• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFORMASI SEGMEN

Dalam dokumen Jumlah Aset Lancar 915,793, ,564,680 (Halaman 56-60)

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan informasi yang diperlukan oleh pengambil keputusan operasional, yang digunakan untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerja segmen operasi mereka.

Manajemen menyajikan informasi segmen operasi dalam enam kelompok segmen sesuai dengan kegiatan usahanya, yaitu hotel, pusat perbelanjaan, pusat hiburan dan gaya hidup, perkantoran, real estat dan jasa keuangan.

Segmen operasi Grup adalah sebagai berikut:

Pusat Pusat hiburan Jasa

Hotel Perbelanjaan dan gaya hidup Perkantoran Real estat keuangan Konsolidasi

Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

Pendapatan ekstern 154,551,969 150,658,484 27,417,893 45,444,148 - - 378,072,494

Hasil Segmen 20,728,896 101,677,516 12,939,049 30,080,622 - - 165,426,083

Beban umum dan administrasi tidak

dapat dialokasikan (31,884,073)

Penghasilan investasi 6,928,710

Beban keuangan (16,168,983)

Keuntungan dari investasi pada entitas asosiasi 1,400,931

Kerugian lain-lain - bersih 64,852,904

Laba sebelum pajak penghasilan 190,555,572

Aset

Aset Segmen 963,159,096 971,178,207 583,092,923 838,273,444 44,538,520 25,678 3,400,267,868

Investasi pada entitas asosiasi 40,663,656

Aset tidak dapat dialokasikan 1,344,669,830

Jumlah sebelum eliminasi 4,785,601,354

Eliminasi (658,393,291)

Jumlah setelah eliminasi 4,127,208,063

Liabilitas

Liabilitas segmen 156,802,791 427,909,070 352,379,713 127,564,866 3,693,811 109,225,845 1,177,576,096

Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 1,061,187,620

Jumlah liabilitas sebelum eliminasi 2,238,763,716

Eliminasi (429,932,992)

Jumlah setelah eliminasi 1,808,830,724

INFORMASI LAINNYA

Pengeluaran modal 8,559,364 4,667,299 1,391,748 636,506 - - 15,254,917

Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan 136,971,717

Jumlah 152,226,634

Beban depresiasi dan amortisasi 20,075,531 14,772,506 4,337,429 9,530,024 - - 48,715,490

Beban depresiasi dan amortisasi yang tidak dapat

dialokasikan 2,950,905

Jumlah 51,666,395

Pusat Pusat hiburan Jasa

Hotel Perbelanjaan dan gaya hidup Perkantoran Real estat keuangan Konsolidasi

Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

Pendapatan ekstern 134,533,575 119,890,284 23,868,374 32,962,939 29,147,562 - 340,402,734

Hasil Segmen 17,056,450 73,554,611 8,571,254 17,520,458 20,802,292 - 137,505,065

Beban umum dan administrasi tidak

dapat dialokasikan (29,307,145)

Penghasilan investasi 4,104,632

Beban keuangan (15,351,165)

Kerugian dari investasi pada entitas asosiasi 552,435

Kerugian lain-lain - bersih (2,736,130)

Laba sebelum pajak penghasilan 94,767,692

Pusat Pusat hiburan Jasa

Hotel Perbelanjaan dan gaya hidup Perkantoran Real estat keuangan Konsolidasi

Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

Aset

Aset Segmen 968,402,554 1,089,945,450 570,735,821 851,140,693 42,555,457 27,558 3,522,807,533

Investasi pada entitas asosiasi 39,262,725

Aset tidak dapat dialokasikan 1,260,787,895

Jumlah sebelum eliminasi 4,822,858,153

Eliminasi (696,053,263)

Jumlah setelah eliminasi 4 ,12 6 ,8 0 4 ,8 9 0

Liabilitas

Liabilitas segmen 161,791,805 416,839,165 348,331,209 119,680,355 4,494,681 109,208,799 1,160,346,014 Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan

Jumlah liabilitas sebelum eliminasi 1,160,346,014

Eliminasi (429,060,281)

Jumlah setelah eliminasi 73 1,2 8 5,73 3

INFORMASI LAINNYA

Pengeluaran modal 33,923,617 3,651,021 22,256,798 3,717,013 13,334,349 - 76,882,798

Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan 5,626,859

Jumlah 8 2 ,50 9 ,6 57

Beban depresiasi dan amortisasi 83,627,994 67,071,715 19,598,086 37,466,718 - - 207,764,513 Beban depresiasi dan amortisasi yang tidak dapat

dialokasikan 12,449,531

Jumlah 2 2 0 ,2 14 ,0 4 4

31 Maret 2013

31 Desember 2013

36. IKATAN

a. Perusahaan mengadakan perjanjian pengelolaan Hotel dengan Hyatt International-Asia Pacific, Limited untuk mengelola dan mengusahakan hotel dengan nama Grand Hyatt Jakarta selama 38 tahun sejak tanggal 1 Agustus 1991. Balas jasa terutang (jasa royalti dan jasa pengelolaan) adalah berdasarkan persentase tertentu dari pendapatan operasi kotor Hotel. Sesuai dengan peraturan baru tentang pendirian perusahaan asing di Indonesia, hak dan kewajiban Hyatt International-Asia Pacific, Limited dalam perjanjian tersebut dialihkan kepada PT Hyatt Indonesia sejak Oktober 1997, entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Hyatt International Corporation.

