• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

E. Instrumen Penelitian…

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa dalam pembelajaran matematika. Data yang diperoleh berdasarkan dari nilai post-test yang diberikan kepada siswa setelah belajar mengajar dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif teknik Question Student Have untuk kelompok eksperimen dan strategi konvensinal dengan teknik ceramah dan tanya jawab untuk kelompok kontrol. Post-test kemampuan berpikir kritis matematis siswa berupa soal uraian yang memuat aspek-aspek kemampuan berpikir kritis matematis siswa dalam pokok pembahasan himpunan.

Indikator yang digunakan pada penelitian ini adalah indikator berpikir kritis matematis menurut Ennis, yaitu:

1) Memfokuskan pertanyaan

2) Mempertimbangkan kredibilitas (kriteria) sumber 3) Mengidentifikasi asumsi

4) Memutuskan suatu tindakan

Berikut adalah kisi-kisi tes kemampuan berpikir kritis matematis dengan pokok bahasan himpunan:

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

No Indikator

Berpikir Kritis Indikator Soal

Nomor Soal Banyak Soal 1. Mempertimbangkan kredibilitas (kriteria) sumber Mengidentifikasi himpunan

semesta dari beberapa himpunan 1 Mengidentifikasi

anggota-anggota himpunan dari diagram venn

4 Memahami pengertian irisan

beberapa himpunan 5

4 Menentukan irisan dan gabungan

dari beberapa himpunan 7 2. Mengidentifikasi

asumsi Menentukan himpunan bagian dari suatu himpunan 2, 6 2 3. Memutuskan suatu

tindakan Menyelesaikan masalah dengan menggunakan diagram venn atau konsep himpunan

8

2 Menyelesaikan masalah dengan

menggunakan diagram venn atau konsep himpunan

9 4. Memfokuskan

pertanyaan Mengidentifikasi contoh dan bukan contoh dari operasi irisan dan gabungan

3 1

Jumlah 9 Soal

Pedoman Penskoran diperlukan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada setiap butir soal. Kriteria penskoran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skor rubrik yang dimodifikasi dari Facione seperti disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.3

Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis Indikator yang

diukur Kriteria Skor

Memfokuskan pertanyaan

Salah mengidentifikasikan sebagian soal dan salah dalam menjawab soal yang diberikan. 1 Salah mengidentifikasikan sebagian soal dan menjawab

beberapa bagian soal dengan kurang tepat. 2 Mengidentifikasikan seluruh bagian soal dengan benar dan

menjawab beberapa bagian soal dengan kurang tepat. 3 Mengidentifikasikan seluruh bagian soal dengan benar dan

menjawab soal dengan tepat secara keseluruhan. 4

Mempertimbangkan kredibilitas (kriteria) sumber

Menjawab soaldengan kurang tepat. Tidak memberikan alasan atau memberikan alasan yang tidak relevan. 1 Menjawab soaldengan kurang tepat namun memberikan alasan

yang cukup relevan. 2

Menjawab soaldengan tepat namun memberikan alasan yang

kurang relevan. 3

Menjawab soaldengan tepat dan memberikan alasan secara

relevan. 4

Mengidentifikasi asumsi

Mampu menuliskan 1- 2 asumsi dengan benar 1 Mampu menuliskan 3- 4 asumsi dengan benar 2 Mampu menuliskan 5- 6 asumsi dengan benar 3 Mampu menuliskan 7- 8 asumsi dengan benar 4

Memutuskan suatu tindakan

Memutuskan menyelesaikan permasalahan dengan cara yang tidak relevan dan salah dalam menyelesaikan masalah yang ada.

1

Memutuskan menyelesaikan permasalahan dengan cara yang

relevan namun salah dalam menyelesaikan masalah yang ada. 2 Memutuskan menyelesaikan permasalahan dengan cara yang

relevan dan memberikan jawaban yang mendekati kebenaran namun kurang akurat.

3

Memutuskan menyelesaikan permasalahan dengan cara yang

Sebelum soal-soal tes digunakan, dilakukan uji content validity oleh pakar kemudian soal-soal tes di uji cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrumen tersebut memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas, selain itu juga untuk mengetahui tingkat kesukaran dan daya pembeda soal.

