• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFORMASI PASAR

Dalam dokumen Ringkasan Eksekutif. viii (Halaman 43-48)

A. DISTRIBUSI

Distribusi kertas dalam jaringan pasokan kertas dimulai dari perusahaan kertas yang menghasilkan produk-produk kertas tertentu. Pada umumnya, produk kertas didistribusikan melalui distributor, pedagang besar, ritel, sebelum akhirnya sampai di tangan konsumen akhir untuk pemasaran di dalam negeri. Untuk produk yang dipasarkan ke luar negeri, jalur distribusi kertas biasanya melalui eksportir lokal yang akan berhubungan langsung dengan importir.

Namun ada produk-produk kertas tertentu yang didistribusikan langsung kepada perusahaan, sebagai contoh karton kemasan. Produk karton kemasan selain dijual retail, pada umumnya digunakan perusahaan industri seperti makanan, elektronik, parfum, pakaian dan industri lain yang membutuhkan kemasan atau bungkus dari karton. Karton untuk industri makanan, harus memenuhi beberapa aspek dan standar industri makanan, seperti tidak beracun, tahan panas, kedap air dan aman untuk makanan.

B. MARKET TREND (KECENDERUNGAN PASAR)

Kecenderungan permintaan yang dihadapi oleh industri kertas di dunia internasional ke depan :

1. Kertas cetak dan tulis (printing & writing)

 Produk-produk kertas cetak dan tulis akan berkurang dikarenakan meningkatnya media-media online untuk promosi/ periklanan.

Masalah lingkungan, yaitu tuntutan sertifikasi produk ramah lingkungan atau ecolabelling.  Perbaikan pada kualitas kertas tahan lama dan warna kertas tidak luntur.

Penyederhanaan prosedur yang cenderung paperless sehingga penggunaan formulir dari kertas mulai berkurang.

Cetak digital dan produk-produk khusus (customised) akan berkembang.

Kesadaran untuk ecofriendly sehingga mulai dipergunakannya recycle paper untuk keperluan cetak dan tulis

III-2 Kertas karton dan kraft liner & medium (packaging grades)

Corrugated merupakan kertas ”packaging grades” yang paling utama dan menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan meningkat sejalan dengan pertumbuhan industri

 Perbaikan teknologi dan memperbaiki hasil cetak.

 Trend masyarakat yang cenderung praktis menyebabkan permintaan akan makanan siap saji yang cukup dipanaskan dengan microwave meningkat, hal ini membuka peluang perkembangan kebutuhan karton packaging untuk makanan cepat/ siap saji.

 Trend permintaan makanan cepat saji yang cenderung meningkat.

 Meningkatnya industri di Thailand mendorong kenaikan kebutuhan kertas dan karton packaging, karena kertas dianggap lebih ramah lingkungan disbanding plastik.

Kertas koran (newsprint)

 Tekanan kompetisi yang kuat dari media elektronik dan majunya teknologi internet akan menurunkan permintaan kertas koran dunia

 Penggunaan kertas bekas sebagai bahan baku masih akan berlanjut

Kertas tissue (tissue and absorbents products)

 Variasi dan jenis kertas tisu yang berkembang sesuai kebutuhan, contohnya tisu basah, tisu wajah, tisu untuk masakan (pengering minyak).

III-3 C. PROSPEK KERTAS DAN KARTON INDONESIA

Prospek peningkatan ekspor kertas Indonesia ke Thailand maupun ke negara tujuan lain masih terbuka lebar didukung kebutuhan yang semakin meningkat dan kapasitas produksi kertas di Indonesia yang besar. Kebutuhan kertas dunia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Kebutuhan kertas dunia tumbuh 2.1% per tahun., dengan pasar negara-negara berkembang tumbuh 4.1% per tahun, dan di negara maju sekitar 0.5% per tahun. Untuk Thailand kebutuhan kertas perkapita juga terus menunjukkan pertumbuhan, konsumsi kertas perkapita di Thailand pada 2010 adalah sebanyak 59 kg, dan untuk 2015 diperkirakan sebanyak 79 kg, atau naik 34%.

