• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indonesian Hoaxes

Dalam dokumen Tool Kit Penanganan Hoaks dan Disinformasi (Halaman 26-50)

Grup dan fanpage Indonesian Hoaxes dikelola oleh beberapa relawan media sosial yang berkala membuat postingan yang berisi artikel yang membantah fitnah dan hoaks yang beredar di masyarakat. Saat ini ada sekitar 55.156 anggota grup dan 214.527 mengikuti fanpage Indonesian Hoaxes. Berikut alamat grup dan fanpage Indonesian Hoaxes: Grup: https://www.facebook.com/groups/IndonesianHo axesCommunity/ Fanpage: https://www.facebook.com/TurnBackHoax/?ref= br_rs

27 4. Sekoci

Sekoci merupakan komunitas anti hoaks yang cukup rutin berdiskusi membahas hoaks dan membuat publikasi bantahannya. Komunitas ini memiliki tiga laman yang digunakan untuk dialog dengan warganet untuk membahas hoaks dan ruang lingkupnya, yakni grup, Fanpage, dan laman daring. Kini, grupnya sudah memiliki 6.784 anggota dan Fanpage-nya memiliki 13.559 pengikut. Berikut alamat grup, Fanpage, dan laman daring Sekoci:

Grup: https://www.facebook.com/groups/icokes/

Fanpage:

https://www.facebook.com/sekoci.indo/

Laman Daring: https://www.hoaxes.id/

Ikut Serta Dalam Kegiatan-Kegiatan Anti Hoaks MAFINDO

Hoaks dan disinformasi memang banyak tersebar di dunia maya. Namun, perjuangan untuk melawan hoaks dan disinformasi tentu tidak terpaku dengan perjuangan di dunia maya semata. Perlu perlawanan secara langsung melalui berbagai kegiatan-kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Kegiatan-kegiatan itu seperti kegiatan edukasi dan kampanye anti hoaks, Training of Trainer (ToT), dan Sarasehan.

Kegiatan edukasi dan pada dasarnya merupakan kegiatan pendidikan kepada masyarakat tentang hoaks dan

28 edukasi. Melalui kegiatan ini, masyarakat dapat mengetahui berbagai hal tentang hoaks dan disinformasi. Mulai dari definisi hoaks dan disinformasi hingga dampak negatif dari persebaran informasi keliru tersebut.

Training of Trainer (ToT) merupakan kegiatan program pelatihan untuk melahirkan trainer-trainer yang nantinya mampu memberikan pelatihan cek fakta kepada masyarakat. Melalui pelaksanaan program ini maka masyarakat dapat melakukan inisiatif cek fakta sendiri. Kegiatan Sarasehan ialah kegiatan diskusi dan komunikasi dengan para stakeholder negara. Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk mengajak para pemangku kepentingan dan masyarakat bersatu padu dan berkomitmen untuk melawan persebaran hoaks dan disinformasi. Dengan begitu, perseberan hoaks dan disinformasi dapat dikurangi dan bahkan bisa dihentikan.

29 Bab V

Teknik Fact Checking atau Cek Fakta

Fact checking atau cek fakta merupakan kegiatan mencari fakta dari suatu informasi. Dengan melakukannya, hoaks atau disinformasi dapat diketahui faktanya. Adapun, untuk melakukan cek fakta perlu menerapkan beberapa teknik utama. Berikut paparan teknik melakukan cek fakta:

• Detail, Detail, dan Detail!

Melakukan cek fakta membutuhkan tingkat detil yang tinggi sejak awal ketika akan memulai, karena harus dicari “titik masuk” atau kelemahan dari materi sumber hoaks dan disinformasi. Ini bagian yang paling melelahkan. Bahan informasi yang hendak diperiksa harus dilihat secara menyeluruh. Segala elemennya harus diperhatikan dengan seksama. Jika sudah ditemukan, di situlah awal kerja dimulai.

• Temukan Sumber Referensi untuk Bantahan Tidak sekedar sumber referensi tetapi harus sumber referensi yang valid. Jangan sampai hasil cek fakta bisa dibantah kembali karena sumbernya tidak kredibel. Gunakan sumber-sumber yang valid seperti media kredibel, klarifikasi dari

30 sumber pertama, klarifikasi dari pihak otoritas, atau dari pihak-pihak otoritatif lainnya.

• Amankan Bukti

Saat melakukan cek fakta, salah satu hal yang jangan sampai lupa ialah mengamankan barang bukti. Sumber hoaks atau disinformasi yang tengah dicek harus didokumentasikan terlebih dahulu. Hal itu harus dilakukan untuk berjaga-jaga dari kemungkinan materi sumber hoaks atau disinformasi dihilangkan, misalnya postingan dihapus atau akun yang menyebarkannya sudah dinonaktifkan.

Tipikal bukti yang perlu diamankan adalah tangkapan layar (screenshot). Jika post menggunakan video, maka video tersebut harus diunduh juga untuk membedakan versi asli dari sumber bantahan dengan versi yang digunakan oleh materi sumber, karena biasanya sudah disunting.

