• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Kategori Instrumen Keuangan

38. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Kategori Instrumen Keuangan

Pinjaman yang Liabilitas pada Liabilitas yang

diberikan dan biaya perolehan diukur pada nilai

piutang diamortisasi wajar melalui laba rugi

Rp Rp Rp

30 September 2015

Aset Keuangan

Kas dan setara kas 21.815.580.477 -

-Rekening bank yang dibatasi

penggunaannya 5.129.950.000 -

-Investasi neto sewa pembiayaan 1.753.369.736.953 -

-Tagihan anjak piutang 5.812.107.942 -

-Piutang pembiayaan konsumen 584.298.469 -

-Aset lain - lain 85.945.682 -

-Jumlah 1.786.797.619.522 -

-Liabilitas Keuangan

Utang usaha - 357.054.143.780

-Utang kepada pihak berelasi - 902.501.563

-Medium term notes - 296.971.786.355

-Utang bank - 715.212.355.403

-Instrumen keuangan derivatif - - 64.600.275.323

Liabilitas lain-lain - 42.799.175.276

-Jumlah - 1.412.939.962.377 64.600.275.323

Pinjaman yang Liabilitas pada Liabilitas yang

diberikan dan biaya perolehan diukur pada nilai

piutang diamortisasi wajar melalui laba rugi

Rp Rp Rp

31 Desember 2014

Aset Keuangan

Kas dan setara kas 56.062.207.585 -

-Rekening bank yang dibatasi

penggunaannya 4.354.000.000 -

-Investasi neto sewa pembiayaan 1.157.509.657.882 -

-Tagihan anjak piutang 4.625.778.012 -

-Piutang pembiayaan konsumen 1.561.531.797 -

-Aset lain - lain 81.298.231 -

-Jumlah 1.224.194.473.507 -

-Liabilitas Keuangan

Utang usaha - konvensional - 123.001.262.958

-Utang kepada pihak berelasi - 882.441.533

-Utang bank - konvensional - 579.066.427.892

-Medium term notes - 295.471.426.846

-Instrumen keuangan derivatif - - 17.389.093.729

Liabilitas lain-lain - 38.706.582.048

-Jumlah - 1.037.128.141.277 17.389.093.729

sebagai nilai wajar melalui laba rugi, kecuali untuk instrumen keuangan derivatif pada tanggal 30 September 2015.

b. Manajemen Risiko Modal

Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas (Catatan 5), pinjaman dan ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan dan tambahan modal disetor (Catatan 25), dan saldo laba. Pinjaman terdiri dari utang bank (Catatan 20), utang kepada lembaga keuangan (Catatan 21) dan medium term notes (Catatan 22).

Direktur Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Direktur Perusahaan mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.

Gearing ratio pada tanggal 30 September 2015 serta tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

30 September 31 Desember

2015 2014

Rp Rp

Pinjaman 1.789.238.135.980 1.672.781.538.415

Kas dan setara kas 21.815.580.477 56.108.776.012

Pinjaman - bersih 1.767.422.555.503 1.616.672.762.403

Modal 611.741.513.211 564.515.571.230

Rasio pinjaman - bersih

terhadap modal 289% 286%

c. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Direksi.

i. Manajemen risiko mata uang asing

Perusahaan mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang asing bersih Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Mata Uang Ekuivalen

Asing US$ Rupiah

Aset

Kas dan setara kas 168.445 2.468.895.723

Rekening bank yang dibatasi

penggunaannya 350.000 5.129.950.000

Investasi neto sewa

pembiayaan 50.465.710 739.675.918.638

Tagihan anjak piutang 398.528 5.841.223.870

Piutang IMBT 2.482.978 36.393.001.573 Piutang lain-lain 5.864 85.945.682 Jumlah 53.871.525 789.594.935.486 Liabilitas Utang usaha 15.070.727 220.891.649.890 Utang bank 17.343.855 254.208.881.778

