2 BAB II INFLASI DAERAH
2.3 Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang Dan Jasa
2.3.1 Inflasi Tahunan Berdasarkan Kelompok Barang dan Jasa
Pergerakan harga kelompok bahan makanan mendominasi naiknya laju inflasi tahunan Sumatera Barat pada periode laporan. Secara tahunan,
inflasi Sumatera Barat triwulan I 2016 mencapai 6,63% (yoy), sedikit menurun dibandingkan triwulan I 2015 yang mencapai 6,28% (yoy). Terganggunya sejumlah pasokan bahan pangan strategis akibat cuaca buruk berimplikasi terhadap tingginya laju inflasi triwulan I 2016.
Terganggunya pasokan bahan pangan strategis mendorong tekanan inflasi kelompok volatile food. Pergerakan harga kelompok bahan pangan
meningkat dari deflasi 5,30% (yoy) pada triwulan IV 2015 menjadi inflasi 15,59% (yoy) pada triwulan I 2016. Tekanan inflasi pada kelompok ini berasal dari peningkatan harga beras, cabai merah, dan bawang merah mengingat komoditas tersebut masing-masing memiliki andil sebesar 5,98%, 3,34%, dan 1,13% terhadap pembentuk inflasi Sumatera Barat. Tingginya curah hujan menyebabkan beberapa komoditas pangan mengalami gagal panen seperti beras, cabai merah dan bawang merah. Berkurangnya pasokan cabai merah dan bawang merah dari daerah penghasil di Jawa akibat banjir2
berdampak pada meningkatnya kedua komoditas tersebut. Selain itu, intensitas curah hujan yang masih tinggi menyebabkan kondisi cuaca tidak kondusif dalam mendukung proses penjemuran gabah sehingga berdampak pada peningkatan harga beras. Namun demikian, peningkatan laju inflasi yang lebih tinggi dapat tertahan akibat menurunnya harga beberapa komoditas seperti daging ayam ras dan telur ayam ras, seiring dengan mulai meningkatnya pasokan day old chicken (DOC) dan turunnya harga pakan ternak.
Penyesuaian tarif cukai hasil tembakau yang dilakukan oleh Pemerintah mulai tahun 2016 turut berkontribusi mendorong tekanan inflasi
2
kelompok administered price. Laju inflasi kelompok administered price pada
triwulan I 2016 meningkat menjadi 4,96% (yoy), dibandingkan triwulan IV 2015 sebesar 0,88% (yoy). Peningkatan harga cukai menyebabkan meningkatnya harga rokok kretek filter, rokok kretek, dan rokok putih yang masing-masing memiliki andil sebesar 2,25%, 1,74%, dan 1,00% dari pembentuk inflasi.
Tekanan inflasi kelompok inti tercatat mereda seiring dengan masih moderatnya daya beli masyarakat. Laju inflasi kelompok inti pada triwulan I
2016 turun menjadi 3,19% (yoy), dibandingkan triwulan IV 2015 4,67% (yoy). Ditinjau dari komoditasnya, tekanan inflasi kelompok ini berasal dari peningkatan harga komoditas emas perhiasan seiring dengan masih berlanjutnya kenaikan harga emas global.
