INSPEKTUR SEKERTARIS SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN EVALUASI SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN KELOMPOK JABATAN FUNGSUONAL INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH II INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH III INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH IV Seksi pengawas bidang pembangunan Seksi pengawas bidang pemerintahan Seksi pengawas bidang kemasyarakatan Seksi pengawas bidang pembangunan Seksi pengawas bidang pemerintahan Sekdi pengawas bidang kemasyarakat Seksi pengawas bidang pembanguan Seksi pengawas bidang pemerintahan Seksi pengawas bidang kemasyarakatan Seksi pengawas bidang pembangunan Seksi pengawas bidang pemeriksaan Seksi pengawas bidang kemasyarakatan
Susunan Organisaasi dan Tata Kerja
Susunan organisasi dan tata kerja Inspektorat Kota Salatiga berdasarkan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 11 Tahun 2008, terdiri dari :
1. Inspektur
2. Sekertariat, yang membawahi :
a. Sub Bagian Perncanaan dan Evaluasi b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian c. Sub Bagian Keuangan
3. Inspektur Pembantu Wilayah I, yang membawahi : a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan 4. Inspektur Pembantu Wilayah II, yang membawahi :
34
b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan 5. Inspektur Pembantu Wilayah III, yang membawahi :
a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan 6. Inspektur Pembantu Wilayah IV, yang membawahi :
a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan 7. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pedoman Operasional Pengawasan di Lingkungan Inspektorat Kota Salatiga Dalam rangka menjabarkan kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah daerah, Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintahan, serta Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Reviu atas Laporan Keungan Pemerintah Daerah, dan adanya perubahan nomenklatur struktur organisasi di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga dapat berjalan dengan baik, maka perlu disusun kembali Pedoman Operasioanl Pengawasan di Lingkungan Inspektorat Kota Salatiga.
Dasar Hukum
Dasar Hukum yang digunakan dalam Pedoman Operasional Pengawasan di Lingkungan Inspektorat Kota Salatiga ini adalah sebagai berikut :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
35
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594).
2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Kinerja Pemerintah Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendlian Interen Pemerintah (SPIP).
4. Peraturan Meteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat Di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
6. Peraturan Meteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan Dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
8. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Salatiga.
36 Lampiran 4
Kuisioner dan Wawancara Penelitian Skripsi
Kuesioner ini dibuat dalam rangka pengumpulan data penelitian tugas akhir (skripsi) Ika Kartika Kusumawardani, Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Salatiga (Angkatan 2007), yang berjudul “Persepsi Pengawas Inspektorat Kota terhadap Kinerja Pengawas di SKPD Kota Salatiga”. Pada Kuesioner ini terdapat 3 bagian dimana bagian pertama menjelaskan tentang Persepsi Staf Pengawas terhadap Lingkungan Pengendalian di SKPD. Bagian kedua menjelaskan tentang Persepsi Staf Pengawas terhadap Praktek Pengawasan di SKPD. Dan bagian ketiga menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas fungsi staf pengawas. Bapak/Ibu diharapkan dapat membantu dengan melengkapi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam Kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya dan semaksimal mungkin, serta mengembalikannya sesegera mungkin guna dianalisis oleh peneliti. Semua data diri Anda di dalam Kuesioner ini akan dirahasiakan oleh peneliti.
Data Diri Responden:
(Data diri Responden akan dirahasiakan – Mohon Diisi dengan HURUF KAPITAL)
Nama :………
(boleh tidak diisi)
Jenis kelamin : L / P (*Coret yang tidak perlu)
Usia :………Tahun
Pendidikan terakhir : S1 / S2 / S3
Jabatan : …….……….
Lama bekerja : ………..
Pengalaman pelatihan pengawasan : ……… Bagian 1
Pada Bagian 1 ini merupakan item Persepsi Staf Pengawas terhadap Lingkungan Pengendalian di SKPD. Bapak/Ibu diharapkan dapat menjawab dengan memberi tanda “√” (centang/contreng) sesuai dengan keadaan responden dan berdasarkan pemahaman responden dengan menilai menggunakan Skala Likert nilai 1 sampai 5.
