• Tidak ada hasil yang ditemukan

NEGERIKU INDAH

INF ORMATION

1 China 389,000,000 2009 2 United States 245,000,000 2009 3 Japan 99,182,000 2009 4 Brazil 75,982,000 2009 5 Germany 65,125,000 2009 6 India 61,338,000 2009 7 United Kingdom 51,444,000 2009 8 France 45,262,000 2009 9 Nigeria 43,989,000 2009 10 Russia 40,853,000 2009 11 Korea, South 39,400,000 2009 12 Mexico 31,020,000 2009 13 Italy 29,235,000 2009

a g e

9

5

14 Spain 28,119,000 2009 15 Turkey 27,233,000 2009 16 Canada 26,960,000 2009 17 Vietnam 23,382,000 2009 18 Colombia 22,538,000 2009 19 Poland 22,452,000 2009 20 Pakistan 20,431,000 2009 21 Egypt 20,136,000 2009 22 Indonesia 20,000,000 2009 23 Thailand 17,483,000 2009 24 Taiwan 16,147,000 2009 25 Australia 15,810,000 2009 26 Malaysia 15,355,000 2009 27 Netherlands 14,872,000 2009 28 Argentina 13,694,000 2009

g e

9

6

29 Morocco 13,213,000 2009 30 Saudi Arabia 9,774,000 2009

Indonesia berada di posisi 22 sebagai negara pengakses internet terbanyak di dunia.

Saya juga membaca artikel tentang beberapa fakta seperti di bawah ini:

1. Satu dari tiga orang penduduk perkotaan di Indonesia mengakses internet dalam satu bulan terakhir.

2. Penetrasi internet pada segmen penduduk usia 15-29 tahun paling tinggi dibandingkan segmen usia lain dengan persentase sebesar 64 persen.

Diikuti usia 20-24 tahun sebesar 42 persen.

Berikutnya usia 25-29 tahun sebesar 28 persen,

kemudian usia 30-34 tahun sebesar 16 persen,

usia 40-44 tahun sebesar 12 persen,

dan usia 45-50 tahun sebesar 5 persen.

Potensi yang besar mengingat pengakses internet mayoritas anak-anak muda.

3. Pengguna internet tidak hanya di kota besar, tetapi juga menyebar di kota-kota kecil.

4. Warung internet(warnet) paling sering digunakan mengakses internet,

a

g

e

9

7

Disusul akses dari handphone, PDA, dan perangkat mobile lain sebesar 22 persen, dari kantor 19 persen, dari sekolah 17 persen, dan dari rumah 16 persen.

5. Enam dari 10 pengguna internet mengunjungi situs jaringan sosial(social network) setiap bulan.

6. Sebanyak 28 persen masyarakat perkotaan mengakses internet dalam satu bulan terakhir. 6 persen mengakses internet tiap hari.

7. Penggunaan internet yang tinggi tidak hanya didominasi Jakarta, tetapi juga merata di banyak kota lain.

8. Aktivitas internet paling sering digunakan bukan untuk membuka berita online atau bertransaksi, melainkan untuk membuka email berbasis web

sebesar 59 persen, instant messenger 58 persen, membuka situs jaringan sosial 58 persen, mesin pencari 56 persen, membaca berita online 47 persen. Setelah itu baru untuk keperluan lain. Untuk membuka internet banking hanya 5

persen. Untuk transaksi online? Masuk urutan terakhir, cuma 3 persen.

10. Situs jaringan sosial masih merajai. Sebanyak 58 persen mengakses situs jaringan sosial.

Saya juga membaca artikel yang berisi fakta menarik tentang twitter di Indonesia:

1. Indonesia menyumbang 15 % dari total seluruh tweets di seluruh dunia.

Di bawah brazil (27%) dan Amerika (25 %). Dan diatas Inggris (7%) dan Belanda (4%)

2. Pada bulan Januari ada 22.707.725 tweets dari Indonesia. Dan ada

g

e

9

8

3. Jumlah tweets dari Indonesia paling banyak terjadi pada jam 18.00 –

22.00. Yaitu ada sekitar 1.400.000 – 1.600.000 tweets.

4. Pada weekend jumlah tweets juga banyak, yaitu ada 3.500.000 tweets

atau rata-rata 5,59 tweets per akun.

