• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam sistem akuntansi manajemen, informasi akuntansi sangat dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan maupun sebagai penilaian kinerja suatu perusahaan. Menyangkut dengan pentingnya informasi akuntansi, John Page mengatakan bahwa informasi akuntansi adalah hasil olahan data keuangan yang merupakan salah satu sumber daya milik perusahaan. Data keuangan yang dimiliki oleh perusahaan, diolah dalam proses akuntansi dan akan menghasilkan informasi akuntansi.

Pengertian informasi menurut Mulyadi (2001:11) bahwa informasi merupakan suatu fakta, data pengamatan, atau sesuatu yang lain, yang menambah pengetahuan. Informasi merupakan komoditi yang sangat berharga bagi pimpinan perusahaan selaku pengambil keputusan juga sebaagai jembatan antara perusahaan dengan pimpinan. Informasi dalam suatu organisasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu informasi kuantitatif dan informasi kualitatif. Informasi kuantitatif adalah informasi yang disajikan dalam bentuk angka-angka. Sedangkan informasi kualitatif adalah informasi yang disajikan bukan dalam bentuk angka-angka.

Mulyadi (2001:2) menyatakan akuntansi didefinisikan sebagai proses pengolahan data keuangan untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan untuk memungkinkan pengambil keputusan melakukan pertimbangan berdasarkan informasi dalam pengambilan keputusan.

Informasi akuntansi badan usaha terdiri dari dua bagian, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Menurut Sugiri (1994: 8) akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen adalah cabang-cabang dari disiplin akuntansi, meskipun sasaran informasinya berbeda, keduanya melibatkan tiga fungsi sebagai berikut:

1. Pencatatan (record keeping) yang berkaitan dengan proses pemilihan, mengukur dan mengumpulkan data transaksi-transaksi badan usaha. 2. Evaluasi prestasi atau kinerja (performance evaluation) yang

mengarahkan perhatian pihak-pihak yang berkepentingan terhadap gambaran organisasi berdasarkan laporan-laporan yang diklasifikasikan dan meringkas hasil usaha perusahaan baik secara keseluruhan maupun hanya satu segmen (bagian dari organisasi pada periode berikutnya).

3. Pengambilan keputusan (decision making) oleh berbagai pihak yang harus memilih antara tindakan-tindakan alternatif yang berhubungan dengan masa depan organisasi.

Untuk kepentingan pelaporan kepada pihak perusahaan, informasi akuntansi akan diolah dalam proses akuntansi keuangan. Sedangkan untuk kepentingan manajerial informasi keuangan akan diolah dalam proses akuntansi manajemen.

2.2.3.1. Faktor – faktor Yang mempengaruhi Sistem Informasi Akuntansi

Terdapat berbagai faktor yang perlu diperhatikan dalam menyusun sistem informasi akuntansi untuk menentukan keberhasilan dari suatu sistem tersebut. Menurut Baridwan (1994:7), faktor-faktor tersebut antara lain:

a. Perilaku manusia dalam organisasi

Faktor ini dipertimbangkan dalam menyusun sistem informasi akuntansi karena sistem informasi tersebut tidak mungkin berjalan tanpa manusia.

b. Metode Kuantitatif

Metode ini merupakan alat bantu yang lebih penting bagi manajemen dalam rangka melaksanakan tugasnya dan mengambil keputusan.

c. Penggunaan komputer sebagai alat bantu

Proses pengolahan data akuntansi akan dapat dilakukan dengan lebih cepat bila menggunakan komputer. Hal ini dapat terjadi karena kemampuan komputer untuk mengolah data jauh lebih cepat dari manusia.

2.2.3.2. Tujuan Utama Sistem Informasi Akuntansi

Tujuan sistem informasi akuntansi adalah mengadakan informasi bagi manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan. (Baridwan, 1996:22)

Tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk menghasilkan laporan keuangan dan laporan-laporan lainnya yang dapat digunakan oleh para manajer untuk mengevaluasi perusahaan.

