• Tidak ada hasil yang ditemukan

RINGKASAN

DITA NURUL LATIFAH. Pengaruh Efek Residu terhadap Karakter Fisik dan Kimiawi serta Aktivitas antioksidan Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.) oleh ANI KURNIAWATI.

Komoditas manggis memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan sangat potensial untuk dikembangkan menjadi komoditas ekspor unggulan. Potensi manggis tidak hanya terbatas pada buahnya saja, tetapi hampir seluruh bagian tumbuhan manggis menyimpan potensi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Species Garcinia diketahui kaya akan kandungan senyawa polifenol yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Adanya pengaruh suatu faktor budidaya terhadap peningkatan sejumlah senyawa kimia tertentu yang terdapat pada buah manggis dan bermanfaat bagi kesehatan, merupakan suatu peluang untuk meningkatkan nilai tambah buah manggis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hara N, P, dan K terhadap karakter fisik dan kimia buah manggis dan mengetahui pengaruh hara terhadap aktivitas antioksidan kulit manggis.

Penelitian dilakukan di Laboratorium Pasca Panen dan Laboratorium Analisis Tanaman dan Kromatografi, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari – Juli 2010. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan, tanaman manggis yang digunakan merupakan tanaman yang sebelumnya pernah digunakan untuk penelitian pemupukan selama 5 tahun sejak tahun 2004 hingga 2008 dan tanaman tersebut sudah pernah berbuah beberapa kali.

Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal yaitu pemupukan. Aplikasi pemupukan N, P, dan K masing-masing dilakukan secara terpisah. Masing-masing terdiri dari 3 dosis pemupukan dengan 3 ulangan. Pemupukan terakhir dilakukan pada bulan November 2008 dengan dosis pupuk, yaitu: (a). N (N0); 600 g N/tanaman/tahun (N2); 1 200 g N/tanaman/tahun (N4) dengan pupuk dasar 600 g P2O5/tanaman/tahun dan 800 g K2O/tanaman/tahun. (b). P (P0); 600 g P2O5/tanaman/tahun (P2); 1 200 g

P2O5/tanaman/tahun (P4) dengan pupuk dasar 600 g N/tanaman/tahun dan 800 g K2O/tanaman/tahun. (c). K (K0); 800 g K2O/tanaman/tahun (K2); 1 600 g K2O/tanaman/tahun (K4) dengan pupuk dasar 600 g N/tanaman/tahun dan 600 g P2O5/tanaman/tahun.

Pemupukan nitrogen dan fosfor tidak memberikan pengaruh terhadap karakter fisik dan karakter kimia buah manggis. Pemupukan kalium berpengaruh terhadap karakter fisik dan kimia buah manggis terhadap peningkatan bobot buah, bobot aril buah, dan kandungan vitamin C buah.

Pemupukan nitrogen, fosfor, dan kalium tidak berpengaruh terhadap kandungan polifenol dan aktivitas antioksidan kulit buah manggis. Korelasi antara kandungan polifenol dan aktivitas antioksidanpada perlakuan nitrogen bernilai negatif namun tidak nyata. Korelasi antara kandungan polifenol dan aktivitas antioksidanpada perlakuan fosfor nyata bernilai positif, diasumsikan peningkatan kandungan polifenol akan menurunkan aktivitas antioksidan pada kulit manggis. Korelasi antara kandungan polifenol dan aktivitas antioksidan pada perlakuan kalium nyata bernilai negatif, diasumsikan peningkatan kandungan polifenol akan meningkatkan aktivitas antioksidan pada kulit manggis.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Komoditas manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu komoditas buah eksotik yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan sangat potensial untuk dikembangkan menjadi komoditas ekspor unggulan. Potensi dan peluang pasar manggis cukup besar, baik untuk pasar domestik maupun luar negeri. Hal tersebut menjadi peluang bagaimana meningkatkan produksi manggis, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki faktor-faktor budidaya agar produktivitas dan kualitas manggis meningkat.

Menurut catatan dari Pusat Kajian Buah-buahan Tropika (PKBT) IPB Bogor (2004), kendala dalam produksi manggis sekarang ini adalah rendahnya produktivitas dan kualitas manggis yang diproduksi. Hal ini terkait dengan waktu berbuah manggis yang bersifat tahunan sehingga masa juvenilnya lama sampai menghasilkan buah. Selain itu pohon manggis yang dipanen umumnya merupakan tanaman hutan yang belum dibudidayakan secara baik atau hasil dari kebun rakyat yang kurang baik dengan umur pohon sudah puluhan tahun. Oleh karena pertumbuhan dan produktivitas tanaman manggis sangat tergantung pada teknik penanaman dan pemeliharaan, maka perlu dilakukan upaya perbaikan sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas manggis.