Tabel 2.4. Perkembangan Inflasi Tahunan Sumatera Barat Menurut Kelompok Barang & Jasa (%yoy)
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
2.3.2. Inflasi Triwulanan Berdasarkan Kelompok Barang dan Jasa
Peningkatan harga bahan pangan menjadi pemicu tekanan inflasi triwulanan Sumatera Barat pada periode laporan. Laju inflasi triwulanan
Sumatera Barat sedikit menurun dari 1,87% (qtq) di triwulan IV 2015 menjadi 1,40% (qtq) pada triwulan I 2016 (Tabel 2.5). Bila dibandingkan dengan periode sama tahun 2015, pergerakan indeks harga triwulanan meningkat dari deflasi 3,87% (qtq) pada triwulan I 2015 menjadi inflasi 1,40% (qtq) pada triwulan I 2016. Laju inflasi triwulanan (qtq) berasal dari kelompok bahan makanan (4,17%), diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (1,29%); kelompok sandang (1,64%) dan kelompok kesehatan (1,14%). Sementara itu, kelompok lainnya tercatat deflasi dengan deflasi terdalam pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan (0,29%) diikuti kelompok perumahan,
Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil UMUM/TOTAL 6,50 6,50 7,94 7,94 10,03 10,03 10,87 10,87 8,63 8,63 6,16 6,16 6,00 6,00 11,58 11,58 6,28 6,28 8,17 8,17 6,25 6,25 1,08 1,08 6,62 6,62
Bahan Makanan 9,04 2,68 11,34 3,41 13,50 3,97 16,21 4,78 11,31 2,91 3,03 0,76 10,86 2,87 20,98 5,88 3,73 0,94 11,10 2,88 4,18 1,08 -4,67 -1,23 15,15 4,11 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 8,47 1,64 8,29 1,60 9,43 1,85 8,52 1,68 7,31 1,34 7,35 1,36 4,06 0,74 3,64 0,62 5,77 1,06 5,75 1,04 5,51 0,99 5,70 1,02 4,19 0,75 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 2,49 0,47 3,09 0,57 4,34 0,79 4,66 0,85 4,70 0,93 5,09 1,02 6,35 1,27 10,80 2,11 10,94 2,26 9,87 2,01 8,04 1,63 4,30 0,87 2,68 0,53 Sandang 4,12 0,26 1,43 0,09 4,67 0,30 3,01 0,19 6,91 0,47 6,97 0,47 1,65 0,11 -0,37 -0,02 1,06 0,07 2,47 0,16 2,38 0,15 2,78 0,17 1,87 0,11 Kesehatan 3,27 0,12 3,04 0,11 4,28 0,15 5,16 0,18 4,03 0,15 4,15 0,16 4,77 0,18 8,24 0,31 11,80 0,47 11,62 0,46 11,16 0,44 7,26 0,29 4,39 0,17 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 12,32 0,75 11,74 0,71 1,92 0,13 1,83 0,12 1,47 0,10 2,47 0,18 5,66 0,41 7,38 0,51 8,17 0,59 7,81 0,56 10,59 0,80 8,95 0,66 7,65 0,56 Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 3,57 0,58 8,92 1,44 17,51 2,85 19,00 3,07 15,78 2,90 12,60 2,33 2,90 0,52 13,88 2,59 5,45 0,99 6,24 1,13 6,66 1,19 -2,57 -0,46 3,43 0,61
2016 IV I III II III IV 2015 I Kelompok / Subkelompok 2013 2014 I II III IV I II
air, listrik, gas dan bahan bakar (0,09) dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga (0,08%).
Tabel 2.5. Perkembangan Inflasi Triwulanan Sumatera Barat Menurut Kelompok Barang dan Jasa (qtq, %)
Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil Inflasi Andil UMUM/TOTAL 2,33 2,33 2,61 2,61 3,74 3,74 1,78 1,78 0,92 0,92 0,28 0,28 2,97 2,97 7,08 7,08 -3,87 -3,87 2,06 2,06 1,14 1,14 1,87 1,87 1,40 1,40
Bahan Makanan 5,48 1,61 5,04 1,53 1,17 0,36 3,68 1,12 0,57 0,15 -1,70 -0,44 7,80 2,00 13,51 3,57 -13,76 -3,46 5,29 1,37 1,09 0,28 3,86 1,02 4,17 1,10 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 1,95 0,38 0,72 0,14 4,58 0,88 1,07 0,21 0,69 0,13 0,83 0,15 1,18 0,21 0,89 0,16 2,76 0,50 0,81 0,15 0,95 0,17 1,07 0,19 1,29 0,23 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 1,53 0,28 0,96 0,17 1,26 0,22 0,83 0,14 1,35 0,27 1,67 0,33 2,32 0,46 5,08 1,01 1,48 0,31 0,69 0,14 0,62 0,13 1,44 0,29 -0,09 -0,02 Sandang -2,12 -0,14 -0,97 -0,06 6,41 0,38 -0,14 -0,01 1,10 0,07 -0,59 -0,04 