• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri (human instrument), daftar wawancara dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah instrumen terbuka yang disiapkan oleh peneliti sendiri sebagai instrumen kunci (human instrument). Penelitian yang menggunakan human instrument berarti peneliti bertindak sebagai perencana, pelaksana pengumpul data, analisis dan akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitian. Sedangkan daftar wawancara membuat peneliti memiliki tambahan ilmu tentang proses rekonsiliasi eksternal, dokumentasi juga membuat peneliti memiliki beberapa bahan dan masukan untuk bahan tulisan skripsi yang sedang peneliti lakukan.

D. Sumber Data

Sumber data yang penulis gunakan adalah data primer dan data sekunder.

1. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara (Umar, 2009 : 42). Data yang diperoleh berbentuk wawancara dari Bapak Krismawan sebagai Kepala Seksi Verifikasi Akuntansi dan Kepatuhan Internal(Kasi Vera & Ki), dan Ibu Onika Ofrany Ginting sebagai Pelaksana Pecairan Dana danManajemen Satker (PD&MS).

2. Data sekunder merupakan data yang telah diolah lebih lanjut dan dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram (Umar, 2009 : 42). Data yang diperoleh berbentuk laporan hasil rekonsiliasi, Berita Acara Rekonsliasi (BAR) pada KPPN Sijunjung,

E. Teknik Pengumpulan Data

Tekni pengumpulan data yang penulis gunakan dalam mengumpulkan data adalah melalui wawancara dan dokumetasi.

1. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-inormasi atau keterangan-keterangan (Kholid, 2015 : 83). Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada Kepala (Pengawas) Verifikasi Akuntansi dan Kepatuhan Internal (Vera & Ki) dan Karyawan (Pelaksana) Pecairan Dana danManajemen Satker (PD&MS) pada KPPN Sijunjung

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber-sumber informasi berupa laporan keuangan yang berbentuk Daftar rekosiliasi dan Transaksi Dalam Konfirmasi (TDK)

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah penafsiran peneliti terhadap data dan pemecahan masalah-masalah yang telah diolah (Syofian, 2011 : 26). Data yang diperoleh dari penelitian lapangan dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teori-teori yang bersumber dari kepustakaan yanng relevan guna memecahkan masalah yang sedang dihadapi.

Langkah-langkah pencocokan data dalam rekonsiliasi antara UAKPA dan KPPN dilakukan setelah UAKPA mengunggah ADK rekonsiliasi ke aplikasi e-rekon oleh KPPN antara lain sebagai berikut :

1. Rekonsiliasi Estimasi Pendapatan

Membandingkan estimasi pendapatan menurut data yang dicatat Satuan Kerja dengan data SiAP. Apabila ada perbedaan diklarifikasi dengan Satuan Kerja yang bersangkutan;

2. Rekonsiliasi Pagu Belanja

Membandingkan Pagu Belanja menurut catatan Satuan Kerja dengan data SiAP. Apabila ada perbedaan diklarifikasi dengan Satuan Kerja yang bersangkutan. Kemungkinannya ada revisi DIPA yang belum dicatat oleh Satuan Kerja.

3. Rekonsiliasi Realisasi Pendapatan

Membandingkan data realisasi pendapatan menurut data SAI dengan data SiAP. Apabila ada perbedaan diklarifikasi ke Satuan Kerja yang bersangkutan. Salah satu kemungkinannya adalah Satuan Kerja salah saat menginput kode Bagian Anggaran atau kode satuan kerja.

4. Pendapatan Pajak

Rekonsiliasi terhadap realisasi penerimaan pajak belum dapat dilakukan, namun demikian untuk meyakini kebenaran laporan realisasi penerimaan pajak pada Satuan Kerja Kantor Pelayanan Pajak (KPP), pada saat rekonsiliasi diwajibkan untuk melampirkan laporan rekapitulasi penerimaan pajak yang dihasilkan dan bagian Pengolahan Data Dan Informasi (PDI) sebagai bahan pencocokan dengan laporan realisasi Pendapatan Negara dan Hibah yang dihasilkan oleh SAI. Hal ini dilakukan karena Satuan Kerja merekam penerima pajak pada aplikasi SAI dengan menggunakan dokumen sumber yang dihasilkan dari PDI. 5. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Rekonsiliasi terhadap realisasi penerimaan negara bukan pajak dilakukan dengan membandingkan realisasi PNPB menurut data SAI dengan data SiAP. Apabila ada selisih diklarifikasi dengan Satuan Kerja yang bersangkutan.