Utang kepada lembaga keuangan 5.250.000 76.949.250.000

Liabilitas lain-lain 1.829.840 26.819.963.400

Jumlah 39.494.422 578.869.745.067

Aset - Bersih 14.377.103 210.725.190.418

30 September 2015

Mata Uang Ekuivalen

Asing US$ Rupiah/

Rp Rp

Aset

Kas dan setara kas 933.387 11.611.338.907

Rekening bank yang dibatasi

penggunaannya 350.000 4.354.000.000

Investasi neto sewa pembiayaan 58.070.133 722.392.460.702

Tagihan anjak piutang 378.240 4.705.308.337

Piutang IMBT 2.291.348 28.504.365.083 Piutang lain-lain 6.535 81.298.231 Jumlah 62.029.643 771.648.771.260 Liabilitas Utang usaha 19.206.736 238.931.796.837 Utang bank 27.649.232 343.956.451.976 Liabilitas lain-lain 1.080.012 13.435.348.397 Jumlah 47.935.980 596.323.597.210 Aset - Bersih 14.093.663 175.325.174.050 31 Desember 2014

Analisis sensitivitas mata uang asing

Tabel berikut merinci sensitivitas Perusahaan terhadap peningkatan dan penurunan dalam Rupiah terhadap mata uang asing yang relevan. Tingkat sensitivitas yang digunakan ketika

penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup item mata uang asing moneter yang ada dan menyesuaikan translasinya dalam nilai tukar mata uang asing. Jumlah di bawah ini menunjukkan peningkatan (penurunan) laba dimana Rupiah menguat terhadap mata uang yang relevan. Untuk melemahkan Rupiah terhadap mata uang yang relevan, akan ada dampak yang dapat dibandingkan pada laba, dan saldo positif di bawah ini akan menjadi negatif, dan saldo negatif akan menjadi positif.

2015 2014

(sembilan bulan) (Satu tahun)

% %

USD 4% 5%

Pengaruh pada laba atau rugi setelah pajak

Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur terhadap saldo piutang dan utang Perusahaan dalam mata uang US$ pada akhir periode pelaporan.

Menurut pendapat manajemen, analisis sensitivitas tidak representatif atas risiko valuta asing karena eksposur pada akhir periode tidak mencerminkan eksposur selama periode berjalan. Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, konversi yang digunakan Perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

30 September 31 Desember

Mata uang 2015 2014

Rp Rp

1 USD 14.657 12.440

ii. Manajemen risiko tingkat bunga

Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko - risiko pada pendapatan dan beban bunga bersifat terbatas karena Perusahaan hanya bermaksud untuk menjaga saldo kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional dan memperoleh pembiayaan dari bank pada tingkat suku bunga tetap. Perusahaan memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan dari bank yang menawarkan suku bunga yang paling menguntungkan. Persetujuan dari Direksi dan Komisaris harus diperoleh sebelum Perusahaan menggunakan instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur risiko suku bunga.

Instrumen keuangan yang diekspos pada risiko tingkat bunga termasuk dalam tabel likuiditas pada item (iv).

iii. Manajemen risiko kredit

Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan.

Risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada rekening bank, investasi neto sewa pembiayaan, tagihan anjak piutang, piutang pembiayaan konsumen dan piutang lain-lain. Perusahaan menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya, sementara piutang dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi. Eksposur Perusahaan dan counterparties dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara counterparties yang telah disetujui. Eksposur kredit dikendalikan oleh batasan counterparty yang direview dan disetujui oleh Direktur secara tahunan.

Nilai tercatat aset keuangan pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai mencerminkan eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit.

Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, eksposur maksimum risiko kredit tanpa jaminan atau tambahan kredit lainnya setara dengan jumlah tercatat dari aset keuangan Perusahaan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai kecuali untuk investasi neto sewa pembiayaan yang ditanggung sepenuhnya dengan jaminan.

