• Tidak ada hasil yang ditemukan

MELALUI ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

STUDI MORFOMETRIK PENDUGAAN BOBOT BADAN AYAM

KAMPUNG DI CIAMIS TEGAL DAN BLITAR

MELALUI ANALISIS REGRESI

KOMPONEN UTAMA

SKRIPSI

INDAH NOVATRIAN PUTRI

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 

RINGKASAN

INDAH NOVATRIAN PUTRI. D1408079. 2012. Studi Morfometrik Pendugaan Bobot Badan Ayam Kampung CiamisTegaldanBlitar Melalui Analisis Regresi Komponen Utama. Skripsi. Program Studi Teknologi Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Pembimbing utama : Ir. Rini Herlina Mulyono, M.Si. Pembimbing anggota : Dr. Ir. Rukmiasih, MS.

Ayam Kampung merupakan jenis ayam lokal Indonesia yang tersebar di wilayah Indonesia. Penyebaran ayam Kampung di Ciamis, Tegal dan Blitar dapat memberikan gambaran tentang keragaman ukuran tubuh dan bobot badan ayam Kampung di pulau Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keterkaitan antara ukuran-ukuran linear permukaan tubuh terhadap bobot badan dan menduga bobot badan ayam Kampung berdasarkan ukuran-ukuran tersebut pada lokasi pengamatan Ciamis, Tegal dan Blitar.

Penelitian ini dilaksanakan di desa Tanjung Manggu Sindangrasa, Imbanagara, Ciamis, Jawa Barat; di desa Dampyak, Mejasem Timur, Tegal, Jawa Tengah dan di desa Duren Talun, Blitar, Jawa Timur. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur variabel-variabel linear tubuh ayam Kampung yang meliputi panjang femur (X1), panjang tibia (X2), panjang tarsometatarsus (X3), lingkar tarsometatarsus (X4), panjang jari ketiga (X5), panjang sayap (X6), tinggi jengger

(X7) panjang maxilla (X8), panjang dada (X9), lebar dada (X10) dalam dada (X11) dan

lebar pinggul (X12). Pengukuran bobot badan juga dilakukan untuk menduga

berdasarkan ukuran-ukuran linear tubuh. Jumlah ternak yang diamati sebanyak 301 ekor yang terdiri atas 95 ekor ayam Kampung di lokasi pengamatan Ciamis (45 jantan dan 50 betina), 96 ekor ayam Kampung di lokasi pengamatan Tegal (20 jantan dan 76 betina) dan 110 ekor ayam Kampung di lokasi pengamatan Blitar (38 jantan dan 72 betina). Ayam Kampung yang diamati merupakan ayam Kampung dewasa tubuh dan ayam betina tidak sedang bertelur.

Uji T2-Hotelling digunakan untuk mengetahui perbedaan ukuran-ukuran linear tubuh ayam Kampung yang diamati. Hasil uji T2-Hotelling menunjukkan bahwa ayam Kampung yang diamati sangat berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut karenaperbedaan lingkungan dan keputusan peternak dalam menyeleksi. Analisis Regresi Komponen Utama (ARKU) digunakan untuk menduga bobot badan berdasarkan ukuran-ukuran linear tubuh ayam Kampung yang diamati. Hasil perhitungan statistik menunjukkanke-12 variabel yang diamati sangat berpengaruh terhadap bobot badan ayam Kampung Ciamis, Tegal dan Blitar, baik pada jantan maupun betina. Persamaan pendugaan bobot badan melibatkan seluruh variabel yang diamati. Nilai elastisitas tertinggi tidak harus dijadikan patokan dalam pendugaan bobot badan lapang. Persamaan pendugaan bobot badan ayam Kampungjantan

Ciamis;Y= 2.621,173+2,164X1+3,158X2+6,226X3+10,348X4+3,215X5

+10,176X6 0,067X7+3,560X8+3,576X9+4,732X10+4,473X11+4,051X12,sedangkan

pada betinaCiamisY=2.055,540+0,770X1+2,350X2+4,482X3+11,824X4+2,496X5

+10,722X6 2,301X7+5,127X8+2,914X9+4,074X10+4,332X11+3,994X12

+3,775X5+1,824X6 2,229X7+4,832X6+0,908X9+8,225X10+5,056X11+5,779X12 pada

jantansedangkan pada ayam Kampung betina diperoleh persamaan sebagai berikut ; Y= 682,681+1,153X1+1,722X2+3,498X3+1,355X4+1,483X5+2,090X6 0,766X7+5,

692X8+1,613X9+3,050X10+1,629X11+2,922X12.

