• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

5.1.6 Informan Tambahan 2

Nama : Afni Melia

Usia : 16 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan terakhir : SMA

Jabatan : Karyawan UMK Kueh Mimi

Keterangan :

Informan tambahan dalam penelitian ini ialah kak Afni. Informan

tambahan merupakan karyawan UMKM kue mimi. Peneliti melakukan

wawancara terhadap kak Afni sebagai Informan Tambahan. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan, peneliti mengetahui pendapat dan pandangan tentang program yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM, dampak dari program terhadap pekerjaan, dan partisipasi dalam mendukung program yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM.

“Saya mengetahui pemberdayaan UMKM ini dari pemilik usaha saya bekerja karena setiap selesai mengikuti pemberdayaan pemilik usaha nya langsung menceritakan dengan semua karyawan nya. Pendapat saya terkait program pemberdayaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM sudah bagus, karena yang saya ketahui program tersebut membantu pelaku usaha untuk membuat surat izin, memberikan bantuan dana, dan menambah reseller penjualan donat kami. Dampak dari program tersebut kepada saya adalah pekerjaan yang saya lakukan menjadi lebih efisien karena mendapat ilmu pemasaran dan manajemen dari Dinas Koperasi.

Saya mendukung program yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi tetapi kalau bisa lebih memperhatikan kami sebagai karyawan UMKM agar kami bisa bekerja terus”

5.2 Hasil Analisis Data

5.2.1 Peranan Dinas Koperasi dan UKM Dalam Pemberdayaan UMKM Pada Masa Pandemi COVID-19

Dalam mendorong pembangunan ekonomi Indonesia, Pemerintah Indonesia terus mengupayakan peningkatan perekonomian UMKM. Dalam mewujudkan pembangunan nasional dalam bidang ekonomi dan kesejahteraan

67

masyarakat, pemerintah harus saling bekerja sama antara pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah. Dengan muculnya pandemi COVID-19 ini pemerintah harus terus berupaya dalam mempertahankan UMKM dengan melakukan pemberdayaan UMKM. Pandemi COVID-19 ini membawa permasalahan yang sangat besar dalam bidang kesehatan, pendidikan, sosial dan perekonomian.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah diterapkan oleh pemerintah selama masa pandemi COVID-19, mengakibatkan penurunan ekonomi salah satunya di bidang perindustrian. Social Distancing atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mengharuskan masyarakat untuk mengurangi aktifitas diluar rumah dan harus tetap menerapkan kebijakan Gerakan 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. Keterpurukan ekonomi akibat pandemi COVID-19 ini mengakibatkan pendapatan masyarakat mengalami penurunan dikarenakan banyak masyarakat yang di berhentikan bekerja atau pengurangan tenaga kerja. Pemerintah Repubilk Indonesia membentuk pemerintah daerah dalam menjalankan fungsi dan tugas masing-masing.

Pemerintah daerah membentuk Dinas Koperasi dan UMKM di setiap kabupaten/Kota untuk mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia dengan beberapa kebijakan dengan adanya pandemi COVID-19 ini sangat di butuhkan.

Salah satunya adalah Dinas Koperasi dan UMKM Kota Binjai memiliki peran aktif dalam pengembangan UMKM di Kota Binjai di masa pandemi COVID-19.

Dalam mengembangkan UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjai berperan melakukan berbagai upaya pemberdayaan untuk menghadapi masalah-masalah yang ada pada UMKM di masa pandemi COVID-19.

Peneliti menjabarkan beberapa data yang didapat dari penelitian saat di lapangan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara secara berurut yang sesuai dengan penyusunan daftar pertanyaan wawancara peneliti karena dengan cara ini dapat mempermudah informan dan juga peneliti. Berkaitan dengan peran yang akan dilakukan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dalam pemberdayaan UMKM selama masa pandemi COVID-19, peneliti berusaha mendapatkan data secara langsung dari para informan penelitian yang berkaitan mengenai penelitian yang dilakukan di Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan para pelaku UMKM di Kota Binjai. Selama masa pandemi covid-19 ini terjadi, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mengalami kecemasan, biasanya pemberdayaan UMKM dilaksanakan pelatihan tentang UMKM yang memiliki banyak peserta, tetapi pada masa pandemi COVID-19 ini harus melakukan pembatasan jumlah peserta karena untuk mengurangi penyebaran COVID-19, pemberdayaan dilakukan dengan mematuhi protocol kesehatan. Pemberdayaan UMKM tidak bias semaksimal sebelum adanya pandemi COVID-19.