Sebagian besar transaksi Perusahaan pada dasarnya berputar dalam memperluas fasilitas sewa kepada pelanggan. Dalam transaksi sewa yang khusus, Perusahaan memiliki kepemilikan atas aset yang disewakan yang disamakan sebagai jaminan. Aset yang disewakan terutama termasuk alat ringan dan berat dan truk dan alat transportasi dan peralatan konstruksi. Nilai moneter dari aset yang disewakan adalah sekitar 80% dari jumlah fasilitas kredit yang diberikan kepada pelanggan. Secara relatif, semua aset yang disewakan ditanggung dengan asuransi yang komprehensif yang dimiliki oleh Perusahaan sebagai keyakinan untuk memastikan pemulihan kerugian dalam kasus kecelakaan, pencurian atau kerusakan yang terjadi karena peristiwa yang tidak disengaja.

Pada kasus dasar, Perusahaan mungkin juga membutuhkan jaminan dari pelanggan Perusahaan Induk sebagai tambahan jaminan dan sumber pembayaran dalam hal terjadinya pelanggaran atas kewajiban keuangan. Hal ini biasanya dibutuhkan dari pelanggan yang posisi keuangannya belum stabil atau untuk pelanggan dengan eksposur kredit yang berlebihan. Selain itu, hal ini secara umum dilakukan atas pembelian aset yang disewakan pada akhir periode. Pada beberapa kasus, pengembalian aset yang disewakan pada akhir periode, Perusahaan akan menjual aset yang disewakan tersebut kepada pihak ketiga.

Rp Rp Rp Rp Rp

Eksposur Kredit 1.753.369.736.953 106.272.135.343 5.812.107.942 584.298.469 1.866.038.278.707 Nilai Jaminan

-Alat Berat 2.429.968.473.520 1.300.867.962.076 11.643.564.214 1.632.000.000 3.744.111.999.810 Jumlah Eskposur

Kredit yang tidak

Dijaminkan (676.598.736.567) (1.194.595.826.733) (5.831.456.272) (1.047.701.531) (1.878.073.721.103) 30 September 2015

Jaminan

IMBT Sewa Pembiayaan Anjak Piutang Pembiayaan Konsumen Jumlah Investasi Neto Sewa

Rp Rp Rp Rp Rp Eksposur Kredit 1.157.509.657.882 81.562.952.677 4.625.778.012 1.561.531.797 1.245.259.920.368 Nilai Jaminan -Alat Berat 1.869.978.212.053 2.073.666.284.846 9.882.372.847 2.779.500.000 3.956.306.369.746 Jumlah Eskposur

Kredit yang tidak

Dijaminkan (712.468.554.171) (1.992.103.332.169) (5.256.594.835) (1.217.968.203) (2.711.046.449.378) 31 Desember 2015

Jaminan

IMBT Sewa Pembiayaan Anjak Piutang Pembiayaan Konsumen Jumlah Investasi Neto Sewa

Pembiayaan

Investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen milik Perusahaan dijamin dengan alat-alat berat, mesin dan truk.

iv. Manajemen risiko likuiditas

Tanggung jawab utama manajemen risiko likuiditas terletak pada Direksi, yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Perusahaan. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

Perusahaan memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang berkelangsungan.

Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Perusahaan. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas yang tak terdiskonto dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal di mana Perusahaan dapat diminta untuk membayar dan jatuh tempo kontrak tak terdiskonto dari aset keuangan termasuk bunga yang akan diperoleh dari aset tersebut. Tabel mencakup arus kas bunga dan pokok. Sepanjang arus bunga tingkat mengambang, jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal terawal di mana Perusahaan mungkin akan diminta untuk membayar. Dicantumkannya informasi aset keuangan non-derivatif diperlukan dalam rangka untuk memahami manajemen risiko likuiditas Perusahaan dimana likuiditas dikelola atas dasar aset dan liabilitas bersih.