6. Rekonsiliasi Realisasi Belanja

Membandingkan jumlah belanja yang dicatat berdasarkan SP2D yang diterbitkan KPPN oleh satuan Kerja dengan data SiAP.Apabila ada perbedaan diklarifikasi ke Satuan Kerja yang bersangkutan.

7. Rekonsiliasi Realisasi Pengembalian Belanja

Membandingkan realisasi pengembalian belanja yang dicatat oleh Satuan Kerja dengan dengan data SiAP. Apabila ada perbedaan diklarifikasi ke Satuan Kerja yang bersangkutan.

8. Rekonsialisasi Mutasi Uang Persediaan

Membandingkan Mutasi Uang Persediaan data uang persediaan menurut catatan Satuan Kerja dengan data SiAP. Apabila ada perbedaan diklarifikasi dengan Satuan Kerja yang bersangkutan.

Pengolahan data ini akan penulis lakukan dengan langkah sebagai berikut:

1. Menghimpun data hasil rekonsiliasi.

2. Menemukan selisih antara data SAI dan SiAP setelah rekonsiliasi 3. Menganalis data yang telah dikumpulkan

4. Membahas masalah yang diteliti. Adapun pada permasalahn pertama penulis melihat hasil rekonsiliasi ekternal pada Kantor Pelayan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sijunjung pada bulan Mei. Untuk permasalahan yang kedua penulis Menemukan selisih antara data SAI dan SiAP setelah rekonsiliasi dengan satuan kerja Kementerian Agama Kota Sawahlunto (Kode Transaksi Dalam Konfirmasi 025.03.299333), satuan kerja Kementerian Agama Kota Sawahlunto (Kode Transaksi Dalam Konfirmasi 025.04.299334), dan Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kota Sawahlunto (Kode Transaksi Dalam Konfirmasi 033.05.559960), yang ketiga penulis akan menganalisis hasil rekonsiliasi ekternal yang menimbulkan selisih setelah proses rekonsiliasi ekternal.

52 A. Gambaran Umum Kppn Sijunjung

1. Profil KPPN Sijunjung

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sijunjung pada awal berdirinya, pada tahun 1981 dengan nama Kantor Perbendaharaan Negara (KPN) dan Kantor Kas Negara (KKN). Selanjutnya pada tahun 1990, KPN dan KKN berintegrasimenjadi Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) Sijunjung.

Pada tahun 1997 KPKN Sijunjung ditutup dan wilayah kerjanya dilimpahkan ke KPKN Solok. Namun, untuk memudahkan satker-satker yang berlokasi di Kabupaten Sawahlunto, Sijunjung dan Dharmasraya menjangkau KPKN, maka KPKN Sijunjung dibuka kembali pada tahun 2001.

Seiring reformasi di bidang keuangan negara yang ditandai dengan keluarnya Undang-undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara, memicu reorganisasi Kementerian Keuangan. Maka berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Republik Indonesia Nomor 303/KMK.01/2004, KPKN Sijunjung mengalami perubahan menjadi KPPN Sijunjung yang merupakan instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

KPPN Sijunjung merupakan KPPN Tipe A2 yang berada di wilayah Provinsi Sumatera Barat dan bertanggungjawab langsung kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Barat.

Adapun Kepala Kantor yang pernah menjabat sejak berdirinya KPPN adalah sebagai berikut :

a. A. Murodi (1981-1983) KPN b. Pardomuan Siregar (1981-1984) KKN c. Syahrial Nurdin (1983-1986) KPN d. Boni Simorangkir (1983-1988) KKN e. Zainal As (1986-1990) KPKN f. Drs. Wahyudi (1991-1996) KPKN

g. 1997-2001 Ditutup sementara, dan dipindahkan ke KPKN Solok. h. Drs. Zaizul Anwar (2002 s.d 2004)

i. Drs. Soedarman (2004 s.d 2006) j. Drs. Sutowo (2006 s. d 2008)

k. Arif Wibawa, S.Sos,M.M. (2008 s. d 2010) l. Tisari Yona Geumila, S.E,M.M. (2010 s.d 2012) m. Armaneli, S.E. (2012 s.d. 2014)

n. Mercy Monika R. Sitompul, S.H,C.N,M.Hum (2014 s.d 2016) o. Ahmad juanda (2016 s.d sekarang)

Dengan demikian, setelah 37 tahun sejak KPPN Sijunjung berdiri, telah mengalami 14 kali pergantian kepemimpian. Saat ini KPPN Sijunjung dinahkodai oleh seorang kepala KPPN yakniBapakAhmad Juanda.