Peran pemberdayaan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Binjai di masa pandemi COVID-19 ini sejalan dengan pengertian peran menurut Soekanto (Nur, 2017:4) yang merupakan aspek yang dinamis dalam kedudukan terhadap sesuatu.

Apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peran. Peranan yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam kemasyarakatan. Posisi dalam masyarakat merupakan unsur statis yang menunjukkan tempat pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses, jadi seseorang menduduki suatu posisi

69

dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan. Dinas Koperasi dan UKM sebagai pemegang peran yang harus dijalankan sesuai dengan fungsinya. Menurut Soekanto (2010; dalam Umar, 2017) peran memiliki unsur-unsur yaitu :

1. Peran yang Ideal (ideal role) peran ideal merupakan sebagai peran yang diharapkan dilakukan oleh pemegang peranan tersebut. Peranan yang secara nyata dilakukan oleh pemegang kekuasan yaitu Kepala Dinas Koperasi dan UKM melakukan perannya dalam pemberdayaan UMKM untuk meningkatkan kesejahteran dan ekonomi kerayakatan. Peran yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM sudah ideal karena pemegang peran melaksanakan tugas dan fungsinya untuk para pelaku UMKM di Kota Binjai.

2. Peran yang Seharusnya (expected role)peranan yang seharusnya adalah peranan yang dilakukan seseorang atau lembaga yang didasarkan pada seperangkat norma yang berlaku pada kehidupan masyarakat. Peranan ini dilakukan Dinas Koperasi dan UKM didasari dengan mengikuti norma-norma yang ada di masyarakat dengan melayani para pelaku UMKM secara baik ,tutur kata dan sopan santun. Di saat pandemi COVID-19 sekarang ini Dinas Koperasi dan UKM dalam menjalankan tugasnya harus mematuhi protokol kesehatan.

3. Peran yang Sebenarnya Dilakukan (Actual Role) peranan yang sebenarnya dilakukan adalah seseorang atau lembaga yang didasarkan pada kenyataan secara kongkrit di lapangan atau di masyarakat sosial yang terjadi secara nyata. Peranan Dinas Koperasi dan UKM di masa pandemi COVID-19 ini sangat dibutuhkan bagi para pelaku UMKM dalam memberikan pemberdayaan, dengan memberi ilmu pendidikan dalam menjalankan usaha untuk bertahan di masa Pandemi COVID-19.

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, peneliti menemukan bahwa terdapat beberapa program pemberdayaan pada UMKM Kota Binjai yang diberikan Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjai di masa pandemi COVID-19 untuk meningkatkan kemampuan dalam pengembangan UMKM Kota Binjai.

5.2.1.1 Pembinaan, Pelatihan dan Pendampingan 1. Pembinaan UMKM

Program pemberdayaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjai dalam bidang pembinaan. Program pemberdayaan pembinaan ini dimulai dengan proses perizinan usaha dan pendataan UMKM yang ada di Kota Binjai, setelah itu di kelompokkan sesuai katogori nya sebagai pedoman bagi Dinas Koperasi untuk memberikan bantuan atau pelatihan kepada para UMKM tersebut, pendampingan dan pemberian bekal pelatihan adalah bagian dari pembinaan untuk para pelaku UMKM itu sendiri. Pembinaan ini dilakukan 5 kali dalam setahun di setiap kecamatan di Kota Binjai, yang menjadi tempat di laksanakannya pembinaan diwakilkan oleh salah satu kelurahan di setiap kecamatan. Salah satu bentuk kegiatan pembinaan yaitu pembinaan lnjutan UP2K (Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga), P2WKSS (Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera) dan pembinaan UMKM Kota Binjai. Adanya pandemiOVID-19 ini membuat salah satu pemberdayaan UMKM berupa pembinaan program UP2K di berhentikan dahulu dikarenakan untuk mengurangi kerumunan saat ini.Dengan demikian pemberdayaan dalam pembinaan yang di berikan Dinas Koperasi daan UKM Kota Binjai dapat dilihat masih kurang

71

maksimal, khususnya dalam mengatasi masalah pembinaan dalam UMKM Kota Binjai.