Salah satu upaya perbaikan yang telah banyak dilakukan adalah dengan kegiatan pemupukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa unsur hara yang menentukan produksi dan kualitass buah diantaranya ialah unsur N, P, dan K (Crizinszky, 1984). Pupuk N, P, dan K sebagai kombinasi campuran pupuk yang umum digunakan merupakan unsur hara yang mempunyai peranan sangat penting terhadap pertumbuhan, perbaikan kualitas, dan produksi tanaman. Sehingga perbaikan produktivitas dan kualitas dari buah manggis dapat terpenuhi.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa peningkatan sejumlah faktor budidaya dapat meningkatkan hasil tanaman dan meningkatkan beberapa senyawa kimia pada tanaman. Diketahui bahwa potensi manggis tidak hanya terbatas pada buahnya saja, tetapi hampir seluruh bagian tumbuhan manggis menyimpan potensi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Adanya pengaruh faktor

budidaya terhadap peningkatan sejumlah senyawa kimia tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan, merupakan suatu peluang untuk meningkatkan nilai tambah dari buah manggis.

Beberapa penelitian menemukan bahwa species Garcinia diketahui kaya akan kandungan senyawa xanthon. Senyawa xanthon diketahui mempunyai aktivitas biologis dan farmakologis yang beragam dan sangat menarik, seperti: sitotoksik, antifungal, antimikrobial, antioksidan, antimalarial, antiinflamasi, dan aktivitas anti-HIV (Merza, 2004; Lannang, 2005).

Senyawa bioaktif fenolik pada umumnya memiliki kemampuan antioksidan (Susana et al., 2004). Senyawa xanthon, mangostin, garsinon, flavonoid dan tanin yang terkandung dalam kulit buah manggis merupakan senyawa-senyawa bioaktif fenolik (Soedibyo, 2008). Senyawa-senyawa ini diduga berperan dalam menentukan aktivitas antioksidan pada kulit buah manggis. Kulit buah manggis yang mengandung senyawa xanthon memiliki fungsi antioksidan tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk melindungi dan mengurangi kerusakan sel terutama yang diakibatkan oleh radikal bebas.

Peranan antioksidan sangat penting dalam menetralkan dan menghancurkan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan juga kerusakan biomolekul, seperti DNA, protein, dan lipoprotein di dalam tubuh yang akhirnya dapat memicu terjadinya penyakit degeneratif, seperti kanker, jantung, artritis, katarak, diabetes, dan hati (Silalahi, 2002). Penggunaan antioksidan sintetik sekarang ini mulai mendapat perhatian serius karena ada yang bersifat merugikan. Pengembangan antioksidan yang berasal dari alam, yang relatif lebih mudah didapat dan aman tengah digalakan saat ini.

Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian aktivitas antioksidan terhadap kulit buah manggis yang berpotensi sebagai salah satu sumber antioksidan alami. Aktivitas antioksidan akan di uji dengan menggunakan metode efek penangkapan radikal bebas DPPH (Diphenyl picryl hydrazil). Soeksmanto et al. (2007) menjelaskan mengenai prinsip DPPH yang merupakan penangkapan hidrogen dari anti oksidan oleh radikal bebas. Pada hal ini DPPH menjadi sumber radikal bebas, untuk dipertemukan dengan ekstrak kulit buah manggis yang menjadi antioksidan. Penangkapan hidrogen dari antioksidan oleh radikal bebas,

akan menyebabkan terjadinya perubahan warna yang akan dideterminasikan menggunakan spektofotometer.

Tujuan

1. Mengetahui pengaruh hara N, P, dan K terhadap karakter fisik dan kimia buah manggis

2. Mengetahui pengaruh hara N, P, dan K terhadap aktivitas antioksidan kulit manggis

Hipotesis

1. Hara N, P, dan K mempengaruhi karakter fisik dan kimia buah manggis 2. Hara N, P, dan K mempengaruhi aktivitas antioksidan kulit manggis

Dokumen terkait