• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEDURANG ILIR, KABUPATEN BENGKULU SELATAN, PROPINSI BENGKULU

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

33 DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 2008. Penggemukan Sapi Potong. Agro Media Pustaka, Jakarta.

Arbi, P. 2010. Analisa kelayakan dan strategi pengembangan usaha ternak sapi potong (Studi kasus : Desa Jati Kesuma,Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang). Skripsi. Fakultas Peternakan, Universitas Sumatera Utara, Medan. Badan Pusat Statistik. 2010. Keadaan Geografi dan Iklim Daerah Bengkulu Selatan.

Badan Pusat Statistik Bengkulu Selatan, Bengkulu Selatan. http://bengkuluselatankab.bps.go.id/index.php/in/keadaan-geografi-a-iklim [21 Maret 2011]

Badan Pusat Statistik. 2011. Bengkulu Selatan Dalam Angka. Kabupaten Bengkulu Selatan.

Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kedurang Ilir. 2010. Programa Penyuluhan Pertanian Tahun 2011. Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kedurang Ilir, Bengkulu Selatan.

Blakely, J. & D. H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan. Edisi ke-4. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Budiasa, I. K. M. 2005. Ketersediaan hijauan sumber pakan sapi bali berdasarkan penggunaan lahan dan topografi berbeda di Kabupaten Jembrana Provinsi Bali. Tesis. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkulu Selatan. 2010. Laporan Tahunan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu Selatan.

Elly, F. H., B. M. Sinaga, S. U. Kuntjoro, & N. Kusnadi. 2008. Pengembangan usaha ternak sapi rakyat melalui integrasi sapi-tanaman di Sulawesi Utara. J. Litbang Pertanian. 27(2) :63-68.

Friday, K. S., M. E. Drilling & D. P. Garrity. 1999. Rehabilitasi Padang Alang-alang Menggunakan Agroforestri dan Pemeliharaan Permudaan Alam. International Centre for Research in Agriforestry, South Asian Regional Research Programme, Bogor.

Gilliland, H.B. 1971. Flora of Malaya. Volume III. Grasses of Malaya. Botanic Gardens, Singapore.

Gutteridge, R. C. & H. M. Shelton. 1994.The Role of Forage Tree Legumes in Cropping and Grazing Systems. Dalam: Gutteridge, R. C. & H. M. Shelton (Eds.). Forage Tree Legumes in Tropical Agriculture. CABI Publishing, Wallingford.

Hartadi, H., S. Reksohadiprodjo, S. Lebdosoekojo & A.D. Tillman. 1993. Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Hellena, D. 2005. Field Guide To The Grasses of Singapore. Botanic Gardens, Singapore.

34 Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Badan Penelitian dan

Pengembangan, Departemen Kehutanan RI, Jakarta.

Hoda, A. 2002. Potensi pengembangan sapi potong pola usaha tani terpadu di wilayah Maluku Utara. Tesis. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kapa, M. M. J. 2004. Dalam: Djoeroemana, S., Myers, B., Russell-Smith, J., Blyth, M. and Salean, I.E.T. (Eds.). Integrated rural development in East Nusa Tenggara, Indonesia. Proceedings of a workshop to identify sustainable rural livelihoods, held in Kupang, Indonesia, 5–7 April 2006. ACIAR Proceedings No. 126. Mannetje, L. & K. P. Haydock. 1963. The dry weight rank method for the botanical

analysis of pasture. J. British Grassland Society 18 (4): 268–275.

Martin, F. W. 1993. Forages. ECHO Technical Note. University of Massachusetts Amherst. USA.

McIlroy, R. J. 1976. Pengantar Budidaya Padang Rumput Tropika. Pradnya Paramita, Jakarta.

Nell, A. J. & D. H. L. Rollinson. 1974. The Requirement and Availability of Livestock Feed in Indonesia, Jakarta.

Ningsih, A. S. 2010. Pola penyediaan hijauan makanan ternak domba dan kambing di desa Sidoharjo dan Sumberharjo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Propinsi Jawa Timur. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Nugraha, M. A. K. 2011. Identifikasi hijauan makanan ternak dan analisis potensi wilayah untuk pengembangan usaha peternakan domba di pesisir pantai utara Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Peraturan Daerah No. 03 Tahun 1997 tentang Perubahan ke-2 Perda No. 09 Tahun 1992 Tentang Larangan Ternak Berkaki Empat Berkeliaran di Tempat Umum. Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu Selatan.

