• Tidak ada hasil yang ditemukan

dan kemudian menjadi informasi, seperti gambar 2.9 dibawah ini:

Gambar 2.9 Data Dan Informasi.

Dengan adanya komputer, data dapat disimpan dalam media pengingat yang disebut hard disk. Dengan media ini, kehadiran kertas yang digunakan untuk menyimpan data dapat dikurangi. Selain itu, data menjadi lebih cepat untuk diakses terutama kalau dikemas dalam bentuk database. [4]

Informasi

Proses

2.7. Pengertian Microsoft Access

Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna.

Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server,Oracle Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Para

pengguna/programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk

mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek. [5]

2.7.1. Fitur

Salah satu keunggulan Microsoft Access dilihat

dari perspektif programmer adalah kompatibilitasnya dengan bahasa pemrograman Structured Query Language (SQL); query dapat dilihat dan disunting sebagai statemen-statemen SQL, dan statemen SQL dapat digunakan secara langsung di dalam Macro dan VBA Module untuk secara langsung memanipulasi tabel data dalam Access. Para pengguna dapat mencampurkan dan menggunakan

kedua jenis bahasa tersebut (VBA dan Macro) untuk memprogram form dan logika dan juga untuk mengaplikasikan konsep berorientasi objek.

Microsoft SQL Server Desktop Engine (MSDE) 2000, yang merupakan sebuah versi mini dari Microsoft SQL Server 2000, dimasukkan ke dalam Office XP Developer Edition dan dapat digunakan oleh Microsoft Access sebagai alternatif dari Microsoft Jet Database Engine.

Tidak seperti sebuah sistem manajemen basis data relasional yang komplit, Microsoft JET Database Engine tidak memiliki fitur trigger dan stored procedure. Dimulai dari Microsoft Access 2000 yang menggunakan Microsoft Jet Database Engine versi 4.0, ada sebuah sintaksis yang mengizinkan pembuatan kueri dengan beberapa parameter, dengan sebuah cara seperi halnya sebuah stored procedure, meskipun prosesur tersebut dibatasi hanya untuk sebuah pernyataan tiap prosedurnya. Access juga mengizinkan form untuk mengandung kode yang dapat dieksekusi ketika terjadi sebuah perubahan terhadap tabel basis data, seperti halnya trigger, selama modifikasi dilakukan hanya dengan menggunakan form tersebut, dan merupakan sesuatu hal yang umum untuk menggunakan kueri yang akan diteruskan (pass-through dan teknik lainnya di dalam Access untuk menjalankan stored procedure di dalam RDBMS yang mendukungnya.

Dalam berkas Access Database Project (ADP) yang didukung oleh Microsoft Access 2000 dan yang selanjutnya, fitur-fitur yang berkaitan dengan basis data berbeda dari versi format/struktur data yang digunakan Access (*.MDB), karena jenis berkas ini dapat membuat koneksi ke sebuah basis data MSDE atau Microsoft SQL Server, ketimbang menggunakan Microsoft JET Database Engine.

Sehingga, dengan menggunakan ADP, adalah mungkin untuk membuat hampur semua objek di dalam server yang menjalankan mesin basis data tersebut (tabel basis data denganconstraints dan trigger, view, stored procedure, dan UDF).

Meskipun demikian, yang disimpan di dalam berkas ADP

hanyalah form, report, macro, dan modul, sementara untuk tabel dan objek lainnya disimpan di dalam server basis data yang membelakangi program tersebut.

Access mengizinkan pengembangan yang relatif cepat karena semua tabel basis data, kueri, form, dan report disimpan di dalam berkas basis data miliknya (*.MDB). Untuk membuat Query, Access menggunakan Query Design Grid, sebuah program berbasis grafis yang mengizinkan para penggunanya untuk membuat query tanpa harus mengetahui bahasa pemrograman SQL. DI dalam Query Design Grid, para pengguna dapat memperlihatkan tabel basis data sumber dari query, dan memilih field-field mana yang hendak dikembalikan oleh proses dengan mengklik dan menyeretnya ke dalam grid. Join juga dapat dibuat dengan cara mengklik dan menyeret field-field dalam tabel ke dalam field dalam tabel lainnya. Access juga mengizinkan pengguna untuk melihat dan memanipulasi kode SQL jika memang diperlukan.