b. Pada tanggal 8 Desember 2010, Perusahaan dan Group Starwood Asia Pasific Hotels & Resort Pte. Ltd., menandatangani perjanjian kerjasama yaitu:

i. Perjanjian Jasa–jasa Operasional ii. Perjanjian Jasa-jasa yang Disentralisasi iii. Perjanjian Jasa-jasa Konsultasi Pengembangan iv. Perjanjian Bantuan Teknis dan License System

Perjanjian-perjanjian kerjasama tersebut ditandatangani dalam rangka rencana pembangunan dan pengoperasian hotel bintang 5 di kompleks Plaza Indonesia, Jl. M.H. Thamrin No. 15, Jakarta, yang bernama “Keraton at The Plaza, A Luxury Collection Hotel”.

c. Perusahaan mengadakan perjanjian pengelolaan dengan PT Indo Pacific Sheraton (“Penyedia Jasa”), sebuah perusahaan berbadan hukum yang tunduk pada ketentuan hukum Republik Indonesia. Sebagaimana termuat dalam perjanjian, Operator akan menerima jasa manajemen yang dihitung berdasarkan persentase tetap dari keuntungan operasional kotor (“GOP”).

d. Pada tanggal 24 Maret 2010, Perusahaan dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) mengadakan perjanjian pembelian gas untuk bahan bakar peralatan operasional yang berlaku hingga 31 Maret 2012. Perjanjian ini telah diperpanjang di tahun 2013 hingga 31 Maret 2018.

e. PLP dan PT Aneka Bina Lestari (ABL) pada tanggal 31 Mei 2007 membuat perjanjian penyelesaian dimana PLP akan memberikan kepada ABL penggantian seluruh biaya pembangunan bangunan Pusat Perbelanjaan FX Sudirman Place (dahulu Sudirman Place) dan ABL akan mengalihkan kepada PLP segala hak, manfaat atau kepentingan ABL yang melekat pada FX Sudirman.

Sudirman Place dibangun oleh ABL melalui perjanjian Bangun-Kelola-Alih dengan Badan Pengelola Gelora Bung Karno (BPGBK), dimana pada akhir perjanjian ABL hanya menyerahkan hak pengelolaan tanah dan bangunan kepada BPGBK. Berdasarkan addendum perjanjian kerjasama, jangka waktu perjanjian adalah 35 tahun terhitung sejak 12 Juni 2008 sampai 11 Juni 2043.

PLP dengan demikian akan membayar ABL untuk seluruh biaya pembangunan Sudirman Place sebesar Rp 227.000.000 ribu yang meliputi:

i. Outstanding pembayaran tidak termasuk PPN sebesar Rp 107.000.000 ribu, dan

ii. Sebagian biaya pembangunan Sudirman Place sebesar Rp 120.000.000 ribu (Sisa Reimbursement).

Pada tanggal 3 Agustus 2011, seluruh utang kepada ABL telah dilunasi.

f. Pada tanggal 10 Juli 2007, PLP dan ABL membuat Perjanjian Kerjasama dimana ABL menunjuk dan memberikan kuasa dengan hak dan wewenang penuh kepada Perusahaan sebagai satu-satunya pihak yang berwenang untuk mengelola dan mengembangkan FX Sudirman maupun fasilitas penunjang dari proyek berdasarkan hak dan liabilitas ABL sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerjasama dengan BPGBK.

g. Pada 5 Nopember 2010, PNR dan PT China Sonangol Media Investment (CSMI) mengadakan perjanjian jasa pengelolaan manajemen pusat hiburan. Atas jasa pengelolaan tersebut PNR akan menerima biaya manajemen sebesar Rp 800.000 ribu setiap bulannya.

Mulai tanggal 5 Nopember 2011, berdasarkan amandemen perjanjian yang ditandatangani oleh CSMI dan PNR pada tanggal 4 Nopember 2011, nilai jasa pengelolaan manajemen pusat hiburan meningkat menjadi Rp 860.000 ribu setiap bulannya berlaku sampai dengan 4 Desember 2012 dan Rp 749.032 ribu dari tanggal 5 Desember 2012 sampai dengan tanggal 31 Desember 2012.

Berdasarkan amandemen perpanjangan yang ditandatangani oleh PNR dan CSMI pada tanggal 20 Desember 2012, nilai jasa pengelolaan manajemen pusat hiburan meningkat menjadi Rp 900.000 ribu setiap bulannya dan berlaku hingga 31 Desember 2013.

Perjanjian ini telah diperpanjang hingga 30 Juni 2014. Berdasarkan amandemen perpanjangan yang ditandatangani oleh PNR dan CSMI pada tanggal 31 Desember 2013, nilai jasa pengelolaan manajemen pusat hiburan tetap sebesar Rp 900.000 ribu setiap bulannya.

h. Pada 10 Oktober 2013, PNR dan PT Panorama Makassar Realty (PMR) mengadakan perjanjian pinjaman dana kepada PMR senilai Rp 9.543.100 ribu selama 4 tahun dengan bunga 10% per tahun. Pada tanggal 31 Maret 2014 saldo pinjaman adalah sebesar Rp 9.543.100 ribu dan saldo piutang bunga adalah sebesar Rp 455.948 ribu.

Dalam dokumen Jumlah Aset Lancar 915,793, ,564,680 (Halaman 56-60)

Dokumen terkait