Visual Basic.Net 2008
SKRIPSI
Oleh :
DEWI ARIANTI WIBOWO
0834010122
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
VISUAL BASIC.NET 2008
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Oleh :
DEWI ARIANTI WIBOWO
0834010122
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
Desain dan Implementasi Aplikasi Per hitungan Kebutuhan Kain
untuk Membuat Busana Dengan Menggunakan Visual Basic.Net 2008
Disusun oleh :
DEWI ARIANTI WIBOWO
0834010122
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang VI Tahun Akademik 2011/2012
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Bar ry Nuqoba S.Si, M.Kom Prof.Dr.Ir. Sr i Redjeki, MT
NPT. 270 060 640 210 NPT. 195703141986032001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur
DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI PERHITUNGAN
KEBUTUHAN KAIN UNTUK MEMBUAT BUSANA DENGAN
MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 2008
Disusun Oleh :
DEWI ARIANTI WIBOWO
0834010122
Telah dipertahankan dan diter ima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 14 Desember 2012
Pembimbing Utama :
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur
KETERANGAN REVISI
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa berikut :
Nama : DEWI ARIANTI WIBOWO
NPM : 0834010122
Jurusan : Teknik Informatika
Telah mengerjakan revisi / tidak ada revisi*) pra rencana (design) / skripsi ujian lisan gelombang VI, TA 2011/2012 dengan judul:
“DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI PERHITUNGAN KEBUTUHAN KAIN UNTUK PEMBUATAN BUSANA DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC.NET 2008 ”
Surabaya, 20 Januari 2012 Dosen Penguji yang memeriksa revisi
iii
Dengan mengucap puji dan syukur kehadhirat Allah SWT, karena atas
ridho dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk
memenuhi persyaratan kelulusan program Studi Strata I pada Jurusan Teknik
Informatika di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Selain
itu penulis juga dapat mencoba menerapkan dan membandingkan pengetahuan
dan keterampilan yang diperoleh pada saat kuliah dengan kenyataan yang ada di
lingkungan kerja.
Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya
dan membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan laporan ini dan semoga tulisan ini dapat memberikan
manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Surabaya, Desember 2012
vi
1.6. Metodologi Penelitian ... 4
1.7. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1. penegrtian Draping ………... 6
2.1.1. Peristilahan Teknik Draping ………. 7
2.2. Perngartian Aplikasi ... 7
2.3 Pengertian Visual Basic.Net 2008... 9
2.3.1. Keuntungan menggunakan Visual Basic ... 9
2.3.2. Kekurangan dan kelemahan Visual Basic ... 11
2.4 Pengertian UML ... 11
2.4.6. Collaboration Diagram ……….. 18
2.4.7. Activity Diagram ………... 19
2.4.8. State Diagram ……… 20
2.5 Pengertian CDM dan PDM ... 17
2.6 Definisi Database …………... 20
2.7 Pengertian Microsoft Access ... 22
vii
3.3.2 UML (Unified Modeling Language ………... 37
3.3.2.1 Use Case Diagram ………. 37
3.3.2.2 Activity Diagram ………... 39
3.3.2.3 Class Diagram ……… 45
3.3.2.4 Sequence Diagram ………. 47
3.3.3 CDM (Conceptual Data Model) ………. 49
3.3.4 PDM (Physical Data Model) ... 49
3.4 Perancangan Antar Muka (interface) ... 51
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem ... 60
4.2 Implementasi Konfigurasi Database ... 60
4.2.1 Implementasi Database ... 60
4.2.2 Implementasi Proses ... 63
4.3 Menu Utama ... 69
4.4 Menu Data Pelanggan... 70
4.5 Menu Lihat ... 70
4.5.1 Menu Lihat Standart Ukuran ……….... 70
4.5.1.1 Form Standart Ukuran Celana ……….. 71
4.5.1.2 Form Lihat Pola Baju ……… 71
5.2.1 Uji Coba Form Tambah Pelanggan ... 74
5.2.2 Uji Coba Hapus ………... 75
5.2.3 Uji Coba Ubah ………... 76
viii
5.3.1 Uji Coba Hasil Pengukuran ... 78
BAB VI KESIMPULAN
PENYUSUN : DE WI ARI ANTI WIBO WO DOSEN PEMBIMBING I : BARR Y NUQOBA, S.Si, M.Kom DOSEN PEMBIMBING II : Pr of.Dr .Ir . SRI REDJ EKI, MT
ii ABSTRAK
Bisnis dan Teknologi informasi memiliki kaitan yang sangat erat. Teknologi informasi sendiri merupakan salah satu bidang vital di dunia yang juga menjadi tulang punggung hampir semua bidang usaha, mulai dari skala kecil dipedesaan maupun skala Internasional didunia mengandalkan teknologi informasi dalam pengembangan dan penanganan bisnisnya sehari-hari.
Salah satu bidang usaha yang sedang berkembang saat ini adalah di bidang ritel. Dalam industri tailor/penjahit yang membuat busana memiliki pengerjaan dari setiap prosesnya yaitu meliputi pemotongan kain, pengukuran, press, jahit, dan finishing. Saat ini dapat dilihat bahwa penjahit kebanyakan melakukan pengukuran kain customer dengan cara manual. Hal ini menjadikan waktu pembuatan busana tidak efisien dan maksimal. Pemasukan data secara manual dapat membuang-buang waktu proses pembuatan busana.
Dalam pengembangan teknologi yang saat ini sangat canggih dan mutakhir, terdapat teknologi yang dapat meminimalis kerja yaitu dengan menerapkan sebuah Perancangan Sistem Desain dan Implementasi Aplikasi Perhitungan Kebutuhan Kain untuk Membuat Busana. Perancangan sistem Desain dan Implementasi Aplikasi Perhitungan Kebutuhan Kain untuk Membuat Busana ini dapat memudahkan pembuatan dan dapat memuaskan customer yang datang untuk membuat busana yang dipesan. Dilain sisi dapat memaksimalkan waktu pembuatan, aplikasi ini juga dapat memuaskan customer dengan hasil finishing yang lebih cepat dari pada pengerjaan secara manual.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Lata r Belakang
Bisnis dan Teknologi informasi memiliki kaitan yang sangat erat.
Teknologi informasi sendiri merupakan salah satu bidang vital di dunia yang
juga menjadi tulang punggung hampir semua bidang usaha, mulai dari skala
kecil dipedesaan maupun skala Internasional didunia mengandalkan teknologi
informasi dalam pengembangan dan penanganan bisnisnya sehari-hari.
Salah satu bidang usaha yang sedang berkembang saat ini adalah di
bidang ritel. Dalam industri tailor / penjahit yang membuat busana memiliki
pengerjaan dari setiap prosesnya yaitu meliputi pemotongan kain, pengukuran,
press, jahit, dan finishing. Dalam proses tersebut belum memiliki penjadwalan
untuk melakukan proses pengerjaan bahan baku saja akan dapat mengganggu
kegiatan produksi beberapa mesin maupun tenaga kerja sekaligus.
Suatu rencana perencanaan pengadaan bahan baku yang baik harus
dilakukan agar kelancaran produksi dapat terpelihara dengan perencanaan
kebutuhan bahan baku yang baik maka permintaan terhadap suatu bahan baku
dapat terpenuhi dalam jumlah dan waktu yang tepat. Pada industri tailor /
penjahit yang memproduksi busana tersebut, perencanaan kebutuhan akan
bahan kain beserta bahan baku lainnya adalah penting sekali sebab kelebihan
bahan baku hanya akan membuang-buang biaya saja.