Bahasa pemrograman yang tersedia di dalam Access adalah Microsoft Visual Basic for Applications (VBA), seperti halnya dalam beberapa aplikasi Microsoft Office. Dua buah pustaka komponenComponent Object Model (COM) untuk mengakses basis data pun disediakan, yakni Data Access Object (DAO), yang hanya terdapat di dalam Access 97, dan ActiveX Data Objects (ADO) yang tersedia dalam versi-versi Access terbaru

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN

Pada bab ini akan dijelaskan analisa dan perancangan dari sebuah sistem yang dibuat. Sistem tersebut membahas tentang perancangan dan implementasi desain aplikasi perhitungan kain dan busana.

3.1. Analisa Sistem

Analisis sistem (system analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

3.1.1. Deskr ipsi Sistem

Dalam pengembangan teknologi yang saat ini sangat canggih dan mutakhir. Terdapat teknologi yang dapat meminimalis kerja manusia yang masih dilakukan secara manual. Dalam masalah pembuatan busana yang telah dijabarkan dapat digunakan/diterapkan sebuah Perancangan Sistem Desain dan Implementasi Aplikasi Perhitungan Kebutuhan Kain untuk Membuat Busana. Perancangan sistem Desain dan Implementasi Aplikasi Perhitungan Kebutuhan Kain untuk Membuat Busana ini dapat memudahkan pembuatan dan dapat memuaskan customer yang datang untuk

membuat busana yang dipesan. Dilain sisi dapat memaksimalkan waktu pembuatan, aplikasi ini juga dapat memuaskan customer dengan hasil finishing yang lebih cepat dari pada pengerjaan secara manual. Mengenai fitur-fitur yang akan dimasukkan kedalam aplikasi perhitungan kain dan busana. Fitur-fitur tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Mampu menampilkan standart ukuran busana yang biasa digunakan para

tailor sebagai acuan untuk membuat busana

2. Terdapat berapa tampilan pola gambar busana itu kemeja (panjang,

pendek), kaos (panjang, pendek), celana (panjang, pendek), rok (panjang, pendek).

3. Selain itu aplikasi ini juga mampu menghitung jumlah kain yang

dibutuhkan dalam beberapa ukuran standart tailor.

3.1.2. Formula Per hitunga n Kebutuhan Kain

Aplikasi perhitungan jumlak kain yang dibutuhkan untuk pembuatan busana merupakan aplikasi yang tampilannya berbasis desktop. Terdapat beberapa keterbatasan yang ditemui pada Aplikasi perhitungan jumlah kain yang dibutuhkan untuk pembuatan busana. Sehingga perlu diperhatikan guna menjadi acuan dalam pengembangan aplikasi penghitung kain dan busana, yaitu:

1. Perancangan Desain dan Implementasi Aplikasi Perhitungan Kebutuhan

Kain untuk Membuat Busana dibuat dengan Visual Basic.Net dan Database Access

2. Hanya dapat memproduksi atau menghasilkan busana (Kemeja (Panjang-Pendek), Celana (Panjang-Pendek), Rok (Panjang-Pendek)). Dimana dengan ditentukan nya bahan kain yaitu kain polos, kain kotak bermotif yang di gunakan dan ukuran kain untuk kemeja dan rok dengan lebar kain 115, untuk celana dengan lebar kain 130.

3. Dalam pengerjaan produksi busana tersebut didapatkan hasil

perhitungan yang nantinya keluar output berupa total jumlah kain yang dibutuhkan dan size standart busana.

4. Admin hanya dapat input data customer,edit,delete

Dalam aplikasi perhitungan jumlah kain yang dibutuhkan untuk pembuatan busana terdapat rumus untuk perhitungan jumlah kain yang dibutuhkan antara lain:

1. Kemeja = 2 x Panjang Kemeja + Toleransi Kain 4 cm

2. Rok = 2 x Panjang Rok + Toleransi Kain 4 cm

3. Celana = Panjang Celana + Toleransi Kain 115 cm

3.2. Pera nca ngan Per hitungan J umla h Kain

Perancangan dilakukan untuk menggambarkan, merencanakan, dan membuat sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini merupakan hasil transformasi dari analisa kedalam perancangan yang nantinya akan di implementasikan.