1,08 0,07 -1,93 -0,13 2,55 0,16 0,80 0,05 1,00 0,06 -1,55 -0,10 1,64 0,10 Kesehatan 0,74 0,03 1,53 0,05 1,76 0,06 1,04 0,03 0,61 0,02 1,21 0,05 1,97 0,07 4,25 0,16 3,92 0,16 1,05 0,04 1,55 0,06 0,59 0,02 1,14 0,04 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,39 0,03 -0,32 -0,02 1,64 0,10 0,13 0,01 0,38 0,03 0,71 0,05 4,39 0,32 1,75 0,13 1,12 0,08 0,38 0,03 7,08 0,50 0,24 0,02 -0,08 -0,01 Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,87 0,14 5,00 0,80 10,58 1,73 1,61 0,28 1,44 0,26 0,94 0,17 -0,78 -0,15 12,10 2,16 -6,07 -1,11 1,69 0,31 -0,39 -0,07 2,40 0,43 -0,29 -0,05
I 2016 2014 I II IV I II III IV I III IV Kelompok / Subkelompok III II 2013 2015
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
Subkelompok bumbu-bumbuan kembali menjadi penggerak tingginya inflasi pada kelompok bahan makanan di triwulan I 2016. Inflasi kelompok
bahan makanan meningkat signifikan menjadi 4,17% (qtq) pada triwulan laporan dari sebelumnya yang hanya sebesar 3,86% (qtq) pada triwulan IV 2015. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh harga subkelompok bumbu-bumbuan dengan kenaikan 10,95% (qtq), sedikit mereda dibandingkan triwulan IV 2015 yang mencapai 17,61% (qtq). Inflasi subkelompok bumbu-bumbuan sangat berdampak pada laju inflasi Sumatera Barat yang tercermin dari pergerakan harganya yang selalu berfluktuasi (Tabel 2.6). Sementara itu, subkelompok bahan makanan yang juga mengalami inflasi triwulan (qtq) cukup tinggi adalah subkelompok padi-padian (7,71%); dan subkelompok daging dan hasil-hasilnya (3,93%). Secara umum andil kelompok bahan makanan terhadap keseluruhan inflasi Sumatera Barat pada triwulan I 2016 mencapai 1,10% (qtq).
Tabel 2.6. Perkembangan Inflasi Triwulan Sumatera Barat Kelompok Bahan Makanan (qtq, %) 2016
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
Bahan Makanan 1,07 -5,17 6,14 3,46 -3,00 2,87 -0,77 1,27 5,48 5,04 1,17 3,68 0,57 -1,70 7,80 13,51 -13,76 5,29 1,09 3,86 4,17
Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 17,01 -9,98 2,00 5,77 3,73 -9,93 2,95 2,52 1,42 -1,26 4,14 6,17 1,56 0,01 11,64 8,24 -5,02 -1,75 -0,24 4,94 7,71
Daging dan Hasil-hasilnya 1,93 2,17 1,25 -3,03 1,41 0,15 3,65 2,36 1,53 1,82 4,35 -2,28 0,19 4,50 0,07 -4,58 -0,84 7,72 0,24 -1,54 3,93
Ikan Segar 1,84 6,28 3,57 -6,14 4,74 1,57 1,29 0,90 3,51 1,56 2,58 -1,85 8,04 -1,69 -2,61 -1,83 2,00 1,48 -0,54 -0,02 2,36
Ikan Diawetkan 2,59 6,56 0,04 -2,00 1,51 0,18 14,70 0,44 0,82 2,06 1,80 5,47 7,84 -3,35 10,54 -8,86 4,48 -2,47 5,30 4,57 0,95
Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 2,45 1,05 6,31 1,19 3,89 0,05 2,03 -0,41 2,34 4,13 3,46 0,54 2,61 4,35 3,02 0,43 0,45 2,82 2,57 0,11 -0,14
Sayur-sayuran 3,53 2,14 7,57 0,84 -6,85 4,47 5,14 -2,89 6,81 6,06 4,86 2,61 3,19 7,38 8,64 -3,54 -2,93 1,91 8,64 0,34 -0,54
Kacang - kacangan -0,16 0,53 0,38 -0,03 7,45 -1,75 14,46 -0,20 0,29 3,60 12,15 0,26 7,69 -0,07 0,07 0,06 1,00 0,78 0,16 -0,01 -1,41
Buah - buahan 2,96 -1,64 3,02 2,53 0,25 2,88 4,48 -0,03 1,73 3,62 5,89 2,26 2,17 2,37 2,60 1,28 1,02 0,83 6,06 1,84 -0,41
Bumbu - bumbuan -29,96 -32,77 38,27 27,75 -35,41 54,77 -28,80 6,34 34,97 28,58 -15,06 15,76 -12,57 -22,45 35,89 89,29 -53,69 33,49 -2,33 17,61 10,95
Lemak dan Minyak 10,26 0,33 4,28 -0,71 0,41 0,71 1,95 -1,29 -0,02 0,26 4,47 0,44 1,41 2,50 -1,44 -1,12 1,26 -0,01 -2,16 -3,06 -1,45
Bahan Makanan Lainnya 3,68 3,46 2,97 3,72 0,15 0,00 0,00 -0,92 0,00 1,23 3,51 0,12 0,38 1,68 0,15 0,21 0,95 0,81 1,96 0,20 3,86
2014
2012 2013
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