2. Pelatihan untuk UMKM

Program pemberdayaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjai dalam bidang pelatihan. Program pemberdayaan pelatihan berupaya untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas serta kreatif para pelaku UMKM. Kriteria kualitas UMKM yang ingin naik kelas berupa tidak pakai pengawet/pewarna, kemasan, Produk Izin Rumah Tangga (PIRT), pendampingan, mengikuti pelatihan, halal dan BPOM, pemasaran, kerjasama, dan permodalan.Pelatihan UMKM memiliki dua sumber dana yaitu APBD Sumut dan DAK Mandiri Kementerian Koperasi dan UKM RI. Kegiatan pelatihan melalui dana APBD Sumut dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi UMKM dengan mengikuti kegiatan seminar, pelatihan, webinar, zoom meeting dan mengikutsertakan para pealku UMKM untuk mengikuti kegiatan pelatihan yang diadakan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi. Dalam bidang kuliner pelatihan yang diberikan pelatihan masak dan pengemasan tampilan. Sedangkan kegiatan pelatihan melalui dana DAK Mandiri Kementerian Koperasi dan UKM RI dilakukan selama dua kali dalam setahun, para pelaku UMKM dapat mengikuti seminar.Adapun pelatihan untuk pengusaha pemula agar memulai usahanya dapat berjalan dengan baik. Pada kondisi pandemi COVID-19 para pelaku UMKM melakukan pelatihan pembuatan masker dari kain dan APD. Pelatihan UMKM untuk koperasi yaitu pelatihan manajemen dan akuntansi yang dilakukan 2 kali dalam setahun.Adapun kegiatan pelatihan yang di laksanakan Dinas Koperasi dan UKM berupa pelatihan kewirausahaan bagi usaha

pemula yang diikuti 38 peserta UMKM tentang manajemen usaha yang baik , pelatihan produk kreatif yang diikuti 26 peserta UMKM tentang pelatihan pembuatan masker dan kerajinan bambu.

Program pelatihan ini tidak memungut biaya apapun dari UMKM yang ikut serta. Kegiatan pelatihan ini memanfaatkandana dari Dinas Koperasi dan UKM untuk menjalankan tugas dan fungsinya. Program permberdayaan dalam bidang pelatihan ini dapat membuat para pelaku UMKM mengembangkan usahanya untuk mampu bertahan di masa pandemi COVID-19 ini. Sampai saat ini pemberdayaan dalam bidang pelatihan sudah berhasil bagi para pealku UMKM yang mengikutinya, berjalan dengan baik dan sudah mampu mengatasi kendala produk pembuatan dan pengemasan serta dapat menambah relasi antar pelaku UMKMseperti para pelaku UMKM membentuk komunitas atas inisiatif sendiri dan menggunakan badan hukum akta notaris untuk memperkuat para pealku UMKM dan mempermudah mendapatkan informasi, tetapi pemberdayan pelatihan ini masih belum merata bagi para pelaku UMKM dalam mendapatkan pelatihan karena jumlah UMKM yang sangat besar dan masa Pandemi COVID-19 ini jumlah peserta yang mengikuti terbatas lebih dikurangi untuk menghindari kerumunan.

Pemberdayaan pelatihan yang di berikan Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjaimasih terpaku cenderung hanya dalam pelatihan manajemen kewirausahan dan produk kreatif. Dibutuhkan pemberdayaan lainnya dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjai untuk meningkatkan pertahanan UMKM dalam menghadapi masa pandemi COVID-19 ini. Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjai harus mampu terus berinovasi dengan mengikuti permasalahan yang ada saat ini

73

termasuk perkembangan teknologi yang dapat mendorong UMKM. Pemasaran digital marketing harus terus dikembangkan karena di masa pandemi COVID-19 ini pemasaran produk harus dengan internet agar terus meningkat jumlah pembelinya. Penggunaan teknologi di masa pandemi COVID-19 ini sangat dibutuhkan, pelatihan dalam memanfaatkan teknologi seperti penggunaan komputer ataupun laptop untuk proses pengeditan tampilan packaging mengedit kemasan terbaru yang menarik agar pelaku UMKM mampu membuat sendiri tampilan kemasannya, dan pelatihan pemasaran menggunakan internet dalam mengembangkan UMKM agar UMKM dapat semakin berkembang dan maju serta dapat bertahan di masa pandemi COVID-19 ini.