Dari penjabaran diatas dalam industry tailor/penjahit yang saat ini
dapat dilihat bahwa penjahit kebanyakan melakukan pengukuran kain
customer dengan cara manual. Hal ini menjadikan waktu pembuatan busana
tidak efisien dan maksimal. Pemasukan data secara manual dapat
membuang-buang waktu yang sebenarnya hal tersebut dapat digunakan untuk
menjahit bahan tanpa harus mengulang-ulang pengukuran customer apabila
mempunyai ukuran yang sama.
mutakhir. Terdapat teknologi yang dapat meminimalis kerja manusia yang
masih dilakukan secara manual. Dalam masalah pembuatan busana yang telah
dijabarkan diatas dapat digunakan/diterapkan sebuah Perancangan Sistem
Desain dan Implementasi Aplikasi Perhitungan Kebutuhan Kain untuk
Membuat Busana. Perancangan sistem Desain dan Implementasi Aplikasi
Perhitungan Kebutuhan Kain untuk Membuat Busana ini dapat memudahkan
pembuatan dan dapat memuaskan customer yang datang untuk membuat
busana yang dipesan. Dilain sisi dapat memaksimalkan waktu pembuatan,
aplikasi ini juga dapat memuaskan customer dengan hasil finishing yang lebih
cepat dari pada pengerjaan secara manual.
1.2. Per umusa n Ma salah
Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
suatu permasalahan.
1. Bagaimana menghitung ukuran busana (kemaja,kaos,celana,rok).
2. Bagaimana menerapkan metode untuk mendapatkan potongan kain yang
dibutuhkan.
3. Bagaimana menghitung ukuran busana (Kemeja,Celana,Rok) untuk
mendapatkan ukuran size standart busana (s.m,l,xl dll) dan dapat
mengetahui jumlah kebutuhan kain.
1.3. Batasa n Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
suatu batasan permasalahan.
1. Perancangan Desain dan Implementasi Aplikasi Perhitungan Kebutuhan
Kain untuk Membuat Busana dibuat dengan Visual Basic.Net dan
2. Hanya dapat memproduksi atau menghasilkan busana (Kemeja
(Panjang-Pendek), Celana (Panjang-Pendek), Rok (Panjang-Pendek)).
Dimana dengan ditentukan nya bahan kain yaitu kain polos, kain kotak
bermotif yang di gunakan dan ukuran kain untuk kemeja dan rok dengan
lebar kain 115, untuk celana dengan lebar kain 130
3. Setiap tailor (penjahit) mempunyai standart ukuran yang berbeda-beda.
4. Dalam pengerjaan produksi busana tersebut didapatkan hasil
perhitungan yang nantinya keluar output berupa total jumlah kain yang
dibutuhkan dan size standart busana.
5. Admin hanya dapat input data pelanggan,ubah,hapus
1.4. Tujuan
Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah dengan merancang Desain
dan Implementasi Aplikasi Perhitungan Kebutuhan Kain untuk Membuat
Busana.
1.5 Manfaat
Manfaat dari pengembangan Aplikasi Perhitungan Kebutuhan Kain
untuk Membuat Busana ini adalah:
1. Membantu dalam menentukan jumlah kain yang dibutuhkan dalam
pembuatan busana.
2. Menghilangkan penundaan-penundaan kegiatan produksi akibat
kekurangan bahan baku.
3. Membantu dalam melakukan kegiatan produksi terutama pada persediaan
bahan baku dengan menggunakan aplikasi ini agar lebih cepat dan efisien.
4. Dapat menentukan Tipe Busana (Kemeja,Rok,Celana), Tipe
perempuan dan laki-laki berbeda.
1.6 Metodologi Penelitia n
Metodologi yang digunakan supaya tepat dan akurat adalah dengan
beberapa tahapan yaitu:
1. Studi Literatur, yaitu dengan membaca buku-buku dan literatur yang
berhubungan dengan penganalisa dan perancangan sistem informasi.
2. Analisa Kebutuhan, dari pengguna yaitu mengumpulkan informasi ,
data dan proses dari berbagai sumber secara lengkap kemudian
dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh
program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap
untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.
3. Perancangan Sistem dan Program, yaitu merancang atau mendesain
sistem sesuai dengan hasil analisa, baik rancangan input, output
maupun cara kerja sistem yang akan dirancang. Desain antarmuka
pengguna dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara
lengkap.
4. Implementasi, yaitu desain program diterjemahkan ke dalam
kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah
ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.
5. Pengujian Sistem, yaitu penyatuan unit-unit program kemudian diuji
secara keseluruhan (system testing).
1.7 Sistematika Penulisan
Laporan tugas akhir ini akan menjelaskan tentang pembuatan sistem
informasi rute angkutan umum daerah surabaya . Agar lebih memahami
materi, laporan tugas akhir ini dibagi menjadi lima bab yang dilengkapi
dengan penjelasan langkah-langkah dan ilustrasinya.
BAB I Pendahuluan
masalah, tujuan, manfaat, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II Dasar Teori
Menjelaskan tentang teori-teori dasar yang berhubungan dengan
pengerjaan Tugas Akhir.
BAB III Perancangan Sistem
Menjelaskan tentang perancangan dan awal pembuatan perangkat
lunak yang meliputi pembuatan UML, CDM, PDM, dan desain
menu perangkat lunak.
BAB IV Implementasi
Menjelaskan tentang pengimplementasian perangkat lunak dan uji
coba sistem perangkat lunak untuk proses validasi.
BAB V Uji Coba da Evaluasi Sistem
Menjelaskan tentang dan uji coba sistem perangkat lunak untuk
proses validasi dan Evaluasi Sistem.
BAB VI Penutup
Mengambil kesimpulan dari Tugas Akhir yang telah dilakukan dan
6
Pada bab II ini akan dibahas beberapa teori dasar untuk menunjang
penyelesaian skripsi ini, antara lain : Sistem Informasi, Pengertian Draping,
Pengertian Visual Basic.Net, Definisi dari Database, Mengenal Database Mircrosoft
office access, Pengertian dari UML.
2.1 Pengertian Dr aping
Pola merupakan sepotong kain atau kertas yang digunakan sebagai
acuan dalam pembuatan busana pada saat akan menggunting kain. Pola
tersebut dibuat berdasarkan ukuran badan seseorang serta model busana
yang akan dibuat. Djati Pratiwi (2001:3) mengemukakan bahwa : “Pattern
atau pola dalam bidang jahit menjahit adalah suatu potongan kain atau
kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat baju, pada saat kain
digunting.”
Pola berdasarkan teknik pembuatannya dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Teknik pembuatan pola dengan konstrusi padat atau kubus disebut
draping atau memulir, yaitu pola yang dibentuk di atas badan si
pemakai atau tiruannya yang disebut dress form atau pas pop.
2. Teknik pembuatan pola dengan konstruksi bidang atau flat pattern,
merupakan pembuatan pola dari pengembangan pola yang dibuat
Joane E. Blair (1992:25) mengartikan draping sebagai : ”Technique
used to create garment by draping fabrics on a dress form. A pattern is
then cut from the draped segments and made into the designer’s sample
garment”. Artinya, draping adalah sebuah teknik yang digunakan untuk
menciptakan busana dengan membentuk kain di atas dress form. Kain
tersebut kemudian digunting berdasarkan bagian-bagian yang telah
dibentuk, lalu dijahit sebagai sample busana seorang desainer. [1]
2.1.1Peristilahan Teknik Dr aping
All Size : Ukuran badan manusia yang umum dipakai.
Casual : Busana santai.
Desain : Gambar busana.
