• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI TENTANG MUSIK SAMPAH

3.4. Instrumen Dalam Musik Sampah

Bila kita melihat secara keseluruhan, sesungguhnya cukup banyak alat-alat yang

terdapat dalam ensambel musik sampah ini. Apalagi bila kita berbicara tentang alat-alat

musik sampah diluar yang digunakan oleh komunitas anak jalanan The Bamboes. Tidak

ada angka nominal yang pasti yang dapat mewakili jumlah alat-alat musik dalam

ensambel musik sampah, mengapa demikian halnya?.

Hal ini dikarenakan alat-alat musik sampah tidak mempunyai aturan yang baku

dalam pembuatan bentuk, bahan, maupun terhadap kwalitas suara dari alat yang

diciptakan. Setiap orang dari mereka yang membuat alat musik sampah ini bebas

berkreasi tanpa adanya larangan, sehingga alat yang tercipta nantinya tidak semua

memilliki karakter bunyi, bentuk timbre maupun interval yang sama.

Alat musik sampah dalam konteks anak-anak jalanan The Bamboes adalah

keseluruhan alat musik di luar alat musik konvensional. Menurut Eko dan juga Alley, alat

alat musik sampah seluruhnya merupakan hasil rekayasa atau hasil kreativitas para

pemusik jalanan sendiri yang bahan pembuatannya bersumber dari barang-barang bekas.

Hasil rekayasa berbagai bentuk dan jenis benda (sampah) tersebut di bagi menjadi dua

kelompok alat musik, yaitu kelompok alat musik melodis dan kelompok alat musik

Alat-alat musik melodis terdiri dari :

(1) Gergaji Biola

Sesuai dengan nama tersebut diatas, alat musik ini terdiri dari gergaji dan bo

biola yang dimainkan saling berpaduan. Gergaji yang dipakai adalah gergaji

bekas dengan bo (alat penggesek biola). Tekhnik bermain gergaji biola ini

dilakukan dengan cara menggesek bagian punggung gergaji yang bersisi rata

dengan bo biola. Pada saat menggesek badan gergaji yang rata dengan bo, gergaji

yang elastis itu digoyang-goyangkan sehingga menghasilkan berbagai nada

dengan efek suara seperti angin. Tinggi rendah nya nada yang dihasilkan dari

gergaji biola ini dapat diatur. Untuk memainkan nada yang rendah dimulai dari

pangkal gergaji, yang kemudiam berangsur-angsur menjadi tinggi jika posisi bo

di gesek ke posisi ujung gergaji.

Suara yang dihasilkan dari alat musik gergaji biola ini seperti suara seruan

angin yang bertiup dengan kencang yang bercampur dengan suara dedaunan yang

terhembus olehnya. Dalam memainkan alat musik gergaji biola ini pemain harus

duduk di sebuah kursi.Hal ini ditujukan agar si pemain dapat mengapit gergaji

yang dimainkan diantara ke dua pahanya. Tangan kiri pemain biasanya

memegang ujung gergaji agar tidak lentur ataupun goyang, sehingga si pemain

dapat dengan mudah menggesek gergaji dengan bo biola yang biasanya dipakai

Gambar : alat musik Gergaji Biola

Untuk menghasilkan suara angin yang bergoyang biasanya si pemain

melakukan dengan menggoyang-goyangkan kaki kanan sembari melengkungkan

gergaji ke atas maupun kebawah yang dilakukan secara bergantian. Ketika

gesekan pertama bo biola dilakukan biasanya belum terdengar suara dengan pasti,

setelah gesekan ke empat dan seterusnya suara dari alat musik ini baru mulai

terdengar dengan jelas.

Untuk memainkan instrument gergaji biola ini dengan baik, dibutuhkan

latihan yang serius serta rasa musikal yang baik. Suara yang dihasilkan oleh

instrument gergaji biola ini tidak terlalu kuat, maka untuk menambah volume

suara yang dihasikan biasanya digunakan mikrofon.

(2) Gamelan Botol

Alat musik sampah ini merupakan serangkaian susunan botol yang di isi air.

Tekhnik memainkan gamelan botol ini dengan cara memukul sisi botol dengan

menggunakan stick yang terbuat dari potongan bambu-bambu kecil, atau juga bisa

botol bekas minuman topi miring yang badannya agak sedikit lebar, maupun juga

botol-botol sejenisnya yang mempunyai ukuran yang serupa.

Gambar: Gamelan Botol

Botol-botol bekas ini disusun rapi pada sebuah rak kayu yang mereka ciptakan

sendiri, dengan posisi botol tidur.