3. Pendampingan UMKM

Program pemberdayaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjai dalam bidang pendampingan. Program pemberdayaan pendampingan yang dilaksanakan yaitu kunjungan kelapangan 2 (dua) koperasi dan 5 (lima) UMKM setiap bulannya yang dilakukan secara bergantian di setiap Kecamatan Kota Binjai.

Dinas Koperasi dan UKM memiliki 2 pendamping UMKM. Untuk melakukan pemberdayaan UMKM di tengah Pandemi COVID-19 ini Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah memerhatikan keadaan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Program pemberdayaan pendampingan ini bertujuan untuk memonitoring permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM dan memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Sampai saat ini pemberdayaan dalam bidang pendampingan sudah berhasil, berjalan dengan baik dan sudah mampu mengatasi kendala pemasaran dalam UMKM. Semakin banyak masyarakat yang mengenal dan membeli produk-produk UMKM Kota Binjai.

5.2.1.2 Bantu Permodalan Pemerintahan

Dinas Koperasi dan UKM bekerjasama dengan kementerian pusat sebagai fasilitator dalam memberikan bantuan kepada UMKM yang terdapat COVID- 19berupa modal usaha untuk pengembangan usaha para pelaku UMKM. Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjai juga memberikan bantuan peralatan yang dibutuhkan pelaku UMKM tetapi tidak secara keseluruhan hanya beberapa saja yang mendapatkan. Untuk memperoleh bantuan dalam bidang permodalan bantuan peralatan ini, pihak UMKM harus terdaftar menjadi UMKM binaan (Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjai). Pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan peralatan sangat senang karena sangat berguna untuk menjalankan usaha nya di masa Pandemi COVID-19 ini.

Dinas koperasi dan UKM juga memberikan pinjaman hak pakai mobil foodtruk hal ini dapat membantu para pelaku UMKM di masa pandemi COVID- 19 dalam memasarkan produk usahanya lebih efektif. Untuk mendapatkan pimjaman hak pakai mobil foodtruck beberapa pelaku UMKM yang tergabung menjadikomunitas .Adapun syarat mendapatkan pinjaman hak pakai mobil Foodtruck yaitu benar pelaku UMKM melalui komunitas yang sudah berbadan hukum, berdomisili di Kota Binjai, siap bertanggung jawab memanfaatkan mobil foodtruck dan menjaga serta merawat foodtruck. Hak pinjam pakai 3 bulan sesuai dengan kemampuan pelaku UMKM dalam bertanggung jawab menggunakannya.

Namun masih ada saja kendala yang dihadapi Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjai dalam memberikan bantuan permodalan dikarenakan dana terbatas membuat para pelaku UMKM tidak semuanya mendapatkan bantuan peralatan dan mobil foodtruck di masa pndemi COVID-19 ini. Bantuan permodalan berupa

75

uang untuk para pelaku UMKM tidak dapat diberikan hanya saja bantuan pendidikan ilmu dalam mengikuti pemberdayaan UMKM berupa pelatihan, pembinaan dan pendampingan. Dengan demikian pemberdayaan dalam bantuan permodalan yang di berikan Dinas Koperasi daan UKM Kota Binjai di masa Pandemi COVID-19 ini masih sangat kurang maksimal khususnya dalam mengatasi masalah dana dalam UMKM Kota Binjai.

5.2.1.3 Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif

Dinas Koperasi dan UKM berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan mengusahakan ketentraman dan keamanan berusaha dalam proses perizinan usaha Izin NIB (Nomor Induk Berusaha) / IUMK (Izin Usaha Mikro dan Kecil ), surat Produk Izin Rumah Tangga (PIRT) dan surat izin halal.