Putra, S. 1999. Peningkatan performans sapi bali melalui perbaikan mutu pakan dan suplementasi seng asetat. Disertasi. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Reksohadiprodjo, S. 1985. Produksi Tanaman Hijauan Makanan Ternak Tropik. BPFE, Yogyakarta.

Rukmana, H. R. 2005. Rumput Unggul: Hijauan Makanan Ternak. Kanisius, Yogyakarta.

Sarwono, B. & H. B. Arianto. 2001. Penggemukan Sapi Potong Secara Cepat. Penebar Swadaya, Jakarta.

Siregar, S. B. 1996. Pengawetan Pakan Ternak. Penebar Swadaya, Jakarta. Siregar, S. B. 2003. Penggemukan Sapi. Penebar Swadaya, Jakarta.

Soeprapto, H. & Z. Abidin. 2006. Cara Tepat Penggemukan Sapi Potong. Agro Media Pustaka, Jakarta.

35 Soerjani, M., A. J. G. H. Kostermans & G. Tjitrosoepomo. 1987. Weeds of Rice in

Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta.

Stone, B. C. 1983. A guide to collecting Pandanaceae (Pandanus, Freycinetia, Sararanga). Ann. Missouri Bot. Gard. 70 : 137-14.

Sudarmono, A. S. & Y. B. Sugeng. 2008. Beternak Domba. Penebar Swadaya, Jakarta. Sudarmono, A. S. & Y. B. Sugeng. 2009. Sapi Potong. Penebar Swadaya, Jakarta. Suminar, D. R. 2011. Jenis hijauan pakan pada peternakan kambing rakyat di desa

Cigobang, Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Wojciechowski, M. F. 2006. Agriculturally & Economically Important Legumes. Arizona State University, Arizona. http://tolweb.org/notes/?note_id=3968 #AboutThisPage. [15 Februari 2012].

Wilkins, R. J. 2000. Forages & Their Role in Animal Systems. Dalam: D.I. Givens, E. Owen, R. F. E. Axford, & H.M. Omed (Eds.). Forage Evaluation in Ruminant Nutrion. CABI Publishing, Wallingford.

Williamson, G. & W. J. A. Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Terjemahan: S.G.N.D. Darmadja. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Yulianto, P. & C. Saparinto. 2010. Pembesaran Sapi Potong Secara Intensif. Penebar

36 LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Desa Air Sulau

38 Lampiran 2. Curah Hujan dan Hari Hujan Rata-Rata di Desa Air Sulau Selama 5

Tahun Terakhir (2006-2010)

Bulan Curah Hujan (mm) Hari Hujan (Hari)

Rata-Rata Rata-Rata Januari 380.9 20 Februari 241.1 16 Maret 180.4 15 April 217.5 15 Mei 154.5 14 Juni 167 13 Juli 164.9 12 Agustus 240.1 12 September 222.1 16 Oktober 273.3 18 November 300.2 19 Desember 379.5 20

Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kedurang Ilir (2010).

Lampiran 3. Populasi Sapi di Kecamatan Kedurang Ilir, Kabupaten Bengkulu Selatan

Desa Jumlah (ekor)

Lubuk Ladung 246 Air Sulau 671 Sukajaya 139 Sukaraja 9 Limus 9 Penindaian 4 Padang Bindu 15 Nanjungan 40 Pagar Banyu 15 Sukarami 52 Betungan 56 Karang Caya 0

39 Lampiran 4. Karakteristik Peternak

Uraian Jumlah Responden

Peternak Persentase (%) Umur a. 23 – 35 tahun b. 36 – 45 tahun c. 46- 54 tahun d. > 54 tahun 17 25 16 10 25.00 36.76 23.53 14.71 Pendidikan a. SD b. SMP c. SMA d. D3 41 19 7 1 60.29 27.94 10.29 1.47 Pekerjaan utama a. Petani b. Pedagang c. PNS 65 2 1 95.59 2.94 1.47 Lama beternak a. 1 - 5 tahun b. 6 – 10 tahun c. > 10 tahun 24 23 21 35.29 33.82 30.88 Pendapatan a. < Rp. 500.000 b. Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 c. > Rp. 2.000.000 5 51 12 7.35 75.00 17.65 Jumlah tanggungan 1- 2 orang 3 - 5 orang 27 41 39.71 60.29 Sumber : Data primer (2011).

