• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFORMASI TAMBAHAN (lanjutan)

Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi

47. INFORMASI TAMBAHAN (lanjutan)

a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) (lanjutan)

31 Maret 2014 31 Desember 2013

ATMR untuk Risiko Kredit setelah memperhitungkan

Risiko Spesifik***) 329.911.576 331.161.598

ATMR untuk Risiko Operasional ****) 83.790.585 75.401.807

Total ATMR untuk Risiko Kredit dan Risiko

Operasional 413.702.161 406.563.405

ATMR untuk Risiko Pasar 3.760.398 2.294.988

Total ATMR untuk Risiko Kredit, Risiko Operasional

dan Risiko Pasar 417.462.559 408.858.393

CAR untuk Risiko Kredit dan Risiko Operasional***) 18,44% 17,09%

CAR untuk Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko

Operasional***) 18,27% 16,99%

CAR Minimum 9,00% 9,00%

*) Disajikan dengan tidak memperhitungkan dampak aset pajak tangguhan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008

**) Disajikan setelah dikurangi amortisasi atas obligasi subordinasi selama jangka waktu obligasi subordinasi tersebut sesuai dengan Surat Bank Indonesia No.12/18/DPB1/TPB1-3 tanggal 11 Februari 2010

***) Resiko kredit dihitung berdasarkan SE BI No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 ****) Risiko operasional dihitung berdasarkan SE BI No.11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009

b. Rasio Kredit Non-Performing (NPL)

Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, rasio NPL kredit yang diberikan termasuk piutang dan pembiayaan syariah sebagai berikut:

1. Konsolidasian

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Rasio NPL - kotor 1,86% 1,63%

Rasio NPL - neto 0,50% 0,36%

2. BRI (Entitas Induk)

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Rasio NPL - kotor 1,78% 1,55%

Rasio NPL - neto 0,47% 0,31%

Rasio NPL-bersih dihitung berdasarkan NPL setelah dikurangi penyisihan kerugian minimum sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dibagi dengan jumlah kredit yang diberikan.

c. Kegiatan Penitipan Harta dan Agen Penjual 1. Jasa Kustodian

BRI melakukan kegiatan jasa penitipan harta (Bank Kustodian) sejak tahun 1996 berdasarkan izin operasi melalui Surat Keputusan Ketua Bapepam No. 91/PM/1996 tanggal 11 April 1996 dan telah ditunjuk sebagai Sub Registry dalam melaksanakan transaksi Obligasi Pemerintah dan penatakerjaan SBI

47. INFORMASI TAMBAHAN (lanjutan)

c. Kegiatan Penitipan Harta dan Agen Penjual (lanjutan) 1. Jasa Kustodian (lanjutan)

Jasa penitipan harta ini merupakan bagian dari kegiatan Divisi Treasury yang meliputi jasa-jasa sebagai berikut:

a. Jasa penyimpanan (safe keeping services) dan Portfolio Valuation. b. Jasa penyelesaian transaksi (settlement handling).

c. Jasa penagihan penghasilan (income collection), termasuk pembayaran pajaknya. d. Jasa corporate action dan proxy services.

e. Jasa informasi dan pelaporan (reporting services) termasuk informasi melalui Web. f. Jasa Custody Unit Link & DPLK.

g. Jasa Brokerage Online saham BBRI. h. Jasa Kustodian untuk sekuritisasi aset. i. Jasa Kustodian Global

Saat ini BRI Kustodian memiliki lebih dari 82 nasabah, yang terdiri dari dana pensiun, lembaga pembiayaan, lembaga penjaminan dan asuransi, perusahaan sekuritas, reksadana dan institusi lainnya.

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Aset Kelolaan 103.182 102.594

Fee Based Income 7.150 25.300

Aset milik nasabah yang dititipkan pada BRI Kustodian sampai dengan Februari 2014 adalah sejumlah Rp103.182. Sedangkan Fee Based Income yang diterima selama periode Bulan Januari 2014 sampai dengan Bulan Maret 2014 adalah sebesar Rp7.150.

Kustodian BRI akan terus meningkatkan market share jasa Kustodian surat berharga dengan mengoptimalkan pemasaran ke institusi potensial, khususnya Nasabah existing Bank BRI yang telah menikmati fasilitas dan layanan Bank BRI lainnya.