1. Validitas

Validitas adalah derajat ketetapan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur. Validitas dihitung dengan menggunakan rumus product moment dari Pearson. Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut: 1

Keterangan:

rxy : koefesien korelasi antara variable X dan variable Y N : banyaknya siswa

X : skor butir soal Y : skor total

Uji validitas instrumen dilakukan untuk membandingkan hasil perhitungan dengan pada taraf signifikansi 5%, dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedom atau derajat kebebasan yaitu dk= n-2. Soal dikatakan valid jika nilai , sebaliknya soal dikatakan tidak valid

jika nilai .

Uji validasi instrumen dilakukan pada siswa kelas VIII.8 SMPN 11 Kota Tangerang selatan. Setelah dilakukan uji validitas instrumen dengan membandingkan hasil perhitungan di atas dengan pada taraf signifikan 5% dengan ketentuan jika maka butir soal dinyatakan valid, sedangkan

1

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 87.

< maka butir soal dinyatakan tidak valid, diperoleh hasil bahwa dari 10

soal yang diujikan, terdapat 9 soal valid dan 1 soal yang dinyatakan tidak valid.

2. Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keterpercayaan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas suatu tes yang berbentuk uraian adalah dengan menggunakan formula Alpha Cronbach, yaitu2:

[ ]

Perlu diingatkan kembali rumus varians yang sudah dikenal, yaitu:3

( )

Keterangan :

: koefisien reliabilitas

K : banyaknya butir soal : varians skor total

∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item

Kriteria koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut: 0,80 < ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat baik 0,60 < ≤ 0,80 Derajat reliabilitas baik 0,40 < ≤ 0,60 Derajat reliabilitas cukup 0,20 < ≤ 0,40 Derajat reliabilitas rendah

0,00 < ≤ 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas instrumen, diperoleh nilai 0.809297. Jika dilihat dari kriteria reliabilitas, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian memiliki reliabilitas yang sangat baik.

2

Ibid, h. 122. 3

3. Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda soal dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana soal yang diberikan dapat menunjukkan siswa yang mampu dan yang tidak mampu menjawab soal.

Perhitungan daya pembeda soal dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus :4

Keterangan :

D : indeks daya beda

: jumlah skor siswa kelompok atas : jumlah skor siswa kelompok bawah : skor maksimum siswa kelompok atas

: skor maksimum siswa kelompok bawah

Kriteria yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah sebagai berikut:

D : 0,00 – 0,20 = jelek D : 0,21 – 0,40 = cukup D : 0,41 – 0,70 = baik D : 0,71 – 1,00 = sangat baik D : negatif = sangat jelek

Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda soal, dari 10 butir soal yang

diujikan, 3 soal dikategorikan “jelek”, 5 soal dikategorikan “cukup”, 2 soal dikategorikan “baik”.

4. Uji Taraf Kesukaran

Untuk mengetahui apakah soal test yang diberikan tergolong mudah, sedang, atau sukar, maka dilakukan uji taraf kesukaran dengan menggunakan rumus :5

4

Suharsimi, op.cit., h. 228.

5

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, 2012), h. 147.

dengan

rata-rata =

Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar 2) Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang 3) Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah

Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran, dari 10 butir soal yang diujikan, 8 soal dikategorikan soal sedang, dan 2 soal dikategorikan soal mudah.

Tabel 3.4

Rekap Data Hasil Uji Analisis Butir Soal

No. Soal Validitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda Keterangan

1 Valid Sedang Cukup Digunakan

2 Valid Sedang Baik Digunakan

3 Valid Mudah Jelek Digunakan

dengan perbaikan

4 Valid Sedang Cukup Digunakan

5 Tidak Valid Sedang Cukup Tidak digunakan

6 Valid Sedang Cukup Digunakan

7 Valid Sedang Jelek Digunakan

dengan perbaikan

8 Valid Sedang Jelek Digunakan

dengan perbaikan

9 Valid Mudah Cukup Digunakan

10 Valid Sedang Baik Digunakan

Dokumen terkait