• Tidak ada hasil yang ditemukan

Input Bagi Proses Seleksi

Dalam dokumen MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (Halaman 69-75)

Manager personalia menggunakan proses seleksi untuk menemukan tenaga kerja baru. Dalam proses seleksi dibutuhkan 3 masukan yang membantu proses seleksi, yaitu Job analysis memberikan informasi mengenai pekerjaan, spesifikasi orang dan standard performa dari setiap pekerjaan. HRP memberikan data pada pada manager pekerjaan mana yang seharusnya membuka lowongan sehingga proses akan lebih efektif, sedangkan para pelamar adalah

penting sehingga manager dapat memilih orang yang cocok dari para pelamar.

1) Kesempatan Pelamar

Adalah hal yang penting memiliki sejumlah besar pelamar yag berkualifikasi dimana dari situ akan diseleksi calon pegawai.

Tetapi beberapa pekerjaan sangatlah sedikit dikuasai hingga jumlah pelamarpun sedikit. Pekerjaan dengan bayaran yang murah atau pekerjaan dengan spesialisasi sangat tinggi adalah contoh posisi yang memiliki rasio seleksi yang rendah Rasio seleksi yan besar adalah 1: 25 sedangkan rasio seleksi yang rendah adalah 1:2. Dalam berbagai kasus, rasio seleksi yang rendah berarti kualitas pelamar yang rendah.

2) Kesempatan etika

Karena spesialis personalia sangat menetukan penerimaan karyawan baru, keputusan ditentukan oleh etika mereka bekerja. Menerima karyawan dari tetangga atau teman dekat, menerima pemberian dari seseorang yang ingin diterima akan mempengaruhi etika bekerja. Jika standard etika rendah kemungkinan karyawan baru tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

3) Distorsi Kepercayaan

Hasil penelitian di Amerika memperlihatkan bahwa 22 persen dari pelamar mencantumkan sesuatu yang tidak benar pada ijasah atau isi dari surat lamaran tersebut.

4) Kesempatan Organisasi

Umumnya pada organisasi akan membatasi seperti budget dan kebijakan yang akan menentukan proses seleksi. Tanpa pembatasan budget, teknik-teknikj rekrut dan seleksi dapat ditingkatkan tetapi kemungkinannya berdampak pada pengeluaran yang besar untuk dana tenaga kerja sehingga tidak terlalu efektif.

5) Kesempatan sama antara karyawan

Kesempatan yang sama pada setiap tahap seleksi bagi setiap pelamar adalah sesuatu yang harus dan harus dijaga agar tidak terjadi bias diskriminasi.

6) Proses Seleksi

Proses seleksi adalah urutan beberapa tahap dimana para pelamar harus melaluinya. Proses ini dirancang agar kandidat

yang lolos dari seleksi sesuai dengan jabatan yang lowong dari suatu pekerjaan.

Untuk menjamin faktor-faktor yang perlu diperhitungkan dalam seleksi dipertimbangkan, biasanya departemen personalia menggunakan tahapan seleksi seperti yang terlihat di bawah ini.

Gambar 4.1. Flow Proses Seleksi

1) Penerimaan Surat lamaran

Dalam proses seleksi adalah dua arah, organisasi memilih karyawan sedangkan pelamar memilih jenis pekerjaan yang

Penerimaan Surat Lamaran

Test Seleksi Karyawan

Interview

Cek Referensi

Test Kesehatan

Interview Supervisor

Demo Job

Keputusan Test

dilamar. Seleksi dimulai ketika surat panggilan dilayangkan pada pelamar. Disini dapat dilihat keseriusan pelamar dalam menanggapi panggilan tersebut. Jika pelamar datang sendiri ke kantor maka penampilan, sopan santun dan sifat-sifat lainnya dapat dijadikan penilaian pertama dalam seleksi.

2) Tes Seleksi Calon Karyawan

Tes seleksi adalah alat yang digunakan untuk memperoleh calon karyawan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditawarkan. Peralatannya seperti kertas soal dan pencil; lainnya adalah simulasi saat bekerja.

Tes yang digunakan harus memiliki validitas yang akurat, artinya nilai test yang dihasilkan memiliki signifikan yang tinggi dengan performa pekerjaan yang ditawarkan atau relevan dengan kriteria lainnya. Tes juga harus memiliki sifat reabilitas yang tinggi artinya harus memiliki konsistensi yang tetap walau digunakan oleh berbagai individu.

3) Alat Tes

Terdapat berbagai macam jenis test karyawan, tetapi setiap test memiliki keterbatasan untuk digunakan. Saat ini telah banyak test yang telah divalidasi terhadap sejumlah besar orang. Tetapi seorang recruiter harus mengetahui dengan persis jenis tes mana yang sesuai untuk digunakan dalam seleksi suatu pekerjaan.

Tes psikologi. Digunakan untuk mengetahui / mengukur personalitas dan temperamen. Tes ini agak kurang reabilitasnya karena hubungan antara personalitas dengan performa kadang tidak tampak.

Tes pengetahuan. Reabilitasnya lebih tinggi karena menentukan kemampuan informasi dan pengetahuan yang dimilikinya misalnya tes matematika untuk akuntan, tes cuaca untuk pilot .