In the Fasion : Desain pakaian yang sedang digemari saat ini.
Kupnat : Garis lipatan pada blus (di pinggang, bahu, dan sisi)
Model : Peraga
Pola Master : Pola yang menjadi patokan untuk membuat pola
berikutnya
TM : Tengah Muka blus/rok
TB : Tengah Belakang blus/rok
2.2 Pengertian Aplikasi
Aplikasi menurut Jogiyanto (1999:12), adalah penggunaan dalam
disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi
output .
Menurut Kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 : 52),
“Aplikasi adalah penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang
menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu”.
Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk
mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus dari pengguna. Aplikasi
merupakan rangkaian kegiatan atau perintah untuk dieksekusi oleh
komputer.
Program merupakan kumpulan instruction set yang akan dijalankan oleh
pemroses, yaitu berupa software. Bagaimana sebuah sistem komputer
berpikir diatur oleh program ini. Program inilah yang mengendalikan semua aktifitas
yang ada pada pemroses. Program berisi konstruksi logika yang dibuat oleh manusia,
dan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa mesin sesuai dengan format yang
ada pada instructionset .
Program aplikasi merupakan program siap pakai. Program yang
direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang
lain. Contoh-contoh aplikasi ialah program pemproses kata dan Web
Browser. Aplikasi akan menggunakan sistem operasi (OS) komputer dan
aplikasi yang lainnya yang mendukung.
Istilah ini mulai perlahan masuk ke dalam istilah Teknologi
Informasi semenjak tahun 1993, yang biasanya juga disingkat dengan app. Secara
adalah sofware yang dibeli perusahaan dari tempat pembuatnya. Industri PC
tampaknya menciptakan istilah ini untuk merefleksikan medan pertempuran
persaingan yang baru, yang paralel dengan yang terjadi antar sistem operasi yang
dimunculkan.
2.3 Pengertian Visual Basic.Net
Microsoft Visual Basic.NET adalah sebuah alat untuk
mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas
sistem .NET Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan
menggunakan alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi
Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga
aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari
beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#,
atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft
Visual Studio .NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut
paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat
sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang
diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang
kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh
Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu. [2]
2.3.1 Keuntungan Menggunakan Visual Basic
Visual Basic mempunyai banyak kelebihan dibandingkan
Software/bahasa pemograman yang lain. Dibawah ini adalah
• Kurva pembelajaran dan pengembangan yang lebih singkat
dibandingkan bahasa pemograman yang lain seperti C/C++,
Delphi atau bahkan PowerBuilder sekalipun.
• Menghilangkan kompleksitas pemanggilan fungsi Windows API,
karena banyak fungsi-fungsi tersebut sudah di-”embeded” ke
dalam syntax Visual Basic.
• Cocok digunakan untuk mengembangkan aplikasi/program yang
bersifat “Rapid Application Development”.
• Juga sangat cocok digunakan untuk membuat program/aplikasi
Bisnis.
• Digunakan oleh hampir semua keluarga Microsoft Office
sebagai bahasa Macro-nya, segera akan diikuti oleh yang lain.
• Dapat membuat ActiveX Control
• Dapat menggunakan OCX/Komponen yang disediakan oleh
pihak ketiga (“third party”) sebagai “tool” pengembangan.
• Menyediakan wizard yang sangat berguna untuk
mempersingkat/mempermudah pengembangan aplikasi
• Mendekati Object Oriented Programming
• Dapat di-integrasikan dengan Internet, baik itu pada sisi Client
maupun pada sisi Server
• Dapat membuat ActiveX Automation Server
• Integrasi dengan Microsoft Transaction Server
• Dapat menjalankan server tersebut dari mesin yang sama atau
2.3.2 Kekur angan/Kelemahan Visual Basic
Walaupun Visual Basic mempunyai banyak kelebihan,
tetapi tetap saja mempunyai kekurangan/kelemahan.
Kelemahan-kelemahan ini sebenarnya disebabkan oleh keterbatasan
Visual Basic dalam “mengambil” fungsifungsi yang bersifat
low-level yang berhubungan dengan Hardware maupun Operating
System (Windows) itu sendiri, antara lain:
• File Distribusi runtime-nya lebih besar dari kepunyaan C/C++.
• Tidak mempunyai fungsi-fungsi untuk mengambil
feature-feature dari OS sebanyak C/C++.
2.4 Pengertian UML ((Unified Modeling Language).
UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang
berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan,
membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan
software berbasis OO (Object-Oriented). UML sendiri juga memberikan
standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis
proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema
database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem
software (Sholiq, 2006).
Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan
syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus
untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk
bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML diturunkan
dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya : Grady Booch-Object-Oriented
Design (OOD), Jim Rumbaugh-Object Modeling Technique (OMT), dan
Ivar Jacobson-Object-Oriented Software Engineering (OOSE). Didalam
UML terdapat use case diagram, class diagram, sequence diagram,
collaboration diagram, activity diagram, state Diagram. [3]
2.4.1 Sejar ah UML
Sampai era tahun 1990 puluhan metodologi pemodelan
berorientasi objek telah bermunculan di dunia. Diantaranya adalah:
metodologi booch, metodologi coad, metodologi OOSE,
metodologi OMT, metodologi shlaer-mellor, metodologi
wirfs-brock, dan sebagainya. Masa itu terkenal dengan masa perang
metodologi (method war) dalam pendesainan berorientasi objek.
Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri, yang
mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita bekerjasama
dengan kelompok/perusahaan lain yang menggunakan metodologi
yang berlainan.
Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan
Jacobson, yang merupakan tiga tokoh yang boleh dikata
metodologinya banyak digunakan mempelopori usaha untuk
penyatuan metodologi pendesainan berorientasi objek.
Pada tahun 1995 direlease draft pertama dari UML (versi
0.8). Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan
2.4.2Use Case Diagram
Use case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa
atau semua actor, use case, dan interaksi diantara
komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem
yang akan dibangun. Use case diagram menjelaskan manfaat suatu
sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar
sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau
kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar.
Adapun yang terlihat pada Gambar 2.1 tentang use case
Gambar 2.1 Use Case
Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis
untuk menangkap requirement sistem dan untuk memahami
bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use case
diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem saat
diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau
beberapa use case diagram. Kebutuhan atau requirements system
adalah fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh sistem
kemudian didokumentasikan pada model use case yang
menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use case), dan yang
mengelilinginya (actor), serta hubungan antara actor dengan use case
Adapun komponen-komponen pembentuk use case
diagram adalah sebagai berikut :
Actor mempresentasikan seseorang atau sesuatu (seperti
perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem. Sebuah
actor mungkin hanya memberikan informasi inputan pada sistem,
hanya menerima informasi dari sistem atau keduanya menerima, dan
memberi informasi pada sistem. Actor hanya berinteraksi dengan
use case tetapi tidak memiliki kontrol atas use case. Cara
menentukan use case dalam suatu sistem :
a. Perilaku perangkat lunak aplikasi.
b. Gambaran tugas dari sebuah actor.
c. Sistem atau benda yang memberikan sesuatu yang bernilai
kepada actor.
d. Apa yang dikerjakan oleh suatu perangkat lunak (bagaimana
cara mengerjakannya
Adapun contoh dari bentuk gambar pada actor bisa
dilihat pada Gambar 2.2 actor student.
Gambar 2.2 Actor Student
Relasi mempresentasikan hubungan antara actor satu
melakukan suatu aktivitas dalam suatu sistem yang telah dibuat. Ada
beberapa relasi yang terdapat dalam use case diagram yaitu :
a. Association, menghubungkan link antar elemen.
b. Generalization, disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah
elemen dapat merupakan spesialisai dari elemennya.
c. Dependency, sebuah elemen bergantung dalam beberapa cara ke
elemen lainnya.
