• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam hal ini, pertanyaan yang ingin diajukan kepada narasumber adalah untuk melihat apakah pernah terdapat adanya transaksi keuangan mencurigakan yang pernah terjadi pada Bank dimana responden bekerja. Setelah mengetahui apakah ada tidaknya transaksi mencurigakan, kemudian ditanyakan kembali apakah terdapat tindakan lanjutan yang dilakukan untuk mengatasi tindak transaksi keuangan mencurigakan, dan pertanyaan lainnya yang berkaitan dengan transaksi keuangan mencurigakan lainnya. Untuk lebih jelasnya mengenai informasi yang ditanyakan kepada responden maka akan disajikan didalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.26

Transaksi Keuangan Mencurigakan (Kelompok 5) n=19

No. Pertanyaan Jawaban Responden

Ya Persentae Tidak Persentase 1.

Sejak kantor cabang ini beroperasi, apakah pernah terdapat indikasi transaksi keuangan mencurigakan?

8 42% 11 58%

2.

Jika terdapat transaksi keuangan

mencurigakan oleh nasabah, apakah terdapat tindakan lanjutan diambil?

17 89% 2 11%

3.

Apakah perusahaan mempunyai kriteria tersendiri dalam menentukan transaksi nasabah mana yang masuk ke dalam kategori mencurigakan?

18 95% 1 5%

4.

Menurut Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) lembaga yang menangani tindak pidana pencucian uang menetapkan jumlah nominal yang termasuk ke dalam transaksi yang mencurigakan sedikitnya Rp.500.000.000,00. Menurut peraturan perusahaan Bapak/Ibu apakah ada batasan nominal yang termasuk ke dalam transaksi keuangan mencurigakan?

11 58% 8 42%

TOTAL 54 71% 22 29%

Sumber: Data Primer Diolah 2013

Sejak kantor cabang (pusat) beroperasi, sebanyak 8 responden (42%) menyatakan bahwa perusahaan/Bank dimana tempat mereka bekerja pernah terdapat

indikasi transaksi keuangan mencurigakan. Sedangkan 11 responden atau dengan persentase 58%, menyatakan bahwa Bank tempat mereka bekerja tidak pernah terdapat indikasi transaksi keuangan mencurigakan. Jika terdapat indikasi transaksi keuangan mencurigakan oleh nasabah, sebanyak 17 responden (89%) menyatakan ada tindakan lanjutan yang dilakukan oleh Bank untuk menangani transaksi tersebut. Sedangkan 2 responden lainnya dengan persentase 11% menyatakan tidak ada tindakan lanjutan yang dapat diambil jika terdapat indikasi transaksi keuangan mencurigakan oleh nasabah.

Untuk menentukan apakah transaksi tertentu termasuk kedalam transaksi keuangan mencurigakan atau tidak, sebanyak 18 responden atau dengan persentase 95% menyatakan bahwa perusahaan atau Bank memiliki kriteria tertentu untuk menentukan apakah transaksi tersebut digolongkan transaksi keuangan mencurigakan atau tidak. Sedangkan 1 responden (5%) menyatakan tidak memiliki kriteria tertentu untuk menentukannya. Menurut PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) lembaga yang menangani tindak pidana Pencucian Uang, menetapkan batasan nominal yang termasuk ke dalam transaksi yang mencurigakan sedikitnya Rp.500.000.000,00. Menurut 11 responden atau dengan persentase (58%) menyatakan bahwa perusahaan/Bank memiliki batasan nominal untuk menentukan bahwa transaksi tersebut mencurigakan atau tidak. Sedangkan 8 responden lainnya (42%) menyatakan tidak ada batasan untuk menentukan apakah transaksi tersebut mencurigakan atau tidak.

Keterangan tambahan mengenai informasi tersebut diberikan oleh narasumber untuk menambah pengetahuan penulis akan informasi yang dibutuhkan. keterangan tambahan tersebut disajikan didalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.27

Ringkasan Keterangan Transaksi Keuangan Mencurigakan (Kelompok 5) n=19

No. Responden

Pertanyaan

Sejak kantor cabang ini beroperasi, apakah pernah terdapat indikasi transaksi keuangan mencurigakan?