Tes performa. Mengukur kemampuan dari pelamar untuk mengerjakan sebagian pekerjaan yang ditawarkannya, misalnya tes mengetik untuk mengisi tukang ketik

Tes graphic response. Untuk mengetahui tingkat kebohongan dari pelamar.

Tes attitude. Tes attitude digunakan untuk beberapa kondisi untuk mengetahui attitude dari pelamar terhadap

beberapa pekerjaan yang dihadapinya. Tes attitude digunakan untuk mengetahui kejujuran dan perkiraan kelakuan saat bekerja

Tes kesehatan. Pada saat ini test tersebut menjadi sangat popular. Melalui tes urine dan darah, dapat diketahui apakah pelamar menggunakan obatan-obatan.

4) Interview

Seleksi interview adalah formal, pembicaraan yang dalam dan mengarah untuk mengevaluasi pelamar. Interviewer pada dasarnya mencari jawaban dari 3 pertanyaan yaitu : apakah pelamar dapat mengerjakan pekerjaannya; apakah pelamar akan mengerjakan pekerjaan; bagaimana cara membedakan antara sesama pelamar.

Interview biasanya dilakukan satu lawan satu antara interviewer dengan pelamar, tetapi dapat pula dilakukan antara grup pelamar dengan satu atau dua orang interviewer.

Pertanyaan dapat terstruktur, tidak terstruktur, campuran, pemecahan masalah, atau untuk menimbulkan stress.

Tabel 4.1. Format Pertanyaan Dalam Interview

Format

interview Tipe Pertanyaan Penggunaan Tidak

Terstruktur Pertanyaan terjadi saat

interview Digunakan untuk

membantu mengatasi masalah personal atau memberi pengertian mengapa mereka ditolak Tersruktur Checklist pertanyaan

dibuat, biasanya untuk ditanyakan pada seluruh pelamar

Berguna untuk

menghasilkan hasil yang valid, terutama digunakan untuk menghadapi pelamar dalam jumlah banyak Campuran Kombinasi terstruktur dan

tidak, biasanya digunakan dalam kenyataan interview

Pendekatan realistis menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat dibandingkan serta insight Pemecahan

Masalah

Pertanyaan dibatasi pada situasi tertentu. Evaluasi dari pemecahan yang diberikan dan pendekatan yang digunakan pelamar

Berguna untuk mengerti alasan dari pelamar dan kemampuan analisis di bawah tekanan

Stress

Interview Sejumlah pertanyaan yang menekan dan terus menerus untuk menjadikan pelamar nyerah

Digunakan untuk pekerjaan penuh tekanan, misalnya menangani komplain

5) Proses Interview

Sebelum memulai interview, interviewer diharuskan mempersiapkan seperti pertanyaan-pertanyaan spesifik yang akan digunakan interviewer dimana jawaban-jawaban yang diberikan akan dapat menjadi penentuan kelayakan dari pelamar. Tingkatan pertanyaan yang biasanya diajukan oleh interviewer dapat dilihat di bawah ini :

Kesalahan interview dapat terjadi oleh beberapa penyebab yaitu :

 Halo effect atau bias personal

 Pengarahan pertanyaan yang salah

 Dominasi interviewer

6) Referensi dan Latar Belakang

Untuk mengetahui tipe dari pelamar, apakah orang baik, cocok bekerja, latar belakang pendidikan dan lain-lain maka perlu dicek latar belakang dari orang tersebut melalui keluarganya, atau teman-teman, atau tempat dimana dia pernah bekerja.

Dari hasil studi diketahui bahwa pengecekan latar belakang pelamar ditujukan untuk mengetahui kejelekan orang tersebut (22%); verifikasi informasi (48%) dan mendapatkan data tambahan (30%).

7) Evaluasi Medis

Evaluasi medis dimaksudkan untuk mengetahui kesehatan dan kecelakaan yang pernah terjadi pada diri pelamar.

Hubungannya dengan organisasi adalah dalam hal :

 Asuransi kesehatan yang harus dibayarkan oleh perusahaan

 Dibutuhkan bagi kantor kesehatan setempat terutama bagi karyawan di industri makanan

 Mengevaluasi apakah pelamar dapat tahan terhadap tekanan fisik atau mental.

8) Interview Dengan Supervisor

Ditujukan untuk mengetahui lebih detail kemampuan dari pelamar karena supervisor akan mengajukan pertanyaan yang lebih spesifik terhadap pekerjaan yang akan dihadapinya.

Supervisor diharapkan dapat menggali kompetensi, potensi, dan kelayakan lainnya dari diri pelamar.

9) Memperlihatkan Pekerjaan

Kandidat akan diperlihat jenis pekerjaan yang akan dihadapinya, tipe pekerjaan, peralatan, dan kondisi bekerja..

Penelitian menunjukkan efektivitas dari job preview akan mengurangi turnover dari karyawan.

10) Keputusan Diterima

Akhir dari proses seleksi adalah kandidat diterima sebagai karyawan. Untuk memelihara hubungan dengan masyarakat, sebaiknya bagi yang ditolak diberikan surat penolakan dan alasannya. File dari pelamar sebaiknya tetap disimpan untuk digunakan jika ada lowongan baru yang perlu diisi.

Dalam dokumen MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (Halaman 69-75)