Adapun tipe relasi atau stereotype yang mungkin terjadi pada use
case diagram :
a. <<include>>, yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah
event dapat terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case
adalah bagian dari use case lainnya.
b. <<extends>>, kelakuan yang hanya berjalan dibawah kondisi
tertentu seperti menggerakkan alarm.
c. <<communicates>>, mungkin ditambahkan untuk asosiasi
yang menunjukkan asosiasinya adalah communicates
association.Ini merupakan pilihan selama asosiasi hanya tipe
relationship yang dibolehkan antara actor dan use case.
Adapun bentuk gambaran dari relasi antara actor dan
Gambar 2.3 Use Case Diagram.
Berikut akan dijelaskan empat macam diagram yang paling
sering digunakan dalam pembangunan aplikasi berorientasi object, yaitu
use case diagram, sequence diagram, collaboration diagram, dan class
diagram.
2.4.3Class Diagram.
Diagram yang menunjukkan sekumpulan class, interface
dan collaboration serta relationships. Diagram ini biasa ditemukan
pada pemodelan object oriented system. Class diagram menunjukkan
view desain statik dari sebuah sistem. Class diagram yang termasuk
active class menunjukkan view proses statik sebuah sistem (Sholiq,
2006). Adapun contoh pada Gambar 2.4 tentang class diagram.
2.4.4Object Diagr am
Object diagram adalah bentuk lain dari class diagram tetapi
menggunakan cara yang berbeda. Perbedaan diantara keduanya
adalah pada object diagram memperlihatkan beberapa object yang
merupakan instansi dari sebuah class. Sebuah object diagram
menggunakan notasi penggambaran yang sama dengan class diagram
kecuali dalam penulisan nama dan hubungan antar object. Object
diagram dapat digunakan untuk menggambarkan class diagram yang
kompleks meskipun penggunaannya tidak sepenting class diagram
(Sholiq, 2006).
2.4.5Sequence Diagr am
Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan
interaksi antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara
obyek-obyek tersebut.Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan
yang dipertukarkan oleh obyek-obyek yang melakukan suatu tugas atau
aksi tertentu. Obyek-obyek tersebut kemudian diurutkan dari kiri ke kanan,
Gambar 2.5 Sequence Diagram
2.4.6Collaboration Diagram.
Diagram interaksi yang menekankan pada struktur
organisasi dari objek yang menerima dan mengirim message.
Collaboration diagram menunjukkan sekumpulan objek dan
hubungan diantaranya serta pengiriman dan penerimaan message.
Objek yang umumnya memiliki nama atau instansiasi dari class, tapi
dapat pula merupakan turunan dari benda lain, seperti collaboration,
component dan node. Diagram ini digunakan untuk mengilustrasikan
dynamic view dari system (Sholiq, 2006). Adapun contoh pada
Gambar 2.6 tentang collaboration diagram.
2.4.7Activity Diagram.
Activity diagram menggambarkan urutan aktifitas yang digunakan untuk menjelaskan aktifitas dari sebuah operasi. Pada activity diagram terdapat keadaan aksi yang berisi spesifikasi dari aktifitas tertentu. Diagram ini berisi, pilihan keputusan dan kondisi serta spesifikasi message yang dikirim atau diterima sebagai gambaran dari aksi (Sholiq, 2006). Adapun contoh pada Gambar 2.7 tentang activity diagram.
Gambar 2.7 Activitiy Diagram.
2.4.8State Diagram.
Sebuah state diagram menggambarkan keadaan mesin,
transisi, event dan activity. Diagram ini adalah pelengkap khusus
untuk mendeskripsikan sebuah class yang menggambarkan state dari
objek dari class dan event yang menyebabkan state berubah. Event
tersebut dapat berasal dari objek yang mengirimkan suatu message
atau dari kondisi yang terpenuhi (Sholiq, 2006). Adapun contoh pada
Gambar 2.8 tentang state diagram.
2.5 Pengertian CDM dan PDM
CDM (Conceptual Data Model) merupakan Model yang dibuat
berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek
dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara
entitas-entitas itu. Biasanya direpresentasikan dalam bentuk Entity
Relationship Diagram. Adapun manfaat Penggunaan CDM dalam
perancangan database, yaitu memberikan gambaran yang lengkap dari
struktur basis data yaitu arti, hubungan, juga batasan-batasan dan alat
komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan analis. CDM terdiri
dari objek yang tidak diimplementasikan secara langsung kedalam basis
data yang sesungguhnya. Model ini dibuat berdasarkan anggapan bahwa
dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas
(entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu.
PDM kependekan dari Physical Data Model. PDM Merupakan
model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data
serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai
sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik. PDM
merupakan gambaran secara detail basis data dalam bentuk fisik.
Penggambaran rancangan PDM memperlihatkan struktur penyimpanan
data yang benar pada basis data yang digunakan sesungguhnya. [2]
2.6 Definisi Database.
Secara sederhana database (basis data) dapat diungkapkan
memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan cepat. Dalam hal ini,
pengertian akses dapat mencakup pemerolehan data maupun
pemanipulasian data, seperti menambah, mengedit, dan menghapus data.
Manajemen modern mengikutsertakan informasi sebagai sumber
daya penting yang setara dengan sumber daya manusia, uang, mesin, dan
material. Informasi adalah suatu bentuk penyajian data yang misalnya
Manajer. Bagi pihak manajemen, informasi merupakan bahan untuk
pengambilan keputusan dan selalu dibutuhkan. Oleh karena itu data,
proses, serta informasi merupakan satu kesatuan, dari data lalu diproses
dan kemudian menjadi informasi, seperti gambar 2.9 dibawah ini:
Gambar 2.9 Data Dan Informasi.
Dengan adanya komputer, data dapat disimpan dalam media pengingat
yang disebut hard disk. Dengan media ini, kehadiran kertas yang digunakan untuk
menyimpan data dapat dikurangi. Selain itu, data menjadi lebih cepat untuk
diakses terutama kalau dikemas dalam bentuk database. [4]
Informasi
Proses
2.7. Pengertian Microsoft Access
Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah
sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk
kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan
anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft
Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan
mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan
tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna.
Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format
Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server,Oracle
Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Para
pengguna/programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk
mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara
para programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya untuk
mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga
mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat
digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek. [5]
2.7.1. Fitur
Salah satu keunggulan Microsoft Access dilihat
dari perspektif programmer adalah kompatibilitasnya dengan bahasa
pemrograman Structured Query Language (SQL); query dapat dilihat dan disunting
sebagai statemen-statemen SQL, dan statemen SQL dapat digunakan secara
langsung di dalam Macro dan VBA Module untuk secara langsung memanipulasi
kedua jenis bahasa tersebut (VBA dan Macro) untuk
memprogram form dan logika dan juga untuk mengaplikasikan konsep berorientasi
objek.
Microsoft SQL Server Desktop Engine (MSDE) 2000, yang merupakan
sebuah versi mini dari Microsoft SQL Server 2000, dimasukkan ke dalam Office
XP Developer Edition dan dapat digunakan oleh Microsoft Access sebagai
alternatif dari Microsoft Jet Database Engine.
Tidak seperti sebuah sistem manajemen basis data relasional yang komplit,
Microsoft JET Database Engine tidak memiliki fitur trigger dan stored procedure.