• Susun Post Bantahan

Setelah menemukan faktanya, hal selanjutnya yang harus dilakukan ialah menyusun atau menuliskan post bantahan. Sekali lagi, saat menyusun post bantahan harus detail.

31 Jangan sampai post bantahan ternyata dibantah atau diserang kembali oleh sumber (pembuat hoaks atau disinformasi) karena ada kekurangan dan atau ada celah untuk disebut tidak valid.

Sertakan kesimpulan singkat di awal post untuk mereka yang malas membaca dan agar post lebih mudah dipahami.

• Rendahkan Ego

Jika ternyata memang setelah usaha maksimal masih ada kekurangan juga, rendahkan ego dari mereka yang berniat membantu untuk mengoreksi karena tidak semua yang kelihatannya menyerang post hasil cek fakta memang benar berniat merendahkan hasil kerja fact checker atau pengecek fakta.

Cek latar belakang akun yang memberikan kritik, motif atau kesungguhan niat akan terlihat dari hal-hal yang dibagikan di akun pihak yang ingin mengajukan koreksi.

• There are No Silver Bullets

Tidak ada peluru perak seperti di film, tinggal “dor” lalu serigala jadi-jadian langsung kalah. Debunking dan fact checking adalah seni. Tidak ada panduan dan atau cara tetap yang pasti untuk melakukan karena variasi kasus per kasus yang

32 ditemukan dan teknik yang harus terus dikembangkan.

Tools yang Bisa Digunakan Untuk Melakukan Fact Checking Atau Cek Fakta

Untuk melakukan fact checking atau cek fakta terhadap informasi yang disebarkan di internet dapat dilakukan dengan menggunakan peranti atau tools digital. Ada banyak sekali tools yang bisa digunakan. Berikut merupakan beberapa tools digital yang bisa digunakan untuk melakukan cek fakta:

• Google Search (https://www.google.com/), digunakan untuk mencari (search engine).

• Google Image Search

(http://images.google.com/), pencarian menggunakan gambar (image). Alternatifnya bisa menggunakan TinEye (http://tineye.com/).

• Google Maps (https://www.google.com/maps),

Google Street View

(https://www.google.com/streetview/), dan Google Earth (http://earth.google.com/) untuk verifikasi lokasi.

• Twitter Advanced Search

(https://twitter.com/search-advanced), digunakan untuk mencari cuitan (tweet). Pencarian itu bisa menggunakan filter pencarian yang ada sehingga dapat dilacak sumbernya secara spesifik.

33 Bab VI

Strategi Diseminasi Hasil Cek Fakta

Setelah mampu melakukan debunking atau cek fakta, langkah selanjutnya ialah menyebarkan hasil dari cek fakta tersebut.

Setidaknya ada dua strategi yang bisa dilakukan dalam melakukan diseminasi hasil cek fakta sebagai counter akan hoaks dan disinformasi yang tersebar di masyarakat. Kedua strategi tersebut ialah secara daring atau online dan luring atau offline.

Strategi Daring

Strategi daring untuk menyebarkan hasil cek fakta ada dua, yakni melalui media sosial dan media pesan. Langkah membagikan hasil cek fakta di media sosial cukup mudah.

Ketika sudah melakukan hasil cek fakta, postinglah di media sosial, baik itu Facebook, Twitter, Instagram, atau media sosial lainnya. Untuk kefektifitasannya, disarankan untuk memposting utama di media sosial Facebook. Sebab, hoaks dan disinformasi cukup banyak tersebar di Facebook. Berdasarkan hasil riset MAFINDO dari bulan Juli hingga September 2018, Facebook merupakan platform media sosial yang menjadi sarang atau tempat tersebarnya hoaks dan disinformasi. Total ada 110 hoaks dan disinformasi yang bersumber dari media sosial

34 tersebut. Oleh karena itulah, hasil cek fakta harus disebarkan pula di Facebook secara masif.

Strategi pertama untuk menyebarkan hasil cek fakta adalah di akun pribadi. Dalam akun pribadi, seseorang jangkauan yang dicapai dari hasil cek fakta akan sangat personal. Artinya, hubungan pertemanan dalam akun pribadi akan membuat hasil cek fakta itu cepat tersampaikan.

Strategi kedua ialah menyebarkan di berbagai grup atau fanpage yang ada di Facebook. Untuk strategi kedua ini capaian sebaran hasil cek fakta lebih besar cakupannya, meski tidak seintim dari akun pribadi.

Grup atau fanpage yang harus menjadi sasaran utama dibagikan hasil cek fakta ada beberapa kategori, yakni grup keluarga, perkumpulan alumni sekolah atau instansi pendidikan, dan grup komunitas (hobi, kesukuan, dan lain sebagainya).