Program pemberdayaan dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjai dalam mempermudah proses perizinan secara gratis dapat membantu UMKM untuk mendaftar menjadi UMKM binaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjai .Dalam membuat NIB oleh Dinas Koperasi dan UKM memiliki persyaratan berupa Fotokopi KTP, mengisi formulir, membawa contoh produk, Email aktif, dan HP android. Dinas Koperasi dan UKM membantu pelaku usaha dalam proses pembuatan surat IUMK (Izin Usaha Mikro dan Kecil ), surat Produk Izin Rumah Tangga (PIRT) dan surat izin halal (jika memenuhi persyaratan). Untuk memperoleh izin halal pada sektor kuliner ini saja yang tidak gratis dikarenakan sudah ada MoU dan harus ada pembayaran yang dikeluarkan pelaku UMKM. Izin halal dikeluarkab oleh LPPOM MUI SUMUT. Dalam prosesperizinan, Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjai menyampaikan informasi dengan baik dan benar

untuk mudah dipahami UMKM dalam melakukan penjelasan tentang persyaratan dan ketentuan perizinan pada UMKM. Pemberdayaan tentang proses perizinan ini berhasil dan sudah mampu mengatasi kendala perizinan karena, semakin banyak UMKM yang bergabung menjadi UMKM binaan pemberdayaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjai semakin meningkat.Akan tetapi para pelaku UMKM masih merasa keberatan karena untuk mendapatkan izin halal harus membayar, jadi masih sedikit UMKM yang memiliki label halal.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti dalam megumpulkan informasi dan data adalah sebagai berikut:

1. Informan kunci dalam penelitian ini berprofesi sebagai Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro sehingga peneliti mengalami kesulitan dalam menentukan waktu untuk melakukan wawancara dengan informan kunci.

2. Peristiwa pandemi COVID-19 yang menyulitkan peneliti untuk dapat melakukan kegiatan observasi dan penelitian lapangan.

3. Informasi yang diberikan oleh informan utama sering sekali tidak sesuai dengan wawancara yang dilakukan oleh peneliti sehingga peneliti harus menanyakan kembali kepada informan utama dengan bentuk pertanyaan yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan peran pemberdayaan UMKM di Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjai pada masa pandemi COVID-19 ini sudah berjalan dengan baik walaupun masih belum maksimal seperti kondisi sebelum adanya COVID-19.

Pemberdayaan yang diberikan dalam membantu meningkatkan usaha para pelaku UMKM dengan adanya pembinaan, pelatihan dan pendampingan, bantuan permodalan UMKM dan pemberdayaan penciptaan iklim usaha yang kondusif sangat baik dalam membuat kreatifitas produk, pemasaran dan keuntungan usaha di masa pandemi COVID-19. Peran pemberdayaan dalam penciptaan iklim usaha yang kondusif sangat membantu para pelaku UMKM dalam memberikan kemudahan proses perizinan sesuai dengan peran yang dijalankan. Tetapi peran pemberdayaan bantuan permodalan belum dapat mengatasi kendala utama para pelaku UMKM yang membutuhkan bantuan permodalan berupa dana uang karena yang diberikan hanya bantuan peralatan usaha dan memberikan bantuan mobil foodtruck untuk mempermudah pemasaran hasil produksi UMKM. Pemberdayaan UMKM pada masa pandemi COVID-19 ini masih belum diberikan secara merata karena jumlah peserta yang mengikuti pemberdayaan terbatas sedangkan UMKM di Kota Binjai berjumlah sangat banyak. Para pelaku UMKM sangat senang mendapatkan pemberdayaan dari Dinas Koperasi dan UKM karena dapat membantu para pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya dan bertahan di

77

masa pandemi COVID-19. Pendampingan UMKM sangat baik untuk para pelaku UMKM dalam mendapatkan informasi pemberdayaan. Peran Dinas Koperasi dan UKM sangat efektif menjalankan tugas dan fungsinya dalam melaksanakan pemberdayaan kepada para pelaku UMKM.

6.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjai.