Botol-botol bekas ini di isi dengan air, jika volume air yang di masukkan ke

dalam botol sedikit maka akan menghasilkan nada yang rendah, dan jika volume

botol di isi dengan air yang semakin banyak maka akan semakin tinggi pula nada

yang bisa dihasilkan oleh gamelan botol ini. Dengan demikian suatu tangga nada

berikut nada-nada kromatisnya dapat di susun berdasarkan perbandingan volume

air yang di isi.

Alat-alat musik ritmis terdiri dari:

Gambar: Kaleng Kratingdaeng

Instrument ini terbuat dari kaleng bekas minuman kratingdaeng maupun

minuman sejenis lainnya, yang di isi dengan biji-bijian secukupnya, seperti

kacang ijo maupun kacang kedele.

Alat musik ini dimainkan dengan cara mengoyang atau mengayunkannya.

Instrument ini menghasilkan karakter bunyi perkusif, yang bunyinya terkesan

berisik (fuzzy buzzy) mirip dengan suara alat musik marakas.

(2) Aqua Gallon

Gambar: Aqua Gallon

Instrument perkusif yang berasal dari aqua gallon bekas, maupun yang

sejenisnya. Instrumen ini dimainkan dengan cara memukul sisi bawah gallon

dengan tangan. Cara lain yang bias juga digunakan dalam memainkan aqua gallon

ini adalah dengan memukul menyamping sisi gallon dengan stick dari kayu pada

bagian gallon yang bergerigi, sehingga akan menghasilkan efek suara ritme yang

(3) Kaleng Tutup Botol

Sesuai dengan namanya, alat musik perkusi ini terbuat dari kaleng penutup

botol minuman. Penutup botol ini terlebih dahulu di pipihkan, agar dapat disusun

dengan bertingkat. Setelah tutup botol diratakan, kemudian di beri lobang pada

bagian tengahnya dengan menggunakan paku, lalu dirangkaikan pada sepotong

kayu kecil, yang biasanya cukup untuk dapat di genggam oleh si pemakai.

Gambar: Tutup Minuman yang dirangkaikan dengan kayu

Alat musik ini dimainkan dengan cara membenturkan tutup botol yang

dirangakaikan dengan kayu pada tangan kiri atau kanan si pemain, sesuai dengan pola

irama yang di inginkan. Suara yang di hasilkan dari alat musik penutup botol ini juga

mempunyai karakter suara yang berisik (fuzzy buzzy) yang menyerupai suara alat musik

(4) Tomtom

Gambar: Tomtom bekas

Alat musik ini berasal dari salah satu rangkaian instrument drum yang sudah

terbuang. Tomtom ini dimainkan dengan menggunakan stick yang dimainkan

dengan cara memukul. Suara yang dihasilkan dari alat ini lebih cenderung seperti

suara kardus yang dipukul-pukul, yang terdengar seperti bunyi tak, namun tetap

apik ketika instrument ini digabungkan dengan instrument lainnya.

(5) Ketipung

Alat musik ini adalah alat musik yang paling sering dipakai oleh The

Bamboes maupun oleh anak-anak jalanan lainnya ketika mereka sedang

beraktifitas mengamen. Selain gampang untuk dibawa-bawa, suara yang

dihasilkan dari instrument ini sangat mendukung dalam setiap penampilan

mereka.

Alat musik Ketipung ini terbuat dari tiga buah pipa yang di ikat kan menjadi

satu. Setiap pipa mempunyai ukuran yang berbeda, dan juga mempunyai suara

yang lebih besar sedikit lagi kira-kira berukuran 20-24 cm, dan pipa yang terbesar

kira-kira berukuran 28-32 cm.

Gambar: Alat musik ketipung yang disusun dari pipa dengan membrane karet dan plastic

Pipa ketipung yang paling kecil ini pada bagian atas nya ditutup dengan

menggunakan bekas plastik bungkus permen relaxa maupun yang sejenisnya yang

mempunyai ukuran yang cukup lebar,sementara bagian bawah dibiarkan terbuka.

Selain ditutup dengan bungkus permen relaxa, pada bagian sisi samping pipa

disisipkan pipet minuman yang ukuran nya dibuat lebih panjang kira-kira 4cm

dari permukaan pipa. Bungkus permen relaxa dan pipet minuman ini di ikat

dengan menggunakan karet. Mengapa harus karet?, menurut Alley agar tidak

mudah lepas karna karet itu sangat mengikat pada permukaan yang kesat. Setelah

di ikat dengan kencang, pada ujung pipet dimasukkan kayu yang berukuran pas

dengan besar lubang pipet, yang berukuran 1-2 cm. Kayu ini akan menghasilkan

suara yang berbunyi tak ketika dipukulkan pada permukaan permen relaxa.