5. 10 besar kota dengan tweets terbanyak (presentasi0 : Jakarta (16,33 %),

Bandung (13,79%), Yogyakarta (11.05 %), Semarang (8,92 %), Surabaya (8,21 %), Malang (7,41 %), Medan (7,25 %), Bali (6,01 %), Riau (4,66 %) dan Palembang (3,62 %).

Saya juga membaca beberapa prestasi yang membanggakan dari putra bangsa seperti:

1. Menara Kuala Lumpur ternyata di dirancang oleh putra Indonesia, Ir.Achmad Murdijat alumni ITB

2. Presiden RI ke-3, BJ Habibie adalah pemegang 46 paten di bidang aeronautika dunia.

3. Pejuang HAM legendaris dan bapak pembebasan Negara Afrika

Selatan Nelson Mandela, setelah berhasil menghapus Apartheid di negerinya, mengakui bahwa perjuangannya itu diinspirasikan oleh perjuangan Syekh Yusuf dari Makassar.

4. Tahun 2002, dalam Special Edition TIME magazine on Asian Heroes, penyanyi Iwan Fals menjadi cover fullpage. Begitu juga dengan Aa Gym di tahun 2006 (The Holy Quran)

5. Seringkali Indonesia mendapatkan medali emas, perak maupun perunggu dalam olimpiade-olimpiade matematika, fisika, biologi tingkat dunia.

6. Indonesia beberapa kali memenangkan kontes robot tingkat dunia.

Dan masih banyak lagi prestasi yang tidak bisa saya sebut satu-persatu.

Fakta-fakta diatas cukup menunjukkan bahwa bangsa Indonesia ini betul-betul pintar.

a

g

e

9

9

TI bukan konsumsi bagi bangsa-bangsa yang bodoh kan?

Mungkin baru pernah ada negara yang membuat naskah perjanjian secara online di wikipedia.

Naskah yang diedit 2500 orang secara online,

Kemudian diberi judul AMANAT BERSAMA #INDONESIAUNITE

Bukan bangsa bodoh yang bisa melakukan itu.

Berbagai macam prestasi akademik sudah ditorehkan oleh putra-putri bangsa.

Lalu apa yang sebetulnya menjadikan bansa kita ini kesannya bodoh.

Selain karena sebab-sebab yang saya bahas sebelumnya,

Seperti pesimisme dan kampungan,

Mungkin yang kurang dari bangsa ini bukan kurang pintar

Lebih tepatnya bukan kurang pintar akalnya,

Tapi kurang pintar akhlaknya.

Pendidikan yang diterapkan di sebagian besar negeri ini

Masih kurang berpihak kepada pendidikan akhlak.

Pendidikan akhlak bukan semata-mata urusan agama,

Karena akhlak bukan untuk Tuhan.

Tapi untuk manusia itu sendiri.

g

e

1

0

0

Perlu ada perbaikan sistem pendidikan di negeri ini,

Insyaallah hal itu akan saya bahas di lain buku.

Namun jika kita hanya menunggu ada perubahan sistem pendidikan,

Lalu kita harus menunggu sampai kapan?

Satu-satunya cara untuk mengatasi hal itu adalah

Segera bergerak.

Segera belajar untuk memperindah akhlak.

Caranya?

Matikan televisi dan bacalah buku tentang akhlak.

Pentingnya akhlak

Semua permasalahan bangsa ini menurut saya karena kurangnya baiknya akhlak.

Mulai dari sulitnya mengontrol subsidi bbm,

Itu karena bangsa ini masih ada yang tidak punya malu.

Malu adalah akhlak.

Siswa pintar tapi ujian masih menyontek.

Itu karena putra bangsa ini masih ada yang tidak optimis atas kemampuan diri.

a g e

1

0

1

Itu karena bangsa ini masih ada yang bekerjanya tidak total (ihsan).