1 Tidak tahu. 2 Tidak tahu.

3 Salah satunya rekening penipuan/penampungan penipuan. 4 Tidak tahu.

5 Rahasia.

6 Rekening nasabah yang pekerjaan dan gaji sedang bertransaksi dalam jumlah yang besar. 7 Confidential. 8 Tidak tahu. 9 Tidak tahu. 10 Tidak tahu. 11

Ada beberapa kasus yang sebenarnya kita tidak terlalu curiga karena semua persyaratan lengkap dan semua berjalan baik-baik saja selama 3 bulan, namun ternyata setelah 3 bulan itu kami mendapat kabar bahwa nasabah tersebut terindikasi kasus penipuan, dan nasabah tersebut menggunakan KTP palsu.

12 Tidak tahu. 13 Tidak tahu. 14 Tidak tahu.

15 Transaksi dalam nominal yang besar. 16 Tidak tahu.

17 Penipuan biasanya dalam modus jual-beli Online, modus mendapatkan hadiah (nasabah mentransfer sejumlah dana).

18 Tidak tahu. 19 Tidak tahu. Sumber: Data Primer Diolah 2013

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Bank dimana responden bekerja ada terdapat transaksi keuangan mencurigakan dan ada yang tidak. Salah satu transaksi keuangan mencurigakan yang disebutkan oleh responden adalah bahwa ada seorang nasabah yang sudah melakukan transaksi selama 3 bulan namun pada bulan berikutnya diperoleh informasi bahwa nasabah tersebut melakukan penipuan dan menggunakan kartu identitas palsu. Transaksi keuangan mencurigakan lain yang pernah terjadi pada Bank tempat responden bekerja adalah nasabah tertentu menampung adanya tindak penipuan. Namun, ada responden yang tidak menyebutkan transaksi keuangan mencurigakan yang pernah terjadi karena hal tersebut dianggap rahasia sehingga tidak dipublikasikan.

Tabel 4.28

Ringkasan Keterangan Transaksi Keuangan Mencurigakan (Kelompok 5) n=19

No. Responden

Pertanyaan

Jika terdapat transaksi keuangan mencurigakan oleh nasabah, apakah terdapat tindakan lanjutan diambil?

1 Melaporkan ke UKPN (Unit Kerja Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah) untuk diteruskan ke PPATK.

2 Akan diproses lebih lanjut oleh departemen AML kantor pusat. 3 Report, penelusuran, dan lapor PPATK.

4 Tidak tahu.

5 Lapor ke bagian Compliance.

6 Mendatangi nasabah apakah data sesuai dengan yang ada di lapangan. 7 Confidential.

8 Wawancara nasabah lebih lanjut dan apabila terbukti akan dilaporkan ke pihak berwenang.

9 Langsung menelusuri ke alamat sesuai pada KTP dan pada formulir pembukaan rekening.

10 Tidak tahu. 11

Ketika kami mendapat info tersebut, maka kami lakukan pemblokiran rekening tersebut dan melaporkan orang tersebut ke pihak yang berwajib. Untuk identitas (KTP) palsu tersebut, kami juga cross check kebenarannya kepada RT, RW, Kelurahan dan Camat setempat. Dan ternyata rumah di KTP palsu itu milik orang lain.

12 1. Cek nomor rekening nasabah tersebut; dan 2. Memeriksa identitas nasabah.

13 Tidak tahu. 14

1. Melaporkan ke kelurahan untuk memeriksa keabsahan KTP yang dicurigai palsu; dan

2. Segera melakukan kunjungan langsung terhadap alamat sesuai KTP yang dicurigai palsu.

15 Konfirmasikan asal-usul dana tersebut. 16 Menghubungi nasabah.

17 Berdasarkan laporan nasabah. Jika tidak ada laporan tidak ada yang ditindaklanjuti. Atau tidak ada dokumen sumber informasi.

