Salah satu komponen penting dalam sebuah penelitian adalah tersedianya instrumen yang baik serta dapat diandalkan untuk menjaring dan mengumpulkan data penelitian sesuai dengan kebutuhan penelitian. Instrumen yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah: tes kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis, sakala sikap siswa, skala karakter siswa dan skala PMR. Agar instrumen-instrumen tersebut memenuhi kriteria baik dan dapat diandalkan, maka sebelum digunakan terlebih dahulu dikembangkan. Secara terperinci pengembangan instrumen penelitian tersebut beserta hasil-hasilnya diuraikan sebagai berikut.
1. Tes Kemampuan Awal Matematis (KAM)
Kemampuan awal matematis adalah pengetahuan yang dimiliki siswa sebelum pembelajaran berlangsung. Pengetahuan awal matematika siswa diukur melalui seperangkat soal tes dengan materi yang sudah dipelajari di kelas VII. Pemberian tes kemampuan awal matematika, selain bertujuan untuk mengetahui pengetahuan siswa sebelum pembelajaran, juga dimaksudkan untuk memperoleh data untuk mengetahui kesetaraan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Ini dilakukan agar sebelum diberikan perlakukan kedua kelompok pada masing-masing sampel penelitian dalam kondisi awal yang sama dan pembagian kemampuan awal matematis (KAM) juga digunakan untuk penempatan siswa berdasarkan kelompok rendah, sedang dan tinggi. Kriteria pengelompokan berdasarkan skor kemampuan matematis siswa (KAM) berdasarkan penilaian acuan patokan (PAP) pada Tabel 3.3.
Anderson L. Palinussa, 2012
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis, Serta Karakter Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya
Tabel 3.3
Kriteria Kategori Kemampuan Awal Matematis (KAM)
Kemampuan Awal Mahasiswa Kategori
KAM ≥ 75% skor ideal = 75 Tinggi
55% skor ideal =55 < KAM < 75% skor ideal = 74 Sedang
KAM ≤ 55% skor ideal = 54 Rendah
Keterangan: Skor Ideal KAM adalah 100
2. Tes Berpikir Kritis Matematis
Tes untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis siswa ini disusun tes kemampuan yang dikembangkan berbentuk tes uraian. Sebelum tes tersebut digunakan, terlebih dahulu dilakukan validasi isi oleh pembimbing, dosen/pakar pendidikan matematika realistik, dan guru SMP sebagai penimbang. Validasi muka, meliputi: kejelasan dari segi bahasa, kejelasan dari sisi format penyajian, kejelasan dari segi gambar/representasi dan disajikan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4
Hasil Validitas Muka Soal Tes Berpikir Kritis Matematis
Penim bang
Uraian Nomor soal Ket
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kejelasan bahasa L L L L L L L L
Kejelasan format penyajian L L L L L L L L Kejelasan gambar L L L L L L L L
2 Kejelasan bahasa L TL L L L L L TL R Kejelasan format penyajian L L L L L L L L
Kejelasan gambar L L L L L L L L
3 Kejelasan bahasa L L TL TL L L L TL R Kejelasan format penyajian L L L L L L L L
Kejelasan gambar L L L L L L L L
Anderson L. Palinussa, 2012
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis, Serta Karakter Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya
Item yang direvisi untuk penimbang ke-2 soal nomar 2 dan nomor 8 dan penimbang ke 3 soal nomor 3, nomor 4 dan nomor 8 yaitu kejelasan bahasa.
Validasi isi, meliputi: kesesuaian dengan materi pokok, kesesuaian dengan indikator pencapaian hasil belajar, kesesuaian dengan karakteristik kemampuan berpikir kritis matematis, kesesuaian PMR dan dengan tingkat kesukaran siswa SLTP pada Tabel 3.5 berikut.
Tabel 3.5.