Persamaan pendugaan bobot badan ayam Kampung Tegal jantan dan betina didapatkan masing masing: Y = 3.154,125+0,507X1+3,123X2+4,765X3+12,968X4

+1,086X5+13,785X6+9,164X7–3,435X8+5,625X9+12,045X10+5,488X11+ 11,079 X12;

sedangkan pada betina Blitar diperoleh persamaan Y = 1.709,424+1,114X1

+1,675X2+3,940X3+11,829X4+2,645X5+4,076X6+7,963X7+6,307X8+2,079X9+4,35

3X10+2,614X11 +3,762X12 .

Nilai elastisitas tertinggi yang diperoleh pada ayam Kampung Ciamis jantan adalah panjang shank sebesar 0,311; sedangkan pada ayam Kampung jantan Tegal dan Blitar terdapat pada variabel lebar dada masing-masing sebesar 0,378 dan 0,437. Ayam Kampung Ciamis dan ayam Kampung Blitar betina memiliki nilai elastisitas tertinggi pada variabel lingkar shank; yang masing-masing diperoleh sebesar 0,327; 0,333; sedangkan pada ayam Kampung Tegal betina nilai elastisitas tertinggi terdapat pada variabel panjang jari ketiga sebesar 0,228.

Kata-kata Kunci: Ayam Kampung, T2-Hotelling, Analisis Regresi Komponen Utama, Elastisitas

ABSTRACT

Study Morphometric Estimation Body Weight of Kampong Chicken In Ciamis Tegal and Blitar by Using Principal

Component Regression Analysis Putri, I. N., R. H. Mulyono, and Rukmiasih

Kampong chicken is one of the local chicken in Indonesia which spread across the region. The spread of Kampong chicken in Ciamis, Tegal and Blitar can give andescriptionthe diversity of body size and body weight Kampong chicken on the island of Java. This study aims to determine the relationship between linear measures of body surface to body weight and body weight of chickens suspected Kampung based measurements at the observation site Ciamis, Tegal and Blitar. T2-Hotelling statistic is used to determine the difference in linear measures of body Kampong chickens were observed. T2-Hotelling statistic results showed that Kampong chickens are observed very different from one another. Difference is due to differences environment and the decision of farmers selecting. Principal Component Regression Analysis (ARKU) was used to estimate weight based on linear measures of body Kampong chickens were observed. The results of statistical calculations show that the 12 variables observed to be very influential on the weight of Kampong chicken Ciamis, Tegal and Blitar, both in males and females. The highest elasticity values obtained in the village of Ciamis male chicken is a shank length of 0,311, while the male village of Tegal chicken and Blitar contained in the variable width of the chest amounted to 0,378 and 0,437. Kampong chicken in location Blitar and Ciamis, females have the highest elasticity value in the variable shank

circumference;, each of which is obtained for 0,327; 0,333, while in the village of Tegal chicken females have the highest elasticity value in the variable length of the third finger of 0,228. The highest elasticity values should not be used as reference in the estimation of body weight. increase in the % of variable can be used to predict the observed increase in body weight percentage of the value of elasticity obtained. Practicality of estimating body weight in the field are preferred.

Keywords: Kampong Chicken, T2-Hotelling, Principal Component Regression Analysis, Elasticity

STUDI MORFOMETRIK PENDUGAAN BOBOT BADAN AYAM KAMPUNG DI CIAMIS TEGAL DAN BLITAR

MELALUI ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA

INDAH NOVATRIAN PUTRI D14080079

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada

Dokumen terkait