• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFORMASI SEGMEN

Dalam dokumen PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk (Halaman 44-54)

Pada tahun 2012, Perusahaan bergerak dibidang investasi dan Entitas Anak bergerak dibidang pertambangan bijih besi. Pada tahun 2011, Perusahaan dan Entitas Anak bergerak dalam satu segmen usaha yaitu dalam bidang perkebunan, sehingga segmen usaha tidak disajikan.

Informasi mengenai segmen usaha dan geografis Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut :

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi

Tambang/ Investasi/

Padang Jakarta Jumlah Eliminasi Jumlah

Aset Lancar 23.894 604.971 628.865 - 628.865

Aset Tidak Lancar 24.342 594.863 619.205 (15.860) 603.345

Jumlah Aset 48.236 1.199.834 1.248.070 (15.860) 1.232.210

Liabilitas 24.967 17.179 42.146 (304) 41.842

Ekuitas 23.267 1.182.656 1.205.923 (15.555) 1.190.368

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 48.234 1.199.835 1.248.069 (15.859) 1.232.210

2 0 1 3 (Dalam Jutaan Rupiah) Uraian

Tambang/ Investasi/

Padang Jakarta Jumlah Eliminasi Jumlah

Aset Lancar 14.844 593.142 607.986 - 607.986

Aset Tidak Lancar 26.041 593.805 619.846 (14.603) 605.243

2 0 1 2 (Dalam Jutaan Rupiah) Uraian

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi

Tambang/ Investasi/

Padang Jakarta Jumlah Eliminasi Jumlah

Penjualan 22.119 - 22.119 - 22.119

Beban Pokok Penjualan (13.856) - (13.856) - (13.856)

Beban Usaha (1.386) (448) (1.834) - (1.834)

Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih 1.785 9 1.794 (671) 1.123

Pajak Penghasilan (3.070) 85 (2.985) - (2.985)

Laba (Rugi) Bersih 5.592 (354) 5.238 (671) 4.567

2 0 1 3 (Dalam Jutaan Rupiah) Uraian

Tambang/ Investasi/

Padang Jakarta Jumlah Eliminasi Jumlah

Penjualan 24.524 - 24.524 - 24.524

Beban Pokok Penjualan (19.930) - (19.930) - (19.930)

Beban Usaha (5.475) (5.181) (10.656) - (10.656)

Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih (3.030) 798 (2.232) 3.977 1.745

Pajak Penghasilan 500 (141) 359 - 359

Laba (Rugi) Bersih (3.411) (4.524) (7.935) 3.977 (3.958)

2 0 1 2 (Dalam Jutaan Rupiah) Uraian

23. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Risiko keuangan utama yang mungkin dihadapi Perusahaan dan Entitas Anak adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Kebijakan keuangan dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan dan Entitas Anak.

Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu dan memantau exposure terkait dengan batasan-batasan tersebut.

Perusahaan dan Entitas Anak melakukan hubungan usahahanya dengan pihak ketiga yang dikenal dan kredibel. Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau terus menerus untuk mengurangi risiko piutang ragu-ragu. Perusahaan dan Entitas Anak juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank. Untuk mengatasi risiko ini, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank dengan reputasi yang baik.

Piutang Lain-lain kepada Pihak Ketiga 593.898.946.595

Dana yang Dibatasi Penggunaannya 579.000.000.000

Aset Lain-lain - Uang Jaminan 200.000.000

J u m l a h 1.174.042.549.475

Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Pada saat ini, tidak terdapat risiko nilai tukar mata uang asing yang signifikan yang dihadapi oleh Perusahaan.

Pada tanggal 31 Maret 2013 saldo aset moneter dalam mata uang asing adalah berupa rekening bank sebesar USD 1.507,83 (ekuivalen Rp 14.654.614).