Hasil Validitas Isi Soal Tes Berpikir Kritis Matematis
Penim Bang
Uraian Nomor soal Ket
. 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kesesuaian materi L L L L L L L L
Kesesuaian Indikator hasil belajar L L L L L L L L
Kesesuaian Karakter berpikir kritis L L TL L L L TL L R
Kesesuaian PMR dengan L L L L L L L L
2 Kesesuaian materi L L L L L L L L
Kesesuaian Indikator hasil belajar L L L L L L L L
Kesesuaian Karakter berpikir kritis L L L L L L L TL R
Kesesuaian PMR dengan L L L L L L L L
3 Kesesuaian materi L L T L L L L
Kesesuaian Indikator hasil belajar \
L L L L L L L L
Kesesuaian Karakter berpikir kritis L L TL L TL L L TL R
Kesesuaian PMR dengan L L L L L L L L
Ket : L = Layak , TL = Tidak Layak dan R = Revisi
Item yang direvisi untuk penimbang-1 soal nomor 3 dan soal no 7, penimbang ke-2 soal nomar 2 dan nomor 8 dan penimbang ke 3 soal nomor 3, nomor 5 dan nomor 8 yaitu kesesuaian karakter berpikir kritis. setelah di revisi dilakukan uji coba tes berpikir kritis kepada siswa SMP berjumlah 27 siswa.
Anderson L. Palinussa, 2012
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis, Serta Karakter Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya
Hasil perhitungan uji coba dilakukan untuk mengetahui validitas butir soal, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal menggunakan program Excel 2007. Setelah dilakukan uji coba, menunjukkan bahwa soal yang ada layak untuk dilakukan penelitian karena memenuhi validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan reliabilitas seperti tertera pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6.
Hasil Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran dan Reliabilitas Tes Berpikir Kritis Matematis
No Keofisien Kolelasi Validitas Indeks Daya Pembeda Indeks Kesukaran 1 0.891
Valid 0.274 Cukup 0.447 Sedang 2 0.894
Valid 0.251 Cukup 0.472 Sedang 3 0.878
Valid 0.309 Cukup 0.432 Sedang 4 0.759
Valid 0.227 Cukup 0.614 Sedang 5
0.451 Valid 0.078 Cukup 0.429 Sedang 6
0.451 Valid 0.097 Cukup 0.318 Sedang 7
0.451 Valid 0.155 Jelek 0.566 Sedang 8
0.451 Valid 0.192 Jelek 0.351 Sedang
Keofisien Reabelitas
0.989
Setelah dianalisis untuk memperoleh data kemampuan berpikir kritis matematis, dilakukan penskoran terhadap jawaban siswa untuk setiap butir soal. Kriteria penskoran menggunakan skor rublik yang dimodifikasi dari Facione (Ratnaningsih, 2007 ) pada Tabe 3.7.
Anderson L. Palinussa, 2012
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis, Serta Karakter Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya
Tabel 3.7.
Pedoman Penskoran Respon Siswa pada Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Aspek yang
Diukur Respos Siswa terhadap Soal atau Masalah Skor
Mengidentifikasi
Tidak menjawab, atau memberikan jawaban salah 0
Hanya menjelaskan konsep-konsep yang digunakan tetapi benar. 1
Menjelaskan konsep-konsep yang digunakan kurang lengkap tetapi benar dengan alasan yang salah. 2 Menjelaskan konsep-konsep yang digunakan kurang lengkap tetapi benar dengan alasan yang benar. 3 Menjelaskan konsep-konsep yang digunakan dengan lengkap tetapi benar dan memberikan alasan yang benar. 4
Menghubungkan
Tidak menjawab, atau memberikan jawaban salah 0 Hanya melengkapi data pendukung dengan lengkap dan benar. 1
Melengkapi data pendukung dengan lengkap dan benar, tetapi salah
dalam menentukan aturan 2
Melengkapi data pendukung dan menentukan aturan dengan lengkap dan benar tetapi penjelasan cara memperolehnya kurang lengkap. 3 Melengkapi data pendukung dan menentukan aturan serta
memberikan penjelasan cara memperolehnya, semuanya lengkap
dan benar. 4
Menganalisis
Tidak menjawab, atau memberikan jawaban yang salah. 0 Hany.a memeriksa masalah saja tetapi benar. 1 Memeriksa masalah dengan benar tetapi memberikan penjelasan yang tidak dapat dipahami dan tidak memperbaiki kekeliruan.