Tingkat bunga Kurang dari 3 bulan - Diatas

efektif rata-rata satu bulan 1-3 bulan 1 tahun 1-5 tahun 5 tahun Jumlah tertimbang

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset keuangan

Tanpa bunga

Aset lain-lain 85.945.682 - - - - 85.945.682 Instrumen tingkat bunga variabel

Kas dan setara kas 0,5% - 7% 21.847.304.643 - - - - 21.847.304.643 Rekening bank yang dibatasi

penggunaannya 1,08% 5.133.604.211 - - - - 5.133.604.211 Instrumen tingkat bunga tetap

Investasi neto sewa pembiayaan 7,8% - 19% 330.906.832.689 123.653.383.454 590.136.694.384 1.060.509.639.184 - 2.105.206.549.711 Tagihan anjak piutang 8,65% 902.269.677 461.348.862 2.163.553.335 2.314.051.996 - 5.841.223.870 Piutang pembiayaan konsumen 15,56% 329.827.717 89.371.343 223.428.358 - - 642.627.418

Jumlah 359.205.784.618 124.204.103.659 592.523.676.077 1.062.823.691.180 - 2.138.757.255.534

Liabilitas keuangan

Tanpa bunga

Utang usaha - Konvensional 357.054.143.780 - - - - 357.054.143.780 Instrumen keuangan derivatif - - - 64.600.275.323 - 64.600.275.323 Liabilitas lain-lain 42.799.175.276 - - - - 42.799.175.276 Utang kepada pihak berelasi 902.501.563 - - - - 902.501.563 -Instrumen tingkat bunga tetap

Utang usaha - Konvensional 7% - 12,5% 63.253.132.124 - - - - 63.253.132.124 Utang bank 6% - 13,5% 34.379.639.250 66.636.208.795 258.834.854.260 357.725.070.785 - 717.575.773.089 Medium term notes 11% 2.750.000.000 5.500.000.000 33.000.000.000 302.750.000.000 - 344.000.000.000

Jumlah 501.138.591.992 72.136.208.795 291.834.854.260 725.075.346.108 - 1.590.185.001.154

30 September 2015

Tingkat bunga Kurang dari 3 bulan - Diatas

efektif rata-rata satu bulan 1-3 bulan 1 tahun 1-5 tahun 5 tahun Jumlah tertimbang

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset keuangan

Tanpa bunga

Aset lain-lain 81.298.231 - - - - 81.298.231 Instrumen tingkat bunga variabel

Kas dan setara kas 0,5% - 7% 56.237.401.984 - - - - 56.237.401.984 Rekening bank yang dibatasi

penggunaannya 1,08% 4.357.101.479 - - - - 4.357.101.479 Instrumen tingkat bunga tetap

Investasi neto sewa pembiayaan 7,8% - 19% 146.291.827.962 104.952.750.659 445.660.059.413 665.292.707.004 58.189.899 1.362.255.534.937 Tagihan anjak piutang 8,65% 527.203.966 351.469.310 1.581.611.897 2.811.754.483 - 5.272.039.656 Piutang pembiayaan konsumen 15,56% 141.713.687 119.371.343 537.171.045 1.491.840.358 376.908.000 2.667.004.433

Jumlah 207.636.547.309 105.423.591.312 447.778.842.355 669.596.301.845 435.097.899 1.430.870.380.720

Liabilitas keuangan

Tanpa bunga

Utang usaha - Konvensional 123.001.262.958 - - - - 123.001.262.958 Instrumen keuangan derivatif - - - 17.389.093.729 - 17.389.093.729 Liabilitas lain-lain 38.706.582.048 - - - - 38.706.582.048 Utang kepada pihak berelasi 882.441.533 - - - - 882.441.533 -Instrumen tingkat bunga tetap

Utang usaha - Konvensional 7% - 12,5% 12.744.920.572 - - - - 12.744.920.572 Utang bank 6% - 13,5% 59.131.160.409 67.252.718.749 249.627.309.848 268.358.315.206 - 644.369.504.212 Medium term notes 11% 8.250.000.000 - 24.750.000.000 341.250.000.000 - 374.250.000.000

Jumlah 242.716.367.520 67.252.718.749 274.377.309.848 626.997.408.935 - 1.211.343.805.052

