• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instruksi-instruksi Umum dalam Perawatan .1 Pentingnya Pekerjaan Perawatan .1 Pentingnya Pekerjaan Perawatan

Produksi yang tinggi, beroperasi mesin secara kontiniu dan pada kapasitas penuh akan menghasilkan keuntungan yang tidak hanya untuk pabrik tetapi pada masyarakat sekitar. Oleh sebab itu orang yang terlibat pada operasi pabrik harus berusaha dengan segala upaya agar menjaga dan merawat kesinambungan dari broperasinya mesin-mesin dipabrik.

Untuk mendapatkan operasi pabrik yang paling ekonomis maka faktor-faktor penting yang harus diperhatikan yaitu :

Eru Purnomo : Studi Preventive Maintenance Pada Sistem Angkat Dan Turun (Hoisting System) Anode Baking Crane Di PT. Inalum Dengan Kapasitas Angkat 6,780 Ton Dan Tinggi Angkat 7,5 Meter, 2009.

USU Repository © 2009

a. Memastikan kapasitas operasi sesuai dengan perencanaan dan perawatannya.

b. Menjaga kesinambungan operasi dan perawatan. c. Mengefisienkan operasi dan perawatan.

Namun hal-hal diatas, didalam merencanakan perawatan ,haruslah memiliki 5 unsur yang terkandung didalamnya, yaitu :

1. Sasaran

Adapun sasaran yang harus dicapai adalah :

a. Mengurangi pekerjaan ulang dalam dua tahun kedepan sebanyak 10% dari tahun lalu sambil mempertahankan keadaan nihil keluhan pelanggan.

b. Keberadaan peralatan siap dioperasikan sebesar 85%. c. Rationalisasi pemakaian suku cadang yang banyak dipakai.

d. Mengurangi biaya perawatan dengan sistem pembelian serba sumber (Multi Source).

2. Sandaran

Adapun sandarannya adalah : a. Rencana manajemen tahunan.

b. Kebijakan perusahaan dalam hal kesadaran akan anggaran. c. Kebijakan perusahaan dalam hal sumber daya manusia (SDM). 3. Sarana

Adapun sarana yang harus dimiliki adalah : a. Manusia.

Eru Purnomo : Studi Preventive Maintenance Pada Sistem Angkat Dan Turun (Hoisting System) Anode Baking Crane Di PT. Inalum Dengan Kapasitas Angkat 6,780 Ton Dan Tinggi Angkat 7,5 Meter, 2009.

USU Repository © 2009 c. Mesin. d. Modal. e. Metode. 4. Sistem/strategi

Adapun sistem/strategi yang harus dimiliki adalah : a. 5 W + 1 H ( What, Where, When, Who, Why, & How).

b. SMART (Specific, Measureable, Attainable, Reasonable, Time

oriented).

5. Saat perawatan

Pelatihan yang berkesinambungan pada bagian perawatan merupakan hal yang penting ntuk mendapatkan pengalaman dan pengumpulan informasi untuk merencanakan perawatan mesin maupun pabrik yang lebih sistematis.

2.3.2 Perawatan Mesin yang beroperasi terus menerus

Untuk mendapatkan produktifitas tahunan yang tinggi, maka kelangsungan operasi sepanjang tahun harus tetap dijaga. Dimana seluruh jajaran manajemen harus menigkatkan teknik-teknik pengawasan pabrik dan memberikan pelatihan pada para pekerja dengan teknik-teknik perawatan dan opersi. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan untuk mendapatkan operasi dan perawatan yang baik pada suatu pabrik yaitu :

1. Organisasi dan sistematisasi dari perawatan dan operasinya. 2. Pengawasan operasi mesin dan pabrik tersebut.

3. Pengawasan perawatan mesin dan pabrik tersebut. 4. Pengawasan keselamatan kerja.

Eru Purnomo : Studi Preventive Maintenance Pada Sistem Angkat Dan Turun (Hoisting System) Anode Baking Crane Di PT. Inalum Dengan Kapasitas Angkat 6,780 Ton Dan Tinggi Angkat 7,5 Meter, 2009.

USU Repository © 2009

5. Pengawasan pergudangan (suku cadang, bahan, dan pelumas). 6. Pengawasan pembelian.

7. Pengawasan biaya (produksi dan perawatan). 8. Pengawasan personal (pekerja).

2.3.3 Perawatan Langsung dan Tidak Langsung

Perawatan langsung adalah pekerjaan yang berhubungan dengan perawatan dan perbaikan dari peralatan/mesin produksi.. Dalam defenisi ini termasuk hal-hal sebagai berikut :

1. Pembongkaran berskala besar dari peralatan maupun mesin dan unit-unit produksi.

2. Perbaikan berskala besar dari sebuah perlatan maupun mesin yang penting dalam keadaan terjadwal maupun tidak.

3. Perawatan skala kecil, perawatan rutin seperti perbaikan dan penyetelan yang kecil, pemeriksaan, pekerjaan servis yang terjadwal maupun tidak. Perawatan tidak langsung dapat didefenisikan sebagai pekerjaan perawatan yang berhubungan Peralatan/mesin produksi, tetapi tidak langsungmempengaruhi operasi itu sendiri. Dalam definisi ini termasuk hal-hal sebagai berikut :

1. Peremajaan dari peralatan maupun mesin seperti mengecat dan mengisolasi.

2. Memperbaharui fasilitas-fasilitas, menukar peralatan, mengatur tata letak peralatan, dan memindahkan peralatan.

Eru Purnomo : Studi Preventive Maintenance Pada Sistem Angkat Dan Turun (Hoisting System) Anode Baking Crane Di PT. Inalum Dengan Kapasitas Angkat 6,780 Ton Dan Tinggi Angkat 7,5 Meter, 2009.