2
Memeriksa masalah dengan benar dan memberikan penjelasan yang benar tetapi tidak memperbaiki kekeliruan
3
Memeriksa, memperbaiki, dan memberikan penjelasan setiap langkah masalah dengan lengkap dan benar
4
Memecahkan masalah
Tidak menjawab atau memberikan jawaban yang salah. 0
Mengidentifikasi soal dengan benar tetapi model matematika dan
penyelesaiannya salah. 1
Mengidentifikasi soal dengan benar tetapi terdapat kesalahan dalam model matematika sehingga penyelesaian dan hasilnya salah. 2 Mengidentifikasi soal dan model matematika dengan benar, tetapi penyelesaiannya terdapat kesalahan dalam proses perhitungan sehingga hasilnya menjadi salah.
3
Mengidentifikasi dan membuat model matematika dengan benar, kemudian penyelesaiannya dengan benar. 4
Anderson L. Palinussa, 2012
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis, Serta Karakter Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya
Tes untuk mengukur kemampuan siswa ini disusun dan dikembangkan oleh peneliti berdasarkan prosedur penyusunan instrumen yang baik dan benar. Indikator yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan berpikir kreatif matematis yang disusun berbentuk tes uraian. Sebelum tes tersebut digunakan, terlebih dahulu dilakukan validasi muka dan konten (isi) oleh pembimbing, dosen/pakar pendidikan matematika realistik, dan guru SLTP sebagai penimbang. Validasi muka, meliputi: kejelasan dari segi bahasa, kejelasan dari sisi format penyajian, kejelasan dari segi gambar/representasi pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8
Hasil Validitas Muka Soal Tes Berpikir Kreatif Matematis
Penim Bang
Uraian Nomor soal Ket.
1 2 3 4 5 6 7
1 Kejelasan bahasa L L L L L L L
Kejelasan format penyajian L L L L L L L
Kejelasan gambar L L TL L TL L TL R
2 Kejelasan bahasa L L L L L L L
Kejelasan format penyajian L L L L L L L
Kejelasan gambar L L L L TL L L R
3 Kejelasan bahasa TL L L L L L L R
Kejelasan format penyajian L L L L L L L
Kejelasan gambar L L L L L L L
Ket : L = Layak , TL = Tidak Layak dan R = Revisi
Item yang direvisi untuk penimbang ke-1 soal nomar 3, nomor 5 dan nomor 8 dan penimbang ke-2 soal nomor 5, nomor 4 dan nomor 8 yaitu kejelasan gambar. Untuk penimbang ke-3 soal no 1 kejelasan bahasa.
Anderson L. Palinussa, 2012
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis, Serta Karakter Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya
dengan indikator pencapaian hasil belajar, kesesuaian dengan karakteristik kemampuan berpikir kritis matematis, kesesuaian PMR dan dengan tingkat kesukaran siswa SLTP pada Tabel 3.9 berikut.
Tabel 3.9
Hasil Validitas Isi Soal Tes Berpikir Kreatif Matematis
Penim Bang
Uraian Nomor soal Ket.
1 2 3 4 5 6 7
1 Kesesuaian materi L L L L L L L
Kesesuaian Indikator hasil belajar L L L L L L L
Kesesuaian Karakter berpikir kritis L L TL L TL L L R
Kesesuaian PMR dengan L L L L L L L
2 Kesesuaian materi L L L L L L L
Kesesuaian Indikator hasil belajar L L L L L L L
Kesesuaian Karakter berpikir kritis L L L TL TL L L R
Kesesuaian PMR dengan L L L L L L L
3 Kesesuaian materi L L T L L L
Kesesuaian Indikator hasil belajar L L L L L L L
Kesesuaian Karakter berpikir kritis L L TL L TL L L R
Kesesuaian PMR dengan L L L L L L L
Ket : L = Layak , TL = Tidak Layak dan R = Revisi
Item yang direvisi untuk penimbang-1 soal nomor 3 dan soal no 5, penimbang ke-2 soal nomar 4 dan nomor 5 dan penimbang ke-3 soal nomor 3, nomor yaitu kesesuaian karakter berpikir kritis. setelah di revisi kemudian dilakukan uji coba tes berpikir kritis kepada siswa SMP berjumlah 27 siswa.