2. Wilayah KPPN Sijunjung

Kantor Pealayanan Perbendaharaan Negara (Sijunjung) melayani instansi-instansi vertikal pemerintah ditiga wilayah yakni Kabupaten Dharmasraya, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Sijunjung.untuk ketiga wilayah tersebut adalah sebanyak 67 satuan kerja periode Juli 2018.

Tabel 4. 1 Daftar Satuan Kerja Pada KPPN Sijunjung

No. Kode UAKPA Nama UAKPA

1 098764 Pengadilan Negeri Sawahlunto 2 099206 Pengadilan Negeri Sawahlunto 3 400461 Pengadilan Negeri Muaro 4 400462 Pengadilan Negeri Muaro 5 401931 Pengadilan Agama sawahlunto 6 401932 Pengadilan Agama Sawahlunto 7 401978 Pengadilan Agama Sijunjung 8 401979 Pengadilan Agama Sijunjung 9 006650 Kejaksaan Negeri Sawahlunto 10 006685 Kejaksaan Negeri Sijunjung 11 673631 Kejaksaan Negeri Dharmasraya 12 406121 Rumah Tahanan Negara Sawahlunto 13 406143 Lembaga Pemasyarakatan Sijunjung 14 683993 Lapas Narkotika Kelas III Sawahlunto

15 683994 Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Dhamasraya

16 477590 Kantor pelayanan penyuluhan & konsultasi perpajakan kotobaru

17 477601 Kantor Pelayanan Penyuluhan & Konsultasi Perpajakan Muaro Sijunjung

18 527802 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Sijunjung

19 551132 Kantor Pelayanan Penyuluhan & Konsultasi Perpajakan Sawahlunto

20 652013 Balai pendidikan & Pelatihan Tambang Bawah tanah di Sawahlunto

21 299318 Kantor Kementerian Agama Kota Sawahlunto 22 299333 Kantor Kementerian Agama Kota Sawahlunto 23 299334 Kantor Kementerian Agama Kota Sawahlunto

24 299335 Kantor Kementerian Agama Kota Sawahlunto 25 299495 Kantor Kementerian Agama Kab. Sijunjung 26 299496 Kantor Kementerian Agama Kab. Sijunjung 27 299497 Kantor Kementerian Agama Kab. Sijunjung 28 299498 Kantor Kementerian Agama Kab. Sijunjung

29 299521 Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Sijunjung Kab. Sijunjung

30 299538 Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Sawahlunto Kota Sawahlunto

31 299542 Madrasah Aliyah Negeri 1 Sijunjung Kab. Sijunjung

32 309175 Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Sawahlunto Kota Sawahlunto

33 309222 Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Sijunjung Kab. Sijunjung

34 309239 Madrasah Aliyah Negeri Padang Sibusuk Kab. Sijunjung

35 424741 Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Sijunjung Kab. Sijunjung

36 552830 Madrasah Tsanawitah Negeri 4 Sijunjung Kab. Sijunjung

37 553722 Madrasah Tsanawiyah Negeri Kota Baru Sijunjung Kab.Dharmasraya

38 554507 Madrasah Aliyah Negeri Koto Baru Kab. Dharmasraya

39 575820 Madrasah Aliyah Negeri Beringin Kodya sawah lunto

40 590435 Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Dharmasraya kab. Dharmasraya

Dharmasraya

42 663949 Kantor Kementerian Agama Kab. Dharmasraya 43 663950 Kantor Kementerian Agama Kab. Dharmasraya 44 663951 Kantor Kementerian Agama Kab. Dharmasraya 45 663952 Kantor Kementerian Agama Kab. Dharmasraya

46 674306 Madrasah Tsanawiyah Negeri 5 Sijunjung Kab. Sijunjung

47 676331 Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Sijunjung Kab. Sijunjung

48 498077 SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Ws Batanghari Provinsi Sumatera Barat