USU Repository © 2009

3. Penambahan-penambahan kecil seperti pemasangan peralatan untuk mesin-mesin cadangan.

Dengan defenisi ini, organisasi perawatan pabrik dapat membuat catalog, mengevaluasi, memonitor, dan mengontrol beban pekerjaan perawatan yang disesuaikan dengan keperluan pabrik dan ketersediaan tenaga kerja yang ada.

2.3.4 Man Power

.Man Power adalah jumlah tenaga kerja/pekerja yang diperlukan untuk suatu pekerjaan. Ini sangat penting diketahui agar pekerjaan lebih efektif. Masing-masing pabrik akan mempunyai persoalannya sendiri-sendiri dan berbeda satu sama lain. Hubungan antara banyaknya orang dengan jumlah waktu operasi personal, kaitan antara pegawai-pegawai perawatan yang bisa diperoleh, merupakan kajian yang sangat penting. Sedikit jumlah tenaga kerja dengan kapasitas dan kualitas hasil kerja yang memuaskan adalah tujuan perawatan yang maksimal.

Tiap-tiap tenaga kerja untuk bisa menyelesaikan satu objek pekerjaan tidaklah sama kecekatan hasil pekerjaannya. Bila perbedaan-perbedaan itu dikaji sehingga diperoleh gambaran tentang waktu persatuan unit kerja perawatan mesin untuk personal yang berbeda-beda, maka dapat diperoleh rata-rata waktu bagi pekerja (dengan kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang sama) diperoleh untuk tiap-tiap satuan hasil kerja. Rata-rata dari waktu tadi merupakan bahan yang penting untuk memperhitungkan total waktu guna menyelesaikan objek pekerjaan.Pekerja yang bisa menyelesaikan suatu pekerjaan dengan waktu tertentu merupakan suatu dasar untuk

Eru Purnomo : Studi Preventive Maintenance Pada Sistem Angkat Dan Turun (Hoisting System) Anode Baking Crane Di PT. Inalum Dengan Kapasitas Angkat 6,780 Ton Dan Tinggi Angkat 7,5 Meter, 2009.

USU Repository © 2009

memperhitungkan standart ongkos harian pekerja. Mereka yang lebih rata-rata diperhitungkan sebagai intensif dan yang belum bisa mencapai rata-rata gaji hariannyadiperhitungkan mengikuti dari gaji standart harian rata-rata, jadi tergantung dari prestasinya.

2.3.5 Man Hour

Man hour adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu

pekerjaan dan biasanya dalam satu jam. Dalam mengestimasi waktu yang diperlukan untuk suatu pekerjaan sangat bergantung pada pengalaman yang ada. Berhubung pengalaman memerlukan waktu yang lama ada dua metode yang bisa digunakan, yaitu :

1. Waktu untuk pekerjaan khusus.

2. Memakai data standart yang berasal dari perusahaan-perusahaan atau jurnal-jurnal ilmiah.

Indikator yang biasa ditemukan adalah persentase jam kerja yang terjadwal. Tenaga kerja perawatan biasanya tersedia untuk pekerjaan-pekerjaan yang sudah terjadwal selama seminggu. Perbedaan antara jam-jam rutin yang tersedia dan jam kerja yang terjadwal disebut persentase jam-jam rutin yang ada. Seorang perencana harus mengetahui jumlah man power yang ada dan man hour yang diperlukan untuk suatu pekerjaan perawatan.

Supervisor harus mencatat setiap jam kerja para pekerja yang termasuk overtime. Jam kerja yang hilang adalah perbedaan jam kerja yang dilaporkan dengan jam kerja yang dibayar. Indikator pengawasan adalah jam-jam kerja yang hilang sebagai persentase dari total jam kerja yang dibayar.

Pengawas-Eru Purnomo : Studi Preventive Maintenance Pada Sistem Angkat Dan Turun (Hoisting System) Anode Baking Crane Di PT. Inalum Dengan Kapasitas Angkat 6,780 Ton Dan Tinggi Angkat 7,5 Meter, 2009.

USU Repository © 2009

pengawas yang melaporkan kepada atasannya selalu terbatas jumlahnya dalam arti tergantung luas dan kompleksnya lingkup pekerjaan. Akan tetapi hendaknya jumlah pengawas yang harus bertanggung jawab ke atasannya harus dibatasi, hal ini dilakukan agar lebih efisiensi. Semakin besar ruang lingkup pekerjaan maka jumlah pengawas harus ditambah sehingga mereka dapat mengoptimalkan dan meningkatkan daya guna kerjanya.

Equipment, Tool, Material and Consumable

Equipment adalah peralatan-peralatan yang besar seperti crane, mobil Derek , dan lain-lain. Tool adalah Peralatan kerja seperti obeng, tang, martil, dan lainnya. Material adalah bahan-bahan yang tidak habis pakai seperti packing, bantalan, dan lainnya. Consumable adalah Bahan-bahan yang habis pakai, seperti minyak gemuk, oli, sabun, dan lain-lain.

Setiap jenis peraltan biasanya ditempatkan pada tempat-tempat yang strategis agar pada saat diperlukan dengan cepat dapat dengan langsung digunakan. Setiap pemakaian dari peralatan tersebut harus memiliki laporan baik secara lisan maupun tulisan, hal ini dilakukan untuk pengontrolan.

Eru Purnomo : Studi Preventive Maintenance Pada Sistem Angkat Dan Turun (Hoisting System) Anode Baking Crane Di PT. Inalum Dengan Kapasitas Angkat 6,780 Ton Dan Tinggi Angkat 7,5 Meter, 2009.

USU Repository © 2009

BAB III

SISTEM ANGKAT DAN TURUN (HOISTING SYSTEM)

Dokumen terkait