2.2.3.3. Model Sistem Informasi Akuntansi

Sebagai sebuah sistem, sistem informasi akuntansi tentu juga menerapkan model sistem secara umum yang tediri dari input, proses dan output. Input dari sistem informasi akuntansi adalah transaksi keuangan dari suatu kesatuan usaha. Kemudian data ini diproses menjadi output yang disajikan dalam laporan. Output sistem informasi akuntansi adalah laporan akuntansi. Pengolahan transaksi dapat dikerjakan secara manual atau menggunakan komputer. Penggunaan komputer tidak mengubah hakekat dari sistem informasi akuntansi, tetapi hanya mengubah cara pemrosesan transaksi menjadi laporan. Pengolahan data dengan bantuan komputer dapat lebih mudah dan tuntutan kebutuhan informasi dapat segera dipenuhi, terlihat dalam gambar 2.4 dan 2.5

Gambar 2.4 : Model Sistem Informasi Manual

Sumber: Baridwan, 1996:32 Transaksi Prosedur pelaksanaan transaksi: - prosedur penjualan - prosedur penerimaan - prosedur pembelian - prosedur pengeluaran kas - dan sebagainya Dokumen Jurnal Dan Register Buku Besar Dan Buku Pembelian Laporan

Gambar 2.5 : Model Sistem Informasi dengan Komputer

Sumber: Baridwan, 1996:32

2.2.3.4. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Kahlil (1997) dalam Jen (2002) mengukur efektifitas sistem informasi dengan menggunakan kepuasan pemakai dan pemakaian sistem. Soegiharto (2001) mengukur kinerja sistem informasi akuntansi dari sisi pemakai dengan membagi kinerja sistem informasi akuntansi ke dalam dua bagian yaitu kepuasan pemakai informasi dan pemakaian sistem informasi sebagai pengganti variabel kinerja sistem informasi akuntansi.

1. Kepuasan Pemakai Sistem Informasi Conrath dan Mignen (1990) dalam Jen (2002) mengatakan kepuasan pemakai sistem informasi dapat diukur dari kepastian dalam mengembangkan apa yang mereka perlukan. Delone dan McLean (1992) seperti yang kutip oleh Soegiharto (2001) mengemukakan ketika sebuah sistem infromasi diperlukan, penggunaan sistem akan menjadi kurang dan kesuksesan manajemen dengan sistem informasi dapat menentukan kepuasan pemakai.

Transaksi

Prosedur pelaksanaan transaksi:

- prosedur penjualan - prosedur penerimaan kas - prosedur pembelian - prosedur pengeluaran kas - dan sebagainya Dokumen File: - Master File - Transaction File - Reference File - History File Laporan

2. Pemakaian Sistem Informasi Akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh Ives dan Olson (1984) dalam Tjhai Fung Jen (2002) menunjukkan sistem informasi yang banyak digunakan menunjukkan keberhasilan sebuah sistem infomasi manajemen. Sedangkan penelitian lain dalam Jen (2002) menunjukkan perbedaan penentuan keberhasilan komputer adalah tidak berdiri sendiri sehingga pemakaian sistem digunakan untuk melakukan penelitian mengenai sistem informasi.

2.2.3.5. Struktur Sistem Informasi Akuntansi

Informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi terutama berhubungan dengan data keuangan dari suatu perusahaan. Agar data keuangan yang ada dapat dimanfaatkan oleh pihak manajemen maupun pihak luar perusahaan, maka data tersebut perlu disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai. Diperlukan suatu sistem yang mengatur arus dan data pengelolahan data akuntansi dalam perusahaan untuk dapat menghasilkan informasi yang sesuai dan dalam bentuk yang sesuai juga. Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu sistem dibedakan menjadi dua macam, yaitu (Sutabri, 2004:2):

a. Informasi Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan disusun terutama untuk menghasilkan informasi yang biasanya dalam bentuk laporan keuangan yang ditujukan pada pihak-pihak diluar perusahaan.

b. Informasi Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen disusun terutama untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.

Dokumen terkait