• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Digital Divide

2.2 Teknologi Informasi dan Komunikasi

2.2.4 Infrastuktur Teknologi Informasi dan Komunikasi

Seiring dengan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan TIK saat ini berjalan semakin cepat. Sekarang ini hampir di seluruh aspek kehidupan, tidak terlepas dari teknologi dan informasi. Teknologi telah memberikan banyak kemudahan dalam kehidupan manusia, baik dalam berkomunikasi ataupun mendapatkan informasi.

Dalam Buku Teknologi Informasi dan Komunikasi (2009, 4-21) Berdasarkan waktu perkembangannya, peralatan teknologi informasi dan komunikasi dibedakan menjadi dua yaitu media komunikasi tradisional (kuno) dan modern. Berikut ini penjelasan dari macam-macam media komunikasi baik yang tradisional maupun yang modern.

Peralatan Komunikasi masa lalu sangat sederhana dan menggunakan bahan bahan yang ada di alam, diantaranya:

1) Asap 2) Kentongan 3) Prasasti 4) Daun Lontar

b. Media Komunikasi Modern

Sejalan dengan perkembangan teknologi, media komunikasi juga mengalami perkembangan dengan cepat. Berikut beberapa media komunikasi modern.

1) Telegraf 2) Telepon 3) Televisi

4) Telepon Genggam (Handphone) 5) Faksimili (Faks)

6) Radio

7) Pocket PC (PDA)

8) LCD (Liquid Crystal Display) Proyektor 9) Komputer

10)Internet.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan empat media komunikasi tradisional yakni asap, kentongan, prasasti dan daun lontar ,dan sepuluh media komunikasi modern yakni telegraf, telepon, televisi, faks, telepon genggam, radio, pocket pc, lcd, komputer dan internet.

2.2.4.1 Komputer

Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin “computere” yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata “to compute” yang artinya menghitung. Jadi komputer dapat diartikan sebagai alat hitung atau mesin hitung.

Menurut KBBI Komputer adalah alat elektronik otomatis yg dapat menghitung atau mengolah data secara cermat menurut yg diinstruksikan, dan memberikan hasil pengolahan, serta dapat menjalankan sistem multimedia(film, musik, televisi, faksimile, dsb), biasanya terdiri atas unit pemasukan, unit pengeluaran, unit penyimpanan, serta unit pengontrolan.

Menurut Sutanto (2009, 2) komputer adalah adalah sekelompok alat elektronik yang terdiri atas perintah input, alat yang mengolah input, dan peralatan output yang memberikan informasi serta bekerja secara otomatis.

Sehubungan dengan perkembangan zaman maka definisi komputer tidak hanya sebagai alat hitung tetapi menjadi alat pengolah data yang bekerja secara elektronik dengan kecepatan dan ketelitian yang sangat tinggi serta mampu mengerjakan berbagai proses data yang tersimpan dalam memori dengan keterlibatan manusia yang minimum.

Jenis-jenis komputer berdasarkan kriteria seperti generasi, prosesor, bentuk dan ukuran fisik, sistem operasi, danjenis data yang diolah dapat dilihat di tabel berikut.

Tabel 2.1 Jenis- Jenis Komputer

Dasar Golongan Jenis Komputer

Generasi I(1946-1959) II(1960-1965) III(1966-1970) IV(1971- 1990) V(1991- Sekarang) Prosesor Mainframe Minicomputer PC Macintosh Bentuk dan Ukuran Fisik Tower

Dekstop Portable Laptop Komputer Notebook

Sub Notebook ( Handbook)

Sistem Operasi Unix

Netware DOS OS/2

Windows Net Technology System

NextStep Jenis Data Yang diolah Analog

Digital Hybrid

Komputer terdiri dari tiga elemen utama yakni hardware(input, process, output), software (sistem operasi, program aplikasi) dan brainware(operator, programmer, sytem analyst), ketiga elemen tersebut harus saling berhubungan dan menjadi satu kesatuan.

Hardware:Peralatan fisik dari komputer itu sendiri. Peralatan yang secara fisik dapat dilihat, dipegang, ataupun dipindahkan.

Input: proses memasukkan data ke dalam proses komputer melalui

alat input (input divices)

Process: Proses pengolahan data dengan alat pemroses (processing

divices) yang berupa proses menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan, mengurutkan, mengendalikan, atau mencari di storage.

Output: Proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data

dengan menggunakan alat output (output device), yaitu berupa informasi.

Software: Suatu prosedur pengoperasian dari komputer itu sendiri ataupun berbagai prosedur dalam hal pemrosesan data yang telah ditetapkan sebelumnya.

• Sistem Operasi: Software yang bertugas mengontrol dan mengkoordinasikan penggunaan hardware untuk beerbagai aplikasi untuk bermacam-macam pengguna.