49 559960 Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kota Sawah Lunto

50 400755 Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kab. Sijunjung

51 501773 Pembangunan infrastruktur permukiman kab. Dharmasraya

52 081004 Dinas koperasi Ukm dan perdagangan kab. Dharmasraya

53 019983 Badan Pusat Statistik Kab. Sijunjung 54 428001 Badan Pusat Statistik Kota Sawahlunto 55 667172 Badan Pusat Statistik Kab. Dharmasraya 56 430901 Kantor Pertanahan Kabupaten Sijunjung 57 528881 Kantor Pertanahan Kota Sawahlunto

58 669041 Kantor Pertanahan Kab. Dharmasraya Prov. Sumatera barat

59 640761 Polres Sawah Lunto Sijunjung 60 665196 Polres Sawahlunto

61 665201 Polres Damasraya

63 350149 Dinas sosial, Tenaga Kerja dan transmigrasi Kab. Sijunjung

64 419091 Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kab. Dharmas Raya

65 656113 KPU Kabupaten Sawahlunto Sijunjung 66 656120 KPU Kabupaten Dharmas Raya

67 656223 KPU Kota Sawahlunto

3. Visi Dan Misi KPPN Sijunjung a. Visi

“Menjadi pengelola perbendaharaan negara yang profesional, modern, dan akuntabel guna mewujudkan manajemen keuangan pemerintah

yang efektif dan efisien”

b. Misi

1) Menciptakan fungsi pelaksanaan anggaran yang efektif. 2) Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal. 3) Menciptakan sistem manajemen investasi yang tepat sasaran. 4) Mewujudkan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum yang

fleksibel, efektif, dan akuntabel.

5) Mewujudkan akuntansi keuangan negara yang akuntabel, transparan, tepat waktu dan akurat.

6) Mewujudkan dukungan teknis perbendaharaan yang handal, terintegrasi, terotomatisasi, dan mudah diterapkan.

7) Menyempurnakan proses bisnis sistem perbendaharaan sesuai best

practice.

8) Melaksanakan pemberdayaan dan integrasi seluruh sumber daya organisasi secara optimal

4. Motto KPPN Sijunjung

Motto KPPN Sijunjung

“Senyum Kami Berikan Pelayanan Prima Anda dapatkan”

berusaha untuk benar-benar diterapkan pada seluruh jajaran kantor, baik di Front Office, Middle Office maupun Back Office. Dengan tersenyum, diharapkan suasana ramah tercipta sehingga dapat meningkatkan mutu layanan pada kantor kami.

Senyum ikhlas akan tercipta dari keikhlasan hati yang bersumber dari jiwa yang memiliki pikiran positif. Oleh sebab itu, para pegawai juga dihimbau untuk selalu mengedepankan agar memiliki jiwa positif yang didapat dari pikiran yang juga selalu positif.

Motto tersebut terinspirasi dari 5 (lima) nilai dan 10 Perilaku utama yang merupakan Karakter dan Ciri Khas pegawai Kementerian Keuangan, yaitu:“Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, dan Kesempurnaan” Sedangkan sepuluh perilaku utama itu yakni: pertama, bersikap jujur, tulus, dan dapat dipercaya; kedua,menjaga martabat dan tidak melakukan hal-hal tercela; ketiga, mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas; keempat, bekerja dengan hati; kelima, memiliki sangka baik, saling percaya dan menghormati; keenam, menemukan dan melaksanakan solusi terbaik; ketujuh, melayani dengan berorientasi pada kepuasan pemangku kepentingan; delapan, bersikap proaktif dan cepat tanggap;

sembilan, melakukan perbaikan terus-menerus; dan sepuluh,

mengembangkan inovasi dan kreativitas. 5. Janji Layanan KPPN Sijunjung

Janji layanan KPPN Sijunjung adalah

6. Struktur Organisasi KPPN Sijunjung

Struktur Organisasi KPPN Sijunjung

Gambar 4. 1 Struktur organisasi KPPN Sijunjung

KASUBBAG UMUM AMINAH NIP 197510261996022002 Zulfikar NIP 196311141985031002 Endrawati NIP 197612261998032001 Enrico Tunggul Dewangga NIP 199204232014111001 KASI PDMS Agustina SKA NIP 197108291992012001 Hamiruddin NIP 196006291981101001

Onika Ofrany Ginting

NIP 199506302016122003 KASI BANK Sugino NIP 197103151993031001 Osli Mardinal NIP 196012311981101002

KASI VERA & KI Krismawan NIP 197311211994021001 Jon Hendri NIP196806081999031002 Ridwan Abdillah NIP 199409292016121001