Peningkatan harga cukai rokok mendorong peningkatan harga kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau. Inflasi triwulanan (qtq)
kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau tercatat sebesar 1,29% pada triwulan laporan, sedikit meningkat dari triwulan IV 2015 yang hanya 1,07% (Tabel 2.7). Meningkatnya tekanan inflasi tersebut terutama berasal dari subkelompok tembakau dan minuman beralkohol. Kebijakan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau yang dilakukan oleh pemerintah mulai tahun 2016 mendorong peningkatan harga komoditas rokok, seperti rokok kretek, rokok kretek filter dan rokok putih.
Tabel 2.7. Perkembangan Inflasi Triwulanan Sumatera Barat Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau (qtq, %)
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
Penurunan tarif listrik mendorong penurunan indeks harga pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar. Pergerakan harga
triwulanan pada kelompok ini tercatat menurun atau deflasi menjadi 0,09% dari sebelumnya inflasi 1,44% pada triwulan IV 2015. (Tabel 2.8). Deflasi kelompok ini disumbang oleh deflasi subkelompok biaya tempat tinggal dan bahan bakar, penerangan dan air yang masing-masing tercatat sebesar 0,16% (qtq) dan 0,39% (qtq). Laju deflasi kelompok ini tertahan dengan inflasi pada subkelompok perlengkapan rumah tangga dan penyelenggaraan rumah tangga yang masing-masing tercatat sebesar 0,23% (qtq) dan 0,98% (qtq). Inflasi subkelompok barang ini diakibatkan adanya kebijakan penyesuaian tarif listrik bagi pelanggan rumah tangga dengan daya 1300 VA dan 2200 VA. Sejak tanggal 1 Desember 2015, kedua golongan listrik tersebut akan mengalami tariff adjustment secara berkala akibat adanya penyesuaian atas perubahan nilai tukar mata uang Dollar Amerika terhadap mata uang rupiah, harga minyak, dan inflasi bulanan.
Tabel 2.8. Perkembangan Inflasi Triwulanan Sumatera Barat Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar (qtq, %)
2016
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 1,29 2,17 3,08 1,32 1,67 0,89 3,49 1,91 1,95 0,72 4,58 1,07 0,69 0,83 1,18 0,89 2,76 0,81 0,95 1,07 1,29
Makanan Jadi 1,16 2,16 1,84 0,46 0,09 0,47 1,90 0,15 1,17 0,20 6,24 1,17 0,41 0,45 1,01 1,03 3,47 0,21 0,74 0,39 0,57 Minuman yang Tidak Beralkohol 0,93 1,63 2,34 0,18 1,61 2,67 5,63 -0,12 0,40 -0,29 3,47 -1,26 0,83 0,23 0,56 0,93 0,74 1,05 0,61 1,29 0,60 Tembakau dan Minuman Beralkohol 1,78 2,49 6,31 3,77 5,06 0,85 5,61 6,36 4,07 2,08 2,16 1,91 1,23 2,00 1,92 0,59 2,42 2,02 1,58 2,39 3,21
2013 2014
Kelompok / Subkelompok 2011 2012 2015
2016
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 3,79 -0,09 -0,34 0,38 2,00 0,37 0,05 0,51 1,53 0,96 1,26 0,83 1,35 1,67 2,32 5,08 1,48 0,69 0,62 1,44 -0,09
Biaya Tempat Tinggal 6,52 -0,61 -0,76 -0,09 3,41 0,56 0,01 0,92 1,05 1,74 1,18 0,31 0,40 3,23 0,15 3,98 0,88 0,17 0,44 2,17 -0,16 2015
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
Tren peningkatan harga emas global menjadi penyumbang peningkatan harga pada kelompok sandang. Pergerakan harga triwulanan (qtq) kelompok
sandang tercatat mengalami inflasi sebesar 1,64% pada triwulan laporan, meningkat signifikan dari triwulan IV 2015 yang tercatat deflasi -1,55% (Tabel 2.9). Seluruh subkelompok sandang mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi disumbang oleh subkelompok barang pribadi dan sandang lain. Kondisi tersebut merupakan implikasi dari meningkatnya harga emas global yang turut meningkatkan harga emas domestik.