• Program Aplikasi: Software yang menentukan bagaimana sumber daya digunakan untuk menyelesaikan masalah user.

Brainware: Orang-orang yang bekerja secara langsung dengan mengunakan komputer sebagai alat bantu, ataupun orang-orang yang tidak bekerja secara langsung menggunakan komputer, tetapi menerima dari hasil komputer yang berbentuk laporan.

System Analysist: Orang yabg bertugas untuk mempelajari,

menganalisa, merancang, dan membentuk suatu sistem/ prosedur pengolahan data secara elektronik berdasarkan aplikasi yang dipesan oleh pemakai jasa komputer.

Operator: Orang yang bertugas mempersiapkan komputer untuk memproses suatu program mulai dari menghidupkan komputer, menjalankan komputer (mengoperasikan program-program komputer / aplikasi komputer)

2.2.4.2 Internet

Istilah internet berasal dari bahasa latin “Inter” yang berarti “antara” secara kata per kata internet berarti jaringan antara atau penghubung. Menurut Rasiman(2005, 3) internet adalah

Hubungan antara berbagai jenis komputer dan berbagai jenis jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasiaa(telepon dan satelit yang menggunakan protocol standar dalam berkomunikasi yaitu protocol PCP/IP.

Sedangkan menurut Razaq (2003, 9) mengemukakan bahwa internet adalah sumber daya informasi yang menjangkau seluruh dunia. Dimana antara satu komputer dengan komputer lain di dunia (world wide) dapat saling berhubungan atau berkomunikasi.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan internet merupakan jaringan komputer yang terhubung dengan komputer lain dan jaringan di dunia yang yang dapat saling berhubungan atau berkomunikasi.

Internet sangat bermanfaat bagi penggunanya dalam pemenuhan kebutuhan informasi yang diperlukannya dalam bidang pendidikan, bisnis, politik, dan lain sebagainya. Ada beberapa manfaat internet yang dikemukakan oleh Zainuddin (2006, 39) yaitu:

1. Internet memungkinkan terciptanya komunikasi interaktif yang cepat antara pengguna dengan pengguna lainnya tanpa mengenal batas ruang dan waktu, selain hal tersebut internet juga dapat menghemat biaya komunikasi yang dikeluarkan. Aplikasi pada internet yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi adalah sebagai berikut: email, video conferencing, internet relay chat, dan internet phone.

2. Sebagai pengguna ataupun mahasiswa dapat dengan mudah belajar kepada para ahli bidang tertentu. Para ahli banyak yang dengan senang hati menjawab pertanyaan yang dikirimkan oleh audiens .

3. Koleksi perpustakaan tidak lagi terbatas pada koleksi buku dan jurnal tercetak, akan tetapi telah menjadi pusat penyebaran informasi maupun pangkalan data penelitian dan aktivitas yang ada di universitas.

4. Sebagai alat bantu penelitian dan pengembangan pengetahuan. Melalui jaringan internet, para peneliti yang berkecimpung dalam dunia penelitian dapat membuat asosiasi di antara mereka untuk dapat saling berkomunikasi.

5. Berkolaborasi dengan menyelesaikan pekerjaan secara bersama-sama. Anggota dapat terdiri dari berbagai negara di dunia. Internet merupakan media yang sangat membantu suatu kolaborasi yang biasanya terhambat oleh ruang dan waktu.

Dari uraian tersebut internet sangat bermanfaat bagi pengguna dalam mencari informasi antara lain sebagai media komunikasi, menambah wawasan seseorang dalam bidang tertentu yang dibutuhkannya serta seseorang dapat mencari informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat.

Untuk memudahkan pengguna dalam mencari informasi maka internet menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat membantu pengguna dalam menelusur informasi.

Adapun layanan yang tersedia di internet yang tersedia di internet menurut Razaq (2003, 4) yaitu:

1. World Wide Web (WWW)

World Wide Web (WWW) merupakan salah satu fasilitas yang berisi database yang bersifat terdistribusi. Di internet telah tersedia beberapa web site yang secara elektronik dapat diakses.

2. Electronic Mail (E-Mail)

Fasilitas ini digunakan untuk berkirim surat/berita dengan orang lain, tapa mengenal batas, waktu, ruang bahkan birokrasi.

3. Mailing List

Fasilitas ini digunakan untuk berdiskusi secara elektronik dengan menggunakan email. Mailing List ini umumnya digunakan untuk bertukar informasi, pendapat dan lain sebagainya dalam jarak jauh.

4. Newsgroup

5. File Transfer Protocol

Fasilitas ini digunakan untuk melakukan mengambilan arsip atau file secara elektronik atau transfer file dari satu komputer ke komputer lainnya di internet. Beberapa diinternet telah tersedia file atau dokumen yang siap untuk di duplikat oleh orang lain secara gratis (free)

6. Telnet

Telnet digunakan untuk masuk ke sistem komputer tertentu dan bekerja pada sistem komputer yang lain.