Hasil Perhitungan uji coba dilakukan untuk mengetahui validitas butir soal, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal menggunakan program
Anderson L. Palinussa, 2012
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis, Serta Karakter Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya
Excel 2007. Setelah dilakukan ujicoba menunjukkan bahwa soal yang ada layak untuk dilakukan penelitian karena memenuhi validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan reliabilitas seperti tertera pada tabel 3.10.
Tabel 3.10.
Hasil Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran dan Reliabilitas Tes Berpikir Kreatif Matematis
No Keofisien Kolelasi Validitas
Indeks Daya Pembeda Indeks Kesukaran
1 0.753 Valid 0.427 Baik 0.571 Sedang
2 0.853 Valid 0.337 Cukup 0.487 Sedang
3 0.825 Valid 0.217 Cukup 0.392 Sedang
4 0.574 Valid 0.317 Cukup 0.356 Sedang
5 0.408 Valid 0.400 Baik 0.422 Sedang
6 0.483 Valid 0.275 Cukup 0.297 Sukar
7 0.662 Valid 0.200 Cukup 0.283 Sukar Keofisien
Reabelitas
0.7033
Setelah dianalisis untuk memperoleh data kemampuan berpikir kreatif matematis, dilakukan penskoran terhadap jawaban siswa untuk setiap butir soal. dimodifikasi dari Evans (1991) bahwa komponen berpikir divergen terdiri atas komponen sensitivity, fluency, flexibility, originality dan elaboration.
Tabel 3.11
Pedoman Penskoran Soal Berpikir Kreatif Matematis
Indikator Reaksi terhadap soal/masalah Skor Fluency
(kefasihan atau kelancaran)
Tidak memberi jawaban 0
Mengembangkan gagasan dan memberi jawaban yang tidak rinci dan salah
1
Mengembangkan gagasan dan memberi jawaban yang tidak rinci tetapi hasil benar
2
Mengembangkan gagasan dan memberi jawaban yang rinci tetapi hasil salah
Anderson L. Palinussa, 2012
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis, Serta Karakter Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya
Mengembangkan gagasan dan memberi jawaban yang rinci dan hasil benar
4
Flexibility
(keluwesan atau kelenturan)
Tidak memberi jawaban 0
Tidak menggambarkan kepekaan dalam memberikan jawaban dan mengarah pada jawaban salah
1
Menggambarkan kepekaan dalam memberikan jawaban, tetapi mengarah pada jawaban salah
2
Menggambarkan kepekaan dalam memberikan jawaban dan mengarah pada jawaban benar
3
Menggambarkan kepekaan dalam memberikan jawaban dan jawaban benar
4
Originality
(keaslian)
Tidak memberi jawaban 0
Memberi gagasan/jawaban yang tidak beragam dan salah 1
Memberi gagasan/jawaban yang tidak beragam tetapi benar 2
Memberi gagasan/jawaban yang beragam tetapi salah 3
Memberi gagasan/jawaban yang beragam dan benar 4
Elaboration
(elaborasi)
Tidak memberi jawaban 0
Memberi gagasan/jawaban yang tidak beragam dan salah 1
Memberi gagasan/jawaban yang tidak beragam tetapi benar 2
Memberi gagasan/jawaban yang beragam tetapi salah 3
Memberi gagasan/jawaban yang beragam dan benar 4
4. Skala Pendapat Terhadap Karakter Siswa.
Karakter siswa dijaring melalui angket tertutup yang disusun berdasarkan nilai-nilai karakter (Hasan, dkk: 2010) meliputi: Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Mengenghargai Prestasi, Bersahabat/Komuniktif, Cinta Damai, Sikap, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, dan Tanggung-jawab.
Skala karakter siswa terdiri dari item-item kegiatan dan pendapat dalam bentuk pernyataan yang bersifat positif dan negatif dengan lima pilihan yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), N (netral), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat
Anderson L. Palinussa, 2012
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis, Serta Karakter Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya
Tidak Setuju). Instrumen ini akan diberikan kepada siswa setelah pelaksanaan tes kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis yang dikembangkan dari Sumarmo (2010). Sebelum instumen ini digunakan, dilaksanakan uji coba empiris dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan uji coba terbatas kepada siswa pada kelas uji coba di luar sampel tapi setara. Tujuan dari uji coba ini untuk mengetahui tingkat keterbacaan bahasa dan untuk meperoleh gambaran apakah kegiatan dan pendapat dapat dipahami oleh siswa
Tujuan uji coba ini untuk mengetahui tingkat validitas setiap item kegiatan dan pendapat sekaligus untuk menghitung skor setiap pilihan (SS, S, N, TS, STS) dari setiap kegiatan dan pendapat dengan menggunakan program Excel 2007. Dengan demikian, pemberian skor dari setiap kegiatan atau pendapat siswa ditentukan secara aposteriori yaitu berdasarkan jawaban responden dengan menentukan skala deviasi normal (Azwar 1995:125).