1. Kepada Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjai sebaiknya membuat program tambahan dalam pemberdayaan permodalan di masa pandemi COVID-19 ini seperti memberikan pendampingan pada UMKM untuk mendapatkan akses pinjaman kredit dari lembaga-lembaga keuangan. Karena kendala utama pelaku UMKM berupa dana usaha.

2. Kepada Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjai sebaiknya membuat lebih banyak program-program pelatihan, bimbingan dan peserta yang mengikuti pemberdayaan UMKM perwakilan 2 orang dari setiap pelaku UMKM, pemilik UMKM dan pegawainya. Agar ilmu yang didapatkan dapat langsung diterapkan dan dibagikan kepada para pegawai pelaku UMKM lainnya.

3. Kepada Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjai sebaiknya membuat program- program pemberdayaan penggunaan teknologi untuk membuat tampilan kemasan sendiri bagi pelaku UMKM di masa pandemi COVID-19 yang dapat dilaksanakan secara daring yang akan meminimalisir besarnya pengeluaran dalam melakukan pemberdayaan.

79

4. Kepada Dinas Koperasi dan UKM Kota Binjai sebaiknya menambah jumlah pendamping UMKM, agar UMKM mendapatkan pendampingan secara merata di masa pandemi COVID-19 ini dalam mengatasi permasalahan usaha UMKM, pendamping yang berlebih akan lebih efektif dalam menjalankan tugasnya.

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku :

Absah, Y., Fawzeea, B. K., Qamariah, I., & Muchtar, Y. C. (2016).Strategi Keunggulan Bersaing UMKM. Medan: USU Press.

Budiarto, Rachmawan, dkk, 2016, Pengembangan UMKM Antara Konseptual dan Pengalaman Praktis. Yogyakarta: UGM Press.

Chalil, Diana dan Barus, Riantri, 2014, Analisis Data Kualitatif. Medan: USU Press.

Miles B, Matthew dan Huberman, A., 1992, Analisis Data Kualitatif. Jakarta:

UI-Press.

Moleong. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif (Revisi ed.). Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Siagian, Matias. (2018). Prociding Seminar Penelitian dan Penulisan Skripsi Untuk Mahasiswa Strata-1. Medan.

Soekanto, S. , Sulistyowati, B. (2015). Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Revisi.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tambunan, Tulus, 2017, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Jakarta, Ghalia Indonesia.

Tambunan, Tulus, 2009, UMKM di Indonesia. Jakarta, Ghalia Indonesia.

Sumber lainnya :

Asrianty, Prima Putri (2020) Pemberdayaan UMKM Melalui Program Kemitraan dalam Perspektif Pekerjaan Sosial (Studi pada UMKM Binaan PT. Telekomunikasi di Kota Bandung. Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan

Febrianti, Siska (2021) Strategi Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pada Masa Pandemi COVID-19 Di Kabupaten Tulungagung. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.

Muhaimin, Abdil (2020) Peranan Dinas Koperasi dan UKM dalam

Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah di Provinsi Kalimantan Selatan.

Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Antasari.

80

81

Panjaitan, I. Samantha (2019) Peran Pemberdayaan Dinas Koperasi Dan UMKM Dalam Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Medan. Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Umar, Fakhmi (2017) Peran Dinas Sosial Dalam Peningkatan Kesejahteraan Lanjut Usia (Lansia) Terlantar Di Kota Bandar Lampung. Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Lampung.

Amri, A. (2021). Dampak COVID-19 terhadap UMKM di Indonesia . JURNAL BRAND , Vol. 2, No.01, 123-130.

Nur Dwi, S. (2017). Peran Dinas Koperasi Dan Ukm Dalam Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Umkm) Di Kota Samarinda.Jurnal Administrasi Negara, Vol. 5, No.2 , 5857-5867.

Pratiwi, H. G. (2017). Peranan Dinas Koperasi Dan Ukm Dalam Pemberdayaan Usaha. Jurnal Administrasi Publik, Vol. 1, No.2 , 213-220.

Sugiri, D. (Juli 2020). Menyelamatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dari Dampak Pandemi COVID-19. Jurnal Stieputrabangsa, Vol. 19, No. 1 , 76-86.

Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. 07 Februari 2018. Jumlah

Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. 07 Februari 2018. Jumlah

Dokumen terkait