Risiko Tingkat Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Pada saat ini, tidak terdapat risiko suku bunga yang signifikan yang dihadapi oleh Perusahaan dan Entitas Anak, karena pada tanggal 31 Desember 2012 tidak terdapat saldo piutang dan saldo pinjaman yang dikenakan bunga.

Risiko Likuiditas

Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan bank memadai untuk mendukung kegiatan bisnis Perusahan dan Entitas Anak secara tepat waktu. Dalam mengantisipasi risiko pengelolaan dana, Perusahaan dan Entitas Anak telah melakukan prediksi dana untuk jangka pendek dan menengah dalam mendukung kebutuhan operasionalnya dan memastikan tersedianya pendanaan berdasarkan kecukupan fasilitas kredit yang mengikat. Liabilitas keuangan berdasarkan jatuh tempo dari tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi sampai dengan tanggal jatuh tempo diungkapkan dalam tabel sebagai berikut :

Lebih dari Sampai Jangka

Satu Tahun sampai Satu Tahun sampai Waktu Tidak

Dua Tahun Dua Tahun Ditentukan Jumlah

Hutang Lain-lain 2.397.731.878 - - 2.397.731.878

Hutang Royalti 451.897.182 - - 451.897.182

Beban Masih Harus Dibayar 1.422.402.586 - - 1.422.402.586

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek - - -

-Provisi Kewajiban Lingkungan - 210.000.000 - 210.000.000

Hutang Pihak Berelasi - - 25.113.296.853 25.113.296.853

Pengelolaan Modal

Tujuan Perusahaan dan Entitas Anak ketika mengelola modal adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Perusahaan dan Entitas Anak serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

Perusahaan dan Entitas Anak secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian kepemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Perusahaan dan Entitas Anak, profitabilitas saat ini dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi hutang.

Perusahaan dan Entitas Anak memonitor berdasarkan rasio gearing konsolidasi. Rasio gearing dihitung dengan membagi pinjaman bersih dengan total ekuitas. Pinjaman bersih dihitung dengan mengurangkan jumlah pinjaman dengan kas dan bank. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tidak terdapat saldo pinjaman.

24. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 :

Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat

Aset Keuangan :

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Kas dan Bank 943.602.880 943.602.880 91.734.692 91.734.692

Piutang Usaha Pihak Ketiga - Bersih - - -

Piutang Lain-lain kepada Pihak Ketiga 593.898.946.595 593.898.946.595 593.267.561.150 593.267.561.150

Piutang Pihak Berelasi -

Dana yang Dibatasi Penggunaannya 579.000.000.000 579.000.000.000 579.000.000.000 579.000.000.000

Aset Lain - lain - Uang Jaminan 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000

Jumlah Aset Keuangan 1.174.042.549.475 1.174.042.549.475 1.172.559.295.842 1.172.559.295.842

Liabilitas Keuangan : Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Hutang Usaha kepada Pihak Ketiga - - -

Hutang Lain - lain kepada Pihak Ketiga 2.397.731.878 2.397.731.878 7.793.005.103 7.793.005.103

Hutang Royalti 451.897.182 451.897.182 451.897.182 451.897.182

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek - - 284.577.767 284.577.767

Beban Masih Harus Dibayar 1.422.402.586 1.422.402.586 807.728.088 807.728.088

Hutang Pihak Berelasi 25.113.296.853 25.113.296.853 21.210.738.873 21.210.738.873

Provisi Kewajiban Lingkungan 210.000.000 210.000.000 210.000.000 210.000.000

Jumlah Liabilitas Keuangan 29.595.328.499 29.595.328.499 30.757.947.013 30.757.947.013

Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan dasar transaksi yang wajar (arms - length transactions).

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut :

- Nilai wajar kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, dana yang dibatasi penggunaannya, hutang usaha, hutang lain-lain, hutang royalti, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, beban masih harus dibayar dan provisi kewajiban lingkungan mendekati nilai tercatatnya, karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut atau dampak diskonto tidak signifikan.