Dimulai dari Microsoft Access 2000 yang menggunakan Microsoft Jet Database
Engine versi 4.0, ada sebuah sintaksis yang mengizinkan pembuatan kueri dengan
beberapa parameter, dengan sebuah cara seperi halnya sebuah stored procedure,
meskipun prosesur tersebut dibatasi hanya untuk sebuah pernyataan tiap
prosedurnya. Access juga mengizinkan form untuk mengandung kode yang dapat
dieksekusi ketika terjadi sebuah perubahan terhadap tabel basis data, seperti
halnya trigger, selama modifikasi dilakukan hanya dengan menggunakan form
tersebut, dan merupakan sesuatu hal yang umum untuk menggunakan kueri yang
akan diteruskan (pass-through dan teknik lainnya di dalam Access untuk
menjalankan stored procedure di dalam RDBMS yang mendukungnya.
Dalam berkas Access Database Project (ADP) yang didukung oleh
Microsoft Access 2000 dan yang selanjutnya, fitur-fitur yang berkaitan dengan
basis data berbeda dari versi format/struktur data yang digunakan Access (*.MDB),
karena jenis berkas ini dapat membuat koneksi ke sebuah basis data MSDE atau
Sehingga, dengan menggunakan ADP, adalah mungkin untuk membuat hampur
semua objek di dalam server yang menjalankan mesin basis data tersebut (tabel
basis data denganconstraints dan trigger, view, stored procedure, dan UDF).
Meskipun demikian, yang disimpan di dalam berkas ADP
hanyalah form, report, macro, dan modul, sementara untuk tabel dan objek lainnya
disimpan di dalam server basis data yang membelakangi program tersebut.
Access mengizinkan pengembangan yang relatif cepat karena semua tabel
basis data, kueri, form, dan report disimpan di dalam berkas basis data miliknya
(*.MDB). Untuk membuat Query, Access menggunakan Query Design Grid,
sebuah program berbasis grafis yang mengizinkan para penggunanya untuk
membuat query tanpa harus mengetahui bahasa pemrograman SQL. DI dalam
Query Design Grid, para pengguna dapat memperlihatkan tabel basis data sumber
dari query, dan memilih field-field mana yang hendak dikembalikan oleh proses
dengan mengklik dan menyeretnya ke dalam grid. Join juga dapat dibuat dengan
cara mengklik dan menyeret field-field dalam tabel ke dalam field dalam tabel
lainnya. Access juga mengizinkan pengguna untuk melihat dan memanipulasi kode
SQL jika memang diperlukan.
Bahasa pemrograman yang tersedia di dalam Access adalah
Microsoft Visual Basic for Applications (VBA), seperti halnya dalam beberapa
aplikasi Microsoft Office. Dua buah pustaka komponenComponent Object
Model (COM) untuk mengakses basis data pun disediakan, yakni Data Access
Object (DAO), yang hanya terdapat di dalam Access 97, dan ActiveX Data
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN
Pada bab ini akan dijelaskan analisa dan perancangan dari sebuah sistem yang
dibuat. Sistem tersebut membahas tentang perancangan dan implementasi desain
aplikasi perhitungan kain dan busana.
3.1. Analisa Sistem
Analisis sistem (system analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari
sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan
sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
3.1.1. Deskr ipsi Sistem
Dalam pengembangan teknologi yang saat ini sangat canggih dan mutakhir.
Terdapat teknologi yang dapat meminimalis kerja manusia yang masih dilakukan
secara manual. Dalam masalah pembuatan busana yang telah dijabarkan dapat
digunakan/diterapkan sebuah Perancangan Sistem Desain dan Implementasi Aplikasi
Perhitungan Kebutuhan Kain untuk Membuat Busana. Perancangan sistem Desain
dan Implementasi Aplikasi Perhitungan Kebutuhan Kain untuk Membuat Busana ini
membuat busana yang dipesan. Dilain sisi dapat memaksimalkan waktu pembuatan,
aplikasi ini juga dapat memuaskan customer dengan hasil finishing yang lebih cepat
dari pada pengerjaan secara manual. Mengenai fitur-fitur yang akan dimasukkan
kedalam aplikasi perhitungan kain dan busana. Fitur-fitur tersebut antara lain sebagai
berikut:
1. Mampu menampilkan standart ukuran busana yang biasa digunakan para
tailor sebagai acuan untuk membuat busana
2. Terdapat berapa tampilan pola gambar busana itu kemeja (panjang,
pendek), kaos (panjang, pendek), celana (panjang, pendek), rok (panjang,
pendek).
3. Selain itu aplikasi ini juga mampu menghitung jumlah kain yang
dibutuhkan dalam beberapa ukuran standart tailor.
3.1.2. Formula Per hitunga n Kebutuhan Kain
Aplikasi perhitungan jumlak kain yang dibutuhkan untuk pembuatan busana
merupakan aplikasi yang tampilannya berbasis desktop. Terdapat beberapa
keterbatasan yang ditemui pada Aplikasi perhitungan jumlah kain yang dibutuhkan
untuk pembuatan busana. Sehingga perlu diperhatikan guna menjadi acuan dalam
pengembangan aplikasi penghitung kain dan busana, yaitu:
1. Perancangan Desain dan Implementasi Aplikasi Perhitungan Kebutuhan
Kain untuk Membuat Busana dibuat dengan Visual Basic.Net dan
2. Hanya dapat memproduksi atau menghasilkan busana (Kemeja
(Panjang-Pendek), Celana (Panjang-Pendek), Rok (Panjang-Pendek)).
Dimana dengan ditentukan nya bahan kain yaitu kain polos, kain kotak
bermotif yang di gunakan dan ukuran kain untuk kemeja dan rok dengan
lebar kain 115, untuk celana dengan lebar kain 130.
3. Dalam pengerjaan produksi busana tersebut didapatkan hasil
perhitungan yang nantinya keluar output berupa total jumlah kain yang
dibutuhkan dan size standart busana.
4. Admin hanya dapat input data customer,edit,delete
Dalam aplikasi perhitungan jumlah kain yang dibutuhkan untuk
pembuatan busana terdapat rumus untuk perhitungan jumlah kain yang
dibutuhkan antara lain:
1. Kemeja = 2 x Panjang Kemeja + Toleransi Kain 4 cm
2. Rok = 2 x Panjang Rok + Toleransi Kain 4 cm
3. Celana = Panjang Celana + Toleransi Kain 115 cm
3.2. Pera nca ngan Per hitungan J umla h Kain
Perancangan dilakukan untuk menggambarkan, merencanakan, dan membuat
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan
yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini merupakan hasil transformasi dari analisa
Hal penting yang menjadi perhatian pada perancangan adalah bahwa
rancangan yang dibuat diharapkan dapat digunakan dengan mudah oleh semua user.
Yang dimaksud semua user adalah bahwa tidak hanya seorang ahli saja yang dapat
menggunakan aplikasi ini, namun orang awam pun dapat menggunakannya. Selain itu
beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain adalah kinerja system yang baik
dalam mengoperasikan aplikasi yang dibuat.
3.2.1. Sta ndar t Ukuran
Standar ini meliputi ruang lingkup, acuan, istilah dan definisi, syarat ukuran,
pengambilan contoh, cara pengukuran, syarat lulus uji dan syarat penandaan untuk
celanan panjang jeansa pria dewasa. Standar ini hanya berlaku untuk celanan panjang
pria dewasa dari kain denim baik untuk perdagangan dan pengendalian mutu.