Ketipung yang palig kecil ini dimainkan dengan menggunakan tangan kiri bagi

Ketipung yang sedikit lebih besar, dan ketipung yang paling besar kedua

permukaannya ditutup dengan menggunakan karet ban dalam mobil. Mengapa

harus mobil, bukan kereta?. Menurut anak-anak jalanan, ban dalam mobil lebih

lebar dan lebih tipis, sehingga memudahkan untuk menekan atau menarik karet ini

ketika akan di ikat pada permukaan pipa. Ban dalam mobil harus ditekan/ ditarik

setegang mungkin untuk menghasilkan suara yang lebih nyaring, kemudian juga

di ikat dengan menggunakan karet. Suara yang dihasilkan dari ke dua pipa ini

cenderung berbunyi seperti gendang yang berkarakter suara dung .

Setelah ketipung ini diikatkan menjadi satu, kemudian di berikan tali

penyangga ke leher agar si pemakai bisa memainkannya sambil berdiri atau juga

sambil berjalan.

(6) Parang

Alat perkakas maupun alat rumah tangga ini juga di gunakan dalam ensamble

musik sampah. parang yang dipakai keseluruhan bahannya harus terbuat dati besi,

dalam hal ini yang dimaksudkan adalah termasuk gagang parang tersebut.

Selain itu gagang parang juga haruslah bolong pada bagian tengah nya. Hal ini

di maksudkan agar parang tersebut dapat dimasukkan dengan bambu. Tujuan

memasukkan bambu ini, agar parang dapat di letakkan dengan posisi melayang

dengan bambu sebagai tiang penyangganya, sehingga suara yang dihasilkan

Gambar: Parang yang di pakai dalam ensamble musik

Parang ini dimainkan dan diletakkan bersisihan dengan gamelan botol, dan

dipukul dengan menggunakan stick yang terbuat dari bambu maupun besi.

(7) Seng kompor elpiji

Gambar: Seng kompor

Alat musik ini dari seng bekas permukaan kompor gas elpiji. Lembaran seng

ini berukuran panjang 40 cm dan lebar 80 cm. Dimainkan dengan cara dipukul

dengan menggunakan stick yang terbuat dari kayu maupun besi. Suara yang

dihasilkan bersuara tik. Seng bekas ini dalam memainkannya diletakkan di sisi

(8) Jimbe

Gambar: Jimbe yang permukaannya di buat dari membrane plastic rontgen

Alat musik ini memang berasal dari jimbe, yang merupakan jenis dari alat

musik konvensional. Namun membran yang mereka gunakan pada jimbe ini tidak

berasal dari kulit binatang, melainkan mereka buat dari plastic bekas roentgen

yang mereka ambil dari sisa-sisa sampah sebuah rumah sakit. Menurut Eko, yang

mahir membuat jimbe dari plastik rontgent ini, bahan dari plastik rontgent ini

cukup kuat untuk dijadikan membrane.

Selain itu suara yang dihasilkan dari membran ini juga cukup nyaring, dan

tidak terpengaruh secara drastic terhadap perubahan suhu maupun cuaca, yang

(9) Botol Aqua

Gambar: Botol Aqua yang berisi kacang ijo

Alat musik ini berasal dari botol aqua yang berukuran sedang. Alat musik ini

diisi dengan kacang ijo di dalamnya. Cara memainkannya dengan

menggoyang-goyangkan, sehingga menghasilkan suara yang sama seperti maracas.

Dalam mengiringi lagu-lagu yang mereka mainkan, komunitas musik sampah The

Bamboes juga memakai alat-alat musik konvensional dalam penampilannya. Alat-alat

musik konvensional yang mereka miliki diantaranya, lima buah gitar akustik, tujuh buah

gitar ukulele atau biasa mereka sebut cuk, empat buah harmonica dan empat buat

tambourin.

Dalam pengamatan yang penulis lakukan, kombinasi perpaduan alat-alat musik

antara yang konvensional dan alat-alat musik sampah senantiasa bervariasi, tergantung

susunan alat musik yang dugunakan, sehingga hal ini menunjukkan unsure ritme terkesan

lebih dominan, dan tampaknya para pemain pemusik jalanan ini lebih senang dengan

BAB IV

TRANSKRIPSI DAN ANALISIS MUSIK SAMPAH

Dokumen terkait