- Nilai wajar piutang pihak berelasi, aset lain-lain dan hutang pihak berelasi tidak disajikan, karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, dimana instrumen keuangan tersebut tidak memiliki jangka waktu pengembalian secara kontraktual.

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING

Mandatory Exchangeable Bonds

a. Pada tanggal 12 Nopember 2007, Perusahaan dan PT Kurnia Selaras (KS), telah menandatangani “Perjanjian Investasi Pendahuluan” yang kemudian diubah dengan “Adendum Perjanjian Investasi Pendahuluan” tanggal 13 Nopember 2007. Perjanjian ini kemudian diaktakan dengan Akta Penyimpanan (Depot) No. 86 yang dibuat di hadapan Notaris Yulia SH. tanggal 17 Desember 2007.

Berdasarkan perjanjian tersebut, KS telah sepakat untuk menerbitkan Mandatory Exchangeable Bonds (MEB) senilai Rp 197.000.000.000 yang seluruhnya akan diambil oleh Perusahaan. MEB tersebut terbagi atas 197 obligasi dengan nilai nominal Rp 1.000.000.000

per obligasi dan setelah 5 (lima) tahun, terhitung sejak tanggal penerbitan yaitu tanggal 28 Januari 2008, wajib ditukarkan dengan 70% saham PT Transpacific Agro Industry (TPAI)

dan 70% saham PT Citra Indoniaga (CIN), pihak ketiga, yang dimiliki oleh KS. Syarat, ketentuan dan kondisi yang berkaitan dengan MEB tersebut antara lain :

- Untuk MEB yang diterbitkan akan dikeluarkan 1 sertifikat obligasi jumbo dimana MEB tersebut merupakan obligasi tercatat dalam daftar pemegang obligasi yang akan dikelola oleh KS.

- Tingkat bunga MEB disepakati 1% per tahun yang akan dibayarkan setiap 6 bulan. - Jika terjadi kondisi yang antara lain KS tidak memenuhi kewajibannya (cedera janji),

target perkebunan kelapa sawit TPAI dan CIN tidak tercapai, ijin lokasi perkebunan tersebut dibatalkan, dan sebagainya, maka KS wajib melunasi dini secara sekaligus MEB tersebut kepada Perusahaan yang pembayarannya meliputi pokok MEB, bunga

Mandatory Exchangeable Bonds (Lanjutan)

- Perusahaan berhak menempatkan masing-masing 2 orang wakil untuk duduk sebagai anggota dewan komisaris dan direksi TPAI dan CIN.

- MEB selain dijamin dengan gadai saham TPAI dan CIN, dijamin juga dengan saham KS serta jaminan perusahaan dari PT Transpacific Investama (pemegang saham mayoritas KS).

Ruang lingkup kegiatan usaha TPAI dan CIN meliputi bidang perkebunan dan industri pengolahan kelapa sawit.

b. Pada tanggal 14 Desember 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian penerbitan MEB

dengan KS, yang telah diaktakan dalam Akta Penyimpanan (Depot) No. 86 tanggal 17 Desember 2007 dari Notaris Yulia, SH. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan

bermaksud membeli MEB yang diterbitkan oleh KS sebesar Rp 197.000.000.000 dengan nilai nominal masing-masing obligasi sebesar Rp 1.000.000.000 per lembar. Tingkat bunga yang dikenakan sebesar 1 % per tahun yang dibayarkan setiap 6 bulan (semesteran) dan berjangka waktu 5 tahun sejak tanggal pembelian yang akan jatuh tempo pada 14 Desember 2012.