Fasilitas pembiayaan

30 September 31 Desember

2015 2014

Rp Rp

Fasilitas utang Bank dengan jaminan dan tanggal jatuh tempo yang berbeda mulai tahun 2015

diperpanjang dengan perjanjian bersama

- jumlah yang digunakan 4.042.716.695.230 3.651.889.818.616

- jumlah yang tidak digunakan 194.664.651.471 91.969.617.620

Jumlah 4.237.381.346.701,00 3.743.859.436.236

Berikut adalah pembayaran fasilitas utang bank untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 serta tahun yang berakhir 31 Desember 2014:

30 September 31 Desember

2015 2014

Rp Rp

Rupiah

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 164.473.710.032 208.646.842.662 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 80.057.883.275 65.268.901.193 PT Bank Negara Indonesia Syariah 39.918.206.141 40.606.492.782 PT Bank Maybank Syariah Indonesia 36.583.434.043 25.888.300.789 PT Bank Syariah Mandiri 33.763.827.253 50.606.139.822 PT Bank Jabar Banten Syariah 26.879.592.578 39.596.735.755 PT Pembangunan Daerah Jawa Barat

PT Bank Mestika Dharma Tbk 22.525.273.009 2.428.230.206 dan Banten Tbk 14.603.319.395 16.177.555.809 Lembaga Keuangan Exim Indonesia 12.848.620.020 -PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 10.179.067.516 21.018.343.115 PT Bank Central Asia Syariah 9.669.663.668 19.499.379.145 PT Bank MNC Internasional Tbk 5.040.673.000 -PT Bank Syariah Bukopin 2.529.178.092 13.652.223.561 PT Bank Rakyat Indonesia Syariah 1.029.775.864 1.226.530.776 PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 28.985.664.151 Jumlah 460.102.223.887 533.601.339.766 Dolar Amerika Serikat

PT Bank Syariah Mandiri 57.753.533.798 82.088.122.281 PT Bank MNC Internasional Tbk 36.004.402.755 16.124.122.987 PT Bank SBI Indonesia 33.362.652.500

-PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 33.215.466.000 44.061.048.346 PT Bank Negara Indonesia Syariah 26.495.582.303 36.294.296.125 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 16.894.454.954 67.317.965.605 PT Bank Agris 8.306.152.132 11.312.070.332 PT Pembangunan Daerah Jawa Barat

dan Banten Tbk 3.804.612.659 58.995.807.280 PT Bank Maybank Syariah Indonesia - 49.530.011.913 PT Bank Ganesha - 637.810.158 Jumlah 215.836.857.101 366.361.255.027 Jumlah 675.939.080.988 899.962.594.793

d. Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Kecuali disebutkan pada tabel berikut ini, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya:

Nilai tercatat Estimasi nilai wajar

Rp Rp

Aset keuangan

Investasi neto sewa pembiayaan 1.794.942.711.411 1.734.790.544.986

Tagihan anjak piutang 5.841.223.870 5.923.617.302

Piutang pembiayaan konsumen 600.194.152 558.996.279

Jumlah 1.801.384.129.433 1.741.273.158.567

Liabilitas keuangan

Utang bank - konvensional 715.212.355.403 729.208.538.375

Medium term notes 296.971.786.355 255.584.163.418

Jumlah 1.012.184.141.758 984.792.701.793

30 September 2015

Nilai tercatat/ Estimasi nilai wajar/

Rp Rp

Aset keuangan

Investasi neto sewa pembiayaan 1.190.469.222.396 1.198.100.106.167

Tagihan anjak piutang 4.705.308.337 4.894.491.724

Piutang pembiayaan konsumen 1.598.367.913 1.900.432.714

Jumlah 1.196.772.898.646 1.204.895.030.605

Liabilitas keuangan

Utang bank - konvensional 579.066.427.892 555.567.930.835

Utang subordinasi - pihak berelasi 295.471.426.846 270.026.281.492

Jumlah 874.537.854.738 825.594.212.327

31 Desember 2014

Nilai wajar investasi neto sewa pembiayaan, tagihan anjak piutang dan piutang pembiayaan konsumen dihitung menggunakan diskonto arus kas, berdasarkan suku bunga pinjaman yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dengan jangka waktu yang sama. Apabila suku bunga instrumen tersebut disesuaikan setiap tiga bulan atau memiliki jatuh tempo yang relatif singkat, maka jumlah tercatatnya telah mendekati nilai wajar.