Ihsan juga akhlak.

Sering terjadi pembunuhan,

Itu karena bangsa ini masih ada yang kurang sabar menghadapi cobaan.

Sabar juga akhlak.

Masih ada korupsi,

Itu karena bangsa ini masih ada yang tidak amanah.

Amanah juga akhlak.

Hampir semua masalah yang ada karena ketidakhadiran akhlak di situ.

Jadi pantas lah rasanya jika akhlak memang merupakan sebuah kunci untuk sebuah ketentraman hidup.

Dan kunci itu dibawa oleh Nabi saw. Seperti dalam sabdanya:

“aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak”(HR Imam Malik)

“Kami tidak mengutusmu (wahai Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta.”(Q.S Al-Anbiya: 107)

“tidak ada yang lebih berat dalam timbangan manusia di hari kiamat darpada akhlak yang baik.”(HR Abu Daud, al-Tirmidzi)

“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR Abu Daud, Imam Ahmad)

g

e

1

0

2

“Orang yang paling kucintai dan yang paling dekat denganku di hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya.”(HR at-Tirmidzi, Ahmad)

“Yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang baik” (HR at-Tirmidzi, Ibnu Majah)

“wahai Rasulullah, siapa hamba yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Yang paling baik akhlaknya” (HR Imam Ahmad, Ibnu Majah)

“Aku menjamin sebuah rumah di surga yang paling tinggi bagi orang yang berakhlak baik.”

Betapa pentingnya akhlak ini hingga begitu banyak ayat Al-Quran dan hadist, saya yakin dalam agama lain pun demikian, yang menerangkan begitu

pentingnya akhlak yang baik bagi manusia.

Di sini saya ingin mengutip beberapa kisah yang disajikan dalam “Buku Pintar Akhlak”

Yang semoga bisa sedikit memberikan panduan tentang seperti apa akhlak yang baik.

Bagi yang ingin mengetahui lebih lengkap dan komprehensif, silahkan beli bukunya di toko buku terdekat.

a g e

1

0

3

Saya tidak ingin meninggalkan kesan bahwa belajar akhlak lebih penting daripada belajar pengetahuan.

Karena pada dasarnya, belajar akhlak yang baik berarti belajar pengetahuan.

Atau bisa dibilang,

Orang yang akhlaknya baik, pengetahuannya pasti baik.

Tapi orang yang pengetahuannya baik, belum tentu akhlaknya baik.

Pernah dengar hadist ini?

“Barang siapa ditanya tentang suatu ilmu lalu ia menyembunyikannya dari manusia, ia diikat pada Hari Kiamat dengan tali kekang api neraka.” (HR Ibn Majah)

Terus terang saya kaget.

Karena sejujurnya dulu saya pernah melakukannya.

Saking tajamnya persaingan nilai di kelas,

Tanpa diimbangi dengan pendidikan akhlak yang baik,

Saya menyembunyikan ilmu yang sudah saya dapatkan lebih dulu supaya teman-temanku selalu berada dibelakangku.

Ya, walaupun saya mendapatkan ranking di kelas.

Nyatanya, sesuatu yang didapatkan bukan dengan akhlak yang baik tidak akan memuaskan hati.

Saat kelas dua sma, saya mulai melupakan ambisi untuk selalu menjadi yang nomor satu dengan cara-cara yang kurang baik.

Ternyata benar, suatu hari saya membaca hadist ini.

g

e

1

0

4

Diantara sifat para nabi yang paling indah adalah berilmu.

Allah berfirman tentang Nabi Musa a.s., “Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu pengetahuan.” (Q.S al-Qashash: 14)

Tentang Nabi Dawud a.s dan Nabi Sulaiman a.s, Allah swt berfirman,” Kami anugerahkan kepada Dawud dan Sulaiman ilmu pengetahuan. Mereka

berkata,’Segala puji bagi Allah Yang telah melebihkan kami atas sebagian besar hamba-Nya yang beriman.” (Q.S al-Naml: 15)

Rasulullah saw. Bersabda,”Tidaklah Allah mengutus seorang nabi melainkan ia memiliki keahlian,” Nabi Zakaria a.s, misalnya, adalah tukang kayu.

