• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

Andoko, A. 2007. Budidaya Padi secara Organik. Penebar Swadaya. Depok. 96 hal.

Aryanto, A.Y. 2011. Disain Proses Produksi Biogas dari Jerami Padi dan Sampah Pasar dengan Sistem Fermentasi Media Padat. Tesis. Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. 89 hal.

Badan Pusat Statistik. 2010. Tabel Hasil Sensus Penduduk 2010. http://bps.go.id/ [13 Oktober 2011].

Badan Pusat Statistik. 2010. Tabel Luas Panen- Produktivitas- Produksi Tanaman Padi Seluruh Provinsi. http://bps.go.id/ [13 Oktober 2011].

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2009. Deskripsi Varietas Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Subang. 105 hal.

Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 2008. Teknologi Budidaya Padi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. 36 hal.

Balai Penelitian Tanah. 2005. Petunjuk Teknis: Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan Pupuk. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Bogor. 143 hal.

Bell, M.A, V. Balasubramanian and J.F. Rickman. 2004. Composting Rice Residue. International Rice Research Institute (IRRI). http://www.knowldegebank.irri.org [20 November 2012]

Dobermann, A and T.H. Fairhurst. 2000. Rice: Nutrient Disorders and Nutrient Management. Potash & Phospate Institute (PPI), Potash & Phosphate Institute of Canada (PPIC), and International Rice Research Institute (IRRI). Philippines. 191p.

Ginting, R.C.B., R. Saraswati., dan E. Husen. 2006. Mikroorganisme pelarut fosfat, hal 141-158. Dalam R.D.M. Simanungkalit, D.A. Suriadikarta, R. Saraswati, D. Setyorini, dan W. Hartatik (Eds). Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.

Gnanamanickam, S.S. 2009. Biological Control of Rice Disease. Springer. London. 108p.

Greenland, D.J. 1997. The Sustainability of Rice Farming. International Rice Research Institute. Manila. 273 hal.

Hanafiah, K.A. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Rajawali Press. Jakarta. 360 hal. Handayanto, E., dan Hairiah, K.. 2007. Biologi Tanah: Landasan Pengelolaan

Tanah Sehat. Pustaka Adipura. Yogyakarta. 194 hal.

Hardjowigeno, S. 2007. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta. 288 hal.

Hartatik, W. 2007. Tithonia diversifolia sumber pupuk hijau. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian 29(5):3-5.

Hartatik, W., dan L.R. Widowati. 2006. Pupuk kandang, hal 59-82. Dalam

R.D.M. Simanungkalit, D.A. Suriadikarta, R. Saraswati, D. Setyorini, dan W. Hartatik (Eds). Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.

IRRI Rice Knowledge Bank. 2006. Informasi Ringkas Teknologi Padi: Bahan Organik dan Pupuk Kandang. http://balitpa.litbang.deptan.go.id [10 Oktober 2011]

Jama, B., C.A. Palm, R.J. Buresh, A. Niang, C. Gachengo, G. Nziguiheba and B. Amadalo. 2000. Tithonia diversifolia as a green manure for soil fertility improvement in western Kenya: A riview. Agroforesty System 49:201-221.

Jumro, K. 2011. Pengaruh Residu Pupuk Organik terhadap Produktivitas Dua Varietas Kedelai dengan Budidaya Jenuh Air Secara Organik. Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. 65 hal

Kurniansyah, D. 2010. Produksi Kedelai Organik Panen Kering dari Dua varietas Kedelai dengan Berbagai Jenis Pupuk Organik. Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. 71 hal

Lestari, S.A.D. 2011. Pengaruh Bahan Organik dan Jenis Dekomposer terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merrill). Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. 59 hal

Lingga, P., dan Marsono. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Depok. 150 hal.

Makarim, A.K., Sunarno, dan Suyanto. 2007. Jerami Padi: Pengelolaan dan Pemanfaatan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. 61 hal.

Machmud, M. 1991. Penyakit bakteri padi dan pengendaliannya. Hal. 845-853.

Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.

Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB Press. Bogor. 240 hal.

Nuraini. 2009. Pembuatan kompos jerami menggunakan mikroba perombak bahan organik. Bul. Teknik Pertanian 14(1):23-26.

[Permentan] Peraturan Menteri Pertanian. 2011. Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi untuk Sektor PertanianTahun Anggaran 2011. Nomor 06/Permentan/SR.1320/2011. 7 hal.

Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian. 2010. Usaha Tani Padi dengan Pendekatan PTT. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementrian Pertanian. Jakarta. 31 hal.

Pusat Penyuluhan Pertanian. 2011. Budidaya Padi. Pusat Penyuluhan Pertanian. Jakarta. 38 hal.

Pusat Penyuluhan Pertanian. 2011. Masalah Lapang Hama, Penyakit, Hara pada Padi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan International Rice Research Institute. 78 hal.