Pada saat jatuh temponya, MEB tersebut wajib ditukar seluruhnya dengan 70 % saham PT Citra Indoniaga dan 70 % saham PT Transpacific Agro Industry yang keduanya dimiliki

oleh KS.

c. Pada tanggal 7 Oktober 2009, Perusahaan dan KS, menandatangani Perjanjian Penyelesaian. Berdasarkan perjanjian tersebut, para pihak sepakat untuk mengakhiri lebih dini atas perjanjian penerbitan MEB tanggal 14 Desember 2007, dengan opsi penyelesaian kewajiban sebagai berikut :

1. Pelunasan seluruh kewajiban ke rekening Perusahaan dengan sekali pembayaran, atau 2. Penyerahan aset dengan penilaian dari penilai independen sebagai bentuk pembayaran

seluruh kewajiban sesuai tanggal jatuh tempo sebagai berikut :

a. Jika dilakukan paling lambat tanggal 23 Januari 2010, maka jumlah pembayaran yang wajib dibayarkan Rp 278.971.700.000

b. Jika dilakukan paling lambat tanggal 23 Januari 2011, maka jumlah pembayaran yang wajib dibayarkan Rp 331.976.300.000

c. Jika dilakukan paling lambat tanggal 23 Januari 2012, maka jumlah pembayaran yang wajib dibayarkan Rp 395.051.800.000

Mandatory Exchangeable Bonds (Lanjutan)

Jaminan atas perjanjian penyelesaian MEB tersebut berupa :

- Jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Kreasi Cipta Karya, pemegang saham KS, yang telah diaktakan dengan Akta No. 24 tanggal 8 Okober 2009 dari Notaris Yulia, SH.

- Jaminan dari PT Jasnita Investindo, berupa deposito sebesar USD 12.469.316,65 (ekuivalen Rp 112.111.626.000) per 31 Desember 2010 yang ditempatkan pada Bank of Singapore Ltd. atas nama PT Jasnita Investindo.

d. Pada tanggal 8 Oktober 2009 diadakan perjanjian penjaminan Perusahaan No. 24 antara Perusahaan (penerima jaminan) dan PT Kreasi Cipta Karya (penanggung). Berdasarkan perjanjian tersebut, PT Kreasi Cipta Karya (KCK) selaku pemegang saham KS diwajibkan memberi jaminan berupa jaminan Perusahaan kepada Perusahaan. Penanggungan diberikan dengan syarat-syarat antara lain sebagai berikut :

1. KCK berjanji selama KS memiliki kewajiban kepada Perusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan penanggung (KCK) tidak akan menjual, menyewakan seluruh atau sebagian aset milik KCK dimana penjualan, penyewaan atau pelepasan aset akan mempengaruhi kemampuan KCK dalam pembayaran hutang.

2. KCK menjamin akan membuat dan melaksanakan jaminan dan penanggungan ini merupakan kewajiban sah dan mengikat penanggung.

3. Penanggungan oleh KCK akan berlaku terus menerus dan mengikat selama tertanggung masih mempunyai kewajiban kepada penerima jaminan (Perusahaan).

e. Sesuai surat pernyataan direksi Perusahaan tanggal 23 Oktober 2009 sehubugan dengan rencana jual saham KS atas saham-saham dalam TPAI dan CIN, yang sebelumnya dijadikan jaminan MEB, Perusahaan memberikan pernyataan sebagai berikut :

1. Perusahaan dan KS sepakat untuk mengakhiri perjanjian MEB dan sepakat melepaskan gadai atas saham-saham TPAI dan CIN yang dimiliki KS yang merupakan salah satu jaminan dalam MEB.

2. Dengan dilepaskannya gadai atas saham-saham TPAI dan CIN, maka Perusahaan membebaskan tuntutan hukum yang timbul atas pelaksanaan jual/beli saham dan pengalihan aset dalam TPAI dan CIN kepada pihak pembeli.

f. Surat Perjanjian Penyelesaian tanggal 7 Oktober 2009 tersebut diperkuat dengan pendapat

hukum William Soerjonegoro & Partners Law Office No. 148/WSP/ WED/X/2009 tanggal 27 Oktober 2009. Pendapat hukum tersebut menyatakan antara lain :

1. Pelepasan gadai saham dan seluruh jaminan yang terdapat dalam perjanjian MEB baru akan berlaku sejak tanggal ditandatangani perjanjian penyelesaian antara Perusahaan dengan KS.

