Tanpa usaha itu, jangan harap kita dapta membuat rangkuman yang baik.

Bagi orang yang sudah biasa membuat rangkuman, tidak memerlukan lagi patokan atau pegangan, asal membaca dengan cermat naskah yang akan dirangkum. Tapi bagi kita, yang dalam taraf belajar, alangkah baiknya bila melakukan hal-hal berikut.

1. Bacalah naskah asli dengan cermat, kalau perlu berulang-ulang untuk mengetahui kesan umum, maksud pengarang, dan sudut pandang pengarang asli

2. Catatlah gagasan-gagasan utama setiap paragrafnya

3. Kembangkanlah gagasan-gagasan utama pada langkah kedua tersebut dengan menggunakan bahasa sendiri.

Dalam mengembangkan gagasan-gagasan utama, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut:

1. Gunakanlahkalimat-kalimat tungal untuk menghindari terjadinya dua gagasan dalam sebuah kalimat.

2. Bila memungkinkan, jadikanlah sebuah kalimat menjadi frase; sebuah frase menjadi kata.

3. Jumlah paragraf tergantung panjang pendeknya naskah yang dirangkum 4. Bila tidak terpaksa, semua keterangan dan kata sifat dibuang.

Dengan melakukan ketiga hal di atas, maka kita sudah menghasilkan sebuah rangkuman.

Untuk lebih memahami rangkuman, cermatilah contoh berikut! Naskah asli:

Masalah-masalah yang dihadapi dunia pendidikan sangatlah berat dan mendesak. Di bidang kurikulum terasa sekali perlunya pembaharuan agar sistem pendidikan dapat memenuhi tuntutan pembangunan dan kemajuan teknologi. Di samping itu, terdapat

ketidakseimbangan antara berbagai tingkat pendidikan (vertikal), dengan jenis pendidikan (horizontal). Jumlah anak yang tidak tertampung di sekolah jauh lebih besar daripada yang bersekolah. Demikian pula jumlah anak yang putus sekolah (drop out) jauh lebih besar daripada mereka yang berhasil menyelesaikan sekolah.

Sementara itu, tenaga kependidikan baik teknis maupun administratif sangat

kurang jumlahnya . Di samping itu, mutu keahlian tenaga tersebut perlu ditingkatkan.

Prasarana pendidikan seperti gedung sekolah dan ruang belajar sangat tidak mencukupi. Buku-buku sangat sedikit jumlahnya. Selain itu, sangat sedikit sekali sekolah-sekolah yang mempunyai perpustakaan, alat-alat peraga atau pun laboratorium dan tempat praktik.

Akhirnya organisasi dan pengelolaan pendidikan dan kebudayaan baik di pusat maupun di daerah belum mencerminkan kerjasama yang serasi. Demikian pula belum adanya sistem informasi pendidikan untuk keperluan perencanaan yang terarah.

Rangkuman :

Masalah kurikulum, ketidakseimbangan tingkat dan jenis pendidikan, penampungan murid dan masalah putus sekolah, kurangnya tenaga kependidikan dan mutu keahlian serta fasilitas pendidikan, kurangnya kerjasama dan tidak adanya sistem informasi pendidikan merupakan masalah pendidikan yang berat dan mendesak.

Perhatikan kata atau frase yang dicatak tebal pada naskah asli. Itu merupakan gagasan-gagasan pokok yang perlu dimuat dalam rangkuman.

5.3.2 Rngkuman Materi

Rangkuman merupakan penyajian singkat yang sudah tidak mempertahankan struktur, isi, dan sudut pandang penulis asli sebuah naskah. Bedanya dengan ringkasan

adalah dalam struktur, isi, dan sudut pandang. Ringkasan , meskipun bentuknya singkat masih tetap harus mempertahankan struktur, isi, dan sudut pandang penulis asli.

Hal yang harus diperhatikan dalam membuat rangkuman. Pertama, baca dengan cermat naskah yang akan dirangkum. Kedua, catat gagasan-gagasan pokok tiap paragrafnya. Ketiga, kembangkanlah gagasan pokok tersebut dengan bahasa sendiri. Agar rangkuman lebih efisien, gunakanlah kalimat tunggal, kalimat dijadikan frase, frase jadi kata, dan buanglah kata keterangan an kata sifat, kalau tidak terpaksa.

5.3.3 Tantangan 3

Untuk melatih keterampilan Anda dalam mrangkum, kerjakanlah tantangan-tantangan berikut. Sudah siap? Pasti, Anda benar-benar sudah siap!

Bacalah dengan cermat naskah berikut kemudian rangkumlah dengan baik!

1. Sang dokter muda berwajah manusia dari kota. Di depan matanya berbaring seorang anak yang telah hilang gerak, dikelilingi kedua orang tuanya. Kuman-kuman yang mengikis habis paru-paru si anak membawa ajalnya semakin dekat. Sang dokter berkhotbah tentang kesehatan. Sang dokter berkhotbah tentang kesadaran kesehatan diri dan kesehatan lingkungan, dan berkata lagi: Anakmu harus dibawa ke rumah

sakit. Kalian kejam dan tidak berperikemanusiaan bila membiarkan ankmua mati

Dokumen terkait