Hasil uji coba skala pendapat terhadap karakter dan budaya siswa tertera pada tabel 3.12.
Tabel 3.12
Hasil Uji Coba Skala Pendapat Terhadap Karakter Siswa
No T table T hitung Kriteria No T table T hitung Kriteria
1 0.38 0.42 Valid 28 0.38 0.79 Valid 2 0.38 0.55 Valid 29 0.38 0.48 Valid 3 0.38 0.44 Valid 30 0.38 0.43 Valid 4 0.38 0.53 Valid 31 0.38 0.39 Valid 5 0.38 0.49 Valid 32 0.38 0.49 Valid 6 0.38 0.59 Valid 33 0.38 0.64 Valid 7 0.38 0.46 Valid 34 0.38 0.39 Valid 8 0.38 0.42 Valid 35 0.38 0.49 Valid 9 0.38 0.42 Valid 36 0.38 0.40 Valid 10 0.38 0.42 Valid 37 0.38 0.41 Valid
Anderson L. Palinussa, 2012
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis, Serta Karakter Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya
11 0.38 0.55 Valid 38 0.38 0.41 Valid 12 0.38 0.44 Valid 39 0.38 0.40 Valid 13 0.38 0.50 Valid 40 0.38 0.57 Valid 14 0.38 0.62 Valid 41 0.38 0.70 Valid 15 0.38 0.46 Valid 42 0.38 0.54 Valid 16 0.38 0.52 Valid 43 0.38 0.48 Valid 17 0.38 0.50 Valid 44 0.38 0.43 Valid 18 0.38 0.44 Valid 45 0.38 0.68 Valid 19 0.38 0.54 Valid 46 0.38 0.79 Valid 20 0.38 0.54 Valid 47 0.38 0.54 Valid 21 0.38 0.75 Valid 48 0.38 0.61 Valid 22 0.38 0.76 Valid 49 0.38 0.54 Valid 23 0.38 0.79 Valid 50 0.38 0.43 Valid 24 0.38 0.47 Valid 51 0.38 0.41 Valid 25 0.38 0.53 Valid 52 0.38 0.46 Valid 26 0.38 0.51 Valid 53 0.38 0.50 Valid 27 0.38 0.45 Valid
Berdasarkan hasi uji coba menunjukkan bahwa skala karakter dan budaya dan karakter menunjukkan setiap item soal valid dan hasil jawaban siswa bervariasi yaitu SS, S, N, TS dan STS untuk jawaban pernyataan positif dan STS, TS, N, S dan SS untuk jawaban pernyataan negatif, menunjukkan bahwa skala pembinaan karakter dan budaya dapat di gunakan dalam penelitian ini.
5. Skala Pendapat terhadap Pembelajaran Matematika Realistik (PMR)
Skala pendapat terhadap PMR dapat dijaring melalui angket tertutup yang disusun berdasarkan aspek-aspek PMR yaitupengalaman langsung (Performance
Experience), pengalaman dari orang lain (Vicarious Experience), aspek
Sosial/Verbal (Verbal Persuasion) dan aspek Psikologis (Physiological and
Affective State).
Skalapendapat terhadap PMR terdiri dari item-item kegiatan dan pendapat dalam bentuk pernyataan yang bersifat positif dan negatif dengan lima pilihan
Anderson L. Palinussa, 2012
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis, Serta Karakter Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya
yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), N (Netral), TS (tidak setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Instrumen ini dikembangkan dari sumarmo (2010) dan akan diberikan kepada siswa setelah pelaksanaan tes kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis . Sebelum instumen ini digunakan, dilaksanakan ujicoba empiris dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan uji coba terbatas kepada siswa kelas uji coba di luar sampel tapi setara. Tujuan dari uji coba ini untuk mengetahui tingkat keterbacaan bahasa dan untuk memperoleh gambaran apakah kegiatan dan pendapat dapat dipahami oleh siswa dengan baik.