3.2.1.1. Tabel Sta ndar t Ukur an Rok
Tabel 3.1 Standart Ukuran Rok
Istilah Ukur an S (Small) M (Medium) L (La rge) XL XXL
Lingkar Pinggang 64 – 66 68 – 72 74 – 78 80 – 84 86 – 90
Lingkar Panggul 84 – 88 90 – 96 99 – 108 110 – 116 118 – 124
Tinggi Panggul 16 – 17 17 – 18 19 – 20 21 – 22 23 – 24
3.2.1.2.Tabel Standar t Ukur a n Kemeja Per empuan
Tabel 3.2 Standart Ukuran Kemeja Perempuan
Istila h Ukur an S
(Small)
M
(Medium) L (Large) XL XXL
Lingkar leher 33 -34 35 – 36 37 - 38 39 – 40 41 – 42
Lebar muka 30 – 31 32 – 33 34 – 35 36 – 37 38 – 39
Lingkar badan 80 – 86 88 – 90 92 – 98 100 – 105 107 - 113
Tinggi dada 15 16 17 18 19
Lingkar pinggang 64 – 66 68 – 72 74 – 78 80 – 84 86 - 90
Lingkar pinggul 84 – 88 90 – 96 99 – 108 110 – 118 120 – 128
Tinggi pinggul 16 – 17 17 – 18 19 – 20 21 – 22 23 - 24
Lebar punggung 32 – 33 34 – 35 35 – 36 37 – 38 39 – 40
Panjang punggung 34 – 35 36 – 37 38 – 39 40 – 41 42 - 43
Panjang bahu 11 - 11,5 12 - 12,5 13 – 13,5 14 - 14,5 15 - 15,5
Lingkar Lengan 30 – 32 33 – 34 35 – 36 37 – 38 39 – 40
Panjang lengan 20 – 21 22 – 23 24 – 25 26 – 27 28 – 29
3.2.1.3. Tabel Sta ndar t Ukur an Kemeja Laki-laki
Tabel 3.3 Standart Ukuran Kemeja Laki-laki
3.2.1.4. Tabel Sta ndar t Ukur an Cela na Perempuan
Tabel 3.4 Standart Ukuran Celana Perempuan
Istilah Ukur a n S (Small) M (Medium) L (La rge) XL XXL
Panjang kemeja 69-70 71-72 73-74 75-76 77-78
Panjang lengan 50-52 54-55 56-57 58-59 60-61
Lingkar badan 84-88 92-96 98-100 101-102 103-104
Lingkar leher 36-37 38-39 40-41 42-43 44-45
½ ujung lengan 16-16,5 17-17,5 18-18,5 19-19,5 20-20,5
Lebar punggung 42-43 44-45 46-47 48-49 50-51
Rendah bahu 3-3,5 4-4,5 5-5,5 6-6,5 7-7,5
Panjang punggung 38-39 40-41 42-43 44-45 46-47
Rendah punggung 19-19,5 20-20,5 21-21,5 22-22,5 23-23,5
Istilah Ukur a n S (Small) M (Medium) L (Lar ge) XL XXL
Panjang celana 97 98 99 100 102
Lingkar pinggang/lingkar perut 68 70 73 76 79
Lingkar pesak 66 68 70 72 74
Lingkar paha 27 29 31 33 35
3.2.1.5. Tabel Sta ndar t Ukur an Cela na Laki-laki
Tabel 3.5 Standart Ukuran Celana Laki-laki
Istilah Ukur a n S (Sma ll) M (Medium) L (Large) XL XXL
Panjang celana 99 – 100 101 – 102 103 – 104 105 – 106 107 - 108
Lingkar pinggang 70 – 72,5 73 – 75 75,5 – 77,5 78 – 80 81 – 82,5
Lingkar panggul 88 – 90 91 – 92 93 – 94 95 – 96 97 - 98
Selakang 65 – 66 67 – 68 69 – 70 71 – 72 73 – 74
3.3. Pera nca ngan Sistem
Setelah menganalisa permasalahan maka tahapan selanjutnya adalah
melakukan perancangan sistem yang meliputi flowchart, Unified Modeling
Language(UML), Conceptual Data Model (CDM), dan Physical Data Model (PDM).
3.3.1. Flowchar t
Flowchart berfungsi untuk menjelaskan gambaran umum dan alur program
mengenai sistem aplikasi perhitungan kebutuhan kain untuk membuat busana. Pada
diagram flowchart tersebut, terdapat 5 proses yang terlibat di dalamnya, yaitu
pengukuran rok, pengukuran celana perempuan, pengukuran celana laki-laki,
3.3.1.1.Flowcha r t Pengukur an Rok
Flowchart untuk pengukuran rok adalah gambaran diagram alur pengaksesan
halaman pengukuran rok dapat dilihat pada gambar 3.1
3.3.1.2.Flowcha r t Pengukur an Celana Per empua n
Flowchart untuk pengukuran celana perempuan adalah gambaran diagram
alur pengaksesan halaman pengukuran celana wanita dapat di lihat pada gambar 3.2
3.3.1.3.Flowcha r t Pengukur an Celana Laki-laki
Flowchart untuk pengukuran celana laki-laki adalah gambaran diagram alur
pengaksesan halaman pengukuran celana pria dapat di lihat pada gambar 3.3
3.3.1.4.Flowcha r t Pengukur an Kemeja Perempuan
Flowchart untuk pengukuran kemeja perempuan adalah gambaran diagram
alur pengaksesan halaman pengukuran kemeja wanita dapat di lihat pada gambar 3.4
3.3.1.5.Flowcha r t Pengukur an Kemeja Pr ia
Flowchart untuk pengukuran kemeja pria adalah gambaran diagram alur
pengaksesan halaman pengukuran kemeja pria dapat di lihat pada gambar 3.6
3.3.2. UML
UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan
grafik atau gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan
pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO
(Object-Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print,
yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program
yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam
sistem software.
Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan
syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk
menggambarkan berbagai diagram piranti lunak.
3.3.2.1.Use Case Diagr am
Use case merupakan gambaran skenario dari interaksi antara user dengan
sistem. Sebuah diagram use case menggambarkan hubungan antara actor dan
kegiatan yang dapat dilakukannya terhadap aplikasi.
Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap
requirement sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja.
Selama tahap desain, use case diagram berperan untuk menetapkan perilaku
admin
tambah data pelanggan
edit data pelanggan
delete data pelanggan
tambah data pemesanan
tampil data pelanggan
tampil data pola
tampil data record
Gambar 3.6 Use Case Diagram
Pada diagram use case yang telihat pada Gamba r 3.6 terdiri dari 1 aktor
dan 14 use case. Di dalam diagram ini terdapat sebuah extend yang digunakan
untuk menunjukkan bahwa satu use case merupakan tambahan fungsional dari use
case lain jika kondisi tertentu terpenuhi. Alur ini dimulai dari ketika user memulai
menjalankan aplikasi perhitung kain dan busana. Dari informasi inilah akan diolah
oleh system sehingga dapat menampilkan hasil potong kain dan ukuran yang sesuai
3.3.2.2.Activity Diagra m
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang
sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin
terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Dalam perancangan system aplikasi
penghitung kain dan busana ini penulis memilah menjadi empat belas (7) aktifitas
atau activity diagram. Yang mana diantaranya adalah diagram memasukkan data
pelanggan, memasukkan data pemesanan, ubah data pelanggan, hapus data
pelanggan, tampil data pelanggan, tampil pola, tampil data record
ADMIN SYSTEM
pilih menu data
pili h tambah pelanggan tampil form data pelanggan
tambah cancel
masukkan data pelanggan selesai proses cancel proses simpan d
masukkan data pelanggan
Pada Gambar 3.7 dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) state object yang
bernama admin dan system. Di dalam diagram activity memasukkan data pelanggan
terdapat beberapa activity yang dilakukan user terhadap sistem. Aktifitas user yang
dimaksud diantaranya adalah memasukkan data pelanggan dengan memilih menu
data dan kemudian memilih sub menu tambah pelanggan. Sedangkan aktifitas
aplikasi tersebut diantaranya adalah menerima request dari user berupa proses
tambah data pelanggan. Didalam proses tambah data tersebut terdapat pilihan tambah
dan cancel dimana fungsi dari tambah (menyimpan data) dan cancel (membatalkan
penyimpanan data).