KEPALA KANTOR

Ahmad Juanda NIP 196410251985031002

7. Sumber Daya Manusia KPPN Sijunjung

Tabel 4. 2 Daftar Nama Pegawai KPPN Sijunjung, keadaan per 1 Januari 2018

No Nama Pegawai Jabatan GOL Tgl Lahir Pendidi kan

1 Ahmad Juanda Kepala Kantor IV/A 25-10-1964 S1

2 Aminah Kasubbag

Umum III/C 26-10-1975 S1

3 Agustina SKA Kasi Pd & Ms III/D 29-08-1971 S2

4 Sugino Kasi Bank III/D 15-03-1971 D3

5 Krismawan Kasi Vera & Ki III/C 21-11-1973 D3

6 Zulfikar Pelaksana III/B 14-11-1963 SMA

7 Osli Mardinal Pelaksana III/B 31-12-1960 SMA

8 Onika Ofrany G Pelaksana II/C 30-06-1995 D1

9 Ridwan Abdillah Pelaksana II/C 29-09-1994 D3

10 Enrico Tunngul D Pelaksana II/C 23-04-1992 D3

11 Jon Hendri Pelaksana III/A 18-06-1958 S1

12 Hamiruddin Pelaksana II/D 29-06-1960 SMA

8. Tugas dan Fungsi KPPN Sijunjung

Sesuai dengan PMK Nomor 169/PMK.01/2012 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Perbendaharaan, KPPN

Sijunjung sebagai salah satu KPPN Tipe A2, mempunyai tugas melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum negara, penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara berdasarkan peraturan perundang-undangan. Jadi tugas pokok KPPN

tersebut adalah melaksanakn penerimaan dan pengeluaran kas negara dalam rangka pengendalian pelaksanaan anggaran negara dan melakukan

pembayaran tagihan kepada penerima hak sebagai pengeluaran anggaran. Dalam melaksanakan tugas, KPPN Sijunjung menyelenggarakan fungsi:

a. Pengujian terhadap surat perintah pembayaran berdasarkan peraturan perundang-undangan;

b. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari kasnegara atas nama Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara;

c. Penyaluran pembiayaan atas beban APBN;

d. Penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah disalurkan;

e. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari Kas Negara;

f. Pengiriman dan penerimaan kiriman uang;

g. Penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara;

h. Penyusunan laporan realisasi pembiayaan yang berasal dari pinjaman dan hibah luar negeri;

i. Penatausahaan penerimaan Negara bukan pajak;

k. Pembuatan tanggapan dan penyelesaian temuan hasil pemeriksaan;

l. Pelaksanaan kehumasan; dan

m. Pelaksanaan administrasi KPPN.

Dari sekian banyak fungsi KPPN diatas, terdapat dua fungsi KPPN sebagai Kuasa Bendahara Umum Negara yang sangat strategis dalam rangka pelaksanaan anggaran, yaitu pengujian terhadap surat perintah pembayaran berdasarkan peraturan perundang-undangan dan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari kas negara atas nama Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.

9. Tugas Pokok dan Fungsi Masing-masing Seksi

a. Seksi Pencairan Dana dan Manajemen Satker

Seksi PDMS mempunyai tugas melakukan pengujian resume tagihan dan SPM, penerbitan SP2D, penerbitan Surat Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU, penerbitan Surat Pengesahan atas Ralat SPM dari satuan kerja dan Nota Dinas Kesalahan dan Perbaikan SP2D Hasil Verifikasi pada KPPN, dan pengelolaan data kontrak, data supplier, belanja pegawai satker, dan monitoring dan evaluasi penyerapan anggaran satker, serta melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan perbendaharaan, fungsi customer service, supervisi teknis SPAN dan helpdesk SAKTI, pemantauan standar kualitas layanan KPPN, dan penyediaan layanan perbendaharaan.

b. Seksi Bank

Seksi Bank mempunyai tugas melakukan penyelesaian transaksi pencairan dana, fungsi cash management, penerbitan Daftar Tagihan, pengelolaan rekening Kuasa BUN dan Bendahara serta penatausahaan penerimaan negara.

c. Verifikasi Akuntansi dan Kepatuhan Internal (VERA dan KI)