Layanan kepada Nasabah existing Kustodian BRI akan terus ditingkatkan dengan implementasi Client

Information Module baik untuk keperluan informasional (mengakses data kepemilikan surat berharga yang ada di BRI Kustodian) maupun untuk keperluan transaksional (mengirimkan instruksi settlement surat berharga).

Tahun 2014 telah kami tetapkan sebagai “Tahun Layanan” dengan peningkatan kualitas layanan yang diberikan oleh petugas kami. Kecepatan, keramahan dan akurasi menjadi perhatian utama kami sebagai wujud komitmen memberikan pelayanan yang lebih baik kepada Nasabah.

47. INFORMASI TAMBAHAN (lanjutan)

c. Kegiatan Penitipan Harta dan Agen Penjual (lanjutan) 2. Jasa Trustee

Layanan Jasa Trust BRI merupakan layanan jasa penitipan harta nasabah yang berupa aset financial untuk dan atas nama nasabah. BRI merupakan Bank pertama di Indonesia yang memperoleh ijin dari Bank Indonesia untuk menjalankan layanan Jasa Trust di Indonesia melalui surat Bank Indonesia No 15/19/DPB1/PB1-3 tanggal 12 Februari 2013 dan surat penegasan Bank Indonesia No 15/30/DPB1/PB1-3 tanggal 19 Maret 2013.

Ruang lingkup layanan Jasa Trust BRI sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia meliputi : a. Layanan Jasa Agen Pembayar.

b. Layanan Jasa Agen Peminjaman. c. Layanan Jasa Agen Investasi.

Bank BRI saat ini memberikan pelayanan Jasa Trust untuk transaksi-transaksi keuangan yang melibatkan proyek minyak dan gas (Migas) baik yang dilaksanakan oleh anggota Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) dibawah naungan SKK Migas maupun proyek-proyek non K3S.

Jasa Trust BRI juga berperan serta mendukung unit kerja pembiayaan BRI dalam transaksi kegiatan pembiayaan infrastruktur, energi dan aktivitas transaksi pembiayaan sindikasi. Dalam pengelolaan dana hibah (trust fund) Bank BRI dapat berperan serta selaku Bank penyedia layanan Jasa Trust.

Nilai Project Jasa Trust BRI posisi Maret 2014 adalah sebesar Rp8.700 dari 10 Nasabah corporate. Nasabah layanan jasa Trust BRI sebagian besar berasal dari sektor migas sedangkan sisanya dari sektor infrastruktur dan kegiatan pendukung pasar modal. Bank BRI berharap dapat meningkatkan aset kelolaan

Trustee tumbuh sebesar 30,00% atau menjadi Rp13.200 dan dapat melayani 29 Nasabah corporate pada akhir 2014.

d. Kegiatan Wali Amanat

BRI melakukan kegiatan jasa wali amanat sejak tahun 1990. Izin operasi BRI sebagai wali amanat telah diberikan oleh Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No. 1554/KMK.013/1990 tanggal 6 Desember 1990 dan telah terdaftar di Bapepam sesuai Surat Tanda Terdaftar Sebagai Wali Amanat No. 08/STTD-WA/PM/1996 tanggal 11 Juni 1996.

Jasa wali amanat ini merupakan bagian dari kegiatan Divisi Treasury yang meliputi jasa-jasa sebagai berikut: 1. Wali amanat

2. Agen jaminan 3. Agen pembayaran

BRI memiliki 17dan 16 nasabah masing-masing pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013. Jumlah obligasi yang diwaliamanati oleh BRI adalah sebesar Rp46.931.889 dan Rp42.796.506 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013.

Jumlah pendapatan dan fee jasa wali amanat dan jasa lain yang terkait dengan wali amanat adalah sebesar Rp1.218 dan Rp471 masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013. Selain itu BRI juga melaksanakan aktivitas sebagai Agen Penjual. Jumlah pendapatan sebagai Agen Penjual adalah sebesar Rp2.244 dan Rp2.267 masing-masing untuk periode 31 Maret 2014 dan 2013.