Lalu, strategi diseminasi di media pesan (Whatsapp, Line, Telegram, BBM, dan lain sebagainya) perlu dilakukan lantaran platform tersebut kerap digunakan untuk menyebarkan hoaks dan disinformasi. Dampak yang dihasilkan lebih masif dan sulit untuk dilacak ketimbang media sosial. Oleh sebab itu, inflitrasi penyebaran hasil cek fakta harus digalakkan dalam platform tersebut. Untuk di media pesan, penyebaran hasil cek fakta untuk menangkal hoaks dan disinformasi harus difokuskan pada grup-grup media pesan. Sebab, grup-grup yang ada di

35 platform tersebut kerap muncul hoaks dan disinformasi, baik sengaja maupun tidak disengaja.

Biasanya, grup yang sering terdapat hoaks dan disinformasi ialah grup keluarga, perkumpulan alumni, dan komunitas. Untuk itulah, hasil cek fakta harus disebarkan di berbagai grup tersebut agar dapat melawan persebaran hoaks dan disinformasi di lini media pesan. Strategi Luring

Untuk strategi secara luring, hal yang bisa dilakukan tidak hanya berupa penyebaran hasil cek fakta semata, melainkan juga edukasi kepada masyarakat secara langsung.

Hal pertama yang bisa dilakukan ialah melakukan kampanye publik dan edukasi kepada masyarakat. Adapun, sasaran utama untuk kampanye publik ialah ruang publik yang mudah diakses atau tempat berkegiatan mayoritas masyarakat.

Sedangkan, untuk kegiatan edukasi, bisa langsung

menyasar sekolah, kampus, hingga

lembaga/instansi/organisasi tertentu. Untuk melakukan serangkaian kegiatan edukasi anti hoaks dan disinformasi, bisa dilakukan sendiri ataupun bekerjasama dengan pihak-pihak terkait.

Strategi kedua untuk melawan hoaks ialah dengan menjadi narasumber setiap ada permintaan wawancara

36 dari media, baik itu untuk keperluan berita maupun untuk acara-acara yang diselenggarakan oleh media tersebut. Ketiga, mengadakan diskusi rutin dengan masyarakat tentang bahaya hoaks dan disinformasi. Dengan begitu, masyarakat bisa diberitahukan tentang hasil cek fakta yang telah dilakukan dan mengetahui alasan utama untuk melawan persebaran hoaks dan disinformasi.

Keempat, melaporkan akun-akun yang terindikasi penyebar hoaks di media sosial dengan menyertakan bukti berupa hasil cek fakta dan tangkapan layar dari narasi hoaks dan disinformasi yang telah tersebar.

Dan kelima, mengajak masyarakat untuk memperkaya diri dengan keterampilan melakukan inisiatif cek fakta. Untuk itulah, kegiatan semacam ToT sangat penting dilakukan secara rutin dan berkala kepada masyarakat agar semakin banyak orang yang mampu melakukan cek fakta untuk melawan hoaks dan disinformasi.

37 Referensi https://www.batan.go.id/prod_hukum/extern/uu-ite-11-2008.pdf http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/814.pdf https://firstdraftnews.org/fake-news-complicated/ https://firstdraftnews.org/wp-content/uploads/2017/05/7-types-of-mis-and-disinformation-A5-1.pdf?x99899 https://indonesiana.tempo.co/read/107184/2017/01/24/de sibelkoe/era-post-truth-kebenaran-jadi-komoditas https://indonesiana.tempo.co/read/119508/2017/11/20/w ahyu_komang/peran-media-digital-di-era-hoaks-dan-disinformasi https://www.slideshare.net/IsmailFahmi3/memerangi-hoax-melalui-situs-kolaborasi-cross-check https://web.kominfo.go.id/sites/default/files/users/4761/ UU%2019%20Tahun%202016.pdf

38 Lampiran 1:

Tutorial Penggunaan HBT (Hoax Buster Tools)

(1) Buka “Google Play” dan Cari “Hoax Buster Tools (HBT)” Buatan MAFINDO dan Install

39 2) Buka HBT dan Pilih Menu (Pojok Kiri Atas)

40 3) Pilih Hal yang Mau Dilakukan

41 4) Melapor Hoaks

• Pilih Menu Lapor Hoax • Buka Tools Lapor Hoax • Isi Form Pelaporan

• Sertakan Tangkapan Layar Informasi yang Disinyalir Sebagai Hoaks/Disinformasi

• Klik Pernyataan “Saya Bukan Robot” • Klik Tombol Send

46 5) Pencarian Hasil Cek Fakta

• Pilih Menu Alat Pencarian • Pilih Pencarian Hoax

• Ketik Hal yang Hendak Dicari Dalam Kolom Pencarian

• Klik Enter/Gambar Logo “Kaca Pembesar” • Pilih Hasil Cek Fakta yang Diinginkan

• Bila Ingin Membagikan, Klik Logo 3 Titik Di Pojok Kanan Atas

Dalam dokumen Tool Kit Penanganan Hoaks dan Disinformasi (Halaman 26-50)

Dokumen terkait