2. Jaminan yang disepakati dalam perjanjian penyelesaian adalah jaminan perusahaan (corporate guarantee) yang diberikan oleh pemegang saham KS (KCK). Karenanya

Mandatory Exchangeable Bonds (Lanjutan)

3. Jaminan yang disepakati adalah jaminan perusahaan yang diberikan oleh pemegang saham KS yakni KCK, karenanya seluruh jaminan yang ada dalam perjanjian MEB berdasarkan perjanjian penyelesaiian dinyatakan tidak berlaku

g. Berdasarkan perjanjian gadai deposito tanggal 17 Desember 2009 yang telah dilegalisasi pada tanggal 16 April 2010 oleh Notaris Iswandi di Jakarta, Perusahaan menerima surat kuasa dari PT Jasnita Investindo untuk menghadap pejabat Bank of Singapore Ltd., memberikan keterangan-keterangan, menandatangani surat-surat, slip pencairan rekening deposito termasuk menerima uang pencairan deposito senilai USD 12.469.316,65 atau ekuivalen Rp 117.211.576.510 per 31 Desember 2009.

Berdasarkan perjanjian tersebut, KS menjamin pembayaran kembali secara lunas kepada Perusahaan atas pokok, bunga dan denda dengan jaminan pemberi gadai yaitu PT Jasnita Investindo dimana PT Jasnita Investindo setuju untuk menyerahkan secara gadai kepada Perusahaan semua hak rekening atas deposito senilai USD 12.469.316,65 yang terdapat pada Bank of Singapore Ltd.

h. Berdasarkan addendum Perjanjian Penyelesaian tanggal 29 April 2010, perjanjian tersebut dirubah menjadi sebagai berikut :

1. Mengubah Pasal 2 menjadi KS mengakui telah berhutang kepada Perusahaan sebesar Rp 197.000.000.000 dan atas hutang tersebut KS tidak diwajibkan untuk membayar bunga maupun denda dan KS wajib melunasi hutang MEB tersebut kepada Perusahaan paling lambat tanggal 23 Januari 2012.

2. Menghapus dan meniadakan seluruh ketentuan Pasal 3 Perjanjian Penyelesaian MEB tentang Opsi Penyelesaian dan ketentuan Pasal 5 tentang Denda.

Pada bulan Desember 2011, KS telah melunasi seluruh hutangnya kepada Perusahaan.

Perjanjian Distribusi dan Marketing

a. Sole and Exclusive Distributorship Agreement tanggal 1 September 2010 ditandatangani antara Perusahaan dengan ITOCHU Corporation Jepang, mengenai distribusi tepung cassava ke Jepang.

b. Commodities and Logistics Cooperation Agreement tanggal 13 Maret 2008 ditandatangani antara Perusahaan dengan GMG International Tendering Co. Ltd, Cina, mengenai kerja sama Joint Venture antara para pihak sehubungan branding, marketing dan distribusi berbagai produk tepung dan minyak kelapa sawit ke Cina.

Perjanjian Escrow

Berdasarkan Perjanjian Escrow tanggal 2 Januari 2012, Perusahaan bermaksud membeli seluruh saham Brooksvale Capital Ltd. (Brooksvale), berkedudukan di British Virgin Island, dari Rami

Sadek M. Kuwatly (Rami), pihak ketiga, dengan harga pembelian saham sebesar Rp 579.000.000.000 yang akan disesuaikan dengan kondisi riil pada saat pengambilalihan saham

Brooksvale oleh Perusahaan. Dalam rangka pelaksanaan transaksi tersebut, Perusahaan telah mentransferkan dana sebesar Rp 579.000.000.000 ke rekening penampungan atas nama Best Astute Investment Limited, yang telah ditunjuk sebagai agen escrow. Selama 2012, telah dilakukan Due Diligence terhadap beberapa lokasi tambang. Sampai dengan tanggal pelaporan, proses Due Diligence masih terus berlangsung. Berdasarkan Perjanjian Perubahan atas Perjanjian Escrow tanggal 2 Juli 2012, disepakati Due Diligence akan dilaksanakan dalam jangka waktu selama-lamanya hingga tanggal 31 Desember 2013 (Catatan 11).