Hal penting yang menjadi perhatian pada perancangan adalah bahwa rancangan yang dibuat diharapkan dapat digunakan dengan mudah oleh semua user. Yang dimaksud semua user adalah bahwa tidak hanya seorang ahli saja yang dapat menggunakan aplikasi ini, namun orang awam pun dapat menggunakannya. Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain adalah kinerja system yang baik dalam mengoperasikan aplikasi yang dibuat.

3.2.1. Sta ndar t Ukuran

Standar ini meliputi ruang lingkup, acuan, istilah dan definisi, syarat ukuran, pengambilan contoh, cara pengukuran, syarat lulus uji dan syarat penandaan untuk celanan panjang jeansa pria dewasa. Standar ini hanya berlaku untuk celanan panjang pria dewasa dari kain denim baik untuk perdagangan dan pengendalian mutu.

3.2.1.1. Tabel Sta ndar t Ukur an Rok

Tabel 3.1 Standart Ukuran Rok

Istilah Ukur an S (Small) M (Medium) L (La rge) XL XXL

Lingkar Pinggang 64 – 66 68 – 72 74 – 78 80 – 84 86 – 90

Lingkar Panggul 84 – 88 90 – 96 99 – 108 110 – 116 118 – 124

Tinggi Panggul 16 – 17 17 – 18 19 – 20 21 – 22 23 – 24

3.2.1.2.Tabel Standar t Ukur a n Kemeja Per empuan

Tabel 3.2 Standart Ukuran Kemeja Perempuan

Istila h Ukur an S (Small) M (Medium) L (Large) XL XXL Lingkar leher 33 -34 35 – 36 37 - 38 39 – 40 41 – 42 Lebar muka 30 – 31 32 – 33 34 – 35 36 – 37 38 – 39 Lingkar badan 80 – 86 88 – 90 92 – 98 100 – 105 107 - 113 Tinggi dada 15 16 17 18 19 Lingkar pinggang 64 – 66 68 – 72 74 – 78 80 – 84 86 - 90 Lingkar pinggul 84 – 88 90 – 96 99 – 108 110 – 118 120 – 128 Tinggi pinggul 16 – 17 17 – 18 19 – 20 21 – 22 23 - 24 Lebar punggung 32 – 33 34 – 35 35 – 36 37 – 38 39 – 40 Panjang punggung 34 – 35 36 – 37 38 – 39 40 – 41 42 - 43 Panjang bahu 11 - 11,5 12 - 12,5 13 – 13,5 14 - 14,5 15 - 15,5 Lingkar Lengan 30 – 32 33 – 34 35 – 36 37 – 38 39 – 40 Panjang lengan 20 – 21 22 – 23 24 – 25 26 – 27 28 – 29

3.2.1.3. Tabel Sta ndar t Ukur an Kemeja Laki-laki

Tabel 3.3 Standart Ukuran Kemeja Laki-laki

3.2.1.4. Tabel Sta ndar t Ukur an Cela na Perempuan

Tabel 3.4 Standart Ukuran Celana Perempuan

Istilah Ukur a n S (Small) M (Medium) L (La rge) XL XXL

Panjang kemeja 69-70 71-72 73-74 75-76 77-78 Panjang lengan 50-52 54-55 56-57 58-59 60-61 Lingkar badan 84-88 92-96 98-100 101-102 103-104 Lingkar leher 36-37 38-39 40-41 42-43 44-45 ½ ujung lengan 16-16,5 17-17,5 18-18,5 19-19,5 20-20,5 Lebar punggung 42-43 44-45 46-47 48-49 50-51 Rendah bahu 3-3,5 4-4,5 5-5,5 6-6,5 7-7,5 Panjang punggung 38-39 40-41 42-43 44-45 46-47 Rendah punggung 19-19,5 20-20,5 21-21,5 22-22,5 23-23,5