Betapa pentingnya ilmu pengetahuan,

Maka sepantasnya kita mencari seluas-luasnya ilmu pengetahuan,

Dengan cara yang baik

Dan jangan lupa untuk mengamalkannya.

Lukman pernah berkata kepada anaknya kurang lebih: ”janganlah kau terus mencari ilmu sebelum kau mampu mengamalkan apa yang sudah kau miliki. Itu sama saja seperti pengumpul kayu bakar yang terus menerus mencari kayu walaupun apa yang sudah terkumpul sudah tak mampu dipikulnya.”

Pada saat kiamat nanti, yang ditanya berkaitan dengan ilmu bukanlah seberapa banyak ilmu yang dimiliki,

Namun apa yang dilakukan dengan ilmunya.

a g e

1

0

5

Adakah yang bisa menaksir berapa harga satu detik?

Tidak ada.

waktu terlalu berharga jika harus diuangkan.

Tuhan saja, sangat menghargai waktu.

Demi malam apabila menutupi (siang) dan demi siang apabila terang benderang (Q.S. Al-Layl: 1-2)

Demi waktu duha dan demi malam apabila telah sunyi.(Q.S. al-Dhuha: 1-2)

Demi fajar dan demi malam yang sepuluh.(Q.S. Al-Fajr: 1-2)

Demi matahari dan cahayanya di pagi hari serta demi bulan apabila mengiringinya. (Q.S. al-Syams: 1-2)

Demi masa (waktu asar). (Q.S. al-Ashr:1)

Aku bersumpah dengan cahaya merah pada waktu senja. (Q.S al-Insyiqaq: 16)

Saya yakin agama lain pun demikian,

sangat menghormati waktu.

Tuhan yang menciptakan waktu sangat menghargai waktu,

Seharusnya kita yang diberi harus lebih menghargainya.

g

e

1

0

6

“tidaklah kaki manusia bergeser nanti pada Hari Kiamat dari hadapan Tuhan sebelum ditanya tentang 4 hal:

1. tentang umurnya: dipergunakan untuk apa.

2. masa mudanya: dihabiskan untuk apa.

3. hartanya: didapat dari mana dan dibelanjakan ke mana.

4. apa yang dilakukan dengan ilmunya.”

Masih banyak orang-orang bangsa ini yang lebih memilih bersantai-santai menganggur

Daripada bekerja mencari nafkah dengan apapun caranya.

Seperti syair arab yang mengatakan: “ sesungguhnya keadaan muda,

menganggur dan kaya adalah tempat kerusakan manusia dari segala jurusan.”

“Pemuda + waktu luang= pintu maksiat.”

Satu-satunya cara untuk tidak menyia-nyiakan waktu adalah mengisi waktu.

Bukan menghabiskan waktu.

Ambil buku dan baca.

Jangan menonton televisi apalagi berita, kalau belum siap menahan diri untuk tidak menjadi bebek yang mudah digiring.

Buka internet dan cari berita terkini.

Buka kitab suci dan bacalah.

Kalau sudah tidak ada yang bisa dilakukan lagi, barulah tidur.

Tidur bukan kegiatan utama manusia.

a g e

1

0

7

Cerdas emosi

Inilah kecerdasan paripurna bagi mereka yang memiliki akhlak yang baik.

Ada sebuah kisah yang sepertinya cocok untuk Indonesia

Yang sedang dilanda radikalisme berbasis agama.

Suatu hari, al-Hasan dan al-Husain, dua cucu Rasulullah saw., mendapati seseorang yang tidak bisa berwudu dengan baik.

Lalu apa yang dilakukan keduanya?

Lihat dan pelajarilah kecerdasan emosi mereka.

Keduanya pergi menemui orang itu. Al-Hasan berkata,” Tuan, saudaraku ini mengaku wudunya lebih baik dariku. Sementara saya bersumpah, saya berwudu seperti dilakukan Rasulullah.