Tabel 2.9. Perkembangan Inflasi Triwulanan Sumatera Barat Kelompok Sandang (qtq, %)
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
Tekanan inflasi pada kelompok kesehatan meningkat dibandingkan triwulan IV 2015. Pergerakan indeks harga triwulanan meningkat dari 0,59%
(qtq) pada triwulan IV 2015 menjadi 1,14% (qtq) pada triwulan I 2016 (Tabel 2.10). Meningkatnya tekanan inflasi tersebut terutama berasal dari kenaikan harga pada subkelompok jasa perawatan jasmani, seperti facial dan tarif gunting rambut. Sementara perkembangan harga pada subkelompok obat-obatan terpantau masih relatif stabil dibandingkan triwulan sebelumnya.
Tabel 2.10. Perkembangan Inflasi Triwulanan Sumatera Barat Kelompok Kesehatan (qtq, %)
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
2016 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
Sandang 0,12 2,71 6,77 4,04 0,54 1,66 3,12 1,48 -2,12 -0,97 6,41 -0,14 1,10 -0,59 1,08 -1,93 2,55 0,80 1,00 -1,55 1,64
Sandang Laki-laki 0,26 3,54 5,38 0,52 0,90 2,83 1,17 0,60 0,38 0,48 0,72 0,00 1,71 0,33 1,95 0,50 2,04 0,57 1,07 0,04 1,28
Sandang Wanita 0,37 1,97 1,80 0,11 0,25 1,97 0,54 0,00 0,74 0,37 0,12 0,27 1,20 0,54 1,56 0,65 0,60 0,39 0,66 0,17 0,02
Sandang Anak-anak 0,34 1,68 2,85 0,41 0,12 1,29 0,73 0,13 -0,08 0,50 0,80 0,21 -0,15 0,38 1,90 0,17 1,82 0,24 1,80 0,05 0,21
Barang Pribadi dan Sandang Lain -0,50 3,52 16,91 13,81 0,70 0,63 8,53 4,13 -7,40 -4,19 20,50 -0,71 1,28 -2,97 -0,65 -7,88 5,04 1,81 0,73 -5,84 4,65
Kelompok / Subkelompok 2011 2012 2013 2014 2015
2016
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
Kesehatan 1,11 1,90 1,81 0,15 1,23 1,76 0,55 0,19 0,74 1,53 1,76 1,04 0,61 1,21 1,97 4,25 3,92 1,05 1,55 0,59 1,14
Jasa Kesehatan 0,18 0,00 2,95 0,00 3,44 2,53 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,02 1,81 2,69 8,77 6,83 0,79 0,05 0,67 0,21
Obat-obatan 0,02 6,32 4,70 0,00 0,04 4,02 1,16 0,45 0,47 2,20 2,56 0,99 0,72 0,36 0,11 0,00 1,75 2,64 0,00 0,02 0,01
Jasa Perawatan Jasmani 0,76 0,00 0,00 1,56 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2,08 5,68 4,05 0,93 1,40 0,03 2,36 0,00 4,04 0,01 0,00 6,96
Perawatan Jasmani dan Kosmetika 2,25 1,86 0,21 0,07 0,35 0,59 0,78 0,25 1,50 2,27 2,03 1,27 0,98 0,98 2,35 2,25 2,76 0,29 3,61 0,77 1,20
2012 2013 2014
Perkembangan indeks harga pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami deflasi pada triwulan I 2016. Secara triwulanan,
pergerakan harga kelompok ini turun dari sebelumnya inflasi 0,24% (qtq) pada triwulan IV 2015 menjadi deflasi 0,08% (qtq) pada triwulan I 2016 (Tabel 2.11). Meredanya tekanan inflasi berasal dari penurunan harga subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan. Sementara itu, indeks harga subkelompok pendidikan dan subkelompok kursus-kursus/pelatihan stabil pasca mengalami kenaikan iuran sekolah dan tarif bimbingan belajar yang terjadi pada triwulan sebelumnya.