Seksi VERA dan KI mempunyai tugas melakukan verifikasi pembayaran, rekonsiliasi laporan akuntansi, penyusunan Laporan Keuangan tingkat Kuasa BUN, realisasi dan analisis kinerja anggaran, analisis data statistik laporan keuangan, pemantauan pengendalian intern, pengelolaan risiko, kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin pegawai, dan tindak lanjut hasil pengawasan.

d. Sub bagian Umum

Sub bagian Umum mempunyai tugas melakukan pengelolaan organisasi, kinerja, SDM, dan keuangan, penatausahaan user SPAN, penyusunan bahan masukan dan konsep Renstra, Renja, RKT, PK, LAKIP KPPN, penerbitan dan pengiriman SPM DBH PBB serta tata usaha, rumah tangga dan kehumasan.

B. Hasil Temuan dan Pembahasan Penelitian

Analisis dari hasil Rekonsiliasi yang berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 104/PMK. 05/2017 tentang pedoman rekonsiliasi dalam penyusunan laporan keuangan lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian Negara/Lembaga pada bulan Mei tahun Anggaran 2018 dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Kantor Kementerian Agama Kota Sawahlunto (Kode Transaksi Dalam Konfirmasi 025.03.299333).

a. Analisa Rekonsiliasi pagu belanja

Elemen kunci pada jenis rekonsiliasi ini adalah NODOK (Nomor Dokumen) dan KDGIAT (Kode Kegiatan). Maka untuk melakukan analisa terkait jenis rekonsiliasi pagu belanja. penulis akan melakukan sortir data berdasarkan KDGIAT.

Gambar 4. 2 Sortir hasil rekonsiliasi DIPA berdasarkan elemen rekonsiliasi KDGIAT

Gambar diatas menunjukan data jenis rekonsiliasi DIPA (sheet Pagu Belanja) yang berdasarkan elemen rekonsiliasi “kode kegiatan”., langkah selanjutnya adalah penulis membandingkan elemen rekonsiliasi NODOK (Nomor Dokumen), KDGIAT (Kode Kegiata) dan nilainya (SiAP & SAI). Hasil rekonsiliasi dari gambar diatas yaitu Nomor Dokumen (NO DOK) DIPA-025.03.2.299333/2018 Revisi ke 01, tanggal dokumen 23 Maret 2018 dan KDGIAT (Kode Kegiata)) 2123 dengan letak perbedaan di SiAP adalah 0 sedangkan di SAI adalah Rp-192.000.000. Dengan hasil analisa, SiAP belum posting

Dari hasil rekonsiliasi diatas menunjukkan tidak sama antara data Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) yang disebabkan karena Satker melakuan revisi DIPA yang mengakibatkan pergeseran dana tanpa memperhitungkan realisasi belanja yang telah dilakukan sehingga berakibat terjadinya pagu minus.

Unit organisasi vertikal Kementerian Negara/Lembaga membuat Revisi DIPA yang akan dikirim ke Kanwil Direktorat Jenderal Perbendahara (DJPb) setelah diproses dan disetujui maka berlanjut ke

Direktorat Jenderal Anggaran (DJA), setelah itu di upload oleh satker dan itu dinamakan data Sistem Akuntansi Isntansi (SAI) berupa Arsip Data Komputer (ADK).

Data yang sudah disetuji oleh Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) dikirmkan Arsip Dokumen Komputer (ADK)nya ke Direktorat Jenderal Perbendahara (DJPb) dan di proses sesuai ketentuan dan kelengkapannya. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) langsung mengupload ADK dari Direktorat Jenderal Perbendahara (DJPb) dan disebut data Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SiAP).

Perbedaan tanggal dan bulan revisi DIPA dapat terjadi karena secara sistem terdapat perbedaan pencatatan revisi DIPA antara SPAN dan SAIBA. Pada Aplikasi SPAN, revisi dicatat sesuai dengan tanggal ketika Direktorat Jenderal Anggaran melakukan upload ADK ke SPAN, sedangkan pada Aplikasi SAIBA dicatat sesuai dengan dokumen revisi DIPA. Apabila terdapat perbedaan tanggal revisi DIPA karena sistem, misal dokumen revisi DIPA tertanggal 25 Maret 2017, tetapi di SPAN dicatat revisi DIPA tanggal 31 Maret 2017, maka dapat diabaikan. Apabila terdapat perbedaan bulan revisi DIPA karena sistem, misalnya dokumen revisi DIPA tertanggal 25 Maret 2017, tetapi di SPAN dicatat revisi DIPA tanggal 2 April 2017, maka perbedaan tersebut perlu dijelaskan dalam Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) bahwa perbedaan revisi DIPA karena sistem yaitu adanya perbedaan metode pembukuan pada SPAN dan SAIBA sebagaimana telah dijelaskan di atas.