Entitas Anak, PT Persada Indo Tambang

Pada tanggal 2 Januari 2012, PIT menandatangani perjanjian jual beli aset tetap dan pengalihan persediaan dengan PT Visi Utama Mandiri (VUM). Berdasarkan perjanjian tersebut PIT akan membeli aset tetap yang dimiliki oleh VUM sebesar Rp 16.824.471.937 dan PIT juga membayar

atas persediaan yang telah dikerjakan oleh VUM (jasa penambangan bijih besi) sebesar Rp 14.624.992.780. Pembayaran akan dibayar secara bertahap minimal sebesar 25 % per tahun.

Pada tanggal 3 Agustus 2012, PIT menandatangani addendum atas perjanjian jual beli aset tetap dan pengalihan persediaan dengan VUM. Addendum ini berisikan tentang perubahan harga jual beli aset tetap, dimana harga awal Rp 16.824.471.937 menjadi Rp 12.192.975.056. Perubahan harga ini dikarenakan adanya aset yang tidak digunakan dalam proses produksi maupun kegiatan operasional PIT, sehingga aset tersebut dikembalikan kepada VUM.

Pada tanggal 8 Januari 2013 PIT menandatangani perjanjian jual beli bijih besi dengan PT Visi Utama Mandiri (VUM) di mana VUM selaku pembeli yang telah memilikI IUP Operasi Khusus dan ET-Produk Pertambangan dan memperoleh Persetujuan Ekspor Produk Pertambangan.

26. KONDISI DAN RENCANA PERUSAHAAN

Perusahaan

Seiring dengan perubahan kegiatan usaha utama Perusahaan, Perusahaan akan melakukan langkah-langkah berikut :

- Pergantian bidang usaha dari perdagangan umum menjadi pertambangan (dengan tujuan memperoleh Ijin Usaha Pertambangan Operasi Khusus (IUP OPK).

- Penyertaan saham pada beberapa perusahaan yang dapat mendukung tersedianya kegiatan usaha bagi Perusahaan, misalkan pada sektor pertambangan, antara lain pengangkutan dan perdagangan atas hasil pertambangan merupakan suatu prospek usaha yang menjanjikan.

Entitas Anak PT Persada Indo Tambang

Sejak April 2011 sampai dengan 31 Desember 2011, PIT melakukan aktivitas operasional penambangan, melalui PT Visi Utama Mandiri (VUM). Kesepakatan antara PIT dengan VUM adalah fee kontraktor yang dibayarkan dari hasil penambangan yang siap dan dapat dijual diatas tambang dengan nilai tertentu.

Efektif sejak tanggal 1 Januari 2012, PIT mulai melakukan aktivitas operasional dengan penambangan sendiri. Namun pada tanggal 6 Februari 2012 berdasarkan Peraturan Menteri dan Daya Mineral Republik Indonesia No. 7 Tahun 2012 tentang “Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral” yang pada garis besarnya menyatakan bahwa setiap pemilik IUP Operasi diwajibkan untuk meningkatan nilai atas mineral yang ditambang dengan mengolah barang hasil tambang tersebut menjadi produk yang memenuhi

batas minimum yang dipersyaratkan untuk dapat dijual ke luar negeri (ekspor). Pada tanggal 16 Mei 2012, peraturan tersebut telah diubah berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber

Daya Mineral Republik Indonesia No. 11 tahun 2012, dengan menyisipkan persyaratan yang harus dipenuhi dalam memperoleh rekomendasi dari Menteri untuk melakukan aktivitas penjualan ekspor.