40 Lampiran 5. Gambar Hijauan Pakan Jenis Rumput di Desa Air Sulau

Centotheca lappacea (L.) Desv. Eragrostis unioloides (Retz.) Nees.

Imperata cylindrica (L.) P. Beauv. Leersia hexandra Swartz.

41 Oryza minuta Presl. Panicum maximum Jacq.

Paspalum cartilagineum Presl. Paspalum commersonii Lam.

42 Setaria splendida Stapf.

Pennisetum purpureum Schum.

Lampiran 6. Gambar Hijauan Pakan Jenis Kacangan di Desa Air Sulau

Albizzia falcata Backer. Gliricidia sepium Jacq.

43 Lampiran 7. Gambar Hijauan Pakan Jenis Ramban di Desa Air Sulau

Ageratum conyzoides L. Cyperus kyllingia Endl.

Fimbristylis miliacea (L.) Vahl. Melastoma affine D. Don.

44 Theobroma cacao L.

Lampiran 8. Gambar Hijauan Pakan Potensial di Desa Air Sulau

Dactyloctenium aegyptium (L.) Willd. Digitaria ciliaris (Retz.) Koel.

45

Paspalum scrobiculatum L. Paspalum sp. L.

Setaria pallide-fusca Calopogonium mucunoides Desv. (Schumach.) Staf. R. Hubbz.

46 Lampiran 9. Kapasitas Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia Metode Nell dan

Rollinson (1974) Tabel 1. Populasi Ternak Riil

Ternak Populasi (ekor) Dewasa (ekor) Muda (ekor) Anak (ekor) Sapi 671 352 126 193 Kambing 170 80 35 55

Sumber: BPS Bengkulu Selatan 2011. Perhitungan Konversi Satuan Ternak

Sapi = (352 x 1)+( 126 x 0,6)+( 193 x 0,25) = 475,85 ST

Kambing = (80 x 0,16) + (35 x 0,08) + (55 x 0,04) = 17,8 ST

Total Populasi Ternak Riil = 475,85 ST + 17,8 ST

= 493,65 ST

Tabel 2. Konversi Lahan Garapan di Desa Air Sulau terhadap Padang Rumput Permanen berdasarkan Metode Nell & Rollinson.

Lahan Luas Lahan Kesetaraan (Ha) terhadap Padang rumput permanen ton BK/Ha/thn

Total Luas Sawah 74 Ha 22,2

Perkebunan 1.845,1 Ha 7,725

Tegalan 51,5 Ha* 1383,825

Hutan Rakyat 141 Ha* 158,625

Total 2.111,6 1.572,375

Sumber : BPS Bengkulu Selatan 2011 dan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kedurang Ilir 2010 (*).

2. Daya Dukung = Potensi HMT (BK) kg BK / thn Keb/konsumsi ternak/hari x 365

= 1.572,38 x 1000 kg BK / thn 6,29(kg BK / ST) x 365 (thn)

= 684,877 ST

3. KPPTR Efektif = Daya Dukung – Populasi Riil = 684,877 ST – 493.65 ST = 191,227 ST

47 Lampiran 10. Kuisioner Peternak

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN Jl. Agatis kampus IPB Darmaga, Bogor 16680 Telp./Fax.

(0251) 8626213, 8628149

Web: http://intp.fapet.ac.id, E-mail: intp@ipb.ac.id

KERAGAMAN JENIS DAN POLA PENYEDIAAN HIJAUAN PAKAN TERNAK SAPI DI DESA AIR SULAU, KECAMATAN KEDURANG ILIR,

KABUPATEN BENGKULU SELATAN, PROPINSI BENGKULU

Enumerator : Monica Permana (D24070040) I. Data Umum Peternak

1. Nama : ………

2. Status Peternak : [ ] Peternak Pemilik, [ ] Peternak Buruh

3. Asal : ………

4. Umur : ………....

5. Mata Pencaharian Pokok : ……... lama usaha …… th 6. Mata Pencaharian Sampingan : ……….. lama usaha …… th 7. Pendapatan per bulan : < 500 ribu

500 ribu – 1 juta

>2 juta

…………..

II. Susunan Keluarga, Umur, Pendidikan, Dan Aktivitas Kerja Nama Status dalam keluarga Umur Jenis kelamin (L/P) Pendidikan terakhir Pekerjaan Ket.

48 III.Kegiatan Usaha Ternak

Jenis ternak yang dipelihara :

No. Jenis ternak Dewasa Muda Anak Total 1.

