• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instalasi Pencucian Linen/ Londri (;Laundry)

Dalam dokumen Pedoman Teknis Fasilitas RS Kelas B comp (Halaman 90-94)

43Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan, Sekretariat Jenderal, KEMKES-R

PASIEN Pasien Rawat Jalan

1. Lingkup Sarana Pelayanan Fungsi Ruang Jenazah adalah :

2.4.2.9 Instalasi Pencucian Linen/ Londri (;Laundry)

Londri RS adalah tempat pencucian linen yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya berupa mesin cuci, alat dan desinfektan, mesin uap (;steam

boiler), pengering, meja, dan mesin setrika.

1. Lingkup Sarana Pelayanan

Kegiatan pencucian linen terdiri dari : 1. Pengumpulan

a. Pemilahan antara linen infeksius dan non-infeksius dimulai dari sumber dan memasukkan linen ke dalam kantong plastic sesuai jenisnya serta diberi label.

b. Menghitung dan mencatat linen di ruangan. 2. Penerimaan

a. Mencatat linen yang diterima dan telah terpilah antara infeksius dan non-infeksius.

b. Linen dipilah berdasarkan tingkat kekotorannya. 3. Pencucian

a. Menimbang berat linen untuk menyesuaikan dengan kapasitas mesin cuci dan kebutuhan deterjen dan desinfektan.

b. Membersihkan linen kotor dari tinja, urin, darah, dan muntahan kemudian merendamnya dengan menggunakan desinfektan.

c. Mencuci dikelompokkan berdasarkan tingkat kekotorannya. 4. Pengeringan

5. Penyetrikaan 6. Penyimpanan

a. Linen harus dipisahkan sesuai dengan jenisnya.

b. Linen baru yang diterima ditempatkan di lemari bagian bawah. c. Pintu lemari selalu tertutup.

7. Distribusi dilakukan berdasarkan kartu tanda terima dari petugas penerima, kemudian petugas menyerahkan linen bersih kepada petugas ruangan sesuai kartu tanda terima.

8. Pengangkutan

a. Kantong untuk membungkus linen bersih harus dibedakan dengan kantong untuk membungkus linen kotor.

b. Menggunakan kereta dorong yang berbeda warna dan tertutup antara linen bersih dan linen kotor. Kereta dorong harus dicuci dengan desinfektan setelah digunakan mengangkut linen kotor.

c. Waktu pengangkutan linen bersih dan kotor tidak boleh dilakukan bersamaan.

d. Linen bersih diangkut dengan kereta dorong yang berbeda warna. e. RS yang tidak mempunyai laundry tersendiri, pengangutannya dari

dan ke tempat laundry harus menggunakan mobil khusus.

2. Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas Tabel. 2.4.2.9

Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas Instalasi Pencucian Linen/ Loundri

No. Nama Ruangan Fungsi Ruangan Besaran Ruang / Kebutuhan Fasilitas Luas

Ruang Administrasi dan Ruang para Petugas melaksanakan 3~5 m2/ petugas Meja, kursi, lemari 1. kegiatan administrasi, keuangan dan berkas/arsip,

Pencatatan personalia. (min. 9 m2) intercom/telepon, safety box Ruang tempat kepala londri bekerja dan Meja, kursi, lemari 2. Ruang Kepala Londri melakukan kegiatan perencanaan dan 9-12 m2 berkas/arsip,

manajemen. intercom/telepon, safety box

3. Ruang Penerimaan danSortir Ruang tempat penerimaan linen kotordari unit-unit di RS kemudian disortir. Min. 12 m2 Meja, kursi, rak, kontainer Ruang tempat melaksanakan Bak pembilasan awal, bak Ruang Dekontaminasi/ dekontaminasi linen, meliputi urutan

4. perendamani Linen kegiatan pembilasan awal, perendaman Min. 20 m2 perendaman dan bak pembilasan akhir, keran, sink dan pembilasan akhir.