ADMIN SYST EM
pilih m enu data
pili h tambah pelanggan tampil form data pelanggan
ubah cancel
ubah data pelanggan sukses proses cancel proses ubah data
ubah data pelanggan
Pada Gambar 3.8 dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) state object yang
bernama admin dan system. Di dalam diagram activity ubah data pelanggan terdapat
beberapa activity yang dilakukan admin terhadap sistem. Aktifitas admin yang
dimaksud diantaranya adalah mengubah data pelanggan dengan memilih menu
datadan kemudian memilih sub menu tambah data. Sedangkan aktifitas aplikasi
tersebut diantaranya adalah menerima request dari admin berupa proses ubah data
pelanggan. Didalam proses ubah tersebut terdapat pilihan ubah dan cancel dimana
fungsi dari ubah(mengubah data) dan cancel (membatalkan ubah data).
ADMIN SYSTEM
pilih m enu data
pili h tambah pelanggan tampil form data pelanggan
hapus cancel
hapus data pelanggan sukses proses cancel proses hapus data
hapus data pelanggan
Pada Gambar 3.9 dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) state object yang
bernama admin dan system. Di dalam diagram activity hapus data pelanggan terdapat
beberapa activity yang dilakukan admin terhadap sistem. Aktifitas admin yang
dimaksud diantaranya adalah memasukkan data pelanggan dengan memilih menu
datadan kemudian memilih sub menu new customer. Sedangkan aktifitas aplikasi
tersebut diantaranya adalah menerima request dari admin berupa proses hapus data
pelanggan. Didalam proses hapus tersebut terdapat pilihan hapus dan cancel dimana
fungsi dari hapus (hapus data) dan cancel (membatalkan hapus data).
ADMIN SYSTEM
pilih menu liat
pilih lihat pola tampil form pola busana
lihat pola
Ga mbar 3.10 Activity Diagram Lihat Data Pola
Pada Gambar 3.10 dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) state object yang
bernama admin dan system. Di dalam diagram activity lihat data pola terdapat
beberapa activity yang dilakukan admin terhadap sistem. Aktifitas admin yang
dan kemudian memilih sub menu lihat data pola. Sedangkan aktifitas aplikasi tersebut
diantaranya adalah menerima request dari admin berupa proses lihat data pola.
ADMIN SYST EM
pilih m enu liat
pilih li hat standart ukuran tampil sub m enu
laki-laki perempuan
lihat standart ukuran
pilih tipe busan pilih tipe busana
Gamba r 3.11 Activity Diagram Tambah Data Pemesanan
Pada Gambar 3.11 dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) state object yang
bernama admin dan system. Di dalam diagram activity liat data standart ukuran
terdapat beberapa activity yang dilakukan admin terhadap sistem. Aktifitas admin
yang dimaksud diantaranya adalah liat data standart ukuran dengan memilih menu liat
aplikasi tersebut diantaranya adalah menerima request dari user berupa proses liat
data standart ukuran.
ADMIN SYST EM
pilih menu pemesanan
pilih data pesanan tampil form data pemesanan
tambahpemesanan keluar
pilih tipe busan tampil form pengukuran
pilih data pemesanan
tentukan input pengukuran
pilih cari model
tampil frame standart ukuran yg harus di masukka
proses close
tampil hasil pengukuran dan jmlh kain proses keluar
Pada Gambar 3.12 dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) state object yang
bernama admin dan system. Di dalam diagram activity Pemesanan terdapat beberapa
activity yang dilakukan admin terhadap sistem. Aktifitas admin yang dimaksud
diantaranya adalah menambah data pemesanan busana dengan memilih menu
pemesanan.Sedangkan aktifitas aplikasi tersebut diantaranya adalah menerima
request dari admin berupa proses pengukuran dan jumlah kain yang dibutuhkan.
ADMIN SYSTEM
pilih menu liat
pilih database tampil form data record
lihat data record
Gamba r 3.13 Activity Diagram Liat Standart Ukuran
3.3.2.3.Class Diagr am
Diagram kelas (class diagram) merupakan diagram struktural yang
memodelkan sekumpulan kelas, interface, kolaborasi dan relasinya. Diagram
kelas digambarkan dengan kotak, yang pada dasarnya terbagi atas tiga bagian
menggambarkan proses statik dari aplikasi penghitung kain dan busana. Dimana
dapat dilihat pada Gambar 3.14 yang mana terdapat tiga (class object) yaitu
customer, ukuran, pemesanan. Diantara class diagram tersebut terdapat relasi yang
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pelanggan dengan pemesanan dimana pelanggan dapat melakukan
beberapa transaksi pemesanan busana .
2. Ukuran dengan pemesanan dimana dalam beberapa transaksi pemesanan
busana dihasilkan suatu ukuran yang diinginkan.
0..1
3.3.2.4.Sequence Diagram
Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan
disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message
yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal
(waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh
obyek-obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Obyek-obyek tersebut
kemudian diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang melakukan interaksi biasanya
ditaruh di paling kiri dari diagram.
Pada sequence diagram ini menggambarkan skenario atau rangkaian
langkah-langkah yang dilakukan pada sistem sebagai respon dari sebuah event
untuk menghasilkan output tertentu.
Pada Ga mbar 3.15 dapat dilihat bahwa terdapat satu actor dan dua object
dalam diagram sequence pembuatan perancangan aplikasi penghitung kain dan
busana ini. Satu actor tersebut adalah admin dan dua objectnya yaitu aplikasi
penghitung kain dan busana itu sendiri dengan view manager. Admin sebagai
pengguna penuh atas aplikasi ini menginputkan berbagai data yang berhubungan
dengan hasil akhir yang diminta oleh pelanggan. Setelah proses tambah selesai dan
jika ada kesalaha data maka admin dapat mengubah data sebelumnya dengan pilihan
ubah yang telah tersedia. Apabila admin memerlukan penghapusan data pelanggan
atau data lainnya dalam aplikasi tersebut terdapat pilihan hapus yang berfungsi untuk
Proses input itu sendiri jika telah selesai dilakukan maka data akan disimpan dan
dapat dilihat sebagai hasil akhir dari proses penggunaan aplikasi penghitung kain dan
busana ini. Hasil akhir dari proses tersebut dapat dipanggil melalui view manager.