Rachman, A., A. Dariah, dan D. Santoso. 2006. Pupuk hijau, hal 41-57. Dalam

R.D.M. Simanungkalit, D.A. Suriadikarta, R. Saraswati, D. Setyorini, dan W. Hartatik (Eds.). Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor. Rynk, R., M. Van der Kamp, G.B. Wilson, T.L. Richard, J.J. Kolega, F.R. Govin,

L. Laliberty, Jr., D. Kay, D.W. Murphy, H.A.J. Hoitink, and W.F. Brinton. 1992. On-farm Composting Handbook. Northeast Regional Agricultural Enginering Service, U.S. Department of Agriculture. Ithaca, N.Y. 204 p. Saraswati, R., E. Santosa, dan E. Yuniarti. 2006. Organisme perombak bahan

organik, hal 211-230. Dalam R.D.M. Simanungkalit, D.A. Suriadikarta, R. Saraswati, D. Setyorini, dan W. Hartatik (Eds.). Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.

Setyorini, D., R. Saraswati, dan E.K. Anwar. 2006. Kompos, hal 12-40. Dalam

R.D.M. Simanungkalit, D.A. Suriadikarta, R. Saraswati, D. Setyorini, dan W. Hartatik (Eds.). Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor. Simanungkalit, R.D.M., dan A. Suriadikarta. 2006. Pendahuluan, hal 1-10. Dalam

R.D.M. Simanungkalit, D.A. Suriadikarta, R. Saraswati, D. Setyorini, dan W. Hartatik (Eds.). Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.

Siregar, H. 1981. Budidaya Tanaman Padi di Indonesia. PT Sastra Hudaya. Jakarta.

Sugiyanta, F. Rumawas, M.A. Chozin, W.Q. Mugnisyah, dan M. Ghulamahdi. 2008. Studi serapan hara N, P, K dan potensi hasil lima varietas padi sawah (Oryza sativa L.) Pada pemupukan anorganik dan organik. Bul. Agron. 36(3):196-203.

Sutanto, R. 2006. Pertanian Organik: Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 207 hal.

Tangendjaja, B. 1991. Pemanfaatan limbah padi untuk pakan. Hal. 963-967.

Dalam E. Soenarjo, D. S. Damardjati, M. Syam (Eds.). Padi Buku 3. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.

Taslim, H., S. Partohardjono, dan Djunainah. 1993. Bercocok tanam padi sawah, hal 481-505. Dalam Ismunadji, M., S. Partohardjono, M. Syam, dan A. Widjono (Eds.). Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.

Taslim, H., S. Partohardjono, dan Subandi. 1993. Pemupukan padi sawah, hal 445-479. Dalam Ismunadji, M., S. Partohardjono, M. Syam, dan A. Widjono (Eds.). Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.

Treadwell, D.D. 2009. Introduction to Organic Crop Production. http://edis.ifas.ufl.edu. [10 Oktober 2011].

Wahid, A.S. 2003. Peningkatan efisiensi pupuk nitrogen pada padi sawah dengan metode bagan warna daun. Jurnal Litbang Pertanian 22(4):156-162.

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang Nomor Seleksi : S3383-1D-PN-41-3-1

Asal Persilangan : IR18349-53-1-3-1-3/3*IR19661-131-3-1-3//4*IR64

Golongan : Cere

Umur Tanaman : 116-125 hari Bentuk Tanaman : Tegak Tinggi Tanaman : 107-115 cm Anakan Produktif : 14-17 batang Warna kaki : Hijau

Warna batang : Hijau

Warna telinga daun : Tidak berwarna Warna daun : Tidak berwarna

Muka daun : Kasar pada sebelah bawah Posisi daun : Tegak

Daun bendera : Tegak

Bentuk gabah : Panjang ramping Warna gabah : Kuning bersih Kerontokan : Sedang Kerebahan : Sedang Tekstur nasi : Pulen Kadar amilosa : 23% Indeks glikemik : 54 Bobot 1000 butir : 28 g Rata-rata hasil : 6.0 t/ha Potensi hasil : 8.5 t/ha

Hama Penyakit : • Tahan terhadap wereng cokelat biotipe 2 dan agak tahan biotipe 3

• Tahan terhadap hawar daun bakteri strain III dan IV

Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai 500 m dpl

Pemulia : Tarjat T, Z. A. Simanullang, E. Sumadi dan Aan A. Daradjat

Dilepas tahun : 2000

Lampiran 2. Kandungan dekomposer Petro Gladiator

Kandungan Jumlah sel cfu/g

Lactobacillus sp. 1,00 x 104 Streptomyces sp. 7,40 x 108 Eschericia coli 0,50 x 101 Bacillus sp. 1,37 x 107 Salmonella sp. 0 Trichoderma sp. 1,00 x 104 Total Bakteri 1,11 x 109 Aktivitas Lignolitik + Aktivitas Sellulolitik + Penghasilan Asam +