Oleh karena itu, berilah penilaian mana yang paling baik antara saya dan dia.

Perhatikan wudunya dan wuduku. Lalu katakan mana wudu diantara kami yang seperti dilakukan Rasulullah.”

Begitu halus dan mulianya al-Hasan dan al-Husain dalam mengingatkan kesalahan dan mengajari ilmu kepada orang lain.

Saya menyadari lebih banyak orang yang memiliki pemahaman agama

Yang lebih baik daripada saya.

Tapi sepertinya, bukan cara-cara radikal yang diperintahkan Allah dalam menjunjung agama Islam.

Apalagi memaksakan syariah Islam untuk diterapkan sebagai hukum Negara Indonesia.

g

e

1

0

8

Saya justru mendukung penuh jika itu dilaksanakan pada lingkungan keluarga masing-masing.

Jika mencuri uang orang tua, jari anak dipotong.

Jika ketahuan berzina di dalam rumah, di cambuk di depan orang banyak.

Wajib menutup aurat jika bertemu dengan orang yang bukan muhrimnya.

Silahkan itu diterapkan dalam keluarga masing-masing.

Tapi jika itu dipaksakan untuk Indonesia secara keseluruhan,

Saya tidak setuju.

Para pendiri Bangsa ini sudah berjanji dengan Pancasila.

Pancasila tidak menghendaki Bangsanya menjadi satu.

Tapi ingin membuat bangsanya bersatu.

Bukan membuat semua orang harus sama, tapi semua harus bisa bersama.

Masih ingat dengan kisah Suraqah tadi?

Setelah dia menyerah untuk tidak mengejar Nabi, dia berteriak,

”wahai Muhammad, berikanlah sesuatu untukku!” (Hadiah besar dari kaum Quraisy menunggunya jika ia berhasil menangkap Nabi)

Beliau berkata,”Kujanjikan untukmu gelang Kisra.”

Hari demi hari berlalu, Rasulullah saw meninggal dunia. Khalifah penggantinya Abu Bakar r.a. Lalu, ia pun menginggal dunia.

Setelah itu, datang masa Umar r.a. Islam mendapat kemenangan. Madain dapat dikuasai.

Harta kekayaan Kisra pun diambil dan dibawa ke Madinah, yaitu masjid Rasulullah saw, berikut gelang milik Kisra.

a g e

1

0

9

Umar mengumpulkan orang-orang di masjid. Ia berdiri di mimbar Nabi saw. Seraya menangis dan berkata,

“Mana Suraqah ibn Malik? Mana Suraqah ibn Malik? Kemarilah, Suraqah. Berikanlah kepadaku surat itu dan ambillah ini, jatah yang telah

dijanjikan.(jatah yang telah dijanjikan dua puluh tahun lalu)”

Bisa kita bayangkan, betapa Nabi menghargai perjanjiannya walaupun dengan orang yang bukan muslim.

Beliau mengingat janjinya bahkan hingga khalifah Umar,

tetap diingat dan pada akhirnya janji itu dilunasi.

Dilunasi ketika Suraqah telah menjadi muslim dan Nabi telah tiada.

Islam menghargai perbedaan, islam menghargai komitmen bersama.

Perhatikan hadist ini. Saya kira cukup sebagai penutup bagian kecerdasan emosi.

Rasulullah berkata, “Para malaikat merasa terganggu mendapati sesuatu yang MANUSIA juga merasa terganggu dengan sesuatu itu.” (HR al-Bukhari; Muslim; al-Tirmidzi; al-Nasa’i; Ibnu Majah; Imam Ahmad)

g e

1

1

0

#IndonesiaOptimized #IndonesiaUnite

Sudah selayaknya kita bersyukur diberi anugrah yang luar biasa

Kita dilahirkan di negeri miniatur dunia.

Dengan segala potensinya yang luar biasa.

Negeri yang tidak ada duanya.

Kalau ada yang kurang baik, bukan terletak pada negeri Indonesia.