PIT dalam waktu yang singkat tidak mungkin dapat membangun infrastruktur yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai barang tambang yang diproduksi, sehingga aktivitas penjualan ekspor PIT tidak dapat dilakukan sejak 6 Mei 2012, sesuai Peraturan Menteri tersebut di atas, aktivitas produksi PIT juga telah berhenti sejak Agustus 2012.

Dalam proses pengurusan untuk memperoleh ijin ekspor, salah satunya adalah “Clear and Clean”

terhadap IUP (540/12/IUP/DESDM/BUP-2010) yang dimiliki oleh PIT, dan pada tanggal 13 Agustus 2012 PIT telah memperoleh Sertifikat Clear and Clean dengan No. 282/Min/33A/2012

yang diterbitkan di Jakarta oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara.

Dengan berbagai keterbatasan yang ada didalam PIT dan telah diperolehnya Sertifikat Clear and Clean tersebut, maka PIT berencana bekerjasama dengan VUM yang telah memilik IUP Operasi Khusus dan ET-Produk Pertambangan dengan No. 3678/30/DJB/2012 yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal

Mineral dan Batubara dan memperoleh Persetujuan Ekspor Produk Pertambangan dengan No. 03.PE-05.12.0136 oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia yang diterbitkan di Jakarta

melalui Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, dimana VUM memperoleh kuota ekspor sebesar 87.500 metrik ton dengan batas akhir kuota tersebut adalah 27 Pebruari 2013 dan telah diperpanjang sampai dengan 27 Maret 2013 dalam Surat Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 392/M-DAG/SD/2/2013.

Langkah-langkah yang akan dilakukan oleh PIT adalah sebagai berikut :

1. Melakukan efisiensi biaya produksi dengan melakukan kegiatan penambangan sendiri dan peningkatan hasil produksi bijih besi dengan memperluas area operasi produksi tambang.

Entitas Anak PT Persada Indo Tambang (Lanjutan)

3. Menerapkan perencanaan keuangan yang baik dan segi pengelolaan penerimaan dan pengeluaran seiring dengan peningkatan hasil produksi dan berusaha mencari investor untuk pendanaan modal kerja yang dibutuhkan.

4. Mencari lahan-lahan baru yang potensial untuk ditambang serta untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

5. Melakukan kerjasama dengan PT Visi Utama Mandiri sebagai Eksportir Terdaftar Produk Pertambangan agar produk bijih besi yang dihasilkan Perusahaan dapat diekspor keluar.

27. AKTIVITAS NON KAS

Informasi tambahan atas Laporan Arus Kas terkait aktivitas non kas untuk tahun berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :

2 0 1 3 2 0 1 2

Penurunan Hutang Lain-lain melalui Penurunan

Piutang Pihak Berelasi - 1.802.223.422 Penurunan Hutang Lain-lain melalui Penurunan

Piutang Lain-lain - 5.471.302.089 Reklasifikasi Piutang Pihak Berelasi menjadi

Piutang Lain-lain - 3.985.555.328 Reklasifikasi Hutang Pihak Berelasi menjadi

Hutang Lain-lain - 294.718.115 Setoran Modal Entitas Anak oleh Kepentingan Non

Pengendali melalui Penurunan Hutang Pihak Berelasi - 1.920.000.000 Penurunan Hutang Lain-lain melalui Penurunan

Piutang Usaha 5.410.273.225 -Cadangan Penurunan Nilai atas Tanaman Perkebunan - -Peningkatan Piutang Lain-lain melalui

- Pendapatan Bunga MTN - -- Divestasi Investasi dalam Saham - -- Penjualan Aset Tetap -

Dalam dokumen PT CITRA KEBUN RAYA AGRI Tbk (Halaman 44-54)

Dokumen terkait