Tabel 2.11. Perkembangan Inflasi Triwulanan Sumatera Barat Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga (qtq, %)
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
Kebijakan Pemerintah yang menurunkan harga BBM seiring dengan masih rendahnya harga minyak dunia menyebabkan deflasi pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Kelompok ini
tercatat mengalami deflasi sebesar 0,29% (qtq) pada triwulan I 2016, turun dibandingkan triwulan sebelumnya yangmencatat inflasi sebesar 2,40% (qtq) (Tabel 2.12). Sumber deflasi pada kelompok ini terutama berasal dari turunnya harga pada subkelompok transpor dari 3,14% (qtq) menjadi 0,44% (qtq) pada triwulan I 2016. Penurunan harga BBM yang dilakukan pada Januari 2016 menyebabkan harga komoditas bensin turun sebesar 4,30% (qtq).
Tabel 2.12. Perkembangan Inflasi Triwulanan Sumatera Barat Kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan (qtq, %)
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
2016
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga -0,03 0,14 5,25 0,56 0,38 0,20 11,43 0,21 0,39 -0,32 1,64 0,13 0,38 0,71 4,39 1,75 1,12 0,38 7,08 0,24 -0,08
Pendidikan 0,00 0,00 7,85 0,00 0,00 0,00 17,06 0,00 0,00 0,00 2,08 0,00 0,22 0,72 3,30 0,00 0,00 0,00 11,76 0,00 0,00
Kursus-kursus / Pelatihan 0,00 0,00 0,18 0,00 0,00 0,00 6,97 0,00 2,17 0,43 0,00 0,00 0,34 1,95 0,49 20,61 0,00 0,00 0,49 0,00 0,00
Perlengkapan / Peralatan Pendidikan -0,29 0,84 2,47 -0,60 2,74 -0,41 1,26 0,00 1,81 -1,33 0,00 0,10 -0,04 0,07 2,39 1,44 8,25 1,69 0,44 0,06 -0,66
Rekreasi 0,00 0,13 0,00 4,54 0,02 1,77 0,00 1,57 0,00 -1,36 1,93 0,73 1,59 0,73 12,95 0,80 -0,16 0,80 0,15 1,53 0,03
Olahraga 0,00 0,16 0,00 0,59 0,00 0,00 0,00 0,00 0,42 0,19 1,00 2,20 0,21 0,00 7,07 0,00 0,01 0,00 0,03 0,00 0,08
2015
Kelompok / Subkelompok 2011 2012 2013 2014
2016 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,87 0,43 0,48 -0,49 1,41 -0,16 2,50 0,33 0,87 5,00 10,58 1,61 1,44 0,94 -0,78 12,10 -6,07 1,69 -0,39 2,40 -0,29
Transpor 1,00 0,61 1,21 -0,66 2,10 -0,01 3,25 0,42 1,30 6,41 13,57 1,99 1,84 1,19 -1,17 16,31 -8,05 2,25 -0,58 3,19 -0,44 Komunikasi Dan Pengiriman 0,00 -0,16 -2,66 0,00 -2,92 -1,18 0,03 0,00 -0,94 0,00 0,00 0,00 0,31 0,18 -0,19 -0,29 0,00 0,00 0,00 0,02 0,00 Sarana dan Penunjang Transpor 1,72 0,00 0,00 0,14 4,25 0,33 0,08 0,15 0,02 1,05 0,31 0,32 0,41 0,36 2,04 0,97 1,13 0,40 0,69 -0,01 0,35 Jasa Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1,40 0,00 0,81 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8,44 0,00 0,00 0,00 0,00 1,47