Kurang baiknya ada pada Bangsa Indonesia,

Orang-orang yang menempati negeri Indonesia.

Kita harus introspeksi diri,

Jangan pernah lagi mengatakan Indonesia itu buruk.

Yang buruk adalah kita, Bangsa Indonesia.

Bukan negeri Indonesia.

Yang buruk dari Bangsa Indonesia juga tidak semuanya.

Masih lebih banyak kebaikannya daripada keburukannya.

Kita harus bersyukur dengan menjauhkan diri dari sikap pesimis.

Yakinlah Indonesia sedang berada di jalan yang benar,

Semua ini tinggal menunggu tercapainya sebuah kearifan publik.

Yang membuat negeri ini akan semakin bijaksana

a g e

1

1

1

Sejatinya cukup satu hal yang perlu kita lakukan untuk memajukan negeri ini.

Yaitu optimalisasi potensi diri dan lingkungan sekitar kita.

Kita harus bisa memanfaatkan apa yang kita punya secara optimal

Untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.

Jangan menunggu memiliki apa yang belum kita punya, untuk berbuat sesuatu.

Menunggu pintar untuk menolong orang lain,

Menunggu kaya untuk membantu kaum dhuafa.

Kerena Rasulullah pernah bersabda:

” Seandainya anak cucu Adam mendapatkan dua lembah berisi mas,

niscaya dia masih menginginkan lembah mas yang ketiga.

Tidak akan pernah kenyang perut anak Adam kecuali setelah ditutup tanah/mati.” (H.R.Ahmad)

Menunggu apa yang kita miliki

Hanya akan menghasilkan permintaan-permintaan lain yang belum dipenuhi

Hingga pada akhirnya justru kita tidak sempat untuk berbagi manfaat dengan orang lain.

Dengan mengoptimalkan apa yang kita punya

Untuk memberikan manfaat bagi orang lain,

g e

1

1

2

Jejaring sosial

Banyak cara untuk mengoptimalkan apa yang kita punya.

Misalnya seperti bapak Mario Teguh dan motivator-motivator lainnya

Yang selalu menggunakan akun jejaring sosialnya untuk berbagi ilmu yang bermanfaat.

Kalau tidak bisa setiap hari, paling tidak beberapa hari sekali

Update status atau tweet dengan kata-kata yang baik,

Yang memberikan pemahaman yang baik.

Jadi, jejaring sosial jangan hanya untuk menghina pemimpin negeri

Atau menghina pejabat-pejabat yang lainnya.

Atau mengeluh karena kesialan yang di dapatnya hari itu.

Sempatkan beberapa kali untuk menyebarkan informasi yang baik.

Bahkan untuk facebook, ada aplikasi yang secara otomatis update status ayat-ayat suci setiap hari.

Untuk twitter ada akun yang selalu berisi tweet yang inspiratif, cukup klik retweet, kita sudah berperan serta menyebarkan informasi yang baik.

Jangan takut untuk dibilang sok bijak, sok baik, dan sok-sok lainnya.

Karena kita hanya punya dua pilihan dalam hidup ini,

Kalau kita tidak mengerjakan yang baik,

Artinya kita sedang mengerjakan yang tidak baik.

Perhatikan hadist ini: “tiga golongan pertama yang masuk surga adalah orang yang mati syahid,

a g e

1

1

3

serta orang yang beribadah kepada Allah dengan ihsan dan

memberi nasihat kepada umat.”

Seorang sahabat mengabarkan, “Rasulullah membaiatku atas tiga hal: mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan memberi nasihat kepada setiap muslim” (HR al-Bukhari dan Muslim)

Jadi silahkan pilih, ingin dianggap sok baik oleh orang-orang aneh itu,

Atau dianggap sok tidak butuh oleh surga.

Jasa dan barang dagangan

Sekarang sudah bukan zamannya lagi mahasiswa kupu-kupu

Sekarang itu zamannya mahasiswa kuda-kuda (kuliah-dagang kuliah-dagang)

Mahasiswa yang berdagang dianggap lebih keren dan lebih kaya oleh teman-temannya.