7. Gopher

Fasilitas ini digunakan untuk menempatkan informasi yang disimpan pada internet servers dengan menggunakan hirarkhi menu dan pengguna dapat mengambil informasi tersebut.

Dari uraian di atas diketahui bahwa layanan yang tersedia internet adalah World Wide Web (WWW) , E-mail, mailing list,newsgroup, file transfer protocol, telnet dan gopher yang dapat membantu pengguna dalam memanfaatkan internet dalam memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan. Adapun berbagai fasilitas diatas merupakan fasilitas yang sering digunakan oleh pengguna dalam mencari informasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang cepat dan menyebar luas menyebabkan perubahan sosial di seluruh dunia. Perkembangan TIK dan koneksinya melalui internet telah menyebabkan perubahan aktivitas dan kesempatan pada berbagai tingkat populasi. Dari mulai individu dapat mengakses informasi dengan komputer di rumahnya, perusahaan kecil dengan model bisnisnya dapat mengambil keuntungan melalui e-commerce, perusahaan multinasional dapat mengakses lebih mudah ke pasar global, hingga instansi pemerintah dapat mengubah bentuk interaksi pelayanannya kepada masyarakat luas. Perkembangan TIK tersebut juga telah memungkinkan beraktivitas dengan jangkauan luas yang mungkin sulit dijangkau atau bahkan yang sebelumnya tidak mungkin dijangkau.

Ketersediaan komputer di sekolah asal bagi setiap setiap sekolah yang ada bukanlah menjadi sesuatu yang sulit didapatkan untuk saat ini, mengingat harga komputer yang semakin hari semakin terjangkau dengan berbagai pilihan, namun ketersediaan komputer tersebut tidak semuanyan digunakan dengan baik. Kendala serius yang dihadapi pemerintah untuk mewujudkan masyarakat informasi justru terletak pada cara pandang masyarakat mengenai kebergunaan komputer itu sendiri yang tidak hanya sebagai barang mewah yang kaya hiburan, akan tetapi sudah saatnya kita sebagai ahli teknologi informasi meyakinkan dan melatih masyarakat untuk mengenalkan bahwa komputer adalah piranti cerdas yang mampu meningkatkan produktivitas, lapangan kerja, dan ketersediaan informasi yang cepat dan mudah digunakan di berbagai aspek bidang kehidupan.

Perkembangan TIK di Indonesia saat ini sedang diakselerasi oleh Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (DTIKN) yang baru berdiri November 2006. Dewan ini merupakan kelompok kerja yang dibentuk untuk meningkatkan perkembangan TIK Indonesia, sebelumnya lembaga penggerak TIK serupa yakni Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI) sempat

kemungkinan gagal dalam mengemban tugasnya, salah satunya kesenjangan digital Indonesia yang kian melebar. Bahkan berdasarkan data Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo), tingkat kesenjangan digital (digital divide) di Indonesia bukan lagi hanya sudah tinggi tetapi sudah sangat tinggi sekali. Disebutkan bahwa kesenjangan digital di Indonesia itu lengkap. Jika pergi ke Papua masih ada yang hidup seperti zaman batu, tetapi di Thamrin Jakarta sudah zaman masa kini, sehingga di Indonesia seakan-akan masyarakat berada dalam satu kapsul, tetapi di dalamnya terdapat zaman tani, perdagangan, dan zaman informasi .

Perkembangan kesenjangan digital di Indonesia tersebut dapat dilihat dari berbagai sumber. Tahun 2007, dalam E-Readiness yang dikeluarkan The Economist Intelligence Unit, Indonesia berada pada peringkat 67 untuk indikator kemampuan Indonesia memanfaatkan TIK dalam pembangunan ekonomi. Sementara hasil survei PBB, untuk layanan E-government, Indonesia berada pada peringkat 106 dari 189 negara yang disurvei. Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah penetrasi komputer sekitar 6 jutaan, jumlah ini sangat kecil bila dibandingkan populasi penduduk Indonesia yang hampir 250 juta jiwa. Menurut perkiraan hingga akhir tahun 2007, jumlah pengguna internet di Indonesia baru mencapai 25 juta, sementara pelanggan internet 2 juta. Data Departemen Pendidikan Nasional menunjukkan bahwa sebanyak 90% SMU dan 95% SMK telah memiliki komputer. Namun demikian, kurang dari 25% SMU dan 10% SMK yang telah terhubungkan dengan Internet. Kondisi seperti inilah yang membuat Indonesia masih terjadi kesenjangan digital yang sangat tinggi.