Istilah Ukur a n S (Small) M (Medium) L (Lar ge) XL XXL

Panjang celana 97 98 99 100 102

Lingkar pinggang/lingkar perut 68 70 73 76 79

Lingkar pesak 66 68 70 72 74

Lingkar paha 27 29 31 33 35

3.2.1.5. Tabel Sta ndar t Ukur an Cela na Laki-laki

Tabel 3.5 Standart Ukuran Celana Laki-laki

Istilah Ukur a n S (Sma ll) M (Medium) L (Large) XL XXL

Panjang celana 99 – 100 101 – 102 103 – 104 105 – 106 107 - 108

Lingkar pinggang 70 – 72,5 73 – 75 75,5 – 77,5 78 – 80 81 – 82,5

Lingkar panggul 88 – 90 91 – 92 93 – 94 95 – 96 97 - 98

Selakang 65 – 66 67 – 68 69 – 70 71 – 72 73 – 74

3.3. Pera nca ngan Sistem

Setelah menganalisa permasalahan maka tahapan selanjutnya adalah melakukan perancangan sistem yang meliputi flowchart, Unified Modeling

Language(UML), Conceptual Data Model (CDM), dan Physical Data Model (PDM).

3.3.1. Flowchar t

Flowchart berfungsi untuk menjelaskan gambaran umum dan alur program

mengenai sistem aplikasi perhitungan kebutuhan kain untuk membuat busana. Pada diagram flowchart tersebut, terdapat 5 proses yang terlibat di dalamnya, yaitu pengukuran rok, pengukuran celana perempuan, pengukuran celana laki-laki, pengukuran kemeja perempuan dan pengukuran kemeja laki-laki.

3.3.1.1.Flowcha r t Pengukur an Rok

Flowchart untuk pengukuran rok adalah gambaran diagram alur pengaksesan

halaman pengukuran rok dapat dilihat pada gambar 3.1

3.3.1.2.Flowcha r t Pengukur an Celana Per empua n

Flowchart untuk pengukuran celana perempuan adalah gambaran diagram

alur pengaksesan halaman pengukuran celana wanita dapat di lihat pada gambar 3.2

Ga mbar 3.2 Flowchart Pengukuran Celana Perempuan

3.3.1.3.Flowcha r t Pengukur an Celana Laki-laki

Flowchart untuk pengukuran celana laki-laki adalah gambaran diagram alur

pengaksesan halaman pengukuran celana pria dapat di lihat pada gambar 3.3

3.3.1.4.Flowcha r t Pengukur an Kemeja Perempuan

Flowchart untuk pengukuran kemeja perempuan adalah gambaran diagram

alur pengaksesan halaman pengukuran kemeja wanita dapat di lihat pada gambar 3.4

3.3.1.5.Flowcha r t Pengukur an Kemeja Pr ia

Flowchart untuk pengukuran kemeja pria adalah gambaran diagram alur

pengaksesan halaman pengukuran kemeja pria dapat di lihat pada gambar 3.6

3.3.2. UML

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan

grafik atau gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO

(Object-Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print,

yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software.

Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan

syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak.

3.3.2.1.Use Case Diagr am

Use case merupakan gambaran skenario dari interaksi antara user dengan

sistem. Sebuah diagram use case menggambarkan hubungan antara actor dan kegiatan yang dapat dilakukannya terhadap aplikasi.

Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap

requirement sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja.

Selama tahap desain, use case diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan.

admin

tambah data pelanggan

edit data pelanggan

delete data pelanggan

tambah data pemesanan

tampil data pelanggan

tampil data pola

tampil data record

Gambar 3.6 Use Case Diagram

Pada diagram use case yang telihat pada Gamba r 3.6 terdiri dari 1 aktor dan 14 use case. Di dalam diagram ini terdapat sebuah extend yang digunakan untuk menunjukkan bahwa satu use case merupakan tambahan fungsional dari use

case lain jika kondisi tertentu terpenuhi. Alur ini dimulai dari ketika user memulai

menjalankan aplikasi perhitung kain dan busana. Dari informasi inilah akan diolah oleh system sehingga dapat menampilkan hasil potong kain dan ukuran yang sesuai dengan permintaan customer saat itu.

