• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator “Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC”

AKUNTABILITAS KINERJA

B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA

7. Indikator “Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC”

a. Pengertian

Suatu upaya yang ditujukan terhadap faktor lingkungan di kapal untuk mendapatkan hasil pemeriksaan suatu kapal memiliki faktor risiko tinggi atau rendah, jika kapal yang diperiksa dinyatakan risiko tinggi maka diterbitkan Ship Sanitation Control Certificate (SSCC) setelah dilakukan tindakan sanitasi dan apabila faktor risiko rendah diterbitkan Ship Sanitation Exemption Control Certificate (SSCEC).

b. Definisi Operasional

Upaya pemeriksaan sanitasi alat angkut yang dilaksanakan melalui kegiatan pengumpulan data pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCC dan SSCEC, pemeriksaaan sanitasi kapal dan penerbitan dokumen SSCC dan SSCEC.

LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014 48 Berdasarkan rata-rata capaian hasil masing-masing kegiatan, antara lain :

1) Jumlah laporan data pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCC dan SSCEC;

2) Jumlah kapal yang dilakukan pemeriksaan sanitasi;

3) Jumlah kapal diperiksa dan diterbitkan dokumen SSCC dan SSCEC.

d. Capaian Indikator

Capaian indikator berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain :

1) Laporan data pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCC dan SSCEC sejumlah 12 (dua belas) laporan atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 12 (dua belas) laporan;

2) Kapal yang dilakukan pemeriksaan sanitasi sejumlah 715 (tujuh ratus lima belas) kapal atau tercapai 89% dari target yang ditetapkan, yaitu sejumlah 800 (delapan ratus) kapal; 3) Kapal diperiksa dan diterbitkan dokumen SSCEC sejumlah

534 (lima ratus tiga puluh empat) kapal dan SSCC sejumlah 13 kapal atau tercapai 68% dari target yang ditetapkan, yaitu 808 (delapan ratus delapan) kapal. Rendahnya capaian hasil kegiatan ini dikarenakan target penerbitan dokumen SSCC dan SSCEC ditetapkan berdasarkan jumlah pemeriksaan sanitasi kapal, sedangkan kapal yang diperiksa sanitasinya belum tentu diterbitkan juga dokumen SSCC / SSCEC apabila hasil pemeriksaan menunjukkan risiko rendah atau masa berlaku dokumen SSCEC belum habis.

Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas, maka capaian indikator “Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC” sebesar 85% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014.

LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014 49 Tabel 8

Capaian Indikator “Pemeriksaan sanitasi alat angkut dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC” tahun 2014

Indikator Target Realisasi Capaian Pemeriksaan sanitasi alat angkut

dalam rangka penerbitan dokumen SSCEC dan SSCC

100% 85% 85%

e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan

1) Mendorong nahkoda dan Anak Buah Kapal (ABK) untuk selalu menjaga sanitasi kapal sebagai upaya mencegah penularan penyakit melalui alat angkut;

2) Menyusun prosedur penerbitan dokumen SSCC / SSCEC yang singkat, sederhana dan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

f. Masalah yang dihadapi

1) Masih terdapat kapal yang terlambat memperpanjang masa berlaku dokumen SSCEC;

2) Posisi kapal yang akan dilakukan pemeriksaan sanitasi terkadang tidak dalam posisi sandar di dermaga, sehingga untuk mencapainya harus menggunakan perahu milik nelayan atau agen pelayaran.

g. Usul Pemecahan Masalah

1) Meningkatkan pengawasan terhadap masa berlaku dokumen kesehatan kapal termasuk dokumen SSCEC;

2) Menekankan kepada nahkoda / pemilik kapal untuk selalu melakukan pengecekan kelengkapan dokumen kesehatan dan masa berlakunya;

3) Pengadaan sarana tranportasi air seperti speed boat untuk memperlancar pelaksanaan tugas pengawasan alat angkut.

LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014 50 8. Indikator “Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi

khusus matra di pelabuhan” a. Pengertian

Upaya kesehatan yang diarahkan pada kondisi lingkungan pada situasi khusus matra di pelabuhan yang berubah bermakna dan dapat mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang atau kelompok.

b. Definisi Operasional

Upaya pengendalian faktor risiko kesehatan lingkungan saat situasi khusus matra melalui kegiatan pemeriksaan tempat pengolahan makanan, pemeriksaan sarana air bersih / air minum, pelaksanaan fogging dan spraying.

c. Rumus / Cara Perhitungan

Berdasarkan rata-rata hasil capaian kegiatan, antara lain :

1) Jumlah tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat; 2) Jumlah sarana air bersih / air minum yang memenuhi syarat; 3) Luas area pelaksanaan fogging dan spraying saat situasi

khusus matra tahun 2014. d. Capaian Indikator

Selama tahun 2014, pelayanan kesehatan lingkungan dilaksanakan pada dua situasi khusus matra, yaitu hari raya Idul Fitri 1436 H serta hari raya Natal 2014 dan tahun baru 2015. Capaian indikator dihitung berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain :

1) Cakupan tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat sejumlah 29 (dua puluh sembilan) TPM atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan;

2) Sarana air bersih / air minum yang memenuhi syarat sejumlah 3 (tiga) lokasi atau tercapai 100% dari target yang ditetapkan;

LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014 51 3) Tindakan fogging dilaksanakan pada area seluas 4 (empat)

hektar atau tercapai 100% dari target luas area yang ditetapkan dan tindakan spraying dilaksanakan pada area seluas 10.000 m2 atau tercapai 100% dari target luas area yang ditetapkan.

Berdasarkan capaian hasil kegiatan diatas maka capaian indikator “Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi khusus matra di pelabuhan” sebesar 100% dari target yang ditetapkan pada tahun 2014.

Tabel 9

Capaian Indikator “Pelayanan kesehatan lingkungan pada situasi khusus matra di pelabuhan” tahun 2014

Indikator Target Realisasi Capaian Pelayanan kesehatan lingkungan

pada situasi khusus matra di pelabuhan

100% 100% 100%

e. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan

1) Koordinasi dengan lintas sektor terkait dalam upaya pelaksanaan pelayanan kesehatan lingkungan saat situasi matra;

2) Penilaian risiko lingkungan dalam rangka persiapan menghadapi situasi matra.

f. Masalah yang dihadapi

Belum dilakukan upaya pengambilan sampel air dan makanan pada saat pra dan situasi matra sehingga tidak bisa diketahui kualitas air dan makanan. Hal ini disebabkan pelayanan laboratorium pada saat situasi matra belum bisa memberikan pelayanan pengujian yang cepat ( selama ini hasil laboratorium menunggu ± 1 bulan), sehingga kesulitan untuk mengambil tindakan dalam waktu cepat apabila dari hasil pemeriksaansampel tidak memenuhi syarat kesehatan.

LAKIP KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2014 52 g. Usul Pemecahan Masalah

Melakukan kerja sama dengan BBTKL surabaya untuk bisa memberikan pelayanan pemeriksaan sampel dengan cepat khusus pada situasi matra sehingga diharapkan faktor risiko yang bersumber dari air dan makanan bisa dicegah dan ditanggulangi dalam waktu yang cepat.

9. Indikator “Masyarakat pelabuhan yang memanfaatkan

Dokumen terkait