18

1. Laporkan ke pihak internal; 2. Menelusuri transaksi; dan

3. Laporkan kepihak berwenang yaitu PPATK.

19 Kita biasanya memberikan pertanyaan kepada nasabah yang bersangkutan tersebut. Sumber: Data Primer Diolah 2013

Jika ada transaksi yang dianggap mencurigakan maka ada tindakan yang diambil oleh Bank seperti:

1) Melaporkan kepada PPATK; 2) Dilakukan penelusuran laporan;

3) Melaporkan ke kelurahan untuk memeriksa keabsahan kartu identitas yang dimiliki;

4) Segera melakukan kunjungan langsung ke alamat domisili yang tertera pada kartu identitas; dan

5) Melakukan pemblokiran akun rekening Bank yang terindikasi tindak pidana dan langsung melaporkan ke pihak yang berwajib.

Tabel 4.29

Ringkasan Keterangan Transaksi Keuangan Mencurigakan (Kelompok 5) n=19

No. Responden

Pertanyaan

Apakah perusahaan/Bank mempunyai kriteria tersendiri dalam menentukan transaksi nasabah mana yang masuk ke dalam kategori mencurigakan? 1 Baku:

Nasabah: WIC (Walk In Customer) jika tunai diatas Rp.100.000.000, 00 Tidak baku:

Nasabah membuka rekening Rp.1.000.000.000, besok dipecah-pecah melalui RTGS.

2 Tidak tahu.

3 Mengaplikasikan peraturan yang ada.

4 Transaksi WIC dengan nominal yang cukup besar akan menjadi perhatian khusus. 5 Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia.

6 Nasabah dengan profil pembantu rumah tangga dengan gaji Rp.1.500.000,00/bulan melakukan transaksi yang besar.

7 Kesesuaian nominal transaksi dengan profil nasabah. 8 1. Transaksi yang tidak sesuai dengan pendapatan; dan

2. Jenis pekerjaan yang tergolong High Risk.

9 Transaksi keuangan yang bersangkutan dipantau dari kantor pusat apabila transaksi keuangan tidak sesuai dengan profil yang bersangkutan.

10 Tidak tahu.

11 Untuk nasabah-nasabah yang pada saat pembukaan mengisi transaksi pengambilan dan penyetoran cukup tinggi dan kita juga melihat dari aktifitas transaksi penarikan dan penyetorannya. Jika nasabah tersebut tiba-tiba bertransaksi diluar rata-rata, kita akan curigai dan nasabah tersebut harus mengisi form untuk update data dan diwawancarai kembali.

12 Ya, karena ada kelompoknya masing-masing. Setiap Bank mempunyai kriteria kelompok nasabah dan jenis nasabah.

13 1. Nilai transaksi diatas Rp.500.000.000,00; dan 2. Sumber dana yang tidak jelas.

14 1. Jika nasabah pembuka rekening baru pada sore hari mengambil/menarik uang yang sudah disetor; dan

2. Penarikan giro kosong oleh nasabah yang dilakukan lebih dari 3 kali.

15 Dilihat dari latar belakang nasabah yang bersangkutan dan nominal transaksi yang dilakukan.

16 Peraturan kami atau perusahaan. 17 Tidak tahu.

18 1. Nominal besar yang tidak sesuai dengan profil nasabah; dan

2. Belum pernah memiliki akun rekening sebelumnya baik pada Bank yang sama atau Bank lainnya.

19 Seperti WIC (bukan nasabah internal) yang melakukan transaksi diatas Rp.100.000.000,00 wajib mengisi Profile Customer.

Tabel 4.30

Ringkasan Keterangan Transaksi Keuangan Mencurigakan (Kelompok 5) n=19

No. Responden

Pertanyaan

Menurut PPTAK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) lembaga yang menangani tindak pidana Pencucian Uang menetapkan jumlah nominal yang termasuk ke dalam transaksi yang mencurigakan sedikitnya Rp.500.000.000,00. Menurut peraturan perusahaan Bapak/Ibu apakah ada batasan nominal yang termasuk ke dalam transaksi keuangan mencurigakan? 1 Tunai Rp.100.000.000,00 untuk nasabah Walk In Customer.