3.3.2.2.Activity Diagra m

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang

sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Dalam perancangan system aplikasi penghitung kain dan busana ini penulis memilah menjadi empat belas (7) aktifitas atau activity diagram. Yang mana diantaranya adalah diagram memasukkan data pelanggan, memasukkan data pemesanan, ubah data pelanggan, hapus data pelanggan, tampil data pelanggan, tampil pola, tampil data record

ADMIN SYSTEM

pilih menu data

pili h tambah pelanggan tampil form data pelanggan

tambah cancel

masukkan data pelanggan selesai proses cancel proses simpan d

masukkan data pelanggan

Pada Gambar 3.7 dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) state object yang bernama admin dan system. Di dalam diagram activity memasukkan data pelanggan terdapat beberapa activity yang dilakukan user terhadap sistem. Aktifitas user yang dimaksud diantaranya adalah memasukkan data pelanggan dengan memilih menu data dan kemudian memilih sub menu tambah pelanggan. Sedangkan aktifitas aplikasi tersebut diantaranya adalah menerima request dari user berupa proses tambah data pelanggan. Didalam proses tambah data tersebut terdapat pilihan tambah dan cancel dimana fungsi dari tambah (menyimpan data) dan cancel (membatalkan penyimpanan data).

ADMIN SYST EM

pilih m enu data

pili h tambah pelanggan tampil form data pelanggan

ubah cancel

ubah data pelanggan sukses proses cancel proses ubah data

ubah data pelanggan

Pada Gambar 3.8 dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) state object yang bernama admin dan system. Di dalam diagram activity ubah data pelanggan terdapat beberapa activity yang dilakukan admin terhadap sistem. Aktifitas admin yang dimaksud diantaranya adalah mengubah data pelanggan dengan memilih menu datadan kemudian memilih sub menu tambah data. Sedangkan aktifitas aplikasi tersebut diantaranya adalah menerima request dari admin berupa proses ubah data pelanggan. Didalam proses ubah tersebut terdapat pilihan ubah dan cancel dimana fungsi dari ubah(mengubah data) dan cancel (membatalkan ubah data).

ADMIN SYSTEM

pilih m enu data

pili h tambah pelanggan tampil form data pelanggan

hapus cancel

hapus data pelanggan sukses proses cancel proses hapus data

hapus data pelanggan

Pada Gambar 3.9 dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) state object yang bernama admin dan system. Di dalam diagram activity hapus data pelanggan terdapat beberapa activity yang dilakukan admin terhadap sistem. Aktifitas admin yang dimaksud diantaranya adalah memasukkan data pelanggan dengan memilih menu datadan kemudian memilih sub menu new customer. Sedangkan aktifitas aplikasi tersebut diantaranya adalah menerima request dari admin berupa proses hapus data pelanggan. Didalam proses hapus tersebut terdapat pilihan hapus dan cancel dimana fungsi dari hapus (hapus data) dan cancel (membatalkan hapus data).

ADMIN SYSTEM

pilih menu liat

pilih lihat pola tampil form pola busana

lihat pola

Ga mbar 3.10 Activity Diagram Lihat Data Pola

Pada Gambar 3.10 dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) state object yang bernama admin dan system. Di dalam diagram activity lihat data pola terdapat beberapa activity yang dilakukan admin terhadap sistem. Aktifitas admin yang dimaksud diantaranya adalah melihat pola desain busana dengan memilih menu lihat

dan kemudian memilih sub menu lihat data pola. Sedangkan aktifitas aplikasi tersebut diantaranya adalah menerima request dari admin berupa proses lihat data pola.

ADMIN SYST EM

pilih m enu liat

pilih li hat standart ukuran tampil sub m enu

laki-laki perempuan

lihat standart ukuran

pilih tipe busan pilih tipe busana

Gamba r 3.11 Activity Diagram Tambah Data Pemesanan

Pada Gambar 3.11 dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) state object yang bernama admin dan system. Di dalam diagram activity liat data standart ukuran terdapat beberapa activity yang dilakukan admin terhadap sistem. Aktifitas admin yang dimaksud diantaranya adalah liat data standart ukuran dengan memilih menu liat dan kemudian memilih sub menu lihat data standart ukuran. Sedangkan aktifitas

aplikasi tersebut diantaranya adalah menerima request dari user berupa proses liat data standart ukuran.