Tujuan uji coba ini untuk mengetahui tingkat validitas setiap item kegiatan dan pendapat sekaligus untuk menghitung skor setiap pilihan (SS, S, K, J, JS) dari setiap kegiatan dan pendapat dengan menggunakan progam Excle 2007. Dengan demikian, pemberian skor dari setiap kegiatan atau pendapat siswa ditentukan secara aposteriori yaitu berdasarkan jawaban responden dengan menentukan skala deviasi normal (Azwar 1995:125).
Hasil uji coba skala pendapat terhadap RME tertera pada Table 3.13
Tabel 3.13
Hasil Uji Coba Skala Pendapat terhadap RME
No T table T hitung Kriteria No T table T hitung Kriteria
1 0.38 0.40 Valid 23 0.38 0.64 Valid 2 0.38 0.38 Valid 24 0.38 0.56 Valid 3 0.38 0.54 Valid 25 0.38 0.77 Valid 4 0.38 0.84 Valid 26 0.38 0.57 Valid 5 0.38 0.54 Valid 27 0.38 0.41 Valid 6 0.38 0.41 Valid 28 0.38 0.69 Valid 7 0.38 0.69 Valid 29 0.38 0.59 Valid 8 0.38 0.58 Valid 30 0.38 0.39 Valid 9 0.38 0.39 Valid 31 0.38 0.54 Valid 10 0.38 0.38 Valid 32 0.38 0.75 Valid 11 0.38 0.93 Valid 33 0.38 0.45 Valid
Anderson L. Palinussa, 2012
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis, Serta Karakter Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya
12 0.38 0.44 Valid 34 0.38 0.41 Valid 13 0.38 0.40 Valid 35 0.38 0.69 Valid 14 0.38 0.70 Valid 36 0.38 0.53 Valid 15 0.38 0.45 Valid 37 0.38 0.47 Valid 16 0.38 0.78 Valid 38 0.38 0.40 Valid 17 0.38 0.54 Valid 39 0.38 0.42 Valid 18 0.38 0.73 Valid 40 0.38 0.44 Valid 19 0.38 0.58 Valid 41 0.38 0.40 Valid 20 0.38 0.45 Valid 42 0.38 0.39 Valid 21 0.38 0.69 Valid 43 0.38 0.44 Valid 22 0.38 0.69 Valid 44 0.38 0.97 Valid
Berdasarkan hasi uji coba skala pendapat terhadap PMR, menunjukkan untuk setiap item soal valid dan jawaban siswa bervariasi yaitu SS, S, N, TS dan STS untuk jawaban pernyataan positif dan STS, TS, N, S dan SS untuk jawaban pernyataan negative. Dengan demikian, skala pendapat terhadap PMR dapat digunakan dalam penelitian ini.
6. Skala Pendapat Terhadap Sikap Siswa
Skala sikap siswa dapat dijaring melalui angket tertutup yang disusun berdasarkan sikap siswa dalam pemebelajaran matematika yaitu pengalaman langsung (Performance Experience), pengalaman dari orang lain (Vicarious
Experience), aspek Sosial/Verbal (Verbal Persuasion) dan aspek Psikologis (Physiological and Affective State).
Skala sikap siswa terdiri dari item-item kegiatan dan pendapat dalam bentuk pernyataan yang bersifat positif dan negatif dengan lima pilihan yaitu SS (Sangat Sekali), S (Sering), N (Neral), TS (tidak setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju ) . Instrument ini dikembangkan dari Sumarmo (2010) dan akan diberikan kepada siswa setelah pelaksanaan tes kemampuan berpikir kritis dan kreatif
Anderson L. Palinussa, 2012
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis, Serta Karakter Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya
matematis . Sebelum instumen ini di gunakan, dilaksanankan ujicoba empiris dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan uji coba terbatas kepada siswa kelas uji coba di luar sampel tapi setara. Tujuan dari uji coba ini untuk mengetahui tingkat keterbacaan bahasa dan untuk meperoleh gambaran apakah kegiatan dan pendapat dapat dipahami oleh siswa dengan baik.
