• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Sosialiasi Program K3

4.3.4 Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Penyelidikan Kecelakaan

4.3.4.1 Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Inspeksi ialah suatu usaha untuk mendeteksi adanya kondisi dan tindakan yang tidak aman dan segera memperbaikinya sebelum kondisi dan tindakan tersebut menyebabkan suatu kecelakaan. Inspeksi sebaiknya dilakukan secara berkala dan dilakukan oleh komite keselamatan kerja atau koordinator keselamatan kerja. Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh, pelaksanaan inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja dilakukan secara terjadwal dan mendadak (sidak) yang melibatkan semua pegawai kemudian hasil temuan inspeksi tersebut dituangkan ke dalam Formulir Laporan Inspeksi dan Formulir Check List Inpeksi. Hal tersebut terbukti dari ungkapan Supervisor K3L PT. PLN (Persero) Area Medan, yang mengatakan bahwa :

“Untuk inspeksi di PT. PLN (Persero) Area Medan ini dibagi 2, yaitu inspeksi instalasi ketenagalistrikan dan keamanan yang dilakukan rutin setiap awal bulan di seluruh Unit Kerja dan kami juga melakukan inspeksi mendadak K2K3 (Ketenaga Kelistrikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan keamanan pada Unit yang dipimpinnya. Hal-hal yang diinspeksi ialah pekerja dan cara kerja dengan uraian kenyataan di lapangan yaitu pekerja menggunakan APD yang dipersyaratkan, pekerjaan dilakukan sesuai dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan, menggunakan peralatan kerja dengan benar, mengoperasikan mesin sesuai dengan persyaratan teknis, adanya rambu-rambu peringatan yang jelas, adanya batasan izin masuk pada daerah-daerah berbahaya/risiko tinggi,

pekerja telah mendapat pelatihan sesuai dengan tugasnya, pekerja bekerja dengan serius/tidak bercanda, posisi tubuh benar saat mengangkat beban; kondisi dan lingkungan kerja dengan uraian kenyataan di lapangan yaitu lanta bersih dari ceceran oli atau tumpahan lainnya, jalur untuk jalan bebas dari halangan/benda-benda lainnya (misalnya produk dan lain sebagainya), penempatan barang sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan, tempat kerja memiliki penerangan yang memadai, tempat kerja memiliki ventilasi udara yang memadai, tempat kerja telah disediakan APAR, APAR terletak pada tempat yang mudah dicapai dan tidak terhalang, APAR yang terpasang telah diperiksa, terdapat tanda jalur evakuasi yang jelas terlihat; sarana K3 dengan uraian kenyataan di lapangan yaitu APD (helm safety, sabuk pengaman, sepatu tahan tegangan, dan lain sebagainya), tangga, ranta pengaman; material seperti wadah penyimpanan bahan dalam kondisi baik (tidak bocor/rusak), wadah penyimpanan bahan memiliki label yang jelas, tempat penyimpanan bahan bersih dari ceceran bahan, tabung gas kosong diletakkan terpisah (diberi label), MSDS (Material Safety Data Sheet) tersedia di ruang penyimpanan bahan, APD, dan kotak P3K

disediakan dalam ruang penyimpanan.”

Hal tersebut juga dipertegas oleh Junior Techician K3L yang mengatakan bahwa :

“Inspeksi mendadak itu item-itemnya sama seperti yang ada di inspeksi terjadwal. Kalau yang mendadak ini bisa saja waktunya pagi ataupun sore. Yang melaksanakan sidak (inspeksi mendadak) ialah tim yang terdiri atas Manajer, Supervisor K3L atau staf K3L, Supervisor Pemeliharaan, Supervisor Operasi

Distribusi ataupun pegawai yang sudah memiliki sertifikasi dan ini di Work Plan sudah ada seperti apa saja yang akan digunakan saat sidak.”

Berdasarkan data sekunder yang diperoleh, PT. PLN (Persero) Area Medan memiliki Formulir Laporan Inspeksi dan Formulir Check List Inpeksi, dimana pelaksanaan inspeksi tersebut tidak hanya mencakup area kantor, tetapi juga area kerja lapangan.

4.3.4.2 Penyelidikan Kecelakaan

Dalam menyelidikan kecelakaan, penting untuk menetapkan kondisi fisik dan lingkungan yang turut memengaruhi terjadinya kecelakaan. Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh, untuk melakukan penyelidikan kecelakaan kerja manajemen PT. PLN (Persero) Area Medan menggunakan Laporan Kecelakaan Kerja melalui observasi yang dilakukan oleh tim P2K3, K3L, dan pihak Rayon (tergantung Rayon mana yang terjadi kecelakaan) untuk menggali permasalahannya serta melakukan wawancara terhadap pegawai yang mengalami kecelakaan apabila masih memungkinkan, supervisor, dan para saksi kecelakaan. Hasil dari penyelidikan kecelakaan kerja tersebut harus dilaporkan dalam waktu tidak boleh lebih dari 24 jam. Hal tersebut terbukti dari ungkapan Supervisor K3L, yang mengatakan bahwa :

“Kalau untuk investigasi kecelakaan kerja, kami punya yang namanya

Formulir Laporan Kecelakaan Kerja yang di pantau langsung oleh pihak Wilayah. Di formulir tersebut sudah ada prosedu-proser yang akan diinvestigasi saat kecelakaan terjadi. Dan untuk pelaporan kecelakaan k erja dilaporkan setiap bulan secara rutin.”

Hal tersebut juga dipertegas oleh Junior Techician K3L, yang mengatakan bahwa :

“Kalau yang sekarang ini jika terjadi kecelakaan, kita dipantau oleh Wilayah. Jadi Wilayah itu yang menurunkan formulir identifikasi kecelakaan dan yang turun tangan memang kita. Yang melakukan investigasi itu P2K3, K3L, dan pihak Rayon (tergantung Rayon mana yang terjadi kecelakaan). Wilayah hanya memantau dan menurunkan formulir identifikasi dan kita yang melakukan investigasi-nya misalkan kecelakaan itu terjadi kenapa. Dalam formulir laporan kecelakaan kerja tersebut banyak hal yang dimuat, seperti data kecelakaan, yaitu lokasi kejadian kecelakaan, tanggal kejadian kecelakaan, waktu kejadian kecelakaan, perkiraan penyebab terjadinya kecelakaan, dan kondisi korban. Lalu memuat tentang data korban, yaitu nama korban, tempat dan tanggal lahir korban, umur, jenis kelamin korban, status ketenagakerjaan korban. Di formulir tersebut juga memuat kronologi kejadian kecelakaan, analisis penyebab langsung, seperti kondisi berbahaya atau unsafe condition yang ditemukan dimana penyebab kejadian kecelakaan, tindakan berbahaya atau unsafe action yang dilakukan korban, kemudian ada upaya pencegahan yang sudah dilakukan manajemen sebelum terjadinya kecelakaan. Di formulir tersebut juga memuat masalah kerugian perseroan, seperti kerugian akibat kWh tidak tersalur, kerugian akibat kerusakan asset, kerugian akibat biaya perawatan. Lalu di formulir tersebut juga mencantumkan rekomendasi perbaikan, serta ada bukti atau evidence berupa lampiran foto maupun dokumen lainnya dan mencantumkan nama tim yang melakukan investigasi serta ada juga lampiran berita acara

investigasi yang dilaporkan dalam waktu 1 x 24 jam dan kalau bisa secepatnya. Untuk laporan kecelakaan kerja itu dilaporkan setiap bulan ke K3L. Selama ini tidak ada terjadi kecelakaan dan semoga tetap tidak ada.”

Dokumen terkait