ADMIN SYST EM

pilih menu pemesanan

pilih data pesanan tampil form data pemesanan

tambahpemesanan keluar

pilih tipe busan tampil form pengukuran

pilih data pemesanan

tentukan input pengukuran

pilih cari model

tampil frame standart ukuran yg harus di masukka

proses close

tampil hasil pengukuran dan jmlh kain proses keluar

Pada Gambar 3.12 dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) state object yang bernama admin dan system. Di dalam diagram activity Pemesanan terdapat beberapa

activity yang dilakukan admin terhadap sistem. Aktifitas admin yang dimaksud

diantaranya adalah menambah data pemesanan busana dengan memilih menu pemesanan.Sedangkan aktifitas aplikasi tersebut diantaranya adalah menerima

request dari admin berupa proses pengukuran dan jumlah kain yang dibutuhkan.

ADMIN SYSTEM

pilih menu liat

pilih database tampil form data record

lihat data record

Gamba r 3.13 Activity Diagram Liat Standart Ukuran

3.3.2.3.Class Diagr am

Diagram kelas (class diagram) merupakan diagram struktural yang memodelkan sekumpulan kelas, interface, kolaborasi dan relasinya. Diagram kelas digambarkan dengan kotak, yang pada dasarnya terbagi atas tiga bagian yaitu, Nama Kelas, Atribut, dan Operasi. Diagram kelas digunakan untuk

menggambarkan proses statik dari aplikasi penghitung kain dan busana. Dimana dapat dilihat pada Gambar 3.14 yang mana terdapat tiga (class object) yaitu customer, ukuran, pemesanan. Diantara class diagram tersebut terdapat relasi yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pelanggan dengan pemesanan dimana pelanggan dapat melakukan

beberapa transaksi pemesanan busana .

2. Ukuran dengan pemesanan dimana dalam beberapa transaksi pemesanan

busana dihasilkan suatu ukuran yang diinginkan.

0..1 1..* 1..* 0..1 Pelanggan -+ + + + Id_Pelanggan Nama_Pelanggan Alamat NoTlp Jenis_Kelamin : Object : Object : Object : Object : Object + + + + Tambah () Batal () Hapus () Ubah () : Object : Object : Object : Object Pemesanan -+ + + + + Id_Pemesanan Tgl_Pesan Tgl_Selesai Jenis_Kelamin Tipe Jenis_Busan : Object : Object : Object : Object : Object : Object + + + Cari_Model () Proses () Liat () : Object : Object : Object Standart_Ukuran -+ + Id_Ukuran Nama_Istilah_Ukuran Tipe_Ukuran : Object : Object : Object + + Liat data () Keluar () : Object : Object

3.3.2.4.Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan

disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek-obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Obyek-obyek tersebut kemudian diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang melakukan interaksi biasanya ditaruh di paling kiri dari diagram.

Pada sequence diagram ini menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan pada sistem sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

Pada Ga mbar 3.15 dapat dilihat bahwa terdapat satu actor dan dua object dalam diagram sequence pembuatan perancangan aplikasi penghitung kain dan busana ini. Satu actor tersebut adalah admin dan dua objectnya yaitu aplikasi penghitung kain dan busana itu sendiri dengan view manager. Admin sebagai pengguna penuh atas aplikasi ini menginputkan berbagai data yang berhubungan dengan hasil akhir yang diminta oleh pelanggan. Setelah proses tambah selesai dan jika ada kesalaha data maka admin dapat mengubah data sebelumnya dengan pilihan ubah yang telah tersedia. Apabila admin memerlukan penghapusan data pelanggan atau data lainnya dalam aplikasi tersebut terdapat pilihan hapus yang berfungsi untuk menghapus data yang diinginkan admin sebagai permintaan atau sebagai kebutuhan.

Proses input itu sendiri jika telah selesai dilakukan maka data akan disimpan dan dapat dilihat sebagai hasil akhir dari proses penggunaan aplikasi penghitung kain dan busana ini. Hasil akhir dari proses tersebut dapat dipanggil melalui view manager.

SequenceDiagram

permintaan selesai

tampil data pelanggan, data pemesanan,data pola memanggil hasil lihat data liat data tampil data hapus berhasil hapus data pengubah data berhasil

Dokumen terkait