b. Analisa Rekonsiliasi Belanja

Untuk jenis rekonsiliasi ini, semua elemen rekon wajib sama. Sedangkan untuk elemen kunci pada jenis rekonsiliasi ini adalah NODOK1 (nomor dokumen). Maka itu kita akan mensortir hasil rekonsiliasi untuk jenis rekonsiliasi realisasi belanja berdasarkan elemen NODOK1.

Gambar 4. 3 Sortir hasil rekonsiliasi DIPA berdasarkan elemen rekonsiliasi NODOK1

Gambar diatas menunjukan data hasil rekonsiliasi belanja yang telah disortir berdasarkan elemen rekonsiliasi NODOK1 (nomor dokumen). Dari gambar diatas menunjukkan bahwa Nomor Dokumen (NO DOK) 180771301001311 tanggal 26 Maret 2018 dengan letak perbedaan di SiAP adalah 32.000.000 sedangkan di SAI adalah 0. Hasil analisa, SAI belum posting

Dari hasil rekonsiliasi menunjukkan tidak sama antara data Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) yang disebabkan karena kurangnya koordinasi antara Bendahara pengeluaran satuan kerja dengan pengelolaan laporan Sistem Akintansi Instansi (SAI) sehingga belanja dan penerimaan yang kurang ditatausahakan yang mengakibatkan salah input atau kurang input. Berdasarkan informasi dari Bapak Krismawan, diketahui dari aplikasi OM-SPAN Rp32000000 ini merupakan belanja pada bulan maret yang belum diinputkan oleh satker ke aplikasi SAIBA.

Berdasarkan perbedaan tersebut KPPN akan mengonfirmasi ke Satker Kantor Kementerian Agama Kota Sawahlunto bahwa

adanya kurang penginputan data di aplikasi SAIBA, berdasarkan dokumen sumber yaitu SP2D dengan Nomor Dokumen (NO DOK) 180771301001311 tanggal 26 Maret 2018. Maka KPPN meminta ke satker Kantor Kementerian Agama Kota Sawahlunto untuk melakukan perbaikan pada aplikasi SAIBA sesuai data SiAP. c. Pengembalian Belanja, status hasil rekonsiliasi seluruhnya sama d. Realisasi Pendapatan bukan Pajak, status hasil rekonsiliasi

seluruhnya sama

e. Pengembalian Pendapatan Bukan Pajak, status hasil rekonsiliasi seluruhnya sama

f. Pengembalian pajak, status hasil rekonsiliasi seluruhnya sama g. Mutasi Uang Persediaan, status hasil rekonsiliasi seluruhnya sama h. Kas di Bendahara Pengeluaran, status hasil rekonsiliasi seluruhnya

sama

i. Saldo Kas lainnya dan Hibah Langsung, status hasil rekonsiliasi seluruhnya sama

j. Saldo Kas Badan Layanan Umum, status hasil rekonsiliasi seluruhnya sama

Berdasarkan keterangan dari Bapak Krismawan tanggal 16 Juni 2018 bahwa satuan kerja Kantor Kementerian Agama Kota Sawahlunto telah melakukan perbaikan pada aplikasi SAIBA saat melakukan rekonsiliasi pada bulan Juni 2018 dan tidak ada lagi selisih atau perbedaan antara data SAI dan SiAP.

2. Kantor Kementerian Agama Kota Sawahlunto (Kode Transaksi Dalam Konfirmasi 025.04.299334).

a. Analisa Rekonsiliasi Pagu Belanja

Elemen kunci pada jenis rekonsiliasi ini adalah NODOK (Nomor Dokumen) dan KDGIAT (Kode Kegiatan). Maka untuk melakukan analisa terkait jenis rekonsiliasi pagu belanja. penulis akan melakukan sortir data berdasarkan KDGIAT.

Gambar 4. 4 Sortir hasil rekonsiliasi DIPA berdasarkan elemen rekonsiliasi KDGIAT

Gambar diatas menunjukan data jenis rekonsiliasi DIPA (sheet

Dokumen terkait