37 Untuk penilaian bagian 1 meliputi:
Nilai 1 berarti bahwa sangat buruk Nilai 2 berarti bahwa buruk
Nilai 3 berarti bahwa cukup, Nilai 4 berarti bahwa baik,dan Nilai 5 berarti bahwa sangat baik. Menurut penilaian bapak/ibu:
No Lingkungan Pengendalian Skala penilaian
1 2 3 4 5
1. Penyusunan dan penerapan aturan perilakupada SKPD 2. Pemberian keteladanan pelaksanaan aturan perilaku pada
setiap tingkat pimpinan SKPD
3. Penegakkan kedisiplinan yang tepat atas penyimpangan terhadap kebijakan dan prosedur pada lingkungan pengendalian di SKPD
4. Penjelasan serta pertanggungjawaban terhadap adanya intervensi atau pengabaian pengendalian intern pada SKPD
5. Penghapusan kebijakan dan penugasan yang dapat mendorong perilaku tidak etis di lingkungan pengendalian SKPD
6. Pengidentifikasian serta penetapan kegiatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dan fungsi pada masing-masing posisi
7. Penyusunan standar kompetensi untuk setiap tugas dan fungsi pada masing-masing posisi
8. Penyelenggaraan pelatihan dan pembimbingan untuk membantu pegawai mempertahankan dan meningkatkan kompetensi pekerjaannya
38
No Lingkungan Pengendalian Skala penilaian
1 2 3 4 5
10. Pertimbangan resiko dalam pengambilan keputusan 11. Pemberian peringatan dini dan peningkatan efektivitas
manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah
12. Pemeliharaan dan peningkatan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah 13. Penerapan manajemen berbasis kinerja, mendukung
fungsi tertentu dalam penerapan SPIP pada lingkungan SKPD
14. Perlindungan atas aset dan informasi dari akses dan pengguna yang tidak sah di lingkungan SKPD
15. Interaksi secara intensif dengan pejabat pada masing-masing instansi atau organisasi pada tingkatan yang lebih rendah
16. Respon secara positif terhadap pelaporan yang berkaitan dengan keuangan, penganggaran, program dan kegiatan pada SKPD
17. Penyediaan dan pemanfaatan berbagai bentuk dan sarana komunikasi pada SKPD
18. Pengelolaan, pengembangan dan pembaharuan sistem informasi secara terus menerus
19. Pemberian kejelasan dan wewenang serta tanggung jawab dilingkungan SKPD
20. Pemberian kejelasan hubungan dan jenjang pelaporan intern dalam SKPD
21. Pelaksanaan evaluasi dan penyesuaian secara periodik terhadap struktur organisasi pada SKPD yang sehubungan dengan perubahan lingkungan strategis
39
No Lingkungan Pengendalian Skala penilaian
1 2 3 4 5
23. Supervise periodik yang memadai terhadap pegawai pada SKPD
24. Pemberian peringatan dini dan peningkatan
efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah
25. Pemeliharaan dan peningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi pada Instansi Pemerintah
26. Penyesuaian dengan ukuran dan sifat kegiatan di SKPD
27. Penetapan jumlah pegawai yang sesuai, terutama untuk posisi pimpinan di SKPD
40 Bagian 2
Pada Bagian 2 ini merupakan persepsi staf pengawas terhadap praktek pengawasan di SKPD. Bapak/Ibu diharapkan dapat menjawab dengan memberi tanda “√” (centang/contreng) sesuai dengan keadaan responden dan berdasarkan pemahaman responden dengan menilai menggunakan Skala Likert nilai 1 sampai 5.
Untuk penilaian bagian 2 meliputi:
Nilai 1 berarti bahwa sangat tidak setuju Nilai 2 berarti bahwa tidak setuju
Nilai 3 berarti bahwa netral, Nilai 4 berarti bahwa setuju,dan Nilai 5 berarti bahwa sangat setuju. Menurut penilaian bapak/ibu:
No Permasalahan
Skala penilaian
1 2 3 4 5
1. Jumlah pengawas kurang memadai
2. Fungsi pengawasan mendapat dukungan penuh dari pejabat tinggi
3. Kerja sama diantara pengawas terjalin dengan baik 4. Pelatihan teknik pengawasan yang memadai 5. Fungsi pengawas bersifat independen
6. Pengatahuan teknik pengawasan yang memadai 7. Pengalaman pengawas yang memadai
8. Hasil pengawasan diperhatikan oleh pihak yang diawasi 9. Posisi pengawas terhormat dalam organisasi/ instansi
pemerintahan
10. Pengawas banyak dimusuhi
41 Bagian 3
Pada Bagian 3 ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas fungsi staf pengawas. Bapak/Ibu diharapkan dapat menjawab dengan memberi tanda “√” (centang/contreng) sesuai dengan keadaan responden dan berdasarkan pemahaman responden dengan menilai menggunakan Skala Likert nilai 1 sampai 5.
Untuk penilaian bagian 3 meliputi:
Nilai 1 berarti bahwa sangat tidak setuju Nilai 2 berarti bahwa tidak setuju
Nilai 3 berarti bahwa netral, Nilai 4 berarti bahwa setuju,dan Nilai 5 berarti bahwa sangat setuju
.
Menurut penilaian bapak/ibu:
Apakah menurut Bapak/Ibu terdapat faktor-faktor lain, yang mempengaruhi fungsi pengawasan, jika ada mohon untuk meyebutkan hal-hal tersebut?
Terima kasih atas waktu dan kerjasamanya dalam membantu pengisian kuesioner ini dengan baik
No Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas
Skala penilaian 1 2 3 4 5 1. Kualitas pengawas yang mengawasi SKPD
2. Dukungan dari Pimpinan SKPD
3. Kecukupan sumber daya manusia dan dana operasional yang memadai