Dalam hal ini TIK ini sangat berguna dalam dunia pendidikan karena guru dan lembaga sekolah pun mendapatkan kemudahan dengan memanfaatkan TIK dalam melaksanakan tugas pokoknya. Materi pembelajaran dapat dibuat menjadi lebih menarik. Selain itu, siswa dan guru mudah mendapatkan pengkayaan materi ajar sehingga akan meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi.

Kesenjangan digital di era teknologi informasi saat ini menjadi perhatian penting di berbagai negara untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di bidang teknologi informasi, salah satunya yaitu di Indonesia. Masalah

kesenjangan digital (digital divide) di Indonesia sebenarnya banyak dipengaruhi oleh tidak meratanya pembangunan infrastruktur jaringan informasi dan komunikasi (hardware, software, network, database dan information management personal) di berbagai daerah. Sebagai contoh, adanya perbedaan pola hidup antara masyarakat perkotaan dan pedesaan di daerah-daerah yang sudah maju. Masyarakat perkotaan di daerah yang sudah maju mempunyai kemampuan dan wawasan yang lebih tinggi akan teknologi informasi dibandingkan masyarakat perkotaan yang hidup di daerah kurang maju. Demikian pula, masyarakat pedesaan di daerah yang sudah maju, mereka akan mempunyai pengetahuan yang sedikit lebih tinggi untuk mengenal teknologi informasi dibanding masyarakat pedesaan di daerah yang kurang maju (bahkan tidak terjangkau jaringan komunikasi sama sekali).

Kesenjangan penguasaan teknologi (digital divide) merupakan suatu gap/kesenjangan antar individu, kelompok, bisnis, dan area geografis pada level sosial-ekonomi yang berbeda, dimana sangat membutuhkan akses teknologi informasi dan komunikasi serta penggunaan internet untuk berbagai aktivitas kehidupan. Hal ini tentu perlu ditanggapi sedini mungkin dengan penuh kesungguhan, sebelum jarak kesenjangan tersebut semakin melebar. Upaya antisipasi atas perkembangan/perubahan di masa datang juga perlu dikembangkan, mengingat kecepatan dan perubahan yang cenderung meningkat, serta perkembangan telematika yang sering dinilai penuh kejutan yang masih sulit diperkirakan.

Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana kesenjangan digital pada mahasiswa baru program studi S1 Ilmu Perpustakaan tahun 2013 FIB USU. Mahasiswa program studi Ilmu Perpustakaan tidak semua berasal dari kota, tetapi ada juga yang berasal dari desa. Ketersediaan sarana TIK pada sekolah yang bertempat di perkotaan sangat mudah di temukan, sedangkan pada sekolah yang bertempat di daerah pedesaan sarana TIK sulit di temukan, selain itu Sumber daya Manusia (SDM) dan pemanfaatan sarana TIK seperti komputer dan internet yang berkonten bahasa inggris merupakan penyebab terjadinya kesenjangan digital.

Saat dilakukan pengamatan awal, diketahui jumlah keseluruhan mahasiswa baru S1 Ilmu perpustakaan FIB USU tahun 2013 sebanyak 110 orang,

yang berasal dari kabupaten/ kotamadya sebanyak 60 orang dan yang berasal dari kecamatan sebanyak 47 orang. Saat wawancara dengan beberapa mahasiswa diketahui terdapat perbedaan mengenai pemahaman cara memanfaatkan TIK, dan diketahui juga ada beberapa mahasiswa yang tidak mempunyai e-mail, akun jejaring sosial, dan bahkan tidak dapat mengakses internet, sementara beberapa dosen prodi ilmu perpustakaan telah menerapkan metode pembelajaran E-learning, dimana bahan ajar seperti presentasi dosen dimuat di E-learning USU.

Pada saat ini Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara lebih mengedepankan pembelajaran yang berbasis TIK. Oleh karena itu Mahasiswa baru yang berkuliah di Jurusan tersebut harus mempunyai kemampuan untuk menggunakan sarana TIK dalam proses belajar, namun tidak semua mahasiswa baru mempunyai kemampuan yang sama dalam hal menggunakan sarana TIK.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam mengenai kesenjangan digital (digital divide) pada mahasiswa baru. Atas dasar itu maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul ” Digital Divide Pada Mahasiswa Baru S1 Ilmu Perputakaan FIB USU Tahun 2013”. 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana infrastuktur TIK di sekolah asal mahasiswa baru S1 Ilmu Perpustakaan FIB USU tahun 2013?

2. Bagaimana kemampuan mahasiswa baru S1 Ilmu Perpustakaan FIB USU tahun 2013?

3. Bagaimana pemahaman mahasiswa baru S1 Ilmu perpustakaan FIB USU Tahun 2013 dalam menghadapi konten internet yang berbahasa indonesia dan inggris?

4. Bagaimana pemanfaatan internet Mahasiswa baru S1 Ilmu perpustakaan FIB USU Tahun 2013?

Dokumen terkait