2. 3. 4. 5.

IV.Panduan Pertanyaan ( Wawancara Responden Peternak) 1. Apakah beternak menjadi pekerjaan tetap? (Ya/Tidak) 2. Mengapa Anda menjadi peternak?

Alasan : ……….. 3. Apakah dengan beternak, Anda bisa memenuhi kebutuhan keluarga Anda

terutama dalam hal konsumsi?

4. Jenis ternak yang paling disukai untuk dipelihara :

Alasan : ……….. 5. Jenis ternak yang kurang disukai untuk dipelihara :

Alasan : ……….. 6. Jumlah tenaga kerja yang ikut serta dalam memelihara ternak :

a. Dari dalam keluarga …… orang. b. Dari luar keluarga …… orang. 7. Jenis usaha tani yang dimiliki :

a. Sawah…….ha b. Ladang……..ha c. Perkebunan……ha

8. Apakah Anda memanfaatkan rumput yang tumbuh di sawah/ladang/perkebunan sebagai hijauan makanan ternak? (Ya/Tidak)

9. Sumber hijauan makanan ternak selain berasal dari sawah / ladang / perkebunan?

10.Apakah diberikan juga pakan tambahan? (Ya/Tidak)

Jika ya, yaitu………. 11.Berapa lama Anda biasanya menggembalakan ternak Anda?

49 V. Panduan Pertanyaan (Ternak Sapi/Kambing)

A. Keterangan Tentang Ternak

No. Nama ternak No. Ear Tag Tanggal lahir Berat lahir Umur Lama diternakkan

B. Manajemen Peternakan dan Kesehatan Hewan

1. Sistem pemeliharaan : kandang individual/campur dengan sesama anak. 2. Sistem pemeliharaan : (pilih salah satu)

a. Selalu dikandangkan (sistem intensif)

b. Dikandangkan dan digembalakan (sistem semi intensif) c. Dilepas di padang pangonan ( sistem ekstensif)

3. Berapa kali pemberian pakan terhadap ternak? 4. Pemberian pakan :

a. Pakan hijauan :

- Jenis hijauan diberikan pada ternak :…….……….….. - Waktu memberikan pakan hijauan : …… kali (pagi-siang-sore). - Jumlah rumput yang diberikan per ekor/hari : ………. kg.

1. Setiap pagi hari ……… kg 2. Setiap siang hari ……… kg 3. Setiap sore hari ……… kg b. Pakan Hijauan Makanan Ternak biasanya diperoleh dari:

( budidaya sendiri / mengarit dari tempat lain / membeli) c. Bila budidaya sendiri, biasanya dilakukan di:

1. Lahan kosong yang tidak diusahakan untuk pertanian 2. Perkarangan rumah

50 4. Galengan sawah

5. Lainnya……….

d. Alat yang digunakan dalam mendapatkan (menyediakan) hijauan pakan?

e. Berapa jauh jarak pengambilan Hijauan Makanan Ternak dari rumah? ……… f. Berapa jauh jarak rumah dengan kandang?

……… g. Alat angkut untuk membawa Hijauan Makanan Ternak (HMT) ke

kandang (ada/tidak), bila ada, yaitu……… h. Bila diperoleh dengan cara membeli, harganya:

1. Legum : Rp………./kg. 2. Rumput : Rp……….../kg.

i. Apakah musim mempengaruhi penyediaan hijauan pakan? (Ya/tidak) j. Adakah kesulitan dalam memperoleh hijauan dimusim kemarau?

(ya/tidak). Jika ya, alasannya ………. Solusinya ...……….………... k. Konsentrat diberikan/tidak diberikan : banyaknya …... kg/hari. l. Pakan konsentrat :

- Jenis konsentrat yang diberikan : ……… - Jumlah konsentrat yang diberikan per ekor/hari : ………... - Waktu pemberian konsentrat : …….…….... kali (pagi-siang-sore) m. Mana yang diberikan terlebih dahulu? (hijauan/konsentrat)

n. Apakah sumber air memadai atau tidak? ……… o. Apakah ternak saudara pernah sakit? (ya / tidak)

Jika ya, yaitu ………...……….. p. Apakah ternak saudara divaksin? (ya / tidak)

Jika ya, yaitu ………... q. Adakah kendala lain yang sering dialami dalam memelihara ternak?

(ya/tidak)

Dokumen terkait