Nilai wajar utang bank, utang subordinasi – pihak berelasi dan utang kepada pihak berelasi ditentukan menggunakan diskonto arus kas masa depan pada suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini untuk instrumen dengan jangka waktu dan jatuh tempo yang sama.

Pengukuran nilai wajar diakui dalam laporan posisi keuangan

Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati.

• Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.

• Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung

• Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Jumlah

Rp Rp Rp Rp

Liabilitas keuangan pada FVTPL

Kewajiban derivatif - 64.600.275.323 - 64.600.275.323

31 Desember 2014

Liabilitas keuangan pada FVTPL

Kewajiban derivatif - 17.389.093.729 - 17.389.093.729

30 September 2015

Nilai wajar Instrumen keuangan derivatif ini diukur menggunakan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan berdasarkan kurva hasil selama jangka waktu dari instrumen tersebut.

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Intan Baruprana Finance Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 19 tanggal 4 September 1991, yang diperbaharui dengan Akta No. 121 tanggal 16 Juni 1993, dari Esther Daniar Iskandar, S.H., notaris di Jakarta, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-6083.HT.01.01.Th.93 tanggal 15 Juli 1993 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 82 tanggal 12 Oktober 1993, Tambahan No. 4771. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir adalah sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 8 tanggal 5 Juni 2015, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, yang mengubah maksud dan tujuan Perusahaan dan untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan. Perubahan Anggaran Dasar telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana dimaksud dalam Keputusan No. AHU-0937686.AH.01.02.2015 tanggal 19 Juni 2015.

Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada tahun 1997. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. Raya Cakung Cilincing KM 3.5, Jakarta 14130.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang usaha lembaga pembiayaan yang meliputi pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, sewa operasi (operating lease) dan/atau kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan dan kegiatan pembiayaan syariah. Perusahaan mendapatkan izin usaha perusahaan pembiayaan dari Menteri Keuangan melalui Surat Keputusan No. 326/KMK.017/1997 tanggal 21 Juli 1997. Pada tahun 2010, Perusahaan mendapatkan izin untuk melakukan transaksi Syariah sesuai dengan surat No. U-158/DSN-MUI/V/2010 tanggal 29 Mei 2010 dari Dewan Syariah Nasional MUI. Dalam penyajian laporan keuangan 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, transaksi konvensional dan syariah disajikan secara terpisah.

Jumlah karyawan Perusahaan adalah 64 dan 69 karyawan masing-masing pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014.

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Intraco Penta. Susunan Komisaris, Direksi, Dewan Pengurus Syariah, Komite Audit, Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

30 September 2015 31 Desember 2014

Komisaris Utama Halex Halim Halex Halim

Komisaris Petrus Halim Petrus Halim

Komisaris Independen Dani Firmansjah Dani Firmansjah

Direktur Utama Jap Hartono Jap Hartono

Direktur Samuel Adi Mulia Samuel Adi Mulia

Dewan Pengawas Syariah

Ketua Anwar Abbas Anwar Abbas

Anggota Muhammad Nahar Muhammad Nahar

Nahrawi Nahrawi

Rahmat Hidayat Rahmat Hidayat

Komite Audit

Ketua Dani Firmansjah Dani Firmansjah

Anggota Budinata Rahardja Budinata Rahardja

Henry Reinold Ranonto Henry Reinold Ranonto

Audit Internal Rony Wardana Toni Hermawan

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 11 Desember 2014, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Surat No. S-528/D.04/2014 untuk melakukan penawaran umum atas 668.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 22 Desember 2014, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Pada tanggal 30 September 2015, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 3.173.720.000 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

a.

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN

Dokumen terkait