Ekonomi Thailand yang diperkirakan akan tumbuh 4.8%-5% pada 2014 dan pemulihan ekonomi global diharapkan akan meningkatkan kegiatan dan ekspor industri yang tentunya akan mendorong permintaan karton untuk packaging karena kertas dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan plastik.

Menurut data APKI, kapasitas produksi pulp dan kertas Indonesia adalah 7.9 juta ton per tahun dan 12.9 juta ton per tahun masing-masing. Realisasi produksi pada 2011, tercatat sebanyak 7.3 juta ton pulp dan 10.7 juta ton kertas. Sedangkan dari sisi ekspor pada tahun 2011 tercatat sebanyak 2.8 juta pulp senilai US$ 16 miliar dan 4.49 juta ton kertas, dengan nilai US$ 3.39 miliar.

Indonesia tercatat sebagai salah satu produsen pulp dan kertas terkemuka di dunia, di mana secara peringkat Indonesia menduduki posisi ke-9 negara produsen pulp dan kertas dunia. Di Asia, Indonesia menduduki posisi tiga besar untuk industri pulp dan kertas. Untuk pulp, produksi masih dikuasai oleh negara-negara NORSCAN (North America and Scandinavia/Amerika Latin dan Skandinavia), sementara di Asia, China, Jepang, dan Indonesia merupakan 3 negara produsen pulp terbesar.

III-4

Gr. 3.1 Produksi dan Ekspor Kertas Produsen Utama di Dunia

Sumber: PPI (PULP & PAPER INTERNATIONAL)-Skogsindustriema; CEPI (Confederation of European Paper Industries)

Untuk produsen kertas, China telah menjadi produsen kertas dan karton dunia mengalahkan Amerika Serikat tetapi China meskipun sebagai produsen kertas terbesar, kebutuhan akan kertas disana juga besar karena populasi penduduk dan kebutuhan industri.

Namun, ada beberapa hambatan yang muncul dalam industri kertas, seperti munculnya kriteria ekolabel (eco-labelling). Permasalah tersebut adalah salah satu persyaratan dalam sistem perdagangan global dengan tujuan untuk menghindari perusakan lingkungan. Ada ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipenuhi produsen kertas seperti asal bahan mentah, proses produksi, distribusi, pembuangan limbah dan ramah lingkungan.

III-5

D. ANALISA SWOT KERTAS DAN KARTON INDONESIA di THAILAND Kertas dan karton Indonesia memiliki karakteristik sebagai berikut:

Tb. 3.1 Analisa SWOT Produk Kertas & Karton Indonesia

STRENGTH - KEKUATAN OPPORTUNITY - PELUANG

Ketersediaan bahan baku. Potensi hutan yang luas didukung oleh iklim tropis yang

menyebabkan kayu Indonesia lebih cepat tumbuh dibanding negara sub-tropis yang menjadi produsen pulp dan kertas utama di dunia.

Jumlah tenaga kerja yang melimpah disertai dengan ongkos yang murah.

 Peluang ekspor yang besar karena

pertumbuhan permintaan kertas di Thailand baik untuk domestik maupun mendukung industri.

Ongkos tenaga kerja dan biaya bahan baku di Thailand yang lebih mahal dibandingkan di Indonesia.

Implementasi AFTA

Posisi Indonesia yang lebih dekat ke Thailand dibanding negara-negara produsen kertas dunia (NORSCAN)

WEAKNESS - KELEMAHAN THREAT - ANCAMAN

Produktivitas rendah. Masih banyak pabrik kertas di Indonesia yang menggunakan mesin-mesin tua, sehingga efisiensi dan produktivitasnya rendah.

Teknologi. Meskipun beberapa perusahaan kertas yang baru memiliki teknologi yang sudah canggih, namun kebanyakan industri pulp dan kertas Indonesia menggunakan teknologi yang sudah usang.

Variasi. Variasi produk kertas Indonesia yang masih kurang.

Kompetitor. Munculnya pesaing baru di pasar impor kertas Thailand, seperti Vietnam.  Implementasi ecolabelling.

IV-1

BAB IV

INFORMASI PERDAGANGAN

Dalam dokumen Ringkasan Eksekutif. viii (Halaman 43-48)

Dokumen terkait