5. Ruang Cuci danPengeringan Linen Ruangmengeringkan linentempat mencuci dan Min. 16 m2 Mesin cuci dan pengeringlinen 6. Ruang Setrika dan Lipat Ruang tempat penyetrikaan dan melipat Min. 30 m2 Setrika, meja setrika, meja

Linen linen. lipat, handpress Ruang tempat memperbaiki/ menjahit Mesin jahit, jarum, benang 7. Ruang Perbaikan Linen Min. 8 m2 dan perlengkapan perbaikan

linen setelah dicuci dan keringkan. linen lainnya 8. Ruang Penyimpanan Linen Ruangbersih setelah dicuci, setrika dan dilipat.tempat penyimpanan linen Min. 20 m2 Rak/lemari

9. Ruang Dekontaminasi Troli Ruangdekontaminasi dan pengeringan troli.tempat melaksanakan Min. 6 m2 Keran,pengering selang, alat 10. Ruang Penyimpanan Troli Ruang tempat penyimpanan troli bersihsetelah didekontaminasi & dikeringkan. Min. 8 m2

11. Gudang Bahan Kimia Tempat menyimpan bahan-bahan kimiaseperti deterjen dll Min. 8 m2 lemari @ KM/WC

12. KM/WC petugas KM/WC pria/wanita luas 2 Kloset, wastafel, bak air m2 – 3 m2

3. Persyaratan Khusus

1. Tersedia keran air bersih dengan kualitas dan tekanan aliran yang memadai, air panas untuk desinfeksi dengan desinfektan yang ramah terhadap lingkungan. Suhu air panas mencapai 700C dalam waktu 25 menit (/ 950C dalam waktu 10 menit) untuk pencucian pada mesin cuci. 2. Peralatan cuci dipasang permanen dan diletakkan dekat dengan saluran

pembuangan air limbah serta tersedia mesin cuci yang dapat mencuci jenis-jenis linen yang berbeda.

3. Tersedia saluran air limbah tertutup yang dilengkapi dengan pengolahan awal (; pre-treatment) khusus laundry sebelum dialirkan ke IPAL RS. 4. Untuk linen non-infeksius (misalnya dari ruang-ruang administrasi

perkantoran) dibuatkan akses ke ruang pencucian tanpa melalui ruang dekontaminasi.

5. Tidak disarankan untuk mempunyai tempat penyimpanan linen kotor. 6. Standar kuman bagi linen bersih setelah keluar dari proses tidak

mengandung 6 x 103 spora spesies Bacillus per inci persegi. 4. Alur kegiatan.

Alur kegiatan pada Instalasi Pencucian Linen adalah sebagai berikut :

Troli Kotor Linen Kotor

Penerimaan & Pencatatan

Perbaikan Linen

Ruang Dekontaminasi

Bak Pembilasan Pencucian Pengeringan Penyetrikaan Awal Linen Linen Linen Bak Desinfeksi Melipat Linen (Perendaman) Bak Pembilasan Akhir R.Penyimpanan Linen Bersih R. Dekontaminasi Troli R. Penyimpanan Troli Distribusi Linen Bersih & Pengeringan Bersih

CSSD Tanpa Sterilisasi (Resterilisasi)

Gambar 2.4.2.9 – Alur Kegiatan Pada Instalasi Pencucian Linen/Laundry. 2.4.2.10 Instalasi Sanitasi

1. Lingkup Sarana Pelayanan

Kegiatan pada instalasi sanitasi meliputi :

1. Pengolahan air limbah rumah sakit dan pemeriksaan kualitas air limbah yang dilakukan 3-4 kali dalam setahun.

2. Pemeriksaan sanitasi di ruang instalasi dapur utama yang dilakukan 3-4 kali dalam setahun.

4. Pemeriksaan kualitas/ kondisi udara di ruang-ruang khusus yang dilakukan 2 kali dalam setahun.

5. Pemeriksaan emisi incenerator dan generator set yang dilakukan 2 kali dalam setahun.

6. Pembuatan dokumen Implementasi Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL/RPL) setiap 6 bulan sekali. 7. Pemantauan, pengawasan dan pengelolaan limbah padat medis

(Pewadahan, pengangkutan dan pembuangan/ pemusnahan limbah padat medis).

2. Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas Tabel. 2.4.2.10

Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas Instalasi Sanitasi

No. Nama Ruangan Fungsi Ruangan Besaran Ruang / Kebutuhan Fasilitas Luas

Ruang para Petugas melaksanakan

3~5 m2/ petugas Meja, kursi, lemari berkas/arsip, 1. Ruang Kerja dan Arsip kegiatan dokumentasi hasil

(min. 6 m2) intercom/telepon, safety box

pemantauan dan ruang simpan arsip

Bak cuci peralatan lab., gelas 2. Ruang LaboratoriumKesehatan Lingkungan Ruang tempat pemeriksaan kesehatanlingkungan rumah sakit 1~1,5 m2/ orang(min. 12 m2) ukur, ph meter, DO meter,spektrofotometer, reagen,

bahan-bahan kimia, pipet, dll Pompa, Bak ekualisasi, kolam 3. Area Pengolahan AirLimbah Area tempat mengolah air limbah Sesuai kebutuhan aerasi, bak pengendap, bakdesinfeksi, blower, kolam ikan,

dll

4. Area Incenerator Area tempat pembakaran limbah padatmedis. Sesuai kebutuhan Alat pengeruk sampah, trolisampah, sapu, incenerator 5. Area TPS Area penampungan sementara limbahpadat non-medis Sesuai kebutuhan Alat pengeruk sampah, trolisampah, sapu

@ KM/WC

6. KM/WC petugas KM/WC pria/wanita luas 2 Kloset, wastafel, bak air m2 – 3 m2

3. Persyaratan Khusus

1. Lokasi incenerator dan IPAL jauh dari area pelayanan pasien dan instalasi dapur rumah sakit.

2. Lingkungan sekitar incenerator dan IPAL harus dijaga jangan sampai orang yang tidak berkepentingan memasuki area tersebut.

3. Segera dilakukan pembakaran limbah padat medis.

4. Pembuangan abu hasil pembakaran incenerator harus dilakukan secara periodik.

5. Area Penampungan sementara limbah padat non-medis harus dijaga kebersihan dan kerapihannya.

6. Bagi rumah sakit yang pemusnahan limbah padat medisnya di luar rumah sakit, harus mengikuti persyaratan sebagai berikut :

a. Menyediakan tempat penampungan sementara limbah padat medis dan limbah tersebut harus setiap hari diangkut dan dibuang keluar rumah sakit.

b. Bila pengangkutan dan pembuangan limbah padat medis dilakukan lebih dari 1 hari maka pewadahan dan area penampungan sementaranya harus tertutup/ terisolasi. Waktu toleransi limbah padat medis dengan kondisi tersebut maksimal 3 hari.

c. Area penampungan sementara limbah padat medis harus senantiasa dijaga kebersihan dan kerapihannya.

4. Alur kegiatan.

Alur kegiatan pada Instalasi Sanitasi adalah sebagai berikut :

Instalasi Pengolahan Ruang Bedah

Air Limbah Ruang ICU

Instalasi Sanitasi Laboratorium

KesLing Instalasi Rawat Inap

Incenerator Instalasi Dapur Inst. Pemeliharaan

Utama Sarana

Gambar 2.4.2.10 – Alur Kegiatan Pada Instalasi Sanitasi.

2.4.2.11 Instalasi Pemeliharaan Sarana (Bengkel Mekanikal & Elektrikal /;Workshop)

Dalam dokumen Pedoman Teknis Fasilitas RS Kelas B comp (Halaman 90-94)