Tujuan uji coba ini untuk mengetahui tingkat validitas setiap item kegiatan dan pendapat sekaligus untuk menghitung skor setiap pilihan (SS, S, N, TS, STS) dari setiap kegiatan dan pendapat dengan menggunakan program Excel 2007. Dengan demikian, pemberian skor dari setiap kegiatan atau pendapat siswa ditentukan secara aposteriori yaitu berdasarkan jawaban responden dengan menentukan skala deviasi normal (Azwar 1995:125).
Hasil uji coba skala sikap tertera pada Table 3.14.
Tebel 3.14.
Hasil Uji Coba Skala Sikap Siswa.
No T tabel T hitung Kriteria No T tabel T hitung Kriteria 1 0.38 0.40 Valid 19 0.38 0.48 Valid 2 0.38 0.40 Valid 20 0.38 0.45 Valid 3 0.38 0.47 Valid 21 0.38 0.69 Valid 4 0.38 0.41 Valid 22 0.38 0.84 Valid 5 0.38 0.54 Valid 23 0.38 0.61 Valid 6 0.38 0.43 Valid 24 0.38 0.50 Valid 7 0.38 0.40 Valid 15 0.38 0.40 Valid 8 0.38 0.49 Valid 16 0.38 0.49 Valid 9 0.38 0.61 Valid 27 0.38 0.42 Valid 10 0.38 0.42 Valid 28 0.38 0.46 Valid 11 0.38 0.46 Valid 29 0.38 0.51 Valid 12 0.38 0.40 Valid 30 0.38 0.47 Valid 13 0.38 0.40 Valid 31 0.38 0.40 Valid 14 0.38 0.54 Valid 32 0.38 0.50 Valid 15 0.38 0.52 Valid 33 0.38 0.74 Valid
Anderson L. Palinussa, 2012
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis, Serta Karakter Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya
16 0.38 0.42 Valid 34 0.38 0.67 Valid 17 0.38 0.52 Valid 35 0.38 0.74 Valid 18 0.38 0.46 Valid
Berdasarkan hasi uji coba, skala sikap siswa menunjukkan untuk setiap item soal valid dan jawaban siswa bervariasi yaitu SS, S, N, TS dan STS untuk jawaban pernyataan positif dan STS, TS, N, S dan SS untuk jawaban pernyataan negative. Dengan demikian, skala sikap siswa dapat di\gunakan dalam penelitian ini.
7. Lembar Observasi
Penelitian ini menggunakan dua jenis pedoman observasi yaitu pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran yang berfungsi untuk melihat keefektifan kegiatan guru dalam menerapkan kedua model pembelajaran di kelas. Khusus untuk PMR, dikembangkan berdasarkan lima karakteristik PMR, dan pedoman observasi keaktifan siswa berfungsi untuk melihat keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas atau kelompok, keaktifan siswa meresponi arahan guru dalam pembelajaran dan kemampuan guru mengelola pembelajaran.
Pedoman observasi pembelajar berupa item pernyataan yang tertera pada angket untuk menilai aktivitas guru dan siswa dengan skala penilaian sebagai berikut:
1) kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran dengan skala penilaian yaitu : 2 : Ya, 1: Tidak Jelas dan 0 : Tidak
2) keaktifan siswa dalam diskusi kelas atau kelompok dengan skala penilaian yaitu : 2: Aktif, 1: Kurang Aktif dan 0: Aktif
Anderson L. Palinussa, 2012
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis, Serta Karakter Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Budaya
skala penilaian yaitu : 2: Sering, 1: Kadang-kadang dan 0: Jarang
Lembar observasi berupa cek list yang digunakan oleh observer pada saat proses pembelajaran untuk menilai aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Observer dilakukan oleh dua orang yang diberikan arahan tentang PMR.
8. Pedoman Wawancara
Wawancara berfungsi untuk mempertegas dan melengkapi data yang dirasakan kurang lengkap atau belum terjaring melalui observasi dan tes. Selain itu, wawancara juga dapat digunakan untuk mengetahui strategi, cara berpikir (kritis dan kreatif), langkah-langkah, serta kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada tes berpikir kirtis dan kreatif matematis.