Lampiran 3. Kriteria penilaian hasil analisis tanah Parameter tanah *

Nilai Sangat

rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat

tinggi C (%) <1 1-2 2-3 3-5 >5 N (%) <0.1 0.1-0.2 0.21- 0.5 0.51-0.75 >0.75 C/N <5 5-10 11-15 16-25 >25 P2O5 HCl 25% (mg/100 g) <15 15-20 21-40 41-60 >60 P2O5 Bray (ppm P) <4 5-7 8-10 11-15 >15 P2O5 Olsen (ppm P) <5 5-10 11-15 16-20 >20 K2O HCL 25% (mg/100 g) <10 10-20 21-40 41-60 >60

KTK/CEC (me/100 g tanah) <5 5-16 17-24 25-40 >40

Susunan Kation Ca (me/100 g tanah) <2 2-5 6-10 11-20 >20 Mg (me/100 g tanah) <0.3 0.4-1 1.1-2.0 2.1-8.0 >8 K (me/100 g tanah) <0.1 0.1-0.3 0.4-0.5 0.6-1.0 >1 Na (me/100 g tanah) <0.1 0.1-0.3 0.4-0.7 0.8-1.0 >1 Kejenuhan Basa (%) <20 20-40 41-60 61-80 >80 Kejenuhan Alumunium (%) <5 5-10 1-20 20-40 >40 Cadangan mineral (%) <5 5-10 11-20 20-40 >40 Salinitas/DHL (dS/m) <1 1-2 2-3 3-4 >4

Persentase natrium dapat ditukar/ESP (%) <2 2-3 5-10 10-15 >15

Sangat masam masam Agak masam Netral Agak

alkalis

alkalis

pH H2O <4.5 4.5-5.5 5.5-6.5 6.6-7.5 7.6-8.5 >8.5

Unsur mikro DTPA* Defisiensi Marginal Cukup

Zn (ppm) 0.5 0.5-1.0 1.0

Fe (ppm) 2.5 2.5-4.5 4.5

Mn (ppm) 1.0 - 1.0

Cu (ppm) 0.2 - 0.2

Unsur makro dan mikro morgan*

Nilai Sangat

rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat

tinggi Ca (ppm) 71 107 143 286 572 Mg (ppm) 2 4 6 23 60 K (ppm) 8 12 21 36 58 Mn (ppm) 1 1 3 9 23 Al (ppm) 1 3 8 21 40 Fe (ppm) 1 3 5 19 53 P (ppm) 1 2 3 9 13 NH4 (ppm) 2 2 3 8 21 NO3 (ppm) 1 2 4 10 20 SO4 (ppm) 20 40 100 250 400 Cl (ppm) 30 50 100 325 600

*Penilaian ini hanya didasarkan pada sifat umum secara empiris Sumber: Balittan, 2005

Lampiran 4. Batas optimal dan titik kritis kandungan hara pada tanaman padi (Dobermann & Fairhurst 2000)

Unsur Hara

Fase

Pertumbuhan Bagian Tanaman

Batasan Optimum Titik Kritis Kurang Lebih ...%... N Anakan* Daun 2.90-4.20 <2.50 >4.50

Pembungaan Daun Bendera 2.20-2.50 <2.00

Pematangan Jerami 0.60-0.80

P

Anakan* Daun 0.20-0.40 <0.10 >0.50

Pembungaan Daun Bendera 0.20-0.30 <0.18

Pematangan Jerami 0.10-0.15 <0.06

K

Anakan* Daun 1.80-2.60 <1.50 >3.00

Pembungaan Daun Bendera 1.40-2.00 <1.20

Pematangan Jerami 1.50-2.00 <1.20

S

Anakan Daun <0.16

Anakan Pucuk 0.15-0.30 <0.11

Pembungaan Daun Bendera 0.10-0.25 <0.10

Pembungaan Pucuk <0.07 Pematangan Jerami <0.06 Ca Anakan Daun 0.20-0.60 <0.15 >0.70 Anakan* Pucuk 0.30-0.60 <0.15 Pematangan Jerami 0.30-0.50 <0.15 Mg Anakan Daun 0.15-0.30 <0.12 >0.50 Anakan* Pucuk 0.15-0.30 <0.13 Pematangan Jerami 0.20-0.30 <0.10 ...ppm... Mn Anakan Daun 40-700 <40 >800 Anakan Pucuk 50-150 <20 B Anakan Daun 6-15 <5 >100 Pematangan Jerami <3 >100 Zn Anakan* Daun 25-50 <20 >500 Anakan Pucuk 25-50 <10 >500

Dokumen terkait