SequenceDiagram
permintaan selesai
tampil data pelanggan, data pemesanan,data pola memanggil hasil
tampil data pelanggan, data pemesanan,data pola memanggil hasil
3.3.3.Conceptual Data Model
Tahap selanjutnya adalah pembuatan Entity Relationship Diagram yang biasa
disingkat dengan ERD. Dalam ERD tersebut menjelaskan hubungan atau adanya
keterkaitan antara tabel satu dengan tabel yang lain. Untuk menyimpan berbagai
macam informasi tersebut dibutuhkan beberapa tabel database antara lain, tabel
customer, tabel pemesanan, tabel pengukuran, table pola tabel standart ukuran dimana
tabel-tabel tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Data_Pemesanan
Gamba r 3.16 Conceptual Data Model
3.3.4.Physical Data Model
Model data ini dibuat dengan cara me-generate diagram data konseptual di atas.
implementasi aplikasi. Dengan Physical data model kita dapat mengetahui model
fisik hasil pengembangan dari sebuah konsep, serta kita dapat mengetahui apakah
table yang kita buat terdapat error atau tidak setelah di generate ke PDM. Model dari
PDM sendiri tidak jauh berbeda dengan CDM hanya saja terkadang dalam kondisi
tertentu primary key akan berpindah ke tabel yang lain bahkan dapat membentuk
sebuah tabel baru. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.24 di bawah ini.
FK_DATA_PEMESANAN
3.4. Pera nca ngan Antar Muka ( Interface )
Perancangan interface adalah bagian yang paling penting dalam aplikasi,
karena yang pertama kali dilihat ketika aplikasi dijalankan adalah tampilan antar
muka aplikasi
Gambar 3.18 Desain Tampilan Layar Utama
Dapat dilihat pada gambar 3.18 dalam perancangan awal interface sebuah
aplikasi perhitungan kebutuhan jumlah kain yang mempunyai 2 menu diantaranya
adalah file dan view. Dimana masing masing menu tersebut mempunyai fungsi yang
berbeda – beda yaitu file berguna untuk new data customer, new data pola, new data
konfigurasi. Dan menu view adalah untuk lihat data customer, data pengukuran
pemesanan, data konfigurasi dan data pemesanan customer. M ENU
File View
3.4.1. Pera nca ngan Antar Muka form Data Customer Ba r u
Gambar 3.19 Desain Tampilan Data Customer Baru
Didalam pilihan menu New Customer terdapat tampilan form Data Customer
Baru untuk menginputkan customer yang mendaftar sebagai pelanggan baru.
Terdapat kategori yang ada didalam form tersebut yaitu ID_Customer, Nama, Alamat,
No.Tlp/HP, Jenis_Kelamin. Setelah menginputkan data customer dengan benar maka
terdapat pula pilihan add. Dimana add (menyimpan data yang telah
dibuat/diinputkan) yang dapat dilihat pada Gambar 3.19.
Data Customer
File View
Bioda ta
ID_Customer
Nama
Alamat
No Tlp / HP
J enis Kela min
Add Edit Delet e
Data_Customer
3.4.2. Pera nca ngan Antar Muka form New Pola
Gambar 3.20 Desain Tampilan New Pola
Didalam pilihan menu New Pola terdapat tampilan form New Pola
untuk menginputkan pola untuk memasukkan pola baru yang belum ada.
Terdapat kategori yang ada didalam form tersebut yaitu Tipe dan Gambar.
Setelah menginputkan data pola dengan benar maka terdapat pula pilihan add.
Dimana add (menyimpan data yang telah dibuat/diinputkan) yang dapat
dilihat pada Gamba r 3.20.
New Pola
File View
Tipe
Ga mbar
Add Cancel
Standart
3.4.3. Pera nca ngan Antar Muka form New Standar t Ukur an
Gamba r 3.21 Desain Tampilan New Standart Ukuran
Didalam pilihan menu New Standart Pola terdapat tampilan form New
Standart Ukuran untuk menginputkan Standart Ukuran untuk memasukkan Standart
Ukuran baru yang belum ada. Terdapat kategori yang ada didalam form tersebut yaitu
Nama dan Gambar. Setelah menginputkan data Standart Ukuran dengan benar maka
terdapat pula pilihan add. Dimana add (menyimpan data yang telah
dibuat/diinputkan) yang dapat dilihat pada Gambar 3.20.
New Standart Ukuran
File View
Nama
Gambar
3.4.4. Pera nca ngan Antar Muka form Data Customer
Gambar 3.22 Desain Tampilan Data Customer
Didalam pilihan menu Data Customer terdapat tampilan form Data Customer
untuk melihat Data Customer. Terdapat tampilan database data customer. Terdapat
pula pilihan add. Dimana add (untuk menambah data pengukuran) yang dapat dilihat
pada Gambar 3.22.
3.4.5. Pera nca ngan Antar Muka form Data Pengukur a n
Didalam pilihan menu Data Pengukuran terdapat tampilan form Data
Pengukuran untuk melihat Data Pengukuran. Terdapat katergori Biodata
(ID_Customer, Nama, Alamat, No.Tlp/HP, tgl_pesan, tgl_selesai) ketika di isikan
id_customer dengan secara otomatis (Nama, Alamat, No.Tlp/HP) muncul karena
sudah tersimpan di database customer, Input (Jenis_kelamin, Jenis, Tipe) ketika 3
Data Customer
File View
Data Customer
kategori itu ditentukan maka akan muncul ukuran apa yang harus di masukkan dan
muncul gambar pola sesuai yang sudah di tentukan. Terdapat pula pilihan Proses
Dimana Proses (untuk menambah data pengukuran) yang dapat dilihat pada Ga mbar
3.23.
Gambar 3.23 Desain Tampilan Data Pengukuran
Data Pengukuran
File View
Biodata Input
Proses Cancel
ID_Customer
Na ma
Alamat
No Tlp / HP
Tgl_Pesan
Tgl_Selesai
J enis_Kelamin
J enis
Tipe
Ya
Ukuran Baju Yang Harus dimasukkan Gambar Pola
3.4.6. Pera nca ngan Antar Muka form Hasil Pengukur a n
Gambar 3.24 Desain Tampilan Data Pengukuran
Didalam pilihan menu Hasil Pengukuran terdapat tampilan form Hasil
Pengukuran untuk melihat Hasil Pengukuran. Terdapat tampilan ukuran baju
yang sudah dimasukkan, gambar pola, ukuran size dan hasil kebutuhan bahan
pada Gambar 3.24.
3.4.7. Pera nca ngan Antar Muka form Lihat Pola
Gamba r 3.25 Desain Tampilan Lihat Pola
Hasil Pengukuran
File View
Ukur a n Busana
Ukur a n Size
Kebutuhan Ba han
Ukuran Baju Yang sudah dimasukkan Gambar Pola
Close
Lihat Pola
File View
Gambar Pola Busana
Didalam pilihan menu Lihat Pola terdapat tampilan form Hasil Lihat Pola
untuk melihat Lihat Pola. Terdapat tampilan gambar pola busana yang sudah
dimasukkan Gambar 3.25.
3.4.8. Pera nca ngan Antar Muka form Lihat Data Standar t Uk ur a n
Ga mbar 3.26 Desain Tampilan Lihat Data Standart Ukuran
Didalam pilihan menu Lihat Data Standart Ukuran terdapat tampilan
form Hasil Lihat Data Standart Ukuran untuk melihat Lihat Data Standart
Ukuran. Terdapat tampilan Standart Ukuran busana yang sudah dimasukkan
Ga mbar 3.26.
Lihat Data Standart Ukuran
File View
Standar t Ukur an Busana
3.4.9. Pera nca ngan Antar Muka form Lihat Data Recor d
Gamba r 3.25 Desain Tampilan Lihat Data Pemesanan Customer
Gamba r 3.27 Desain Tampilan Lihat Data Pemesanan Customer
Didalam pilihan menu Lihat Data Data Pemesanan Customer terdapat
tampilan form Hasil Lihat Data Data Pemesanan Customer untuk melihat Lihat Data
Data Pemesanan Customer. Terdapat tampilan Data Pemesanan Customer yang sudah
dimasukkan Gambar 3.27.
Data_Record
File View
Database Record