2 Ada batasan nominal dimana pejabat Bank akan melakukan konfirmasi kembali (Call Back).

3 Tidak tahu.

4 Nominal diatas Rp.100.000.000,00 untuk transaksi non tunai wajib dilakukan konfirmasi ke pemilik rekening.

5 Sesuai Surat Edaran Bank Indonesia dan aturan PPATK. 6 Tidak tahu.

7 Tidak tahu.

8 Memiliki STR tersendiri dan diawalsi oleh Head Teller dan audit internal. 9 Tidak tahu.

10 Tidak tahu.

11

Karena dana itu sudah dianggap cukup besar dan patut untuk dicurigai. Untuk itulah di Bank kami ada identifikasi TKT (Transaksi Keuangan Tunai/Cash Transaction Report). Transaksi minimal 500 juta dalam 1 hari kerja dalam 1 kali transaksi/lebih baik dengan rupiah/asing. Adapula STR (Suspicious Transaction Report) untuk transaksi yang mencurigakan menurut definisi UU no. 8 Tahun 2010 yang dimaksud dengan transaksi keuangan mencurigakan adalah transaksi keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola transaksi yang menyimpang dari profil. Dengan adanya ini bertujuan mencegah Bank dijadikan sarana diterapkan Pencucian Uang.

12 Tidak tahu. 13 Tidak tahu.

14 Untuk di cabang pembantu kami, transaksi Rp.100.000.000 sudah termasuk transaksi high risk dan memerlukan KYC dan verifikasi sehingga sangat jelas penyetor dan Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan apakah transaksi keuangan tertentu mencurigakan atau tidak adalah:

1) Pada saat penyetoran awal nasabah tersebut tergolong besar dan pada beberapa periode tertentu nasabah tersebut bertransaksi diluar rata-rata;

2) Nasabah yang baru membuka akun rekening dipagi hari dan melakukan penarikan dana pada sore hari atas dana yang baru disetor;

3) Penarikan giro kosong oleh nasabah lebih dari 3 kali;

Tabel 4.30

Ringkasan Keterangan Transaksi Keuangan Mencurigakan (Kelompok 5) n=19

No. Responden

Pertanyaan

Menurut PPTAK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) lembaga yang menangani tindak pidana Pencucian Uang menetapkan jumlah nominal yang termasuk ke dalam transaksi yang mencurigakan sedikitnya Rp.500.000.000,00. Menurut peraturan perusahaan Bapak/Ibu apakah ada batasan nominal yang termasuk ke dalam transaksi keuangan mencurigakan? penariknya untuk penggunaannya.

15 Sesuai ketentuan Bank Indonesia. 16 Tidak tahu.

17 Berdasarkan transaksi yang tidak wajar atau yang sering keluar masuk tanpa ada sumber dana yang jelas dalam nominal yang besar.

18

Sama dengan nominal yang ditetapkan oleh PPATK yaitu Rp.500.000.000,00 untuk kegiatan tunai itu mencurigakan. Namun, jika transfer diatas Rp.500.000.000,00 dianggap wajar (biasa).

19 Jika transaksi melebihi Rp.500.000.000,00 untuk nasabah da n bukan nasabah diatas Rp.100.000.000,00.

Sumber: Data Primer Diolah 2013

Menurut PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan), nilai nominal yang termasuk kedalam transaksi keuangan mencurigakan adalah sedikitnya atau sama dengan Rp.500.000.000,00. Untuk hal ini, penulis juga menanyakan kepada responden apakah Bank memiliki batasan nominal tertentu untuk menggolongkannya kedalam transaksi keuangan mencurigakan atau tidak. Dari informasi yang diperoleh, beberapa responden memiliki batasan nominal yang termasuk kedalam transaksi keuangan mencurigakan. Sebagian besar responden mengatakan batasan nominal adalah sekurang-kurangnya Rp.100.000.000,00 dan ada juga yang mengatakan bahwa batasan nilai nominal sama dengan yang ditetapkan oleh PPATK. Untuk transaksi yang bernilai nominal besar, biasanya Bank akan meminta nasabah untuk mengisi formulir tentang data nasabah yang disertai dengan wawancara.

Dokumen terkait