Padahal mereka yang berdagang itu sedang kurang uang, makanya disempat-sempatkan berdagang (curhat mode: on)

Ya, dengan barang dagangan kita,

Baik itu barang ataupun jasa,

Sebisa mungkin kita berperan aktif untuk memberi manfaat kepada sekitarnya.

Sebelumnya mohon maaf jika dalam memberi contoh, saya seperti sedang promosi.

Setidaknya, cara promosi dan barang dagangan saya bukan dengan cara merusak kesehatan anda. ☺

g

e

1

1

4

Saya memiliki sebuah merek dagang kaos (MINDSET) yang desainnya saya usahakan untuk berisi nasihat-nasihat baik

Saya ingin, cukup dengan mengenakan kaos itu, orang yang memakainya tak perlu sungkan-sungkan menyampaikan nasihat lewat mulutnya

Yang saya tahu, masih banyak orang yang malu menasihati secara langsung

Oleh karena itu, saya menciptakan konsep kaos yang mana

Setiap orang yang memakainya, tak perlu angkat bicara, sudah mampu menyebarkan nasihat-nasihat baik.

Jika anda ingin melihat-lihat, atau sekedar mampir, saya sangat berterima kasih.

Silahkan cek di http://www.kaosmindset.blogspot.com

Yang kedua saya bekerjasama dengan teman seperjuangan sejak SMA atau bahkan sejak SMP,

Kami membuat sebuah merek yang gokil abis,

Sebetulnya tujuan awal kami hanya ingin bagaimana caranya

Agar orang bisa mentertawai dirinya sendiri di depan cermin.

Ada orang bijak yang mengatakan bahwa,

seseorang yang mampu menertawai dirinya sendiri sebelum menertawai orang lain, berarti dia termasuk orang yang bijak.

Kami berinisiatif untuk menggunakan boxer sebagai media untuk menertawai diri sendiri.

Saat pertama kali saya membuat sampelnya,

Sumpah saya ngakak guling-guling di kasur!

a g e

1

1

5

Sekarang kami ingin mengaitkan desain boxer kami, bernama BOXXXERGILA,

Dengan isu-isu yang berkembang baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Kami ingin, dengan BoxxxerGila, masyaarakat tidak hanya mampu memberi tanggapan berupa cercaan kepada pihak yang diberitakan

Tetapi juga mampu menempatkan diri sebagai pihak yang pantas ditertawai diri sendiri.

Alhamdulillah beberapa kali BoxxxerGila menjadi finalis dalam beberapa lomba bussiness plan.

Kami ingin terus mengembangkannya menjadi boxer legendaris karya anak bangsa.

Kami juga membuka kesempatan kepada mahasiswa atau kalangan umum jika berminat menjadi reseller,

Tentu dengan ketentuan yang tidak memberatkan

Kritik dan saran sangat kami butuhkan demi perngembangan produk kami yang satu ini.

Silahkan mampir-mampir di http://www.boxxxergila.us.tc

Rasakan sensasinya.. hahaha...

Anda juga bisa melakukan hal lain sesuai keahlian Anda masing-masing.

Seperti teman saya, seorang ahli akuntansi dari STAN,

Dia beserta teman-temannya mengembangkan software akuntansi

Yang dapat digunakan untuk instansi non-profit seperti karang taruna, remaja masjid dan sebagainya.

Atau banyak teman saya yang menjadi guru les privat

g

e

1

1

6

Dan masih banyak lagi hal-hal yang bisa kita lakukan

Untuk berbagi manfaat dengan orang lain

Jika kita mau.

Donatur

Atau jika kita tidak mampu melakukan hal-hal yang mewajibkan

Untuk turun tangan langsung,

Banyak lembaga-lembaga sosial yang siap menampung donasi kita.

Sekecil apapun itu, akan jauh lebih berarti

Jika yang kecil itu dilakukan secara rutin.

Atau kita bisa mengikuti donor darah.

Dokumen terkait